cover
Contact Name
kathryn widhiyanti
Contact Email
kathrynwidhiyanti@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jags@isi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Animation & Games Studies
ISSN : 24605662     EISSN : 2502499X     DOI : -
Journal of Animation & Games Studies (JAGS) merupakan jurnal interdisipliner mengenai perkembangan riset, rekayasa cipta, studi pustaka maupun kajian di bidang animasi dan game yang termasuk dalam ranah seni terapan media rekam.
Arjuna Subject : -
Articles 99 Documents
Perancangan Permainan Simulasi (Game Simulation) Untuk Menilai Tingkat Kematangan Strategi Teknologi Informasi terhadap Strategi Bisnis Dengan Metode IT Balanced Scorecard dan Maturity Model COBIT 4.1 Agnes Karina Pritha Atmani
Journal of Animation and Games Studies Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v3i2.1856

Abstract

Keselarasan strategi Teknologi Informasi terhadap strategi bisnis sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis. Pencapaian keselarasan strategi, sebagai suatu proses yang berkelanjutan, membutuhkan dukungan dari Top Management dan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Penilaian kematangan tingkat keselarasan strategi TI terhadap strategi bisnis akan digunakan sebagai alat ukur untuk menilai tingkat keselarasan strategi TI terhadap strategi bisnis. Nilai tersebut akan digunakan sebagai langkah awal untuk tindakan perbaikan berkelanjutan.Penggunaan permainan simulasi merupakan gabungan dari dua metode experiential learning, yaitu simulasi (simulation) yang dapat melakukan peniruan dari suatu perilaku atau proses dan permainan (game) yang merupakan aktifitas yang kompetitif. Melaui Experiential Learning pengguna permainan dapat melakukan pembelajaran secara aktif dan memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan pandangan baru mengenai suatu hal.Penilaian kematangan tingkat keselarasan strategi TI terhadap strategi bisnis akan mengacu pada konsep Strategic Alignment Model yang diperkenalkan oleh Henderson dan Venkatraman dan IT-Balanced Scorecard yang dikembangkan Grembergen dan Bruggen. Keduanya memberikan panduan mengenai model-model yang dapat diimplementasikan di perusahaan. Sedangkan penilaian kematangannya berdasarkan kriteria Maturity Model COBIT 4.1 (Control Objective on Information and related Technology) Kata kunci: Permainan Simulasi, Experiential Learning, Teknologi Informasi, Strategi TI, Strategi Bisnis, Strategic Alignment Model-Henderson & Venkatraman, IT-Balances Scorecard – Grembergen & Bruggen, dan COBIT 4.1 Maturity Model. AbstractThe alignment of Information Technology strategy with business strategy is important to achieve business objectives. Strategy alignment, as an ongoing process, requires support from Top Management as well as from other functions in the company. The assessment of maturity level on the alignment of Information Technology with business strategy becomes the measuring tool to assess the alignment of Information Technology strategy with business strategy. The score, then, will be used as starting point in accomplishing continuous repair action.The use of game simulation is a combination of two experiential learning methods, namely simulation that can perform the imitation of a behavior or process and game which is a competitive activity. Through Experiential Learning game users can actively learn and gain new knowledge, insights, and insights about things.The assessment of maturity level of the aligment of Information Technology with business strategy which applied Strategic Alignment Model concept introduced by Henderson and Venkatraman and IT-Balanced Scorecard by Grembergen and Bruggen. Both have given guidelines about several models that can be implemented at company. Moreover, in order to assess the maturity level, this research uses Maturity Model COBIT 4.1 (Control Objective on Information and related Technology.Keywords: Information Technology, Game Simulation, Experiential Learning, Information Technology strategy, Business strategy, Strategic Alignment Model-Henderson & Venkatraman, IT-Balanced Scorecard-Grembergen & Bruggen, and COBIT 4.1 Maturity Model.
Punakawan Sebagai Inspirasi Penciptaan Film Pendek Animasi Bertema Pendidikan Karakter Arif Sulistiyono
Journal of Animation and Games Studies Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v2i2.1420

