Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KAJIAN KUALITAS AMBIEN UDARA DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Jalan Setiabudi Dan Jalan Anton Sujarwo) Warsiti Warsiti; Risman Risman; Ardhi Ristiawan
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 25, No 2 (2020): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v25i2.2161

Abstract

It is hoped that the study of air quality monitoring in the area around the road can provide input to the Policy Provider regarding the number of motorized vehicles and road geometry planning so that air quality continues to meet health standards. The tool used in this study is a CO meter. Data was collected for 1 week on roads in Semarang by recording the number of vehicles passing within a certain period of time on roads with various road slopes and the amount of CO levels in the air. The data from the measurement results are compiled and then analyzed, namely analyzing the relationship between the amount of CO content in the air and the number of vehicles on the road with a certain slope. From the results of the analysis, the results will be obtained how much influence the number of passing vehicles with CO levels in the air on roads with certain slopes. The resulting output is a graph of the relationship between CO levels and the number of vehicles on various road slopes. The results showed that there was an increase in the amount of CO to the number of vehicles for the variation of the road slope of 0.5%, 2% and 5%. A significant increase in the amount of CO occurred during peak hours, namely 7.00 - 8.00 and 16.00 - 17.00 hours even exceeding the established threshold of 15,000 μg / Nm3.
Analisis Kekuatan Jepit Penambat E-Clip Terhadap Perilaku Panas Pada Saat Pemasangan Pada Rel Warsiti Warsiti; Kusdiyono Kusdiyono; Risman Risman; Hastya Tatas Herarki; Muchammad Izzuddin Alif
Bangun Rekaprima Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.566 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v5i2.1574

Abstract

Salah satu jenis penambat elastis adalah penambat elastis tipe e-clip. Penggunaan penambat elastis e-clip sendiri mendapatkan pengesahan dan rekomendasi pemakaian dari Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan No. KA.405/SK.10/DJKA/II/10. Salah cara untuk menaikan batas elastik baja dengan cara perlakuan panas atau biasa disebut dengan Heat treatment pada saat pemasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap kuat jepit penambat dan untuk mengetahui pemanasan suhu optimum untuk mendapatkan kuat jepit yang maksimum. Variasi panas panas pada penelitian adalah suhu antara 150°C sampai dengan 300°C dengan media pendingin berupa oli SAE 90 lalu dilanjutkan dengan pengujian kuat jepit pada masing-masing penambat elastis yang telah diberi perlakuan panas maupun yang tanpa perlakuan panas. Dari hasil pengujian kuat jepit penambat tanpa perlakuan panas didapatkan kuat jepit akhir sebesar 1742,55 kgf lalu pada perlakuan panas 150°C sebesar 1971,832 kgf, pada 200°C sebesar 1988,454 kgf, pada 250°C sebesar 1631,552 kgf dan pada 300°C sebesar 1325,636 kgf. Suhu optimum yang didapatkan melalui analisis regresi adalah sebesar 155.0469 °C yang akan menghasilkan kuat jepit akhir sebesar 1992,49 kgf.
Analisis Kekuatan Perkerasan Jalan Batas Ska Barat – Batas Kota Boyolali Warsiti Warsiti; Risman Risman
Bangun Rekaprima Vol 1, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.56 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v1i2.700

Abstract

Salah satu prasarana transportasi darat adalah jalan raya. Penataan hubungan jalan yang satu dengan yang lain dari suatu wilayah (jaringan jalan )mempunyai peranan dalam melancarkan angkutan barang maupun manusia dari suatu daerah ke daerah yang lain. Suatu wilayah yang mempunyai konstruksi jalan yang baik maka transportasi juga akan berjalan baik, dampaknya pengendara merasa nyaman, kecelakaan berkurang, lalu lintas berjalan lancar, perekonomian meningkat. Kondisi perkerasan jalan akan dipengaruhi oleh jumlah dan jenis kendaraan yang lewat, kualitas bahan material, perawatan, kualitas drainase dsb. Dalam studi ini akan dibahas tentang perkerasan exsisting, masih memenuhi syarat ketebalan perkerasan untuk menahan beban LHR (Lalu Lintas Harian Rata-rata) yang ada. Metode yang digunakan dengan membandingkan ITP exsisting dengan ITP berdasarkan data lalu lintas yang ada. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pada IndekTebalPerkerasan( ITP exsisting ) Jl. Batas SKA Barat – Batas Kota Boyolali diperoleh 12,715 dan ITP berdasarkan data lalu lintas yang ada sebesar 12,45 Kesimpulan teketebalan perkerasan jalan raya Jl. Batas SKA Barat – Batas Kota Boyolali tahun 2015 masih memenuhi syarat ketebalan untuk menahan beban lalu lintas yang ada, sehingga belum perlu dilakukan Overlay atau penambahan tebal perkerasan.Kata Kunci: LHR,CBR,FR,Struktur Perkerasan Jalan.
KAJIAN KARAKTERISTIK NILAI CBR CAMPURAN TANAH MERAH DENGAN KAPUR Warsiti Warsiti; Kusdiyono Kusdiyono; Risman Risman; Ardhi Ristiawan
Bangun Rekaprima Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.818 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v6i1.1930

