cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
konversi@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Konversi
ISSN : 23023686     EISSN : 25413481     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2019): April 2019" : 10 Documents clear
TEKNOLOGI MEMBRAN ORGANO-SILICA UNTUK DESALINASI AIR ASAM TAMBANG Muthia Elma; Norlian Ledyana Sari; Dhimas Ari Pratomo
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6508

Abstract

Abstrak- Pengolahan air asam tambang merupakan pengolahan air yang sangat dibutuhkan untuk membantu ketersediaan air bersih. Teknologi pengolahan air ini salah satunya adalah menggunakan teknologi membran (membran organo-silica) secara teknik desalinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan performansi organo silica membrane menggunakan katalis organik. Untuk membuat thin film sebagai pelapis membran digunakan metode sol-gel dengan precursor tetra ethyl orthosilicate (TEOS). Thin film ini selanjutnya di dipcoating ke membrane support sebanyak 4 layer dan dikalsinasi pada suhu 200, 250 dan 600 oC. Teknik desalinasi yang digunakan adalah berupa proses pervaporasi dengan menggunakan artificial brine water (5%, 7,5%, 10% dan 15%) sebagai air umpan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai water flux adalah sebesar 0.39; 0.44 dan 0.82 kg m-2 h-1  (untuk thin film membran yang menggunakan suhu 50oC) dengan nilai salt rejection sebesar ~100 % untuk setiap membran. Nilai water flux ini berturut-turut untuk membran yang dikalsinasi pada suhu 200, 250 dan 600 oC). Dari hasil water flux dan salt rejection diketahui bawa membran yang dikalsinasi pada suhu 600oC memberikan nilai water flux tertinggi walaupun semua membrane memberikan nilai salt rejection yang mendekati 100%). Jenis membrane ini berkemungkinan memberikan ukuran pori-pori yang agak besar karena kandungan carbon yang sudah terikat pada struktur silika sudah terdekomposisi sempurna pada suhu tinggi, sehingga menambah besar ukuran pori-pori dari struktur silika. Ukuran pori-pori ini menyebabkan nilai water flux menjadi lebih tinggi. Kata kunci: brine water, flux, reflux, salt rejection, pervaporasi
PIROLISIS MINYAK GORENG BEKAS DENGAN KATALIS ZEOLIT TERAKTIVASI NaOH Abdullah Abdullah; Yudha Adi Pratama Putra; Azidi Irwan
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6511

Abstract

Abstrak-Minyak goreng bekas dapat digunakan sebagai bahan baku sumber energi alternatif. Minyak goreng bekas mempunyai rantai hidrokarbon panjang yang dapat dipecah untuk menghasilkan senyawa alkana dan alkena melalui proses pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pirolisat sebagai bahan bakar alternatif berupa bio-oil dengan katalis yang telah teraktivasi larutan NaOH. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bio-oil yang dihasilkan dan dibandingkan dengan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor. Pirolisis minyak goreng bekas telah dilakukan dengan zeolit yang diaktivasi menggunakan larutan NaOH (1, 2, 3, 4, dan 5M). Konsentrasi optimum aktivasi terjadi pada proses karakterisasi zeolit dengan uji daya serap terhadap larutan methylene blue dan uji keasaman dengan metode adsorpsi desorpsi amonia yang menghasilkan larutan NaOH 4M sebagai konsentrasi optimum. Pirolisis dilakukan dengan variasi jumlah zeolit (0, 5, 10, 15, dan 20%) terhadap minyak goreng bekas dengan parameter pengamatan pada proses pirolisis berupa data mengenai yield, lama pirolisis, dan perubahan massa katalis pergram. Hasil optimum pirolisat diperoleh pada proses pirolisis menggunakan katalis sebanyak 20%. Analisis komponen kimia penyusun pirolisat dengan GC-MS menunjukkan kandungan hidrokarbon sebesar 81,93%. Pirolisat hasil pirolisis minyak goreng bekas berpotensi sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak bahan bakar kompor. Kata kunci: Pirolisis, minyak goreng bekas, zeolit, aktivasi katalis, GC-MS 
PEMURNIAN BIOETHANOL DENGAN METODE DISTILASI AZEOTROP Tun Sriana
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6504

