cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016" : 11 Documents clear
Pola pertumbuhan Ikan Peperek (Leiognathus Eguulus) di Teluk Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara Sasmito, Hardianto; Nur, Andi Irwan; Abdullah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.087 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai dari awal bulan Mei hingga akhir bulan Juli 2014 di Perairan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan peperek (L. eguulus) di Teluk Kendari yang meliputi distribusi kelas panjang dan hubungan panjang bobot. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi biologi mengenai pola pertumbuhan ikan peperek yang tertangkap di Perairan Teluk Kendari yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar dalam pengelolaan sumber daya ikan yang lestari dan berkelanjutan. Nilai parameter kualitas air yang teramati adalah suhu berkisar 25 – 28 0C dan salinitas pada pasang berkisar 23 – 27% dan saat surut berkisar 20 – 27%. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang baik bagi kehidupan ikan peperek. Total sampel selama penelitian 540 individu, terdiri atas 111 ekor ikan jantan dan 429 ikan betina. Distribusi kelas ukuran panjang jantan dan betina terbagi menjadi 8 kelas ukuran dan frekuensi panjang terbanyak pada ikan jantan terdapat pada kelas panjang 79 mm – 83 mm dan terendah terdapat pada kelas panjang 106 mm – 111 mm, sedangkan pada ikan betina terbanyak pada kelas panjang 85 mm – 92 mm dan terendah terdapat pada kelas pajang 113 mm – 123 mm. Pola pertumbuhan ikan peperek jantan dan betina selama penelitian didapatkan pada bulan Mei – Juni adalah pola pertumbuhan allometrik sedangkan pada bulan Juli didapatkan Pola pertumbuhan allometrik positif. Nilai (r) jantan dan betina selama penelitian berkisar antara 0,504 – 0,907 jantan, 0,804 – 0,847) betina.Kata kunci : Ikan Peperek, sebaran frekuansi panjang, hubungan panjang bobot, pola pertumbuhan.
Laju penempelan makroepifit pada talus Rumput Laut Eucheuma spinosum di perairan Pantai Lakeba Kota Bau-bau Jamil, Muhammad Ridha; Irawati, Nur; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.489 KB)

Abstract

Penempelan makroepifit merupakan salah satu permasalahan utama dalam aktivitas budi daya rumput laut. Penempelan makroepifit berdampak negatif terutama pada pertumbuhan rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju penempelan makroepifit pengganggu pada talus rumput laut jenis Eucheuma spinosum di perairan Pantai Lakeba Kota Baubau. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa rata-rata laju penempelan makroepifit pada talus Eucheuma spinosum untuk hari ke-10 diperoleh sebesar 3,07 ind/m3/hari, hari ke-20 diperoleh sebesar 2,41 ind/m3/hari dan pada hari ke-30 diperoleh sebesar 2,43 ind/m3/hari. Laju penempelan makroepifit tertinggi adalah jenis Ulva lactuca dipeoleh pada hari ke-20 dan nilai laju penempelannya sebesar 21.16 ind./m3/hari. Faktor lingkungan perairan selama penelitian terlihat bahwa suhu berkisar 28−290C, arus berkisar 0,05−0,15 m/s, kecerahan berkisar 11,59−12,71 m, salinitas berkisar 32−36 0/00, kandungan nitrat berkisar 0,0012−0,0043 mg/L, kandungan fosfat berkisar 0,006−0,0018 mg/L, kandungan oksigen terlarut (DO) berkisar 5−6,6 mg/L dan nilai pH perairan adalah 6.Kata kunci : laju penempelan, makroepifit, parameter lingkungan, perairan pantai Lakeba.
Keanekaragaman jenis dan kepadatan makroepifit pada (Eucheuma denticulatum) dalam Rakit Jaring Apung di perairan Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan Supriatno, .; Kasim, Ma'ruf; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.919 KB)

