cover
Contact Name
Dr. I Made Agus Gelgel Wirasuta
Contact Email
gelgel.wirasuta@unud.ac.id
Phone
+6281337742733
Journal Mail Official
ijlfs@unud.ac.id
Editorial Address
Journal Room, Gedung LPPM, UPT Laboratorium Forensik Sains dan Kriminologi Universitas Udayana,Kampus Bukit Jimbaran Badung Bali Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
INDONESIAN JOURNAL OF LEGAL AND FORENSIC SCIENCES
Published by Universitas Udayana
AIFI berdiri sejak Februari 2010 di Jakarta didirikan oleh tokoh-tokoh Ilmuan Forensik Indonesia yang berkumpul di Jakarta dalam dua periode pertemuan. Semua ilmuan forensik yang hadir pada saat itu dinyatakan sebagai pendiri asosiasi ini. Pendiri sepakat dengan mufakat memilih Prof. Dr. Oetarjo Diran sebagai Ketua Asosiasi dengan SekJen. Ferryal Basbeth, dr., SpF., DFM. Alamat Sekretariat AIFI di Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Universitas YARSI. Menara YARSI Jl Letjen Suprapto Cempaka Putih Jakarta Putih 10510, Telp: 0214213065 Fax: 0214213065. Alamat situs AIFI dapat diakses di: http://www.aifi.or.id Ilmu-ilmu forensik didefinisikan sebagai ilmu-ilmu terapan yang fungsi utamanya adalah melakukan penyelidikan, termasuk pemeriksaan bukti, dan/atau memberikan pendapat ahli, untuk mencari kebenaran, keadilan atau peningkatan keselamatan, yang dapat dipakai di peradilan atau forum lain. AIFI adalah organisasi nirlaba dengan asas organisasi meliputi: kebenaran, keadilan, keselamatan, profesionalitas, dan akuntabilitas. Tujuan dibentuknya AIFI adalah: a) membentuk dan menyelenggarakan forum komunikasi antar ilmuwan forensic, b) meningkatkan komunikasi, menyelenggarakan pelatihan, dan tukar menukar informasi, metodologi, memberdayakan keahlian di antara ilmuwan dan praktisi forensik di Indonesia dengan standard profesi dan etika, c) meningkatkan mutu pelayanan dan keahlian, metode manajemen, dan pemanfaatan efektif dalam ilmu forensic, dan d) menilai dan mengusulkan segala bentuk kebijakan peraturan yang terkait penerapan ilmu forensik. JURUSAN FARMASI UDAYANA berdiri sejak 25 Mei 2005. Jurusan Farmasi Udayana beralamatkan di Kampus Bukit Jimbaran, telp/Fax 0361-703837. Jurusan Farmasi dalam menjalankan visi-misinya mengembangkan kurikulum dengan kompetensi: Farmasi Klinik / Farmasi Rumah Sakit, Kimia Farmasi/Farmasi Forensik, dan Farmasi Bahan Alam yang mengedepankan kearifan lokal “USADA BALI” sebagai kajian utama. Secara umum ilmu forensik dapat diartikan sebagai aplikasi atau pemanfaatan ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan penegakan hukum dan peradilan. Farmasi adalah ilmu tentang obat. Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Farmasi Forensik dapat dipahami sebagai penerapan ilmu farmasi untuk kepentingan penegakan hukum atau peradilan. Farmasi forensik sangat erat hubungannya dengan dengan proses peradilan, proses regulasi, atau pada lembaga penegakan hukum (criminal justice system). Dalam pengembangan bidang farmasi forensik, Jurusan Farmasi Udayana berusaha untuk meningkatkan kerjasama dengan semua stakeholders terkait, seperti AIFI, BPOM-RI, BNN, POLRI, dan DirJen Bina Pelayanan Penunjang Medik-KemenKes RI.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6 (2016): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences" : 5 Documents clear
IDENTITAS GENETIK KETURUNAN SOROH PANDE DI KECAMATAN SERIRIT, BULELENG BERDASARKAN DNA MIKROSATELIT KROMOSOM Y I Wayan Arya Mahardika; I Ketut Junitha; Inna Inna Narayani
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 6 (2016): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJLFS.2016.v06.i01.p01

