cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25030523     EISSN : 25488023     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2021)" : 6 Documents clear
Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Aplikasi Berbagai Efektif Mikroorganisme Lokal Muhammad Helmy Abdillah
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p03

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan hasil samping (by product) dari pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) menjadi crude palm oil (CPO). Dalam 10 tahun terkhir (2010-2020), jumlah perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit (PKS) terus meningkat, sejalan dengan minat dunia internasional terhadap hasil minyak yang diolah dari TBS, namun hal tersebut memiliki dampak besar pada keberadaan TKKS yang jumlahnya semakin banyak di landfill area pabrik. Pemanfaatan TKKS sebagai pembennah tanah menjadi potensi menguntungkan. Keuntungan bagi PKS yang dapat mengurangi penumpukan TKKS dan keuntungan bagi petani dapat memanfaatkan TKKS sebagai kompos guna membenahi tanah pertanian. Namun pemanfaatan TKKS sebagai kompos cukup sulit dilakukan, sebab bahan yang alot dan kuat. Oleh karena itu, perlu cara pendekomposisian yang efektif dengan tingkat kehancuran yang tinggi serta kompos yang dihasilkan memenuhi standar mutu. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai kecepatan peningkatan temperatur dan kelembaban yang menentukan proses dekomposisi bahan serat TKKS serta menilai kualitas kompos dengan perlakuan berbeda. Penelitian ini menggunakan True Experimental Design faktorial dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (B0) yaitu serat TKKS yang tidak diberikan bioaktivator, sedangkan kelompok perlakuan yaitu serat TKKS yang diberikan bioaktivator dengan faktor tunggal berupa jenis bioaktivator yang diberikan dalam pembuatan TKKS menjadi kompos. Faktor tersebut yakni B1 (cairan EM4 500 ml + 500 ml air kondensasi AC), B2 (cairan MOL kombinasi leri, sisa sayuran dan keong mas Pomacea canaliculata 500 ml + 500 ml air kondensasi AC), B3 (leri dan bonggol pisang 500 ml + 500 ml), B4 (cairan Palm Oil Mill Effluent/ POME 1000 ml). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni kecepatan dan kestabilan peningkatan temperatur dan kelembaban pada pekan pertama dan stabil turun hingga pekan ke sembilan (60 hari) yakni berturut-turut adalah perlakuan B2; B4; B3; B1; B0. Perlakuan B2 dan B4 dapat mendegradasi material serat TKKS lebih efektif, terlihat dari indeks C/N rasio yakni 21,18 dan 24,10 yang memenuhi kriteria SNI 19-7030-2004.
Perencanaan Strategis Penerapan Green Logistics pada Agroindustri Kentang Rindra Yusianto; Marimin Marimin; Suprihatin Suprihatin; Hartrisari Hardjomidjojo
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p02

Abstract

Indonesia is the largest potato producer in Southeast Asia. Annual production averaged 1.09 million tons. However, productivity is still low, ranging from 16.4 - 18.22 tons/ha. The objective of this study was to propose a strategic planning of the Green Logistic Distribution Center (GLDC) in the potato agro-industry using Interpretative Structure Modeling (ISM). A contribution of this research was that we used ISM to analyze the sustainability policy of the green logistics program which includes social, economic, and environmental issues. The result showed that the objectives such as availability of raw materials (1), supplier of potato (3), market place (5), traffic transportation (7), economic factor (8), and environmental issue (9) include variable linkages from the system. Every action on these objectives will result in a successful GLDC program, while the lack of attention to these objectives will lead to program failure. In this case, the driver power is large but has little dependence on the program. While the other sub-elements of purpose are categorized as dependent, this is interpreted more as a result of other objective actions. With two forms of information, ISM and DP-D matrix diagrams, the deepening of the GLDC program is made possible to support strategic planning.
Monitoring Curah Hujan dan Kelengasan Tanah Lahan Pertanian Menggunakan Sensor Berbasis Internet of Things (IoT) sebagai Dasar Pertanian Presisi Royhan Saydi
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p04

Abstract

the spatial and temporal variability aspects by utilizing technology to monitor the location. Monitoring is carried out to obtain data and information on certain land conditions, with the aim of minimizing the risk of crop failure and increasing crop productivity. The development of control systems and sensors affects the development of the monitoring system. Information about the right temperature, humidity and light intensity can be used as data by farmers in increasing the process of growth and development of plant cultivation. Development of a monitoring system on agricultural land, especially in soil and environmental conditions, is the basis for assessing land characteristics. The design of the tool uses a microcontroller and supporting sensors. This unit of monitoring, control and sensor systems forms the basis for the application of precision agriculture. The application of automatic weather sensor (automatic wheater station) can help in realtime weather data retrieval in a short time. The results of the trial application of the sensor show that data is recorded offline once every 1 minute and online once every minute. Information data becomes material for farmers in making decisions about providing water and fertilizers. This monitoring system tool supports the Internet of Things (IoT) in sending weather data so that the results of sensor measurement data can be observed on the thingspeak.com website platform. Keyword:Agriculture, IoT, Precision Agriculture
Aplikasi Sensor Soil Moisture YL-69 dan Sensor Ultrasonic HC-SR07 pada Smart Irrigation I Wayan Krisma Kartika; I Putu Adhi Satria; I Gede Galang Wididana; Nyoman Anom Dewa Brata Paramartha; Ida Bagus Irawan Purnama; I Gusti Putu Mastawan Eka Putra; I Wayan Raka Ardana; Anak Agung Ngurah Gde Sapteka
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p05