Abstract

Tanah merah mengandung mineral lempung yaitu Halloysite dan mempunyai sifat mudah menyerap air, mempunyaiCBR > 6 %  sehingga bisa digunakan untuk subgrade jalan raya dan hasil pengujian sebelumnya tanah merah ini termasuk tanah lempung berlanau dengan plastisitas yangnsedang dan tergolong tanah kohesif. Untuk mengurangi partikel berukuran lempung atau menaikkan pH tanah serta memperbanyak terjadinya pertukaran kation maka jika tanah merah akan digunakan untuk sub grade perlu dicampur. Supaya tanah tersebut kepadatan tanah.meningkat, material yang tidak aktif meningkat , sehingga mempertinggi kohesi dan tahan geser yang timbul. Untuk aplikasi jalanraya, stabilisasi tanah-kapur banyak digunakan untuk pembangunan lapispondasi bawah (subbase) atau perbaikan tanah dasar (subgrade). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh penambahan kapur terhadap daya dukung tanah seperti nilai CBR, kadar air (W) dan berat isi kering (ϒd), serta membahas hubungan antarKenaikan nilai CBR maksimum pada tanah merah yang dicampur kapur pada variasi campuran kapur 2% dengan kadar air 30.006%, berat isi kering 1.420. Pada penelitiam ini menggunakan campuran kadar  kapur bervariasi 0%, 0.5%, 1% dan 2%. Hasil penelitian menujukan bahwa penambahan kapur pada tanahmerah dapat mengubah parameter tanah lain seperti kadar air, berat isi kering dan nilai CBR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kenaikan nilai CBR maksimum pada tanah merah yang dicampur kapur pada variasi campuran kapur 2% dengan kadar air 30.006%, berat isi kering 1.420. Dengan nilai CBR masksimum Sebesar 35.693% pada penetrasi 0.1” dan 33.968% pada penetrasi 0.2”.
Kajian Perilaku Aliran Melalui Alat Ukur Debit Mercu Bulat Terhadap Tinggi Muka Air Risman Risman; Warsiti Warsiti; Mawardi Mawardi; Martono Martono; Lilik Satriyadi
Bangun Rekaprima Vol 2, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.978 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i1.707

Abstract

Penelitian ini dibatasi pada perilaku debit aliran melalui alat ukur debit mercu bulat terhadap tinggi muka air di hulu, di atas mercu dan di hilir. Metodologi yang digunakan adalah melakukan pengujian di laboratorium hidrolika dengan membuat model alat ukur debit mercu bulat dengan radius mercu R = 1,0 cm, 1,25 cm, dan 1,5 cm kemudian dialirkan debit mulai dari Q1, Q2, Q3, Q4, …. Qn, untuk mendapatkan variasi tinggi muka air di hulu, di atas mercu dan hilir alat ukur debit mercu bulat, sehingga bisa didapatkan hubungan antara debit dengan tinggi muka air di hulu, di atas ambang dan hilir alat ukur debit mercu bulat. Disamping itu didapatkan juga hubungan dari variasi debit yang dialirkan melalui alat ukur debit mercu bulat terhadap koefisien debit aliran yang terjadi. Dari hasil penelitian ini didapatkan hubungan debit dengan tinggi muka air di hulu, tinggi muka air di hilir, muka air di atas ambang, dan koefisien debit alat ukur mercu bulat. Hubungan debit dengan tinggi muka air di hulu, tinggi muka air di hilir pada alat ukur debit mercu bulat mempunyai trend yang mirip. Hubungan debit dan koefisien debit pada alat ukur debit mercu bulat untuk radius mercu R = 1,25 cm dan R = 1,5 cm mempunyai trend yang mirip, akan tetapi untuk R = 1,0 cm mempunyai trend yang berbeda.Kata kunci: Mercu bulat, koefisien debit, debit
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Pada Jalan Kaligarang – Jalan Kelud Raya – Jalan Bendungan Raya Warsiti Warsiti; Sukoyo Sukoyo; Galih Pamungkas; Muhamad Ryan Herdiansyah
Bangun Rekaprima Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.401 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i2.455

