cover
Contact Name
Fajar
Contact Email
fajarjatinugroho@gmail.com
Phone
+6281226035613
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BANGUN REKAPRIMA
ISSN : 24432709     EISSN : 25413899     DOI : http://dx.doi.org/10.32497/bangunrekaprima
Bangun Rekaprima: Jurnal Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora as an information container that contains articles about the field of science consisting of results of research, literature review, review of books, journal reviews, popular scientific knowledge, results of translations, and other related texts. The articles of this journal are published every six months, that is on April and Oktober (2 issues per year), and published by Politeknik Negeri Semarang.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016" : 5 Documents clear
Guru Profesional Sebagai Faktor Penentu Pendidikan Bermutu Bambang Dalyono; Dwi Ampuni Agustina
Bangun Rekaprima Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.361 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i2.453

Abstract

Pengembangan kompetensi profesional dalam menghadapi era Indonesia emas mutlak diperlukan untuk keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Tanpa pengembangan profesionalisme, proses pembelajaran dan mutu pendidikan hanya akan jalan di tempat. Tidak ada inovasi, dan tidak ada pula kreatifitas serta tidak ada pembelajaran yang efektif.Paradigma pendidikan sudah seharusnya menggunakan paradigma baru, yaitu mutu.Pendidikan yang bermutu lahir dari guru yang bermutu dan professional. Guru profesional dapat berpengaruh terhadap pendidikan bermutu. Di sisi lain Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Dengan demikian guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu adalah guru yang memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu kreteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Dari pembahasan dapat disimpulkan, bahwa : 1).Guru yang profesional harus disiapkan oleh lembaga pendidikan tinggi kependidikan (LPTK) yang berkualitas dan terstandar; 2). Guru profesional wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; 3). Guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu adalah guru yang memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu kreteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.Kata kunci : Guru profesional, pendidikan bermutu.
Model Adsorpsi Tanah Jenis Lempung Terhadap Tembaga Pada Lapangan Golf Candi Semarang Basuki Setiyo Budi
Bangun Rekaprima Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.151 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i2.454

Abstract

Lapangan golf Candi Semarang Golf Club (CSGC) terletak di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Lapangan golf ini memiliki luas ±90 ha. Lapangan golf Candi Semarang Golf Club (CSGC) berbatasan langsung dengan Sungai Kaligarang dan Kali Gundang. Penelitian ini  menganalisis kemampuan penjerapan (adsorpsi) tanah pada lapangan golf CSGC Semarang terhadap kontaminan pestisida dengan bahan aktif tembaga (Cu2+), menganalisis kemungkinan terjadinya pencemaran air tanah pada lapangan golf CSGC Semarang dengan tembaga (Cu2+) sebagai bahan aktif pestisida, dan membuat model penjerapan (adsorpsi) tanah pada lapangan golf CSGC Semarang terhadap kontaminan pestisida dengan bahan aktif tembaga (Cu2+). Hasil yang diperoleh adalah Tanah jenis lempung (loam) pada lapangan golf Candi Semarang Golf Club (CSGC) memiliki kemampuan adsorpsi terhadap tembaga sebagai bahan aktif pestisida yang cukup baik, yaitu dengan nilai efisiensi penyisihan tembaga rata-rata sebesar 95,20% pada eksperimen batch dan mencapai 98-100% pada eksperimen kolom kontinyu. Selain itu juga diperoleh nilai Koefisien distribusi (Kd) tanah yang cukup besar yaitu 128,8 l/Kg. Pada percobaan kolom kontinyu kapasitas adsorpsi tanah yang paling optimal diperoleh pada konsentrasi influen 30 mg/l dan debit 40 ml/hari yaitu mencapai titik jenuh dalam waktu 37 hari, sehingga semakin kecil debit dan konsentrasi kontaminan tembaga dalam pestisida akan meningkatkan kapasitas adsorpsi tanah terhadap kontaminan tembaga sebagai bahan aktif pestisida. Tanah jenis ini memiliki faktor retardasi tanah (R) sebesar 5,88 yang menunjukkan bahwa kecepatan air tanah 5,88 kali lebih besar daripada kecepatan kontaminan tembaga, sehingga kecil kcmungkinan terjadi pencemaran air tanah pada lapangan golf tersebut dan mempunyai kemampuan adsorpsi sebesar 361,82C0,4264.Kata Kunci : model adsorpsi tanah, tembaga, lempung (loam)
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Pada Jalan Kaligarang – Jalan Kelud Raya – Jalan Bendungan Raya Warsiti Warsiti; Sukoyo Sukoyo; Galih Pamungkas; Muhamad Ryan Herdiansyah
Bangun Rekaprima Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.401 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i2.455

