cover
Contact Name
Chairil Faif Pasani
Contact Email
chfaifp@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
edu.mat@ulm.ac.id
Editorial Address
Ruang Prodi Pendidikan Matematika Gedung FKIP ULM Banjarmasin Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 23382759     EISSN : 25979051     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Education,
EDU-MAT adalah jurnal yang didirikan pada tahun 2013 di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. EDU-MAT merupakan kumpulan artikel hasil penelitian maupun kajian dosen, peneliti, guru, maupun mahasiswa di bidang pendidikan matematika yang belum pernah dimuat/diterbitkan di media lain. EDU-MAT diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat yang terbit 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2020)" : 10 Documents clear
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA MATAKULIAH ALJABAR LINIER Siti Inganah; Zukhrufurrohmah Zukhrufurrohmah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.7496

Abstract

Pembelajaran pada perguruan tinggi perlu memberikan banyak ruang kepada mahasiswa untuk mengembangkan ide dan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu tolak ukur ketercapaian terhadap pembelajaran mahasiswa adalah hasil belajar. Oleh karena itu, peningkatan hasil belajar mahasiswa merupakan fokus tujuan yang akan dicapai melalui guided discovery learning pada matakuliah aljabar linier. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar mahasiswa melalui guided discovery learning. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah kualitatif berjenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: melakulan analisis permasalahan, studi literatur, pelaksanaan penelitian, analisis data, kesimpulan dan pelaporan. Subjek penelitian ini adalah satu kelas mahasiswa angkatan tahun kedua Jurusan Pendidikan Matematika yang berjumlah 40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan guided discosvey learning, jumlah mahasiswa yang mendapatkan minimal nilai tuntas pada siklus kedua mengalami peningkatan dibandingkan jumlah mahasiswa yang mendapatkan minimal nilai tuntas pada siklus kedua. Peningkatan jumlah mahasiswa yang mendapatkan nilai di atas nilai yang telah ditetapkan, yaitu 70, adalah sebanyak 10 % atau sejumlah 4 mahasiswa. Temuan penelitian tidak menunjukkan peningkatan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa, namun berdasar pengamatan observer dan peneliti, mahasiswa menunjukkan respon yang baik dan sikap kolaboratif dalam kegiatan kelompok pada pelaksanaan guided discovery learning. Kata kunci: Guided Discovery Learning, Hasil Belajar, Aljabar Linier Abstract: Learning in higher education also needs to provide plenty of space for students to develop ideas and be always active in learning activities. One of the benchmarks for the achievement of student learning is learning outcomes. Therefore improving student learning outcomes is the focus of the goal to be achieved through guided discovery learning in linear algebra courses. The purpose of this study is to improve student learning outcomes through guided discovery learning. The research approach taken is a qualitative Classroom Action Research. The research was carried out with the following steps: carrying out problem analysis, literature study, research implementation, data analysis, conclusions, and reporting. The subjects of this study were a class of second-year students of the Department of Mathematics Education totaling 40. The results showed that by using guided discovery learning, the number of students who received a minimum grade point completion in the second cycle had increased compared to the number of students who received a minimum grade point score in the first cycle. Increasing the number of students who get a value above the predetermined value, which is 70, is as much as 10% or a number of 4 students. The findings of the study did not show a significant increase in student learning outcomes, but based on observer's and researchers' observations, students showed good responses and collaborative attitudes in group activities on guided discovery learning.Keywords: Guided Discovery Learning, Learning Outcomes, Linear Algebra
MENGEMBANGKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ngesti Handayani
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.6931