Abstract

Sejalan dengan  pesatnya perkembangan kota, tuntutan lalu lintas yang semakin padat, dan permintaan masyarakat terhadap kendaraan yang semakin besar memerlukan perhatian maupun penilaian kerja untuk kondisi persimpangan. Tidak seimbangnya jumlah lalu lintas dengan lebar efektif jalan, pendeknya waktu hijau akan menyebabkan tundaan serta antrian lalu lintas pada persimpangan. Perencanaan lebar pendekat, pengaturan fase dan waktu siklus optimum ditujukan untuk menaikkan kapasitas persimpangan dan sedapat mungkin menghindari terjadinya konflik lalu lintas.Sebagaimana hal tersebut diatas, dicoba untuk mengadakan studi pada persimpangan bersinyal. Studi ini menggunakan metode pendekatan dari MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) dengan meninjau persimpangan “Jalan Kaligarang  –  Jalan  Kelud Raya – Jalan Bendungan Raya”. Setelah dilakukan analisis dari data yang diperoleh di lapangan, didapat nilai derajat kejenuhan untuk tiap pendekat adalah antara 0,907-0,927.Hal ini menunjukkan bahwa kinerja persimpangan tidak layak dioperasikan. Solusi yang dilakukan adalah dengancara perubahan waktu hijau sebanyak 14 detik pada lengan bagian barat (Jalan Kaligarang Barat), waktu siklus berubah dari 157 detik menjadi 171 detik dan penambahan lebar satu lajur (sepanjang 3,5 meter) pada pendekat T (Jalan Kaligarang Timur), penambahan satu lajur (sepanjang 3,5 meter) pada pendekat U (Jalan Bendungan Raya) dan penambahan 1,4 meter (dari 5,6 meter menjadi 7 meter) pada pendekat S (Jalan Kelud Raya). Setelah dilakukan perubahan tersebut, nilai derajat kejenuhan pada tiap pendekat menurun menjadi 0,494-0,794 dengan tingkat pelayanan simpang E.Kata kunci: Kinerja Simpang, Derajat Kejenuhan, Panjang Antrian, Tundaan.
Meningkatkan Karakteristik Marshall Dengan Menambah Serbuk Ban Bekas Ke Dalam Campuran Laston AC-WC Radiks Gilang Maulana; Zaaim Arrofif; Warsiti Warsiti; Kusdiyono Kusdiyono; Risman Risman
Bangun Rekaprima Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.578 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v4i2.1197

Abstract

Konstruksi perkerasan perkerasan lentur (flexible pavement) secara garis besar terdiri dari tiga lapis yaitu sub base course, base course dan surface course. Salah satu bahan surface course berupa laston AC-WC. Bahan campuran konstruksi perkerasan laston AC-WC. akan menentukan karakteristik campuran tersebut. Karakteristik campuran perkerasan meliputi Kepadatan (Density), Rongga Pada Mineral Agregat (VMA) , Rongga Terisi Aspal (VFA) , Rongga Dalam Campuran (VIM) , Rongga Dalam Campuran Kondisi Membal (Refusal VIM) , Stabilitas Marshall (MS) , Stabilitas Marshall Sisa (IRS) , Kelelehan Marshall (Flow). Penambahan bahan tambah seperti serbuk ban bekas ke dalam campuran aspal dapat menjadi alternatif bahan tambah guna meningkatkan kualitas dan keawetannya dan daya tahan yang lebih baik terhadap suhu tinggi, dibandingkan dengan aspal tanpa penambahan bahan tambah. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh penambahan serbuk ban karet bekas terhadap nilai karakteristik Marshall campuran Laston AC-WC dan membandingkan hasil parameter Marshall campuran Laston AC-WC standar dengan yang ditambahkan serbuk ban Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAO yang dipakai (6.0%) yang berpengaruh pada nilai Density maksimum 2.376 ????????/???????? dengan prosentase serbuk ban sebesar 7.4%, VMA maksimum 5.186% dengan prosentase serbuk ban sebesar 7.4%, , VFA maksimum 72.510% dengan prosentase serbuk ban sebesar 7.4% , VIM minimum 4.22% dengan prosentase serbuk ban sebesar 7.4% , VIM Refusal density minimum 4.231% dengan prosentase serbuk ban sebesar 6,2%, Stabilitas Marshall (MS) maksimum 1008.86 kg dengan prosentase serbuk ban sebesar 4.5% , Stabilitas Marshall Sisa (IRS) maksimum 671.813 kg dengan prosentase serbuk ban sebesar 4.1% , Nilai Kelelehan Marshall ( Flow ) maksimum 3.40 ???????? dengan prosentase serbuk ban sebesar 6,9% , dan Marshall Quotient ( MQ ) maksimum sebesar 309.26 ????????/???????? dengan prosentase serbuk ban sebesar 4.1% . Dalam perhitungan penambahan serbuk ban optimum dari 9 parameter marshall yang digunakan, dari berbagai parameter marshall yang sudah dianalisis diperoleh hasil kadar penambahan serbuk ban terendah yaitu pada persentase 4.1% dan sedangkan persentase penambahan serbuk ban pada kondisi tertinggi (optimum) diperoleh hasil yaitu 7.4%.
KAJIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR DEBIT AMBANG LEBAR DENGAN VARIASI KEMIRINGAN HILIR Risman Risman; Warsiti Warsiti; Wasino Wasino; Mawardi Mawardi; Tedjo Mulyono
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 27, No 1 (2022): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v27i1.3749