Abstract

Educational animation is an animated product produced specifically for the purpose of learning. Its popularity in helping students understand and remember information presented increased since the advent of computer graphics technology. The lack of an increase in the production of animated short films in Indonesia resulted in at least encountered the works of domestically-made animation education. Stimulation of creation of animated works based on the local culture should be a concern for creators to produce Indonesian animated film. This has encouraged the idea of research and the creation of the works to add alternative work spectacle for children to be more varied. The work produced will be expected to become one of the benchmarks for the creators of short animated films in Indonesia. The short animated film themed character education and have the characterization and design characteristics based on local wisdom is still a little bit. Production work is still dominated by elements that showed the humorous aspects of violence as like a common thing to do. It is extremely dangerous due to the development of the child's personality or character will indirectly entertained spectacle dominated by the less educated. Therefore bring back figures Punakawan as "teacher" character education in the form of short animated films for the sake of growth is necessary to be realized next generation character education in Indonesia.Keywords: educational animation, punakawan, moral educationAbstrakAnimasi edukasi adalah sebuah produk animasi yang diproduksi khusus untuk tujuan pembelajaran. Popularitasnya dalam membantu peserta didik memahami dan mengingat informasi yang disajikan meningkat sejak munculnya teknologi komputer grafis. Kurangnya peningkatan produksi karya film pendek animasi di Indonesia mengakibatkan sedikitnya dijumpai karya-karya animasi edukasi buatan anak negeri. Rangsangan penciptaan karya animasi berbasis pada budaya lokal sepatutnya menjadi perhatian bagi para kreator dalam menghasilkan film animasi Indonesia. Hal inilah yang mendorong ide penelitian dan penciptaan karya guna menambahkan karya alternatif tontonan bagi anak-anak supaya lebih bervariatif. Karya yang dihasilkan nantinya diharapkan mampu menjadi salah satu tolok ukur bagi pencipta-pencipta film pendek animasi di Indonesia.Film pendek animasi yang bertemakan pendidikan karakter dan memiliki ciri penokohan dan desain berbasis kearifan lokal masih sangat sedikit. Produksi karya masih didominasi oleh unsur-unsur humoris yang mempertontonkan aspek kekerasan sebagai layaknya hal yang umum dilakukan. Hal ini sangat berbahaya dikarenakan perkembangan kepribadian atau karakter sang anak secara tidak langsung akan didominasi oleh tontonan hiburan yang kurang mendidik. Oleh karena itu memunculkan kembali tokoh-tokoh Punakawan selaku “guru” pendidikan karakter dalam wujud karya film pendek animasi sangatlah perlu direalisasikan demi pertumbuhan pendidikan karakter generasi penerus bangsa Indonesia dikemudian hari. Kata kunci: Animasi edukasi, punakawan, pendidikan karakter 
Metode Trigger Detection untuk Gerakan Kendaraan NPC dalam Game Wandah Wibawanto
Journal of Animation and Games Studies Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v3i1.1664

Abstract

Artikel ini membahas tentang penggunaan metode trigger detection untuk membuat simulasi lalulintas yang melibatkan kendaraan NPC (Non Playable Character) untuk keperluan game. Dalam sebuah game bertipe racing atau open world seperti Need For Speed, Grand Theft Auto, Watch Dog dan sejenisnya, simulasi kendaraan NPC diperlukan untuk menghasilkan kesan realistis. Dalam membuat alogaritma gerakan kendaraan NPC pada umumnya digunakan metode pathfinding dan metode waypoint. Alternatif yang dapat digunakan adalah metode trigger detection, yaitu dengan menempatkan sejumlah sensor di sekeliling kendaraan. Selanjutnya sensor akan mendeteksi tumbukan antara sensor dengan objek yang berada di lingkungan virtual dalam game. Hasil dari tumbukan tersebut diolah lebih lanjut melalui proses posisi, deteksi, reaksi dan negosiasi agar menghasilkan gerakan yang dinamis. Metode ini selanjutnya diujicoba untuk mengetahui keefektifannya.
Pergerakan Pasukan Untuk Mengejar Musuh Bergerak Menggunakan D* Lite Berbasis Algoritma Pathfinding Mochamad Kholil
Journal of Animation and Games Studies Vol 2, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v2i1.1413