Abstract

Kurang percaya diri merupakan salah satu hambatan dalam pembelajaran yang dapat berimbas pada kurang aktifnya siswa selama kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perkembangan nilai percaya diri; dan 2) perkembangan hasil belajar siswa kelas XII Akuntansi 1 dalam pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyeknya adalah siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pelaihari Tahun Pelajaran 2018/2019 sebanyak 36 orang. Data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan dan tes. Data kualitatif dari hasil pengamatan dianalisa dengan teknik deskriptif secara naratif di samping teknik prosentase, sedangkan data kuantitatif hasil test dianalisa dengan statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada materi Logika Matematika, terdapat peningkatan nilai percaya diri siswa di setiap pertemuan, baik di Siklus I maupun Siklus II. Ini menunjukkan adanya perkembangan nilai percaya diri siswa; (2) Rata-rata hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan di siklus I mencapai 58,33 dengan kualifikasi cukup, sedangkan di siklus II rata-rata hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan mencapai 71,33 dan pada ranah keterampilan mencapai 67,53, keduanya berada pada kualifikasi baik. Pencapaian ini telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini.  Kata Kunci: Percaya Diri, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share, Logika Matematika.Abstract:  Lacking of confidence is one of obstacles in their experiences that exert influence at less activation of students in learning activities. The goals of this research are to know: 1) the progress of confidence value; and 2) the progress of learning outcomes grade XII Accounting-1 students in mathematics subject by method Cooperative Learning type Think Pair Share. This survey applied classroom action research undertaken in two cycles. Research subjects are XII Accounting-1 students in SMK N 1 Pelaihari school period 2018/2019, totaling 36 persons. The datas has been collected through observation and test. Qualitative datas from observation were naratively analized by either descriptive or procentage techniques, whereas qualitative datas from test were analized by descriptive statistics. The research showed that (1) by method Cooperative Learning type Think Pair Share on Logic Math subject, the students confidence value increased in every session, both at cycle I and cycle II. This method had proven the progress of students confidence value; (2) the average cognitive learning outcomes of students at cycle I as given 58,33 in sufficient qualification, the average cognitive learning outcomes of student at cycle II as given 71,33 and psychomotor learning outcomes as given 67,53, both are in good qualification. This achievement had fulfilled research  indicators.  Keywords: Confidence, Cooperative Learning type Think Pair Share, Math Logic.
EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA MASTER TRIGONOMETRI TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Ichda Nur Fitria Fatmi; Wiwin Sri Hidayati
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning (PBL) dengan media master trigonometri terhadap pemecahan masalah matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan pre-experimental the one group pretest-posttest design. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Instrumen penelitian menggunakan lembar tes pretest-posttest. Teknik analisis data hasil tes yaitu menggunakan uji-t. Hasil penelitian pretest-posttest siswa menunjukkan nilai thitung= –2,812 dengan taraf signifikansi 5% dan batas penolakan hipotesis nol adalah ttabel = 2,0452, sehingga |-2,812| > 2,0452 atau |thitung| > ttabel. Oleh karena itu, H0 ditolak atau ada perbedaan kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa antara sebelum dan sesudah menerapkan model PBL dengan media master trigonometri. Oleh karena itu, penerapan PBL dengan media master trigonometri efektif terhadap kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa. Kata kunci: Model Problem Based Learning, Media Master Trigonometri, Pemecahan Masalah Matematika Abstract: This study aims to determine the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) model with trigonometric masters media on students' mathematical problem solving. The type of research is a quantitative study with a pre-experimental the one group pretest-posttest design. The data collection method is the test method. The research instrument used the pretest-posttest test sheet. The data analysis technique is the t test. The results pretest-posttest of students showed the value of tcount = -2,812 with a significance level of 5% and the rejection limit of the null hypothesis is ttable = 2,0452, so |-2,812| > 2,0452 atau |tcount| > ttable. Therefore H0 is rejected or there is differences in students' mathematical problem solving abilities between before and after applying the PBL model with trigonometric master media. Therefore, the application of PBL with trigonometry master media is effective on students' mathematical problem solving abilities. Keywords: Problem Based Learning Model, Trigonometry Media Master, Mathematical Problem Solving
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL QUICK ON THE DRAW Rossyda Rahma Damayanti; Iskandar Zulkarnain; Asdini Sari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8352