Abstract

Keberadaan makroepifit pada thallus rumput laut dapat menggangu keberhasilan budidaya. Makroepifit yang menempel pada thallus dapat mengurangi daya tahan rumput laut terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman jenis dan kepadatan makroepifit yang menempel pada rumput laut E. denticulatum yang dibudidaya menggunakan metode rakit jaring apung di Perairan Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Analisis yang digunakan adalah rumus komposisi jenis, indeks keanekaragaman Shannon-Wienner, kepadatan relatife, indeks keseragaman rumus evenness dan indeks Dominansi Simpson. Hasil penelitian menunjukan bahwa Komposisi jenis makroepifit yang diperoleh yaitu 16 jenis, diantaranya 8 jenis dari kelas Rhodophyta, 6 jenis dari kelas Chlorophyta dan 2 jenis dari kelas Phaeophyta. Keanekaragaman jenis makroepifit tergolong pada kategori rendah yang berkisar antara 0,127 ̶ 0,336, keseragaman jenis berkisar 0,251 ̶ 1,151, yang mana keseragaman tertinggi pada hari ke-10 (1,117) dan hari ke-30 (1,151). Dominansi jenis berkisar 0,140 ̶ 0,555, dominansi tertinggi pada hari ke-30.. Hasil pengukuran kualitas perairan yang diperoleh kisaran suhu 29 ̶ 30oC, kecerahan 66 ̶ 83%, kecepatan arus 0,0479 ̶ 0,0752 m/det, pH 6 ̶ 7, salinitas 30 ̶ 33 ppt, nitrat 0,0040 ̶ 0,0510 mg/L, phospat 0,0030 ̶ 0,0153 mg/L, DO (oksigen terlarut) 6,6 ̶ 7,8 mg/L.Kata kunci : Makroepifit, Rakit Jaring Apung, Keanekaragaman, E. denticulatum
Studi beberapa karakteristik biologi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah Yanglera, Abdullah; Nur, Andi Irwan; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.556 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2015 di Menui Kepulaan Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan K. pelamis yang meliputi sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kemaatangan gonad (IKG) dan fekunditas. Jumlah sampel ikan K. pelamis yang diambil dari hasil tangkapan nelayan berjumlah 101 ekor, 48 ekor jantan dan 53 ekor betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran ikan K. pelamis yang tertangkap selama penelitian berkisar dari 290─501 mm. Proporsi tertinggi pada ikan jantan ditemukan pada kelas ukuran 360─395 mm (27,08%) dan terendah pada kelas ukuran 312─334 mm (2,08%). Sementara pada betina, proporsi tertinggi ditemukan pada kelas ukuran 335─359 mm (30,19%). Tipe pertumbuhan ikan K. pelamis jantan bersifat alometrik negatif, sementara betina bersifat alometrik positif. Ikan jantan dan betina ditemukan memiliki TKG I sampai IV. Nilai IKG tertinggi ikan K. pelamis jantan ditemukan pada TKG I sebesar 19,23 dan terendah pada TKG III sebesar 4,74, sementara pada ikan betina nilai IKG tertinggi pada TKG II sebesar 25,98 dan terendah pada TKG III sebesar 11,81. Fekunditas ikan pada TKG III dan IV berkisar 13.959─649.700 butir.Kata kunci : Katsuwonus pelamis, ukuran, tipe pertumbuhan, gonad, Menui Kepulauan
Laju penempelan makroepfit pada talus Kappaphycus alvarezii di Perairan Lakorua Kabupaten Buton Tengah Almualam, .; Kasim, Ma'ruf; Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.613 KB)