Abstract

The movement of agents in the Real Time Strategy game influenced by several factors, one of which is the technique of agent movement within the game environment. Pathfinding in a video game is an artificial intelligence algorithm how to find an agent moves the optimal way in which there are obstacles in the environment. This can be achieved by implementing a pathfinding algorithm to the game. This study of the D* Lite algorithm is able to plan a search path in an game environment, change the environment and moving target to be efficient, optimal and complete for agents and will describe some way of planning applications and provides a solid foundation for further research on methods of search re in artificial intelligence.Keywords: Agent Movement, Real Time Strategy, Pathfinding, D* Lite AbstrakPergerakan agen pada permainan Real Time Strategy dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah teknik pergerakan agen didalam lingkungan permainan. Pathfinding dalam video game merupakan algoritma kecerdasan buatan bagaimana cara sebuah agen bergerak menemukan jalan optimal dengan usaha minimal sampai pada tujuan. Hal ini bisa dicapai dengan mengimplementasikan suatu algoritma pathfinding pada game. Penelitian ini mengenai algoritma D* Lite yang mampu merencanakan pencarian jalur di lingkungan game dengan environment yang berubah sekaligus objek yang sebagai target bergerak dan menjadikan proses pengejaran target menjadi efisien bagi agen serta memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut tentang metode pencarian ulang dalam kecerdasan buatanKata kunci: Agent Movement, Real Time Strategy, Pathfinding, D* Lite
Penciptaan Karya Film Animasi “Sky Land” Dengan Teknik Dua Dimensi Muhammad Arizafa Rafzanjani Bintang
Journal of Animation and Games Studies Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v3i2.1857

Abstract

Animasi bertemakan fantasi tidak hanya dalam bentuk cerita, namun dari segi karakter visual dan environment. Dari segi karakter ada yang berupa sesosok anak kecil hingga dewasa sampai dengan berbagai jenis monster, serta tak jarang terdapat karakter dan environment yang tidak dijumpai dimuka bumi.Animasi pendek “Sky Land” menceritakan Sena seorang gadis kecil pengumpul kayu yang menemukan sebuah kayu ajaib di sebuah hutan yang mampu mengeluarkan benda-benda ajaib, hingga membawanya ke negeri fantasi di atas awan dan membawanya berpetualang.Animasi pendek “Sky Land” ingin lebih memperlihatkan sense of art didalamnya, maka animasi ini diproduksi menggunakan teknik animasi dua dimensi (2D) digital hand drawing, yaitu menggambar frame by frame secara langsung dengan komputer baik karakter maupun background. Kata kunci: Fantasi, Animasi 2D, Sky Land Abstract Fantasy-themed animations are not only in story form, but in terms of visual and environmental characters. In terms of character there is a form of a small child to adult up to various types of monsters, and not infrequently there are characters and environments that are not encountered in the earth.The short animation of "Sky Land" tells Sena a small girl who collects a magical wood in a forest capable of removing magical objects, bringing her to a fantasy land on a cloud and taking her on an adventure.Short animation "Sky Land" wants to show more sense of art in it, then this animation is produced using two dimensional animation technique (2D) digital hand drawing, that is drawing frame by frame directly with computer both character and background. Keywords: Fantasy, 2D Animation, Sky Land
Penciptaan Permainan Digital Edukatif Berbasis Wawasan Budaya Dan Pendidikan Karakter Samuel Gandang Gunanto
Journal of Animation and Games Studies Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v2i2.1421