Abstract

Abstrak- Bioethanol merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia. Selain sebagai bahan baku alam yang dapat diperbaharui dan bersifat ramah lingkungan, bioethanol juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar substitutif maupun aditif pada bahan bakar fosil. Namun kenyataannya bioethanol hasil fermentasi hanya mempunyai kadar ethanol sebesar 10-15%, sedangkan untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar atau bahan substitusi bioethanol harus mempunyai kemurnian mencapai 99,5%.  Dalam proses pemurniannya, air yang terdapat pada bioethanol akan membuat campuran azeotrop sehingga sulit dipisahkan dengan proses distilasi biasa. Salah satu metode pemisahan untuk memisahkan campuran azeotrop adalah dengan menggunakan metode distilasi azeotrop. Pada distilas ini akan ditambahkan entrainer yaitu zat yang berperan mengubah volatilitas relatif komponen kunci. Untuk menaikan kadar bioethanol dan mengetahui pengaruh entrainer pada distilasi azeotrop digunakan dua jenis entrainer yaitu benzene dan n-heptane. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa benzene yang mempunyai gugus aromatik dapat menaikan kadar ethanol lebih baik dibadingkan dengan n-heptane dan cyclohexane.        Keywords: bioethanol, distilasi azeotrop, entrainer, benzene, n-heptane
POTENSI ASAP CAIR PADA PRODUKSI ARANG KAYU MODEL DESA RANGGANG TANAH LAUT Ahmad Budi Budi Junaidi; Abdullah Abdullah; Uripto Trisno Santoso
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6512

Abstract

Abstrak- Desa ranggang merupakan sentra produksi arang kayu di Kalimantan Selatan. Arang kayu diproduksi dalam tungku dari tanah liat berbentuk kubah dengan diameter sekitar 4 meter dan tinggi 3-4 meter. Di Desa Ranggang ini terdapat lebih dari 500 buah tungku dengan kapasitas produksi arang kayu sekitar 2-3 ton arang/tungku untuk tiap kali produksi. Asap yang keluar dari tungku arang pada proses produksi arang jumlahnya sangat besar selama ini terlepas ke lingkungan yang berpotensi menimbulkan polusi udara dan mengganggu pengrajin arang tersebut.. Penelitian tentang potensi asap cair sebagai produk samping pembuatan arang kayu desa ranggang tersebut dilakukan dengan memodifikasi model tungku arang desa Ranggang berupa penambahan instalasi kondensasi asap pada bagian knalpot tungku. Tungku arang percontohan telah dibuat dengan kapasitas produksi 3 ton arang setiap kali produksi. Bahan baku yang digunakan adalah limbah kayu ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.). Asap cair yang diperoleh dari tungku tersebut sejumlah 47 liter untuk setiap kali produksi. Asap cair yang dihasilkan didominasi fraksi suhu 95-105 0C, yaitu sebanyak 81%, memiliki kadar  asam (dihitung sebagai asam asetat) 0,825 molar dengan pH berkisar. 2,91-3,08. Kata kunci: asap cair, produk samping, produksi arang, kondensasi asap dan tungku arang Ranggang
PRODUKSI BAHAN BAKAR PADAT DARI TEMPURUNG KELAPA DENGAN METODE HYDROTHERMAL TREATMENT Muhammad Irsan; Ahmad Tawfiequrrahman Yuliansyah; Suryo Purwono
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6505