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan oleh mayoritas masyarakat yang bermukim di Kelurahan Lakorua. Permasalahan yang ditemukan adalah menurunnya secara spesifik produktivitas rumput laut diakibatkan oleh banyaknya permasalah seperti penempelan makroepifit pada talus rumput laut budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju penempelan makroepifit pada talus rumput laut K. alvarezii menggunakan rakit jaring apung di Perairan Lakorua. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju penempelan tertinggi terlihat pada hari ke – 14, 28 dan 42 adalah 6,26, 6,5 dan 97,64 ind/m3/hari, dengan jenis yang menempel adalah Cordylec cladia dan Elachista flaccida. Hasil uji statisik diperoleh laju penempelan tidak berpengaruh signifikan terhadap bobot rumput laut. Hasil pengukuran parameter fisik dan kimia perairan menunjukan bahwa suhu rata-rata 29°C. Kecepatan arus 0,05 – 0,06 m/detik. Kecerahan 80 – 88%. Salinitas 30 – 31o/oo,. Nitrat 0,028 – 0,065 mg/L. Fosfat 0,0031 – 0,016 mg/L, Serta oksigen terlarut 2,05 – 7,3 mg/L. Parameter lingkungan perairan yang optimum dan tipe penempelan makroepifit yang diperoleh tidak memberikan dampak negatif terhadap laju pertumbuhan K. alvarezii.Kata Kunci : K. alverazii, Laju Penempelan Makroepifit, Lakorua, Parameter Fisik dan Kimia Perairan.
Komposisi ukuran kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) berdasarkan fase bulan di Perairan Lakara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Mawaluddin, .; Halili, .; Palupi, Ratna Diyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.519 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Lakara Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi ukuran rajungan. Komposisi ukuran yang diamati adalah ukuran panjang/lebar karapaks dan bobot tubuh serta pola pertumbuhannya. Analisis hubungan bobot tubuh dengan panjang karapaks dan hubungan hobot tubuh dengan lebar karapaks baik rajungan jantan dan betina bersifat allometrik yaitu pertambahan bobot tubuh lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan panjang dan lebar karapaksnya. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Maret – April 2014. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan penangkapan menggunakan alat tangkap bubu (collapsible pot). Sampel yang tertangkap pada bulan gelap dan terang masing-masing menunjukkan 204 individu dalam 6 trip penangkapan dengan rata-rata 34 individu per tripdan175 individu dan 175 individu dalam 3 trip penangkapan dengan rata-rata 85,33 individu/trip. Jumlah rajungan jantan 106 individu dan betina 98 individu yang tertangkap pada bulan gelap, sedangkan rajungan jantan dan betina yang tertangkap pada bulan terang masing-masing berjumlah 91 individu dan 84 individu. Komposisi ukuran lebar karapaks pada remaja menunjukkan hasil tertinggi terjadi pada bulan terang baik rajungan jantan maupun betina dengan rata-rata hasil tangkapan rajungan jantan 27,67  individu/trip dan betina 25,33 individu/trip. Komposisi ukuran bobot rata-rata rajungan jantan dan betina tertinggi pada remaja dan dewasa terjadi pada fase bulan gelap dengan masing-masing bobot rata-rata pada remaja 42,21 g dan 48,54 g serta dewasa 125,84 g dan 48,54 g, sedangkan juvenile memiliki bobot rata-rata yaitu masing-masing 20,13 g dan 16,87 g. Data P. Pelagicus yang tertangkap selama periode penelitian memiliki komposisi ukuran yang tinggi pada ukuran remaja dan cenderung mendominasi pada setiap fase bulannya.Kata Kunci : Fase bulan, komposisi ukuran, Portunus pelagicus, pola pertumbuhan, siklus hidup
Struktur komunitas makrozoobenthos pada ekosistem mangrove di Perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan Azham S, Risal; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.324 KB)

