cover
Contact Name
Jurnal Sosiologi Nusantara
Contact Email
jurnalsn@unib.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalsn@unib.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
SOSIOLOGI NUSANTARA
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 24609099     EISSN : 26229617     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Sosiologi Nusantara (JSN) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, Universitas Bengkulu. Jurnal Sosiologii Nusantara teregistrasi dengan ISSN Print (2460-9099) dan ISSN Online (2622-9617). Jurnal ini menerima artikel ilmiah yang berisi hasil penelitian di bidang sosial humaniora, kajian mengenai kependudukan, gender, pemberdayaan masyarakat. Redaksi tetap menerima naskah artikel yang masih berkaitan dengan topik sosial yang relevan. Jurnal Sosiologi Nusantara terbit sebanyak 2 kali dalam 1 tahun, yakni pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2021)" : 12 Documents clear
PERAN SUPERVISOR MENJAGA ETOS KERJA KARYAWAN PT. ANEKA JASA TEKNIK GROUP GRESIK Alung Vinedal; Tutik Sulistyowati; Sulismadi Sulismadi
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.77-88

Abstract

Supervisor adalah sebuah peran dalam perusahaan untuk menyampaikan substansi tertentu dari perusahaan kepada karyawan atau sebaliknya, serta bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses produksi. Secara struktural posisi supervisor adalah berada di bawah manajer dan di atas karyawan. Para supervisor bertanggung jawab dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan dan tindakan dalam sebuah produk yang dihasilkan oleh para karyawan untuk perusahaan. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui dan menganalisis permasalahan dengan cara melakukan evaluasi terhadap peran supervisor untuk menjaga etos kerja karyawan PT. Aneka Jasa Teknik Group Gresik. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka, dan wawancara. Permasalahan yang telah ditemukan yaitu ketidaksesuaian skill (keterampilan) karyawan dengan permintaan supervisor. Kualitas kerja karyawan dapat terganggu karena hal tersebut. Jika terdapat penurunan kinerja karyawan seperti demikian maka supervisor akan turun tangan secara langsung dengan melakukan komunikasi intensif dengan karyawan untuk memahami akar permasalahannya tanpa melibatkan atasan terlebih dahulu.Kata Kunci : Etos Kerja, Karyawan, Supervisor 
TAWARAN DIALOG INTERKULTURAL SEBAGAI PENGGANTI MULTIKULTURALISME DI EROPA Iklima sholichati; Belda Eldrit Janitra
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.105-114

Abstract

Abstrak : Buku ini membahas dua pendekatan Interkultural dan multikultural untuk mengelola keanekaragaman budaya yang ada dalam masyarakat. Multicultural dan Interkultural sama-sama mempelajari suatu proses atau tahapan  bagi kita untuk menjadi pribadi yang mampu memanusiakan manusia. Perlunya belajar tentang interkultural dan multikultural agar mampu menciptakan budaya baru dan bersikap toleran terhadap budaya lain sangatlah penting. Pendidikan multikultural dan interkultural menjadi salah satu solusi  dalam pengembangan sumberdaya manusia yang mempunyai karakter kuat dan toleran terhadap budaya lain. Tak jarang dalam Negara-negara yang kuat dengan multikulturalisme memasukkan multikultural sebagai adopsi kurikulum pembelajaran sekolah mereka. Menurut mereka pertautan antara  pendidikan dan multikultural menjadi solusi atas realitas budaya yang beragam sebagai proses pengembangan seluruh potensi yang menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekwensi keragaman budaya,etnis, suku, aliran dan agama. Namun, dalam perkembangan masa, permasalahan yang muncul dalam masyarakat dan juga  perekembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju membuat multicultural ini menjadi suatu metode yang sudah tidak cocok digunakan lagi pada masa sekarang ini. Salah satunya karena multicultural sudah ternoda dengan kepentingan politisi dalam beberapa dekade terakhir. Oleh karenanya pada saat ini Interkultural menjadi lebih cocok digunakan. Kata Kunci : Multiculturalm ,Interkulturalm, pluralism
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KELOMPOK KEGIATAN PROGRAM KAMPUNG KB MAKMUR DESA ARISAN GADING, KABUPATEN OGAN ILIR Triana Putri Siregar; Yunindyawati Yunindyawati; Nengyanti Nengyanti
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.173-180