Abstract

Keterbatasan air merupakan salah satu permasalahan utama petani dalam pertanian maka penggunaan sistem irigasi harus dapat mengaliri air dengan efektif dan efisien pada lahan pertanian. Mengatasi permasalahan petani tersebut, penelitian ini mengusulkan kendali otomatis dan pemantauan pada irigasi dalam sistem pertanian yang disebut dengan smart irrigation. Smart irrigation ini mengalirkan air dengan menyesuaikan kelembaban tanah yang dibutuhkan tanaman pada perkebunan dan menyesuaikan ketinggian air yang dibutuhkan tanaman pada persawahan. Smart irrigation ini dilengkapi sensor soil moisture YL-69 yang akan mengukur kelembaban tanah yang dapat diaplikasikan di kebun dan sensor ultrasonic HC-SR07 yang akan mengukur ketinggian air yang dapat diaplikasikan di sawah. Kelebihan smart irrigation ini selain dapat menyesuaikan dengan kodisi kebutuhan air terhadap tanaman, juga dilengkapi dengan pengaturan rentang batas normal melalui aplikasi Android. Sehingga, smart irrigation dapat diatur dengan mudah oleh petani menyesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam, tanpa mengubah pengkodean untuk mikrokontroler. Smart irrigation juga dilengkapi dengan kontrol manual dari Android, serta antisipasi jika terjadi gangguan pada sensor dan memudahkan petani dalam melakukan irigasi. Dalam pengujian sensor ultrasonik pada ketinggian air 8 cm diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 3,318966875 persen. pengujian sensor soil moisture pada tanah basah diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 0,692159283 persen. Dengan demikian sensor soil moisture dan sensor ultrasonik dapat digunakan dengan baik pada smart irrigation di kebun maupun sawah.
Karakteristik Fisiko Kimia Nori Berbahan Dasar Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dan daun kelor Moringa oleifer L. Elsita Rambu Kahi
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p06

Abstract

Salah satu komoditi perairan NTT yang sangat potensial adalah rumput laut. Berbagai macan spesis rumput laut berpeluang untuk diproduksi menjadi nori. Nori adalah lembaran rumput laut yang memiliki kandungan nutrisi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui karakteristik fisikokimia produk nori yang berbahan dasar rumput laut Kappaphycus alvarezii dan daun kelor (Moringa oleifera L.) Metode peneletian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan one-way Anova (anova satu jalur), kemudian dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range (DNMRT). Perlakuan yang digunakan adalah nori formulasi rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan daun kelor yaitu P1 (100% Kappaphycus alvarezii), P2 (80% Kappaphycus alvarezii: 20% daun kelor) dan P3 (60% Kappaphycus alvarezii: 40% daun kelor). Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi Kappaphycus alvarezii dan daun kelor terbukti dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif pembuatan nori. Nori Kappaphycus alvarezii dan daun kelor memiliki kandungan protein 0,043 %, kadar abu 7,0 %, hasil uji organoleptik terkait parameter warna nori menunjukan warna hijau kecoklatan. Sedangkan uji organoleptik untuk aspek tekstur menunjukan pengaruh yang signifikan yakni pada perlakuan ketiga (P3 54,00%). Uji organoleptik untuk aspek rasa menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan pada perlakuan kesatu (P1 51,00%).
Uji Aktivitas Antoksidan dan Senyawa Fitokimia pada Tanaman Terung Pokak (Solanum torvum) Nunuk Helilusiatiningsih
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p01

Abstract

Pokak eggplant fruit in Indonesia was quite abundant as a wild plant. The research aimed to test antioxidant activity and phytochemical compounds of Pokak eggplant plant. The research method used quantitative analysis: DPPH and phytochemical moisture content. The results are fresh fruit research results: water content 82.2%, ash content 1.64%, protein 9.77%, fat 4.63%, carbohydrates 4.54%, Vitamin C 3.78%, phenol 33.95 mg/g, Tannins 0.94 mg/g, Flavonoids 1,38 mg/g, DPPH 85.58%. Seeds: water content 39.90%, ash 1.16%, protein 6.22%, fat 0.48%, carbohydrates 52.97%, Vitamin C 2.46%, phenol 21.84 mg/g, Tannins 0.52 mg/g, Flavonoids 2.32 mg/g, DPPH 86.88%. Dry stem: water content 6.88%, ash content 7.92%, protein 14.28%, fat 6.90%, carbohydrate 64.02%, Vitamin C 0.13%, phenol 92.14 mg/g, Tannin 1.61 mg/g, Flavonoids 8.04 mg/g, DPPH 78.47%. Fruit skin: water content 58.16%, ash content 0.26%, protein 5.74%, fat 0.32%, carbohydrates 35.29%, Vitamin C 1.34%, phenol 25.53 mg/g, Tannins 0.53 mg/g, Flavonoids 2.76 mg, DPPH 85.49%. Fresh Leaves: water content 58.16%, ash content 0.26%, protein 5.74%, fat 0.32%, carbohydrates 35.29%, Vitamin C 1.34%, phenol 25.53 mg/g, Tannins 0.53 mg/g, Flavonoids 2.76 mg/g, DPPH 85.49%. Dried Leaves: water content 7.52%, ash content 7.52%, protein 25.84%, fat 3.67%, carbohydrates 50.52%, Vitamin C 1.31%, phenol 12.87 mg/g, Tannins 0.20 mg/g, Flavonoids 1.76 mg/g, DPPH 64.50%.

Page 1 of 1 | Total Record : 6