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis dalam proses pembelajaran sangat diperlukan oleh siswa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini yaitu melaksanakan  model pembelajaran Quick on the Draw. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran dengan model Quick on The Draw di SMPN 3 Banjarmasin, (2) kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran dengan pembelajaran langsung di SMPN 3 Banjarmasin, (3) perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran antara menerapkan model Quick On The Draw dengan pembelajaran langsung di SMPN 3 Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan the static-Group Comparison. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Banjarmasin. Sampel pada penelitian ini yaitu kelas VIIIG dan VIIIH. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi dan tes evaluasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu nilai rata-rata, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan komunikasi matematis siswa SMPN 3 Banjarmasin yang diajar dengan model pembelajaran Quick on the Draw dan model pembelajaran langsung. Kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model Quick on the Draw berada pada kategori baik, sedangkan dengan model pembelajaran langsung berada pada kategori cukup. Kata Kunci: Kemampuan komunikasi matematis, quick on the draw, pembelajaran langsung Abstract: Mathematical communication skills in the learning process are needed by students. One of the efforts made to improve this ability is by implementing the Quick on the Draw learning model. The purpose of this study was to determine: (1) students 'mathematical communication skills in learning by Quick on The Draw model at SMPN 3 Banjarmasin, (2) students' mathematical communication skills in learning by direct learning model at SMPN 3 Banjarmasin, (3) the differences of students' mathematical communication skills in learning between applying the Quick on The Draw model and direct learning model at SMPN 3 Banjarmasin. The research method used is quasi experiment with the static-Group Comparison. The study population was students of grade VIII SMPN 3 Banjarmasin. The sample in this study is the students of grade VIIIG and VIIIH. The sampling technique uses purposive sampling. Data collection techniques used documentation and evaluation tests. The analysis techniques used are mean, normality test, homogeneity test, and t-test. The results showed that there were significant differences in the students’ mathematical communication skills of SMPN 3 Banjarmasin who were taught with the Quick on the Draw learning model and the direct learning model. Students’ mathematical communication skills with the Quick on the Draw model are in the good category, while the direct learning model is in the sufficient category. Keywords: Mathematical communication skills, quick on the draw, direct learning
PENGUASAAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMECAHAN MASALAH UNSUR-UNSUR DAN LUAS KUBUS Sarjoko Sarjoko; Demitra Demitra; Rinawati Rinawati
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.7631

Abstract

Penalaran analogi diperlukan dalam memecahkan masalah matematika, seperti pada materi kubus. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan penalaran analogi yang terbentuk dalam pemecahan masalah kesamaan unsur-unsur dan luas kubus. Metode penelitian penelitian deskriptif digunakan dengan tahap-tahap kegiatan memberikan tes analogi pada 30 siswa, mereduksi, mengelompokkan jawaban, dan menganalisis jawaban, crosscheck melalui wawancara mendalam terhadap 3 siswa cuplikan, pemaknaan dan penyimpulan. Tes analogi berbentuk tes esai kesamaan unsur-unsur dan luas kubus. Data penelitian disajikan dengan diagram batang, tabel, dan gambar. Temuan penelitian, terdapat dua pola jawaban siswa memecahkan masalah kesamaan unsur-unsur kubus: (1) siswa menguasai analogi applying dan (2) analogi encoding, inferring, mapping, applying. Ada empat pola jawaban siswa yang ditemukan dalam memecahkan masalah kesamaan luas kubus: (1) siswa yang tidak menguasai semua penalaran analogi; dan yang lainnya menguasai analogi (2) encoding dan applying; (3) encoding, inferring, dan mapping; dan (4) encoding, inferring, mapping, applying. Kata kunci: applying,encoding, inferring, mapping, kubus. Abstract: The analogical reasoning is needed to solve the mathematical problems, such as in cube problem. The study purpose to describe the analogical reasoning to solve the problem about similarity of elements and area of cubes. The research used the descriptive method that included giving the analogy test to 30 students, rreducing, classifying, and analyzing the answers, crosscheck through in-deep interviews of 3 students selected, describing the meaning of the patterns and concluding. The test of analogy was an essay of similarity of the elements and areas of cubes problems. The data were presented by bar charts, tables, and pictures. The research finding, there were two patterns of students' answers to solve the similarity of cube elements problem: (1) that there were some students master applying analogy only, (2) the other master encoding, inferring, mapping and applying analogies. There were four patterns of students' answers to solve the cubes area problem: (1) that there were students didn't master all of the analogies, but the other students masters of (2) encoding, applying, (3) encoding, inferring, mapping, and (4) encoding, inferring, mapping, applying analogies. Keywords: applying, encoding, inferring, mapping, cube.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Eka Firmansyah; Melinda Putri Mubarika; Taryudi Taryudi; Silvia Ratnasari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.7687