Abstract

The modeling of broad crested weirs is expected to facilitate understanding, especially the behavior of the flow flowing through the measuring instrument. The flow behavior under consideration is hydraulic behavior, measurement accuracy, and discharge curve. In addition, there is a relationship between discharge and water level upstream and downstream of the spillway, as well as the relationship of the variation of discharge flowing through the broad crested weirs to the loss of energy height. From the results of this study, it was found that there was a relationship between discharge and water level upstream, downstream, water level above the threshold, and energy loss for wide-threshold spillway. The modeling of the broad crested weirs assumes that the Froude number that occurs in the model is the same as the Froude number that occurs in the field. So that the scale of discharge, time, velocity and volume will be able to represent the actual conditions in the field. The scale of length, width, and height of the prototype is 1: 100. The methodology used is to carry out testing in the hydraulics laboratory by varying Q1, Q2, Q3, Q4, …. Qn, to obtain variations in water level upstream and downstream of the broad crested weirs. From the results of the study, it was found that the energy loss was relatively small with a trend of Y = 101.66x2 - 0.7359x + 0.0017 with the slope of the broad crested weirs downstream is 1:2, Y = 467.84x2 - 1.7816x + 0.0022 for slope of the broad crested weirs downstream is 1:1.5, and Y = -1140,4x2 + 0.6383x + 0.0077 with the slope of the broad crested weirs downstream is 1:1 where Y is the energy loss in meters and X is the discharge in m3/sec.
RANCANG BANGUN LABORATORIUM TERPADU DALAM RANGKA MENDUKUNG PERKULIAHAN PRAKTIKUM DAN RISET TERINTEGRASI Risman Risman; Warsiti Warsiti; Lilik Satriyadi; Tedjo Mulyono; Parhadi Parhadi
Bangun Rekaprima Vol 8, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.006 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i2.3973

Abstract

Merujuk pada visi Politeknik Negeri Semarang menjadi Perguruan tinggi Vokasi yang Diakui, Mampu Bersaing, Akuntabel, Berkarakter dan Beretika dalam Penerapan Teknologi dan misi Melaksanakan dan mengembangkan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang teknologi. Kegiatan Penelitian Rancang Bangun Laboratorium Terpadu Dalam Rangka Mendukung Perkuliahan Praktikum Dan Riset Terintegrasi diharapkan dapat terwujudnya laboratorium lapanganterpadu yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian bagi dosen maupun mahasiswa yang akan menempuh ujian akhir sebagai bahan kajian tugas akhirnya khususnya dibidang sumberdaya air. Dari hasil kegiatan ini akan muncul petasituasi atau site plane, trase saluran, koordinat titik rencana bangunan bagi sadap, koordinat bangunan ukur debit, koordinat pintu pengatur, bangunan pelengkap dan pelindung. Semua item bangunan tersebut di atas dapat diwujudkan dalam bentuk skala model atau prototype.
KINERJA TUNDAAN LALU LINTAS DI SIMPANG PATUNG DIPONEGORO NGESREP PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL SEMARANG Warsiti Warsiti; Risman Risman; Lilik Satriyadi; Tedjo Mulyono; Dedi Budi Setiawan
Bangun Rekaprima Vol 8, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.349 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i2.3968

Abstract

Volume lalu lintas Kota Semarang mengalami peningkatan setiap tahunnya yang diakibatkan bertambahnya jumlah kepemilikan kendaraan. Dengan memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus lalu lintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil, maka dicoba untuk diatasi dengan menganalisis tundaan pada simpang tersebut. Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survey di lapangan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder yang kemudian akan diolah dengan menggunakan manajemen simpang. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan menggunakan program Excel 2013 untuk mengolah data lalu lintas. Data lalu lintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan selama 3 hari (10, 13, dan 15 Mei 2017) pada jam-jam sibuk dan disajikan dalam bentuk tabel data kendaraan dan kemudian perilaku lalu lintas simpang dapat dianalisis. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa persimpangan Simpan Ptung Diponegoro Ngesrep memiliki nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 1.14. Nilai ini telah melewati nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang bersinyal yaitu DS ≤ 0,85. Hasil analisis menunjukkan bahwa tundaan rata–rata simpang tertinggi 335.84 detik, maka simpang ini memiliki memiliki Tingkat Pelayanan (LOS) F (>60).