Abstract

Sejalan dengan  pesatnya perkembangan kota, tuntutan lalu lintas yang semakin padat, dan permintaan masyarakat terhadap kendaraan yang semakin besar memerlukan perhatian maupun penilaian kerja untuk kondisi persimpangan. Tidak seimbangnya jumlah lalu lintas dengan lebar efektif jalan, pendeknya waktu hijau akan menyebabkan tundaan serta antrian lalu lintas pada persimpangan. Perencanaan lebar pendekat, pengaturan fase dan waktu siklus optimum ditujukan untuk menaikkan kapasitas persimpangan dan sedapat mungkin menghindari terjadinya konflik lalu lintas.Sebagaimana hal tersebut diatas, dicoba untuk mengadakan studi pada persimpangan bersinyal. Studi ini menggunakan metode pendekatan dari MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) dengan meninjau persimpangan “Jalan Kaligarang  –  Jalan  Kelud Raya – Jalan Bendungan Raya”. Setelah dilakukan analisis dari data yang diperoleh di lapangan, didapat nilai derajat kejenuhan untuk tiap pendekat adalah antara 0,907-0,927.Hal ini menunjukkan bahwa kinerja persimpangan tidak layak dioperasikan. Solusi yang dilakukan adalah dengancara perubahan waktu hijau sebanyak 14 detik pada lengan bagian barat (Jalan Kaligarang Barat), waktu siklus berubah dari 157 detik menjadi 171 detik dan penambahan lebar satu lajur (sepanjang 3,5 meter) pada pendekat T (Jalan Kaligarang Timur), penambahan satu lajur (sepanjang 3,5 meter) pada pendekat U (Jalan Bendungan Raya) dan penambahan 1,4 meter (dari 5,6 meter menjadi 7 meter) pada pendekat S (Jalan Kelud Raya). Setelah dilakukan perubahan tersebut, nilai derajat kejenuhan pada tiap pendekat menurun menjadi 0,494-0,794 dengan tingkat pelayanan simpang E.Kata kunci: Kinerja Simpang, Derajat Kejenuhan, Panjang Antrian, Tundaan.
Identifikasi Kebutuhan Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang Sri Wahyuningsih Sulaiman; Suroso Suroso; Puji Wahyumi; Wildana Latif Mahmudi; Yusetyowati Yusetyowati
Bangun Rekaprima Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.176 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i2.456

Abstract

The goal of Semarang State Polytechnic is to produce skilled and professional graduates as middle expert technicians who have integrity, high self discipline, high responsibility and good proficiency of English skill for communication. In order to achieve the goal, it needs a good quality of curriculum which matches with industrial needs. To obtain empirical data to validate the English Language needs and skills, this research was done, and designed as a survey to achieve two aims: a).To identify the English language  skills are needed by civil engineering graduates to perform in the work environment. b).To identify the topics of ESP which are most required by the civil engineering graduates in their work environment. It was found that the English language skills which are most required by graduates in the work environment is speaking skill followed by the listening, reading and writing respectively, the speaking skill is to communicate with customers and consultants. The reading skill is to read contract document, tender calculation, specification of project work, instruction and writing skill is to write tender project document and proposal while listening is for communication and understanding presentation of a project work. Considering that the speaking is most needed in graduates work environment, it is suggested to give more time for speaking practice in English lesson, and give more material for writing project document. Hence, many essential topics which are not covered in the syllabus must be given time.Keywords: The goal, a good quality of curriculum, English language skills, graduates work environment.
Implementasi Ijin Edar Produk Pirt Melalui Model Pengembangan Sistem Keamanan Pangan Terpadu Bambang Hermanu; Saryana Saryana
Bangun Rekaprima Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.738 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i2.452

Abstract

This study examines the problems of effective implementation of the distribution permits of products PIRT as the embodiment of the system of integrated food safety still need to be developed in the form of models, in order to further refine the policy towards the level of optimization and effectiveness is expected, among other things reflected in the indicators of the realization of improved standards of food safety according to Law No. 18 Year 2012 on Food. Based on the results of previous studies have shown, that in general SKPT experienced weakness in its implementation synergy between networks are formed, and significantly tend to influence the level of effectiveness. The research method used is the juridical sociological research, in order to see the empirical facts that occurred in the community by making observations in the form of in-depth interactive communication with the relevant stakeholders as well as the producers and consumers PIRT, through the adoption of the draft approach SKPT development model has been formulated. From the results of this further research, at least can be provided alternative solutions in order to build an integrated synergy to enhance the effectiveness and optimization of the implementation of the provisions of the marketing authorization of food products of domestic industry (PIRT). Thus, on the whole range of research activities, is expected to raise the level of mutual awareness of the importance of food safety, in order to further improve the quality of consumer protection circulation of food from many food products industry household unauthorized distribution.Keywords : Distribution Permits, PIRT, SKPT, Stakeholder.

Page 1 of 1 | Total Record : 5