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa pada SMA Negeri 1 Baleendah masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method) tipe Embedded. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Baleendah kelas X IPA Tahun Pelajaran 2018-2019 yang terdiri dari 8 kelas dengan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random sebanyak 31 siswa. Penelitian yang dilakukan menghasilkan beberapa data, yaitu berupa data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan data kualitatif berupa hasil angket motivasi berprestasi belajar matematika siswa dan hasil observasi. Hasil analisis menunjukan: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional, (2) Motivasi belajar matematika siswa dengan Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional, (3)Terdapat hubungan antara motivasi belajar matematika dengan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang sangat kuat. Kata kunci: Problem Based Learning, Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar. Abstract: Mathematical problem solving and student motivation in SMA Negeri 1 Baleendah are still low so it needs to be improved. Improving the ability of problem solving and student motivation can be done by applying the Problem Based Learning (PBL). The purpose of this research is to describe the improvement of students' mathematical problem solving and motivation to learn after using the Problem Based Learning (PBL). The method used is the Embedded mixed method. The population of this study was all students of SMA Negeri 1 Baleendah class X IPA in the 2018-2019 Academic Year consisting of 8 classes with a sample of 31 randomized students. The research conducted produced some data, namely in the form of quantitative data in the form of test results of problem solving abilities and qualitative data in the form of questionnaires for students' achievement in mathematics learning achievement and observation results. The results of the analysis show: (1) improvement in students' problem solving skills with Problem Based Learning (PBL) is better than students with conventional learning, (2) Motivation in learning mathematics students with Problem Based Learning (PBL) is better than students with conventional learning , (3) There is a very strong relationship between students' motivation to learn mathematics and their ability to solve mathematical problem solving abilities. Keywords: Problem Based Learning, Mathematical Problem Solving, Learning Motivation.
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Romiyansah Romiyansah; Karim Karim; Siti Mawaddah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8342

Abstract

Koneksi matematis memiliki dasar bahwa matematika merupakan ilmu yang tersusun atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan ilmu yang utuh dan terstruktur yang biasanya disebut sebagai body of knowledge. Hal inilah yang membuat kemampuan koneksi matematis sangat penting untuk dimiliki siswa. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa diantaranya dengan diterapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 5 Banjarmasin dengan jumlah 33 siswa, sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan koneksi matematis siswa. Observasi, tes, dan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa pada aspek internal siswa mampu mengenali konsep matematika berada dalam kategori cukup. Pada aspek internal siswa mampu mengenali prinsip matematika, siswa dapat menggunakan keterkaitan antar topik matematika, dan siswa dapat mengenali prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada aspek eksternal, siswa dapat menggunakan konsep dan prinsip matematika dalam kehidupan sehari-hari berada dalam kategori sangat tinggi.  Kata Kunci: model pembelajaran, inkuiri terbimbing, koneksi matematis Abstract: Mathematical connections have the basis that mathematics is a science that is composed of interrelated parts, and intact and structured science that is usually referred to as the body of knowledge. This thing makes mathematical connection ability so important owned by students. The effort that can be made to improve students' mathematical connection ability is by applying the guided inquiry learning model. The purpose of this study is to analyze the mathematical connection ability of students using the guided inquiry learning model. This research is a descriptive study with 33 students of grade XI MIPA 1 of SMAN 5 Banjarmasin as the subjects while the students' mathematical connection ability as the object. Observation, testing, and documentation are the data collection techniques in this study. Descriptive statistics are used to analyze the data obtained. The results showed that after using the guided inquiry learning model, the students' mathematical connection ability in the internal aspects that students was able to recognize mathematical concepts is in the sufficient category. In the internal aspects that students being able to recognize mathematical principles, students can use the linkages between mathematical topics and students can recognize mathematical procedures of a representation to representational procedures which are equivalent are in the high category. While for the external aspects that students can use mathematical concepts and principles in everyday life is in the very high category. Keywords: learning models, guided inquiry, mathematical connections
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI KELAS DI MADRASAH BINAAN Maisyarah Maisyarah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.7931