Abstract

The phenomenon of digital games, or better known by the term game, developed rapidly in the last two decades. This process received a lot of attention from various parties, there is the view of the negative side there is also viewed from the positive side. Lack of game developers on educational game resulted in the least variations of development, it is still around about education and learning about animals, get to know the profession, recognizes objects, learn to count, learn to read or other contents were first developed in the form of interactive multimedia. These forms still have the impression of being a tutor system of learning and less immersive of the gaming world.The research and creation developed an immersive aspect of a game that is tangible for teaching a moral education, specifically about "caring attitude towards environmental hygiene". Moral education themes are very interesting due to the participation in the role of the game system, so users will directly experience it and serving as the main character. As a manifestation, the creation is centered on culture and local wisdom to promote Punakawan’s character as the base characterizations and game interface design.Keywords: educational games, moral education, caring AbstrakFenomena permainan digital atau yang lebih dikenal dengan istilah game berkembang pesat dalam dua dekade terakhir ini. Perkembangan ini mendapat banyak sorotan dari berbagai pihak, ada yang melihat dari sisi negatif ada pula yang melihat dari sisi positif. Kurangnya pengembang game yang ber-genre edukasi mengakibatkan sedikitnya variasi pengembangan edukasi yang disajikan, saat ini masih seputar tentang pendidikan dan pembelajaran mengenal hewan, mengenal profesi, mengenal benda, belajar berhitung, belajar membaca ataupun konten-konten lainnya yang dahulu berkembang dalam wujud karya CD multimedia interaktif. Bentuk-bentuk ini masih memiliki kesan sebagai pembelajaran sistem tutor dan kurang mempertimbangkan sisi imersif atau kemenarikan dalam dunia game.Pada penelitian dan penciptaan karya ini dikembangkan aspek imersif dari sebuah game yang berwujud pembelajaran pendidikan karakter, secara khusus tentang “sikap kepedulian terhadap kebersihan lingkungan”. Tema pendidikan karakter dalam wujud karya game sangat menarik untuk diangkat dikarenakan penanaman kepedulian terasa lebih mengena diajarkan dalam bentuk sistem partisipasi dalam peran, sehingga pengguna secara langsung akan mengalaminya dan seolah-olah berperan selaku tokoh utama game. Sebagai perwujudannya, penciptaan berpusat pada budaya dan kearifan lokal dengan mengangkat tokoh punakawan sebagai landasan penokohan karakter dan desain antarmuka game.Kata kunci: game edukasi, punakawan, karakter, peduli lingkungan 
Penciptaan Serial “AKURA-POPO” Episode “SAMPAH” Dengan Teknik Animasi Komputer 2D Abidin Syamsul Arifin; Arif Sulistiyono; Mahendradewa Suminto
Journal of Animation and Games Studies Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v3i1.1717

Abstract

 Trash is actually not a new problem on the planet. However, the handling is still less effective in various places around the world. But at least how humans try to reduce the minimum amount of waste. It is the human hand that actually creates the waste itself.The serial animation "Akura-Popo Trash episode" wears the human hand-character design as a picture of the amount of chaos perpetrated by them. 2D computer animation techniques are applied to add artistic value and provide media variations of messengers to the general public Keywords: trash, 2D animation, environmentAbstrak Sampah sebenarnya bukan masalah baru di planet ini. Akan tetapi penanganannya masih kurang efektif di berbagai tempat di seluruh penjuru dunia. Namun setidaknya bagaimana manusia berusaha mengurangi seminimal mungkin jumlah sampah. Ulah tangan manusialah yang sesungguhnya menciptakan sampah itu sendiri.Animasi serial “Akura-Popo episode Sampah” memakai desain karakter tangan manusia sebagai gambaran banyaknya kekacauan yang dilakukan oleh mereka. Teknik animasi komputer 2D diterapkan untuk menambahkan nilai seni dan memberikan variasi media penyampai pesan kepada khalayak umum Kata kunci: sampah, animasi 2D, lingkungan 
Well – Lit : Penciptaan Game Mix-Genre Adventure Puzzle 2D Laila Hafidhotul Khoiriyah
Journal of Animation and Games Studies Vol 2, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v2i1.1414

Abstract

Smartphone is currently a trend that is prevalent throughout the world because there are featur and attractive interfaces are offered, such as the operating system Android. Excess own Android operating system that provides an open platform or commonly referred to as open source for developers to create their own variety of millions of applications that will be used for a wide range of mobile devices. This has led to the development of applications based on the Android mobile phone game very quickly. One popular type of game is a platformer. There are so many bestselling platformer game even a legend like the game Super Mario Bros. Unfortunately not many original platformer game made in Indonesia in the market Android because resource needs that many games. Android game apps market in Indonesia is dominated by the kind of casual game.Keywords: Well-Lit, game, platformer, fantasy. AbstrakSmartphone saat ini menjadi trend yang mewabah di seluruh dunia karna terdapat featur dan interface menarik yang ditawarkan, seperti sistem oprasi Android. Kelebihan sistem oprasi Android sendiri yaitu menyediakan platform terbuka atau yang biasa disebut sebagai open source, bagi para pengembang untuk menciptakan berbagai jutaan aplikasi mereka sendiri yang nantinya akan dipergunakan untuk berbagai macam mobile device. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan aplikasi game mobile phone berbasis Android sangat cepat. Salah satu jenis game yang populer adalah platformer. Ada banyak sekali game platformer yang sangat laris bahkan melegenda seperti game Super Mario Bros. Sayangnya belum banyak game platformer original buatan Indonesia yang beredar di pasar aplikasi Android dikarenakan kebutuhan resource game yang banyak. Pasar aplikasi game Android di Indonesia didominasi oleh game jenis casual.Kata kunci: Well-Lit, game, platformer, fantasy.
Penciptaan Animasi “Upload” Dengan Teknik Animasi Digital 2D Gayus Hendrianto
Journal of Animation and Games Studies Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v3i2.1858