Abstract

Abstrak- Hidrotermal treatment merupakan salah satu proses konversi biomassa menggunakan air sebagai media sekaligus reaktan dalam prosesnya. Pada penelitian ini, dilakukan proses hidrotermal terhadap tempurung kelapa, yang merupakan salah satu sumber biomassa yang jumlahnya cukup besar di Indonesia. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang beroperasi secara batch dan  dilengkapi dengan pengaduk, sensor temperatur dan tekanan. Dalam penelitian ini digunakan variasi berupa perbandingan Biomass Water (B/W ratio) 1:20 dan suhu 240, 270, 300, 330 0C. Tempurung kelapa yang sudah dihaluskan (berukuran -32+48 mesh) sebanyak 7,5 gram dicampur dengan 150 ml air. Kemudian dimasukkan dalam autoklaf yang kemudian ditutup rapat. Sebelum dimulai ekperimen, udara yang ada di dalam autoklaf di-purge menggunakan gas N2 sebanyak tiga kali, kemudian tekanan di dalam autoklaf dinaikkan menjadi 10 bar juga dengan memasukkan gas N2. Setelah itu, pemanas dinyalakan untuk mencapai suhu yang diharapkan, dan dipertahankan selama 30 menit, dan kemudian pemanas dimatikan. Setelah autoklaf dingin, campuran dikeluarkan dari dalam autoklaf dan kemudian disaring dengan bantuan pompa vacuum. Padatan yang tersaring kemudian dihitung yield-nya dan dianalisis dengan proximate dan ultimate analysis. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan maka semakin rendah yield produk arang yang dihasilkan. Yield yang diperoleh yaitu 50,60% (240 0C) dan 32,44% (330 0C). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan carbon dalam padatan naik, diiringi dengan penurunan kandungan oksigen yang menyebabkan naiknya nilai kalor produk padatan. Nilai kalor tertinggi dicapai pada suhu 330 0C yakni sebesar 6.282 cal/g. Kata kunci: hidrotermal, biomassa, yield, nilai kalor.
PERFORMASI ORGANO SILICA MEMBRANE MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL Muthia Elma; Dewi Rahmawati Suparsih; Syarifah Annahdliyah
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6513

Abstract

Abstrak-Air bersih adalah air sehat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Namun pada saat ini ketersediaan air bersih di Kalimantan Selatan menjadi salah satu masalah. Kesulitan mendapatkan air bersih disebabkan kondisi air di kalimantan selatan yang sebagian besar berupa air gambut asin. Air gambut asin merupakan air yang terintrusi oleh air laut saat musim kemarau. Hal ini menyebabkan air gambut ini memiliki tingkat keasinan yang tinggi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi krisis air bersih ini adalah dengan menggunakan teknologi membran. Membran adalah suatu media berpori, berbentuk film tipis yang berfungsi untuk memisahkan partikel dengan ukuran molekuler dalam suatu larutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan performansi organo silica membrane dengan metode sol gel dengan suhu refluks 50 ⁰C. Penelitian ini menggunakan artificial brackish water (0,3% NaCl) sebagai air umpan. Membran yang digunakan ini dibuat menggunakan metode sol gel  akan di-dipcoating dan dilakukan kalsinasi pada suhu 200 oC dan 600 oC. Nilai flux membran dengan suhu kalsinasi 600 ⁰C sebesar 0,6212 kgm-2h-1 dan nilai salt rejection sebesar 99,37067 % sedangkan pada membran dengan suhu kalsinasi 200 ⁰C nilai flux sebesar 0,5950 kgm-2h-1  dan nilai salt rejection sebesar 99,45831 %. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada saat  membran dengan suhu kalsinasi 600 ⁰C mempunyai performasi yang lebih baik dibandingkan dengan suhu 200 ⁰C yang disebabkan oleh ukuran pori-pori yang semakin besar terjadi pada membran yang dikalsinasi pada suhu 200 oC. Kata kunci: air gambut, membran, water flux, salt rejection
ANALISIS SPEKTROSKOPI INFRAMERAH TRANSFORMASI FOURIER (FTIR) DAN PERUBAHAN WARNA LIGNOSELULOSA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SETELAH PRETREATMENT MENGGUNAKAN ASAM ENCER Asma Fauziah; Rodiansono Rodiansono; Sunardi Sunardi
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6506