Abstract

The Balinese clans embraced patrilineal system.They divided into groups of soroh or clans which means respect for ancestors. Pandeclan is a unique soroh which comes from ancestors who have expertise in memande. The genetic identityof this clan in Bali is unknown.Therefore the aim of this study is to find out the genetic identity from the varieties of allelic diversity which found on Pande community inside and outside Seririt using microsatellite DNA analysis of Y chromosome, namely DYS19, DYS390, DYS393, and DYS395. Resultsof this study have foundthat in Pande clan there are 21 varieties of allelic diversity and 25 haplotypes with the average heterozygosity of four loci is 0.72 ± 0.03. The dendogram indicates that Pande clanfrom district of Seririt did not cluster based on it’s dadia.
TOC INDONESIAN JOURNAL OF LEGAL AND FORENSIC SCIENCE VOLUME 6, TAHUN 2016 gelgel Wirasuta
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 6 (2016): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INDONESIAN JOURNAL OF LEGAL AND FORENSIC SCIENCEVOLUME 6, TAHUN 2016
RAGAM ALEL DAN KEKUATAN PEMBEDA LIMA LOKUS MIKROSATELIT DNA AUTOSOM MASYARAKAT SUKU BATAK DI DENPASAR DAN BADUNG I Ketut Junitha; Yossy Carolina Carolina
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 6 (2016): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Five loci of microsatellites DNA autosomal that is: D2S1338, D13S317, D16S539, D18S351, and D19S433 used to determination kind of allele and power of discrimination each locus of Batak ethnic in Denpasar and Badung. DNA sample were amplified used five pairs of primer  D2S1338, D13S317, D16S539, D18S351, and D19S433 loci  in  PCR machine used  PCR mix Invitrogen with annealing temperature  range of 48-56oC. The result of this research was found 54 alleles. The most allele was found on D2S1338 locus, 13 alleles followed by D18S351, 12 alleles, D13S317 and D19S433 locus each 10 alleles and the least one is 8 allele on D16S539 locus. The highest of power of discrimination   that is 0,984 D2S1338 locus followed by D18S351, D19S433, D16S539 and of D13S317 0,973, 0,956, 0,949, and 0,947 respectively. The five loci in this studied had many kind of alleles and high degree of power discrimination value so that loci is useful to forensic purpose for Batak society in Bali.
Penggunaan Metode TRISS untuk Meningkatkan Kualitas Visum Et Repertum Korban Hidup pada Korban Trauma Henky Henky Henky
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 6 (2016): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas visum et repertum (VeR) terutama visum et repertum perlukaan yang dihasilkan para dokter masih belum memadai, terutama penetapan kualifikasi luka pada bagian kesimpulan. Kerancuan pada kualifikasi luka akan berdampak pada kesimpulan visum et repertum, yang juga mempengaruhi keputusan akhir di pengadilan.  Untuk meningkatkan kualitas VeR terutama pada bagian kesimpulan dapat dipergunakan metode scoring atas perlukaan yang terjadi.  Salah satu metode scoring yang sering dipergunakan adalah TRISS (Trauma Related Injury Severity Score). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang nilai TRISS pada korban trauma yang dirawat di RSUP Sanglah pada bulan Agustus 2006-Maret 2007 dan memperoleh gambaran perbandingan antara nilai TRISS yang diperoleh dengan tingkat kesembuhan (outcome) korban pada kenyataannya.  Nilai TRISS diperoleh dengan cara memasukkan data dari 790 korban trauma yang dirawat di RSUP Sanglah selama Agustus 2006-Maret 2007 lalu dihitung dengan mempergunakan formula yang telah ditentukan.  Nilai TRISS tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat kesembuhan korban. Seluruh korban pada rentangan nilai TRISS antara 0,00-40,00 semuanya sembuh sedangkan korban dengan nilai TRISS di atas 60,01 semuanya meninggal.  Dua puluh dua koma dua persen korban dengan nilai TRISS 50,01-60,00 sembuh sedangkan sisanya 77,8% meninggal.  Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi nilai TRISS maka semakin besar kemungkinan seorang korban untuk meninggal terutama pada korban yang memiliki nilai TRISS di atas 50,00
ESTIMATION OF STATURE FROM HANDPRINT ANTHROPOMETRY OF MALAYSIAN CHINESE FOR FORENSIC INVESTIGATION T. Nataraja Moorthy; Tee Yi Yin
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 6 (2016): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stature estimation is an important element in forensic investigation. Literature review shows that handprint anthropometry has provided useful information to estimate stature for identification purposes. Handprints form an important physical evidence frequently available in scenes of crime like burglary, homicide, sexual assault and firearm incidents. The aim of the present study is to derive linear regression equations to estimate stature from hand print anthropometry of Malaysian Chinese. The study sample consists of 100 males and 100 females of Malaysian Chinese, age ranged from 18 to 58 years. Stature and handprints were recorded following standard procedure. Five length measurements and one breadth measurement from each hand with a total of 12 measurements were taken from a subject. The right hand print measurement is larger than the left, showing the bilateral asymmetry but not significant. The result of the study provided population specific linear regression equations to estimate stature from handprints (complete and partial) of Malaysian Chinese.

Page 1 of 1 | Total Record : 5