Abstract

Kemampuan matematis yang baik oleh guru matematika tentu akan berimplikasi terhadap kemampuan matematis peserta didiknya. Kemampuan matematis merupakan kemampuan dalam pemahaman, penalaran, koneksi, pemecahan masalah dan komunikasi dalam matematika. Hasil supervisi kelas terhadap guru matematika dalam proses pembelajaran utamanya di kegiatan inti diperoleh 85,71% dengan kualifikasi cukup. Hal demikian tentu masih jauh dari yang diharapkan oleh pengawas pembinanya. Salah satu alternatif usaha yang dilakukan dengan bimbingan berkelanjutan yang implementasi perkembangannya dicermati melalui supervisi kelas oleh pengawas madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam proses pembelajaran dan kemampuan matematis guru matematika tersebut. Penelitian ini dirancang menggunakan PTS/PTKp dengan 2 siklus. Dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian adalah guru matematika. Objek penelitian, yaitu proses pembelajaran dan kemampuan matematis guru matematika. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, diskusi, observasi (supervisi kelas), dan tes. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian: (1) proses pembelajaran pada Siklus I, nilai 70 dengan kualifikasi cukup, dilanjutkan ke Siklus II, nilai 85 dengan kualifikasi baik; (2) kemampuan matematis guru matematika pada Siklus I nilai 68 dengan kualifikasi cukup menjadi 89 pada Siklus II dengan kualifikasi baik sekali. Peningkatan kemampuan guru matematika dalam proses pembelajaran sejalan dengan peningkatan kemampuan matematisnya. Kata Kunci: Kemampuan Matematis, Proses Pembelajaran, Supervisi Kelas Abstract: A good mathematical ability by mathematics teachers will certainly have implications for the mathematical abilities of their students. Mathematical ability is the ability in understanding, reasoning, connecting, solving problem and communicating in mathematics. The results of classroom supervision of mathematics teachers in the main learning process in core activities were obtained 85.71% with sufficient qualifications. This is certainly still far from what is expected by the supervisor. One alternative effort that can be carried out is ongoing guidance in which the development observed through classroom supervision by the madrasah supervisor. This study aims to improve the ability of mathematics teachers in the learning process and mathematical abilities of the mathematics teacher. This research was designed using PTS / PTKp with 2 cycles. Held in the even semester Academic Year 2018/2019. The subject of the research is the mathematics teacher. The objects of research are the learning process and mathematical ability of mathematics teachers. Data collection techniques through interviews, discussions, observations (class supervision), and tests. Data analysis techniques used are descriptive statistics and quantitative descriptive. The results of the study: (1) learning process in Cycle I, 70 with sufficient qualifications, continued to Cycle II, 85 with good qualifications; (2) mathematical ability of mathematics teachers in Cycle I is 68 with sufficient qualifications to be 89 in Cycle II with very good qualifications. Increasing the ability of mathematics teachers in the learning process is in line with the improvement of their mathematical abilities. Keywords: Mathematical Ability, Learning Process, Class Supervision
PENGEMBANGAN LKPD MATERI POLA BILANGAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA SASIRANGAN DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Fierda Ria Fairuz; Noor Fajriah; Agni Danaryanti
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8343