Abstract

Animasi memiliki kesan kepada penonton bahwa animasi itu menghibur, unik, lucu, dan cenderung diperuntukkan untuk anak-anak. Pada perkembangannnya animasi kini tidak hanya dibuat untuk anak-anak saja, namun animasi juga dibuat untuk konsumsi kalangan remaja, dewasa dan semua umur.Karya Animasi “Upload” ini merupakan sebuah karya reflektif tentang kehidupan generasi muda masa kini yang mengalami ketergantungan dengan Internet. Dengan sentuhan komedi, paparan visual yang menarik kiranya dapat menghibur dan berkesan pada penonton.Udin adalah karakter utama dalam karya animasi ini. Udin adalah seorang pemuda berumur 25 tahun yang beberja sebagai pekerja freelance, pada suatu hari ia harus mengirimkan pekerjannya kepada kliennya melalui email. Ketika ia menguduh pekerjaannya kendala sinyal internet membuat pekerjaan Udin selalu gagal ter-upload. Segala cara dilakukan Udin supaya pekerjaan dapat terkirim sesuai pada deadline. Kata kunci: Animasi, Upload, 2D Abstract  Animation has the impression to the audience that the animation is entertaining, unique, funny, and tends to be reserved for children. In the development of animation is now not only made for children only, but animation is also made for consumption among adolescents, adults and all ages.The "Upload" Animation Works is a reflective work on the lives of today's young people who are dependent on the Internet. With a touch of comedy, eye-catching visual exposure may be entertaining and memorable to the audience.Udin is the main character in this animated work. Udin 25 years old young man who is freelance worker, one day he has to send his work to his client via email. When he accuses his job of internet signal constraints making Udin's work always fails to upload. Every way Udin can do so the work can be sent according to the deadline. Keywords: Animation, Upload, 2D
Transformasi Ruang 2D Ke 3D Pada Animasi Wajah Berbasis Data Marker Menggunakan Radial Basis Function Troy Troy; Pranowo Pranowo
Journal of Animation and Games Studies Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v2i2.1422

Abstract

Computer facial animation aims to create an animated character expression as natural as possible as well as human facial expressions. Using the data marker catches facial motion capture, will be determined the location of the feature points of 3D face models to follow the motion of the marker points of human faces.To overcome the morphological differences between the face of the source with the character's face, then applied with radial basis retargeting process mapping so that the character's face can still display the natural expression. Using the data marker 2D, Radial Basis Function (RBF) space transformation was applied to determine the position of the feature points on the 3D face models.RBF space transformation has good ability in determining the appropriate facial motion marker points on a human face to the character's face. Motion that occurs in 3D face models is scaled according to the relative scale between the source and the target. Keywords: facial animation, radial basis function, marker data. AbstrakTeknik komputasi yang dikembangkan pada animasi wajah bertujuan untuk menciptakan ekspresi pada wajah karakter animasi senatural mungkin seperti layaknya ekspresi pada wajah manusia. Menggunakan data marker pada citra 2D wajah manusia, komputer menangkap pergerakan marker tersebut kemudian menetukan lokasi titik fitur yang pada wajah model 3D (karakter animasi).Untuk mengatasi perbedaan morfologi pada wajah manusia yang menjadi sumber acuan ekspresi dengan wajah model 3D yang menjadi target animasi, maka diterapkan transformasi ruang Radial Basis Function (RBF). RBF digunakan untuk menentukan posisi titik fitur pada wajah model 3D berdasarkan posisi titik marker pada citra 2D wajah manusia.Transformasi ruang RBF memiliki kemampuan yang baik dalam pemetaan ulang titik marker dari wajah manusia ke titik fitur pada wajah karakter animasi. Pergerakan yang terjadi pada wajah model 3D berdasar pada skala relatif antara titik marker pada citra 2D wajah manusia dengan titik fitur pada wajah model 3D.Kata kunci: animasi wajah, radial basis function, data marker.

Page 3 of 10 | Total Record : 99