Abstract

Studi komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan dapat dijadikan salah satu konsep dasar dalam pengelolaan sumberdaya secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Staring selama 1 bulan. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling pada tiga stasiun. Data penelitian dianalisis menggunakan formula baku yang meliputi keanekaragaman, keseragaman, dominansi, kerapatan mangrove dan kualitas perairan (fisika dan kimia). Hasil analisis menunjukan indeks keanekaragaman berkisar 1,44-1,91, indeks keseragaman berkisar 0,74-0,91 dan indeks dominansi berkisar 0,20-0,29. Hasil pengamatan jenis mangrove yang ditemukan adalah Sonneratia alba, Rhizopora spp. dan Brugueira spp. Hasil pengukuran parameter lingkungan yang meliputi : suhu 28-310C, salinitas 24-28o/oo, pH substrat 5,93-6,97, bahan organik 4,56-5,62 serta tekstur substrat dominan pasir berlumpur. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk  Staring mempunyai keanekaragaman spesies sedang sampai tinggi dan tidak ditemukan adanya spesies yang dominan.Kata Kunci : Komunitas, makrozoobenthos, keanekaragaman, keseragaman, dominansi
Keragaman jenis lamun di Perairan Pantai Waha Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi Suherlan, .; Oetama, Dedy; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.076 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis lamun di perairan Pantai Waha. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan April sampai Mei 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple random sampling, dengan menggunakan transek kuadrat yang dilakukan empat kali pengulangan. Penentuan lokasi stasiun di dasarkan pada kondisi fisik lamun. Pada perairan Pantai Waha ditemukan 9 jenis lamun yaitu H. pinifolia, H. ovalis, H. universis, Thalassodendron ciliatum,Thalassia hempricii, Enhalus acoroides, C. serrulata, C. rotundata, dan Sryngodium isoetifolium. Hasil pengukuran parameter lingkungan dan organisme yang diperoleh selama penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil pengukuran parameter lingkungan seperti: suhu (26-31ºC), kedalaman (13- 159 cm), salinitas (29-34‰), kecepatan arus (0,049-0,07) m/detik dan tekstur substrat (3,8414-85,7449%) adalah lempung berpasir sedangkan Nitrat (0,0160-0,0180 mg/L) dan Fosfat (0,0074-0,0094 mg/L). Nilai kepadatan lamun terlihat berdasarkan kondisi fisik pada tiap stasiun penelitian. Indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi jenis lamun tertinggi setiap jenis yang diperoleh selama penelitian antara bulan April dan Mei pada tiga titik stasiun penelitian yaitu nialai indeks keanekaragaman sebesar 1,9310– 2,0306 ind/m2, keseragaman sebesar 0,8325-0,9083 ind/m2 dan dominansi sebesar 0,1488-0,1646 ind/m2. Total kepadatan lamun tertinggi selama penelitian diperoleh pada stasiun I yaitu 348,8 ind/m², pada daerah vegetasi lamun yang padat. Keragaman jenis lamun selama penelitian yang terdapat pada stasiun I, II dan III pada bulan April dan Mei yaitu secara acak dan mengelompok.Kata kunci : Lamun, keragaman jenis, Pantai Waha, Tomia Wakatobi
Eksploitasi Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Pantai Bungkutoko Sulawesi Tenggara Simuhu, Tabroni; Bahtiar, .; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.91 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pantai Bungkutoko Sulawesi Tenggara dari bulan Januari–April 2015, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat eksploitasi kerang bulu (Anadara antiquata). Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui koleksi bebas. Total sampel selama penelitian sebesar 1.460 individu yang terdiri dari 883 individu jantan dan 577 betina. Data penelitian dianalisis dengan program FiSAT II versi 3. Kerang A. antiquata jantan dibulan Januari, Februari dan April hanya terdapat satu kelompok ukuran dengan nilai tengah masing-masing yaitu 2,44 cm, 1,93 cm, dan 2,39 cm. Bulan Maret terdapat dua kelompok ukuran yaitu stadia dewasa dan tua, dengan nilai tengah masing-masing 1,98 cm dan 2,39 cm. Kelompok ukuran kerang A. antiquata betina dibulan Januari dan Februari terdapat dua kelompok ukuran yang terdiri dari stadia dewasa dan tua, dengan nilai tengah masing-masing dibulan Januari 2,58 cm, dan 3,83 cm serta dibulan Februari 2,37 cm dan 3,26 cm. Bulan Maret dan April hanya memiliki satu kelompok ukuran dengan nilai tengah masing-masing yaitu 2,83 cm dan 2,64 cm. Tingkat eksploitasi (E) kerang jantan dan betina sebesar 0,14 pertahun dan 0,16 pertahun. Nilai tersebut berarti tingkat eksploitasi kerang A. antiquata jantan dan betina tergolong rendah (under fishing).Kata kunci: Kelompok ukuran, Anadara antiquata, eksploitasi
Studi ekologi bambu laut (Isis hippuris) di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Mardianto, .; Nur, Andi Irwan; Ramli, Muh.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.773 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase tutupan karang, kondisi kualitas air di perairan Tanjung Tiram, kepadatan dan penyebaran Bambu Laut, Hubungan kedalaman perairan dan kepadatan bambu laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015, berlokasi di Perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah metode LIT dan Transek kuadrat. Persentase tutupan karang hidup di Perairan Tanjung Tiram yaitu 61,15%. Kondisi kualitas Perairan Tanjung Tiram yaitu suhu 28oC, salinitas 34 ppt, kecepatan arus 0,07−0,20, pH 7 dan kecerahan 100%. Kepadatan bambu laut lebih tinggi pada kedalaman 3 m yaitu 0,0432−0,0752 tegakan/m2 dan pada kedalaman 7 m sangat rendah yaitu 0,0144−0,0304 tegakan/m2, penyebaran Bambu laut didapatkan kriteria pola penyebaran mengelompok.Kata Kunci: Kepadatan dan penyebaran Bambu laut, Isis hippuris, Tanjung Tiram.

Page 1 of 2 | Total Record : 11