Abstract

Minimnya pengetahuan peserta didik tentang keterkaitan budaya dengan matematika memerlukan adanya suatu inovasi dalam proses pembelajaran di kelas. Beberapa sekolah menggunakan bahan ajar yang hampir tidak ada satupun materi di dalamnya yang berkaitan dengan budaya Banjar. Peserta didik hanya ditekankan dalam mengerjakan soal-soal latihan tanpa adanya pemahaman konsep mendalam tentang penggunaan matematika secara kontekstual khususnya dalam implementasi etnomatematika berbasis budaya Banjar. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi pola bilangan berbasis etnomatematika sasirangan di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah pengembangan menurut model Plomp mencakup fase investigasi awal, fase perancangan, fase realisasi/konstruksi, fase tes, evaluasi, dan revisi. Pada fase tes, evaluasi, dan revisi dilakukan uji validitas oleh empat validator dan uji coba kelompok kecil dengan subjek penelitian sebanyak enam orang peserta didik yang dilakukan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan LKPD. Hasil uji validitas terhadap LKPD yang dikembangkan menunjukkan LKPD mencapai kriteria valid. Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan LKPD mencapai kriteria praktis ditinjau dari angket respon dan kriteria keefektifan dilihat dari hasil belajar peserta didik. Sehingga, penelitian ini menghasilkan LKPD materi pola bilangan berbasis etnomatematika sasirangan di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama yang valid, praktis, dan efektif. Kata kunci: pengembangan, LKPD, pola bilangan, etnomatematika, sasirangan. Abstract: The lack of students’ knowledge about the relationship between culture and mathematics requires an innovation in the learning process in the classroom. Some schools use teaching materials with almost no material related to Banjar culture. Learners are only emphasized in working on exercise questions without an in-depth understanding of the concept about the use of mathematics contextually, especially in the implementation of ethnomathematics based on Banjar culture. The purpose of this study is to produce a Student Worksheet (LKPD) about number patterns based on ethnomathematics sasirangan in grade VIII of junior high school that is valid, practical, and effective. This study uses the Plomp development model which consists of an initial investigation phase, a design phase, a realization / construction phase, a test, evaluation and revision phase. In the test, evaluation, and revision phases the validity test was carried out by four validators and a small group trial with a total of six research subjects to measure the practicality and effectiveness of LKPD. The results of the validity test against LKPD developed showed that LKPD reached valid criteria. The results of small group trials showed that LKPD achieve practical criteria in terms of the questionnaire response and effectiveness criteria viewed from the learning outcomes of students. Thus, this study produced LKPD about number patters on ethnomatemics sasirangan-based in grade VIII of junior high school that is valid, practical, and effective. Keywords: development, LKPD, number patterns, ethnomathematics, sasirangan.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP Eko Wahyunanto Prihono; Fitriatun Khasanah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.7078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu menggunakan posstest-only control design. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas VIII di SMP N 1 Turi. Sampel penelitian adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa instrumen tes dalam bentuk uraian yang telah terpenuhi uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan nilai sig pada kelas eksperimen menggunakan model problem based learning sebesar 0,137 dan nilai sig pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 0,200. Berdasar­kan hasil uji normalitas pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol menunjukkan berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas post test diperoleh nilai sig sebesar 0,798, sehingga variansi kedua kelas tersebut homogen. Uji prasyarat dalam penelitian telah terpenuhi, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan uji-t. Hasil perhitungan hipotesis uji-t diperoleh nilai sig sebesar 2,1540 > 1,9989 atau thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan model problem based learning berpengaruh baik apabila dibandingkan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hal ini juga terlihat berdasarkan hasil nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen sebesar 81,25 sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar 75,26. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Konvensional, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Abstract: This study aims to determine the effect of the problem based learning (PBL) model on the mathematical critical thinking ability of students grade VIII SMP. This type of research is quasi-experimental research using posstest-only control design. The population in this study included all students of classgrade VIII at SMP N 1 Turi. The research sample is grade VIII A as an experimental group and grade VIII B as a control group. The instrument test used in the study was essay type questions that had tested the validity and reliability. The final results of this study indicate that the sig value = 0.137 in the experimental group using a problem based learning model and the sig value = 0.200 in the control group using a conventional learning model. The results of the normality test in the experimental group and in the control group showed normal distribution. The post test homogeneity test results showed sig value = 0.798, so that the variance of the two groups is homogeneous. The prerequisite test in the research has been fulfilled, so it can be continued by doing t-test. The result of the t-test was a sig value = 2.1540 > 1.9989 or tcount > ttable, so it can be concluded that the problem based learning model has a good effect when compared to conventional learning models on students' mathematical critical thinking abilities. This was also seen based on the post-test result in which the average score of the experimental group was 81.25 while the average score of the control group was 75.26. Keywords: Problem Based Learning, Conventional Learning, Mathematical Critical Thinking Ability

Page 1 of 1 | Total Record : 10