Abstract

Abstrak. Alang-alang (Imperata cylindrica) mengandung sekitar 59% holoselulosa dan dapat digunakan sebagai bahan baku bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pretreatment menggunakan asam encer terhadap karakteristik struktur kimia pada lignoselulosa alang-alang. Pretreatment dilakukan menggunakan asam encer dengan konsentrasi H2SO4 1%, 2%, 3% dan 4% pada suhu 210°C dalam autoclave selama 45 menit. Analisis perubahan struktur secara kimia setelah pretreatment dengan asam encer dilakukan menggunakan Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier (FTIR). Analisis perubahan warna dilakukan dengan metode CIELAB. Hasil yang diperoleh dari spektra FTIR mengindikasikan bahwa asam encer mendekontruksi strukur kimia dari alang-alang dengan melarutkan hemiselulosa selama proses pretreatment. Perubahan warna (ΔE) berkolerasi dengan modifikasi struktur kimia pada lignoselulosa alang-alang. Kata Abstrak. Alang-alang (Imperata cylindrica) mengandung sekitar 59% holoselulosa dan dapat digunakan sebagai bahan baku bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pretreatment menggunakan asam encer terhadap karakteristik struktur kimia pada lignoselulosa alang-alang. Pretreatment dilakukan menggunakan asam encer dengan konsentrasi H2SO4 1%, 2%, 3% dan 4% pada suhu 210°C dalam autoclave selama 45 menit. Analisis perubahan struktur secara kimia setelah pretreatment dengan asam encer dilakukan menggunakan Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier (FTIR). Analisis perubahan warna dilakukan dengan metode CIELAB. Hasil yang diperoleh dari spektra FTIR mengindikasikan bahwa asam encer mendekontruksi strukur kimia dari alang-alang dengan melarutkan hemiselulosa selama proses pretreatment. Perubahan warna (ΔE) berkolerasi dengan modifikasi struktur kimia pada lignoselulosa alang-alang. Kata kunci: Imperata cylindrica, hidrotermal, asam encer, FTIR
PEMANFAATAN PATI GEMBILI (Dioscorea esculenta) MENJADI GLUKOSA DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM MENGGUNAKAN KATALIS HCl Piyantina Rukmini; Insap Santosa
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6514

Abstract

Abstrak- Konsumsi gula nasional semakin bertambah tiap tahunnya, selain karena pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan industri makanan dan minuman yang membutuhkan gula, juga karena semakin berkurangnya luas perkebunan tebu.  Hal ini menyebabkan alternatif pemenuhan gula dengan mencari sumber alam hayati lainnya. Gembili (Dioscorea esculenta) merupakan salah satu jenis umbi minor (jenis umbi yang pengembangan budidaya dan pemanfaatan hasilnya belum mendapat prioritas oleh pemerintah, populasinya belum  terbatas dan belum terancam kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap perolehan berat pati, pengaruh HCl dan suhu hidrolisis terhadap kadar glukosa yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan metode hidrolisis asam menggunakan Erlenmeyer 250 mL sebanyak 6 buah. Pati disuspensikan ke dalam air dan HCl dengan volume total 100 mL di dalam Erlenmeyer. Suspensi di masukkan ke dalam autoclave, dibiarkan sampai pada suhu yang dikehendaki dan suhu dipertahankan dengan mengatur pemanas. Hasil penelitian menunjukkan pada perolehan pati sebanyak 57,58 g, kemudian melalui proses hidrolisis dengan pemanasan suhu 1200C dan konsentrasi HCl 0,25 N menghasilkan glukosa sebanyak 23,08 g/100mL. Kata kunci: Pati, gembili, hidrolisis, hidrolisis asam, glukosa  
KARAKTERISASI XEROGEL SILIKA-ORGANIK YANG BERASAL DARI GLUKOSA Muthia Elma; Dwi Rasy Mujiyanti; Mufidah Nur Amalia
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6507