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi dari adanya penurunan partisipasi masyarakat dalam kegiatan program Kampung KB yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penurunan partisipasi masyarakat dalam kelompok kegiatan Kampung KB. Teori yang digunakan adalah teori partisipasi masyarakat dari Cohen dan Uphoff (1977) yang dilihat dari empat tahap partisipasi yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap menikmati hasil dan tahap evaluasi. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan unit analisis data yaitu masyarakat. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan partisipasi masyarakat dalam kelompok kegiatan Kampung KB disebabkan oleh kurang mendapat informasi dan sosialisasi tentang kegiatan Kampung KB, penyampaian penyuluhan kurang menarik dan tidak dimengerti masyarakat, kurangnya anggaran dana, tempat pelaksanaan penyuluhan yang berubah-ubah, penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan pada jam kerja, kurangnya kesadaran masyarakat, sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan jarak kegiatan yang jauh dari rumah. Adapun temuan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah adanya model pengembangan masyarakat melalui tahap advokasi setelah tahap perencanaan agar masyarakat merasa penting bahwa partisipasi masyarakat dibutuhkan dalam menjalankan program pemerintah.Kata kunci : Kampung KB, Partisipasi, Pola Partisipasi.  
DILEMA USAHA RASIONAL WIRAUSAHA MUDA DI DENPASAR Wahyu Budi Nugroho, M.A; Gede Kamajaya
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.1-16

Abstract

Penelitian ini mengkaji rasionalisasi para mahasiswa di Kota Denpasar yang terjun ke dunia wirausaha. Status mereka sebagai mahasiswa aktif yang masih berkuliah tentu memerlukan berbagai pertimbangan khusus (rasionalisasi) sebelum mereka memutuskan untuk berwirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori habitus Pierre Bourdieu, teori motif tindakan sosial Max Weber, serta teori pilihan rasional James Coleman. Melalui penelitian yang dilakukan terhadap tujuh belas informan, dilema atau hambatan rasional ditemui pada sembilan informan, sementara delapan informan cenderung memiliki rasionalisasi yang kuat dalam berwirausaha. Adapun motif tiga belas informan dalam berwirausaha terkategori dalam rasionalitas instrumental, tiga informan dalam kategori rasionalitas nilai, dan satu sisanya dalam kategori rasionalitas afeksi. Dari ketujuh belas informan penelitian, ditemui delapan informan penelitian yang menggunakan prinsip-prinsip pilihan rasional dalam mengoptimalkan kegiatan wirausaha di sela-sela kesibukan kuliahnya. Kata Kunci : Wirausaha Muda, Rasionalisasi Usaha, Wirausaha Denpasar 
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI PROVINSI BENGKULU Sepri Yunarman
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.131-148

Abstract

Bengkulu merupakan provinsi dengan tingkat perokok tertinggi kedua di Indonesia, yakni 27,8% dari penduduknya yang berusia 10 tahun ke atas merokok setiap hari. Data statistik pada tahun 2018 terdapat sekitar 28,14% penduduk Provinsi Bengkulu menderita hipertensi dan 33,8% terkena stroke akibat konsumsi atau terpapar nikotin. Salah satu upaya dari pemerintah Bengkulu mengatasi bahaya rokok adalah dengan mengesahkan Peraturan Daerah No 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Namun, sampai sekarang, Perda tersebut belum efektif terlaksana. Studi ini bertujuan untuk menggali bagaimana pelaksanaan Perda di wilayah KTR, apa saja penghambat dan bagaimana solusi dalam implementasi Perda KTR di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods). Tahap pertama mengumpulkan dan menganalisis data dengan metode kuantitatif dan tahap kedua, mengumpulkan dan menganalisis data menggunakan metode kualitatif, survei, wawancara dan observasi selanjutnya dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Studi ini menemukan bahwa pelaksanaan Perda KTR di Provinsi Bengkulu belum berjalan efektif karena masih lemahnya komitmen pemerintah baik eksekutif maupun legislatif dalam empat aspek utama. Pertama, belum adanya kesepahaman di internal pemerintah tentang urgensi regulasi teknis terkait implementasi Perda KTR tersebut. Kedua, masih minimnya sosialisasi Perda KTR kepada masyarakat, terbukti sebesar 49,5% responden belum mengetahui adanya perda KTR. Ketiga, belum tersedianya anggaran dana bagi dinas terkait untuk melakukan penegakan Perda KTR di masyarakat. Keempat, belum adanya upaya pelibatan peran serta anggota masyarakat dalam pengawasan orang merokok di wilayah KTR. Selain tindakan tidak langsung, beberapa tindakan langsung seperti hukuman denda serta sanksi sosial sangat disarankan dalam mengatasai permasalahan tersebut.Kata Kunci : Bengkulu, Daerah Bebas Rokok, Perda KTR
STRATEGI BERTAHAN PEDAGANG BUKU DI TERMINAL SENEN, DKI JAKARTA Omta Purba
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.89-104