Abstract

Abstrak- Telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi xerogel silika-organik yang berasal dari glukosa sebagai templet. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari karakter dan struktur dari xerogel silika-glukosa templet yang akan digunakan sebagai thin-film dalam pembuatan membran. Xerogel dibuat melalui proses sol-gel ini adalah dengan menggunakan TEOS (tetraetil ortosilikat); etanol; asam nitrat; ammonia; aquadest  dan glukosa sebagai template. Dengan perbandingan molar rationya adalah 1:38:0.0007:0.0003:5 dan 0.25%; 0,5%, 1% b/v glukosa sebagai templet. Sols yang dihasilkan dikeringkan di oven dan dikalsinasi pada temperatur kalsinasi sebesar 400oC (dalam bentuk xerogel). Xerogel ini selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR untuk menentukan perubahan gugus fungsi dari masing-masing konsentrasi molar ratio dari glukosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gugus Si-OH (Silanol) ditemui pada bilangan gelombang 950 cm-1 dan gugus Si-O-Si (Siloksan) pada bilangan gelombang 1070 cm-1 dan 1160 cm-1. Sementara itu, gugus Si-C bisa ditemui pada bilangan gelombang 760 cm-1. Dengan menggunakan metode dekonvuasi pada aplikasi fityk, dari ketiga konsentrasi glukosa templet dihasilkan jumlah silanol tertinggi berada pada konsentrasi glukosa 0.25% begitu juga dengan konsentrasi siloksan tertinggi dijumpai pada penambahan glukosa pada konsentrasi 0.25%. Ini menunjukan bahwa terlihat jelas struktur gabungan matriks silika-glukosa akan semakin besar dengan ditingkatkannya konsentrasi glukosa sebagai templet. Ikatan karbon ini membantu mengganti ikatan –OH pada silanol menjadi ikatan Si-C. Akibatnya struktur silika matriks akan semakin kuat dan sangat membantu mempertahankan struktur silika matriks jika diaplikasikan nantinya sebagai pelapis membran. Kata Kunci: xerogel silika-glukosa, proses sol-gel, dekonvulasi
OPTIMASI PROSES KOAGULASI MENGGUNAKAN CAMPURAN KOAGULAN ALUMINIUM SULFAT DAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (1:1) PADA PENGOLAHAN AIR SUNGAI TELLO Setyo Erna Widiyanti; Pabbenteng Pabbenteng; Eko Wardana Saputra; Andi Nurul Islamiati
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6515

Abstract

Abstrak- Koloid dan padatan total tersuspensi (TSS) dalam air dapat dihilangkan dengan proses koagulasi dan flokulasi. Konsentrasi koagulan dan pH merupakan dua parameter terpenting dalam keberhasilan proses koagulasi dan flokulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah optimasi pH proses koagulasi dan flokulasi menggunakan campuran koagulan Alum dan PAC (1:1) untuk menghilangkan TSS air sungai Tello. Sampel yang digunakan dari penelitian ini adalah Air Sungai Tello yang memiliki konsentrasi TSS awal 195 mg/L. Konsentrasi campuran koagulan Alum dan PAC (1:1) yang digunakan sebesar 25% dari konsentrasi TSS awal sampel. Kondisi proses koagulasi dan flokulasi yang digunakan adalah pengadukan cepat (koagulasi) dengan kecepatan pengadukan 350 rpm selama 1 menit, pengadukan lambat (flokulasi) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm selama 20 menit, dan pengendapan selama 30 menit. Proses koagulasi dan flokulasi dilakukan pada kisaran pH 4-10 dan konsentrasi TSS dianalisa menggunakan metode Gravimetri. pH proses koagulasi dan flokulasi dan persen (%) removal TSS optimal pada pH 6 dengan persen (%) removal TSS sebesar 98,20%. Kata kunci: Alum, Koagulasi, PAC, pH, TSS 

Page 1 of 1 | Total Record : 10