Abstract

Era digitalisasi menghadirkan efek ganda yakni sebagai simbol kemajuan teknologi dan sekaligus kemunduran dalam beragam ranah yang sebelumnya tidak terkait dengan proses digital tersebut. Industri buku adalah salah satu ranah yang mengalami kemunduran karena kehadiran digitalisasi. Perdagangan buku adalah salah satu sektor yang dapat menggambarkan kemasifan eksistensi digitalisasi yang dimaksud. Hal ini dapat terlihat sejak mulai dari proses pencetakan, penerbitan sampai pada pemasaran buku. Penelitian ini dilakukan di area Terminal Senen, DKI Jakarta, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam studi kasus. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan deskripsi terkait praktik perdagangan buku di Terminal Senen dan strategi bertahan mereka dalam era digitalisasi. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memanfaatkan observasi dan wawancara mendalam terhadap sejumlah informan, sementara data sekunder diperoleh lewat sejumlah laporan/ dokumen berita terpercaya dan data statistik. Berdasarkan observasi dan wawancara mendalam tersebut, maka ditemukan dan dihasilkan kesimpulan bahwa para pedagang tetap optimis terhadap kios buku fisik namun dengan pertimbangan bahwa mereka harus mengkolaborasikan metode pemasaran dan perdagangan online dan offline. Sebab masih ada pelanggan yang mengaku lebih nyaman dan puas ketika datang untuk memilih dan membawa pulang buku fisik. Selain itu, sejarah dan ingatan masyarakat terhadap perdagangan buku di Terminal Senen yang sudah berlangsung selama puluhan tahun tidak mudah diabaikan begitu saja. Lebih lanjut, ketekunan kelompok Etnis Batak yang mendominasi perdagangan buku di sana dengan image tertentu juga menjadi hal menarik untuk dikaji.
PEMANFAATAN MOBILE HEALTH (mH) DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU KESEHATAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Siska Riyatul Jannah; Fadly Husain; Rini Iswari; Antari Ayuning Arsi
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.181-192

Abstract

Mobile health (mH) adalah inovasi di sektor kesehatan digital dengan menyediakan dukungan dan intervensi perawatan kesehatan melalui teknologi seperti gawai, tablet, dan perangkat elektronik untuk mendukung perawatan medis. Mobile Health (mH) dijadikan sebagai informasi awal maupun second opinion untuk mengetahui penyebab sakit hingga penanganan medis yang diperlukan untuk meredakan simptom (gejala) yang yang dirasakan seseorang. Mahasiswa dipilih sebagai subjek penelitian ini dikarenakan mahasiswa rentan sakit dan keterikatan mahasiswa dengan teknologi khususnya gawai sehingga mahasiswa cenderung memanfaatkan mH karena mudah diakses dan dijangkau oleh mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa mengenai mH dan dampaknya pada perilaku kesehatan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif untuk menjawab rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai mH diperoleh dari sosialisasi media massa dan media sosial dalam bentuk iklan yang persuasif. Mahasiswa memanfaatkan mobile health (mH) seperti halodoc dan alodokter agar memperoleh informasi maupun konsultasi dengan dokter tentang gejala dan keluhan-keluhan sakit yang dialami seperti alergi dan asam lambung. Dengan adanya mobile health (mH) ini mahasiswa pengguna memiliki alternatif dalam pencarian kesehatan dan pengobatan. Kata kunci : Mahasiswa, Mobile Health (mH), Perilaku Kesehatan 
DUALITAS AGEN DAN STRUKTUR DALAM PENGELOLAAN SAMPAH (Studi Kasus Tentang Pelaksanaan Program Kang Pisman Di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung) Ilham Hidayatulloh; Yogi Suprayogi Sugandi; Wahju Gunawan
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.115-130

Abstract

Sampah di Kota Bandung sudah menjadi masalah yang krusial dan harus diselesaikan. Pemerintah Kota Bandung berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengolah sampah melalui program Kang Pisman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dualitas agen dan struktur dalam pengelolaan sampah. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens sebagai alat analisis yang menjelaskan mengenai konsep dualitas agen dan struktur dalam ruang waktu yang juga melibatkan praktik sosial agen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dualitas agen dan struktur dalam pelaksanaan program pengelolaan sampah di Kota Bandung terjalin melalui skema signifikansi, dominasi serta legitimasi. Program Kang Pisman merupakan bentuk dari signifikansi dan dominasi Pemerintah Kota Bandung mewajibkan setiap OPD untuk melaksanakan program Kang Pisman secara mandiri dan memberikan instruksi kepada kecamatan dan kelurahan untuk mengikuti dan menjalankan program Kang Pisman sedangkan legitimasi yang dibuat yaitu pemerintah merilis Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah. Di Kecamatan Cibiru program Kang Pisman dilaksanakan dengan inovasi yaitu program Nanjak sareng Kang Pisman. Dalam praktiknya kecamatan menggunakan dominasinya yaitu mewajibkan kepada para perangkat RW dan perangkat RT untuk melakukan sosialisasi tentang program Nanjak sareng Kang Pisman. Kecamatan Cibiru juga berkolaborasi dengan bank sampah yang ada di RW 06 Palasari sebagai mitra bank sampah dalam pelaksanaan program Nanjak sareng Kang Pisman ini.Kata Kunci: Agen, Dominasi, Dualitas, Kang Pisman, Sampah, Struktur 
PERTUKARAN SOSIAL ANTARA DUA INDIVIDU DENGAN APLIKASI COUCHSURFING SEBAGAI PERANTARA Gita Juniarti
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.51-76

Abstract

CouchSurfing merupakan aplikasi keramah-tamahan yang didirikan tahun 2004. Aplikasi ini terus berkembang hingga tahun 2020. Saat ini, anggota CouchSurfing mencapai angka jutaan. Dengan aplikasi ini, anggota dapat menginap secara gratis di rumah member lainnya. Anggota CouchSurfing hanya menekan tombol request to stay untuk menginap di rumah anggota lainnya. Tidak ada hubungan dekat di antara dua anggota yang menjadi host dan surfer. Namun, host bersedia untuk berbagi ruangan dan fasilitas di dalam rumahnya untuk surfer. Lalu, apa bentuk keuntungan yang diterima oleh host melalui aplikasi CouchSurfing ini? Apakah keuntungan tersebut setimpal dengan pengorbanan yang dilakukan oleh host dalam memberikan tempat tinggalnya untuk surfer? Penelitian ini menggunakan teori pertukaran sosial dari George Homans (1961) dan teori tentang hutang (indebtedness) yang digagas oleh Greenberg dengan pendekatan fenomenologi dan dianalisis dengan interpretative phenomenological analysis (IPA). Host dan surfer melakukan pertukaran berupa souvenir dan kuliner. Selain sebagai tanda terima kasih karena telah diberikan tempat tinggal, souvenir dan kuliner juga sebagai simbol budaya dan menunjukkan eksistensi diri. Surfer memberikan tanda terima kasih dengan cara membersihkan rumah host. Keuntungan yang diperoleh berupa penghematan anggaran, pengalaman, dan pengetahuan baru. Keuntungan itu tidak hanya berlaku pada saat ini saja, tapi juga dapat diperoleh di masa mendatang. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa kehadiran teknologi yang dapat menggantikan peran manusia selaku perantara transaksi di dalam sistem pertukaran ekonomi berbagi secara tidak langsung. Kata kunci: Aplikasi CouchSurfing, Keuntungan, Host dan surfer, Pertukaran sosial 
POTRET SI FAHMI: SISWA KAYA YANG GAGAL BERPRESTASI Sintia Margani; Nanang Martono; Elis Puspitasari
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.7.1.17-36

Abstract

Artikel ini menggambarkan habitus siswa kelas atas yang gagal mengukir prestasi di sekolah. Siswa kelas atas gagal berprestasi karena tidak memiliki habitus berprestasi seperti belajar dengan konsentrasi, mendengarkan guru, aktif bertanya dan menjawab, membaca dan membuat catatan, membuat jadwal belajar dan pelaksanaannya, mengatur waktu belajar, mengulang pelajaran, mengerjakan PR serta menghafal pelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode life history yang dilakukan di salah satu SMA di Kota Cilacap. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu siswa kaya yang gagal berprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan berbagai “modal” seperti modal ekonomi (berasal dari keluarga kelas atas), budaya (memiliki banyak pengalaman sosial), sosial (jaringan pertemanan) dan simbolik (memiliki banyak fasilitas belajar) tidak membuat siswa kaya dapat berprestasi. Salah satu contohnya adalah Fahmi. Ia gagal berprestasi karena memiliki habitus malas, gemar menyontek, senang bermain, serta memiliki kebiasaan membolos. Habitus tersebut terbentuk melalui proses sosialisasi habitus yang terjadi di lingkungan keluarga, pertemanan dan sekolah. Habitus malas belajar berkembang karena lingkungan keluarga yang tidak membiasakan Fahmi untuk belajar membaca dan menulis sejak kecil. Lingkungan sekolah juga mengembangkan habitus malas belajar melalui cara mengajar guru yang membiasakan siswanya untuk menghapal soal. Lingkungan pertemanan bahkan berperan besar menumbuhkan semua habitus yang melekat pada Fahmi. Jadi, kegagalan berprestasi yang dialami Fahmi disebabkan kegagalan sosialisasi habitus berprestasi di lingkungan keluarga, pertemanan dan sekolah meskipun ia memiliki banyak modal yang dapat digunakan untuk mendukung capaian belajarnya.Kata Kunci: Habitus, Modal, Prestasi, Siswa Kaya 

Page 1 of 2 | Total Record : 12