cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Sport and Fitness Journal
Published by Universitas Udayana
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020" : 14 Documents clear
FREKUENSI LATIHAN SENAM YOGA MEMPENGARUHI PENINGKATAN FLEKSIBILITAS LUMBAL WANITA DEWASA DI KOTA DENPASAR Cindy Anastasia Okhotan; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; Luh Made Indah Sri Handari; I Putu Adiartha Griadhi
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p04

Abstract

Latar Belakang: Penurunan fleksibilitas pada wanita dapat memicu terjadi nya penyakit, terutama keluhan muskuloskeletal yaitu cedera pada lumbal. Wanita dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan sehingga dapat mencegah penurunan fleksibilitas. Tujuan: Mengetahui hubungan frekuensi senam yoga dengan fleksibilitas lumbal pada wanita. Metode: Penelitian observational analitik dengan pendekatan potong lintang yang menyertakan 45 wanita usia 20-45 tahun di Kota Denpasar. Sampel dipilah dengan teknik purposive sampling yang dilakukan pada empat studio senam yoga dan satu lapangan di Kota Denpasar selama bulan Juli – Agustus 2019. Data diperoleh dengan lembar pengumpulan data dan pengukuran fleksibilitas lumbal dengan sit and reach test. Data dianalisis dengan uji chi-square dan somers’d untuk mengetahui hubungan frekuensi senam yoga dengan fleksibilitas lumbal pada wanita. Hasil: Berdasarkan hasil uji, didapatkan nilai p=0,0001 (p<0,05) dan r=0,643(0,6? r ?0,8) memperlihatkan hubungan kuat dan bermakna antara frekuensi senam yoga dengan fleksibilitas lumbal pada wanita usia 20-45 tahun di Kota Denpasar. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi senam yoga dengan fleksibilitas lumbal ditandai dengan peningkatan nilai ukur fleksibilitas lumbal pada wanita dengan frekuensi senam yoga yang sangat rutin. Kata kunci: Frekuensi senam yoga, Fleksibilitas lumbal, Senam yoga
PENAMBAHAN CORE STABILITY PADA STAR EXCURSION BALANCE EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS DAN MENURUNKAN FUNGSIONAL ANKLE INSTABILITAS DARIPADA STAR EXCURSION BALANCE EXERCISE PADA BELA DIRI TAEKWONDO Anak Agung Gede Eka Septian Utama; Putu Astawa; Muh. Ali Imron; Tjokorda Gde Bagus Mahadewa; Bagus Komang Satriyasa; Desak Made Wihandani
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p09

Abstract

Latar belakang: Taekwondo merupakan bela diri yang banyak menggunakan anggota gerak bawah terutama pergelangan kaki sehingga sering terjadi fungsional ankle instabilitas (FAI). FAI terjadi akibat adanya gangguan dari postural kontrol, keseimbangan dinamis dan fungsi otot. Salah satu latihan yang dapat dipergunakan adalah star excursion balance exercise, namun masih ada kekurangan dalam kontrol postural akibat tidak terjadi aktivasi otot core untuk pembentukan postural stabilisasi. Tujuan: Untuk membuktikan penambahan core stability pada star excursion balance exercise lebih meningkatkan keseimbangan dinamis dan menurunkan fungsional ankle instabilitas daripada star excursion balance exercise pada bela diri taekwondo. Metode: Rancangan penelitian ini adalah randomized pretest-postest control group design, Kelompok 1 mendapatkan star excursion balance exercise dan Kelompok 2 mendapatkan core stability dan star excursion balance exercise. Fungsional ankle instabilitas diukur menggunakan cumberland ankle instability tool (CAIT) dan keseimbangan dinamis menggunakan star excursion balance test (SEBT). Dilakukan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Hasil: Peningkatan SEBT sebelum pelatihan pada Kelompok 1 sebesar 86,4±6,3 cm, setelah pelatihan sebesar 92,3±6,7cm dan pada Kelompok 2 sebelum sebesar 86,2±6,1 cm, setelah pelatihan sebesar 96,7±7,9 cm. Penurunan fungsional ankle instabilitas dari peningkatan nilai CAIT sebelum pelatihan pada Kelompok 1 sebesar 20,4±1,8, setelah pelatihan sebesar 23,4±2,1 dan pada Kelompok 2 sebelum sebesar 20,3±2,8, setelah pelatihan sebesar 25,0±1,9. Perbedaan peningkatan keseimbangan dinamis pada Kelompok 1 dan 2 bermakna (p<0,05). Perbedaan penurunan FAI pada Kelompok 1 dan 2 bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Penambahan core stability pada star excursion balance exercise lebih meningkatkan keseimbangan dinamis dan menurunkan fungsional ankle instabilitas daripada star excursion balance exercise pada bela diri taekwondo. Kata kunci: fungsional ankle instabilitas, keseimbangan dinamis, star excursion balance exercise, core stability.
TWELVE BALANCE EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM MENURUNKAN RISIKO JATUH DIBANDING OTAGO HOME EXERCISE PADA LANJUT USIA DI BANJAR TAINSIAT, DESA DANGIN PURI KAJA, DENPASAR, BALI Anak Agung Gede Angga Puspa Negara; RA. Tuty Kuswardhani; Muh. Irfan; I Nyoman Adiputra; Susy Purnawati; I Made Jawi
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p14

Abstract

Pendahuluan: Penuaan diiringi oleh penurunan kemampuan fungsional tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya jatuh pada lansia. Di Indonesia dilaporkan sekitar 17 % bahwa jatuh terjadi, dan di Bali dilaporkan dari keseluruhan lansia yang datang ke Instalasi Gawat Darurat di salah satu rumah sakit di Bali sebesar, 3% disebabkan oleh karena jatuh. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah twelve balance exercise lebih efektif dalam menurunkan risiko jatuh dibanding otago home exercise pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre and post test group design. Penelitian ini menggunakan 36 orang yang merupakan anggota komunitas lansia di Banjar Tainsiat Denpasar.. Kelompok 1 diberikan twelve balance exercise, sedangkan Kelompok 2 diberikan otago home exercise. Tiap kelompok diberikan pelatihan selama 6 minggu sebanyak 3 kali dalam seminggu. Risiko jatuh diukur menggunakan berg balance scale (BBS). Hasil: Analisis data menunjukan bahwa terdapat peningkatan nilai BBS secara bermakna pada kedua kelompok. Pada Kelompok 1 didapatkan peningkatan nilai BBS sebesar (5,06±1,305) dengan p0,000 (p<0,05) dan pada Kelompok 2 didapatkan peningkatan nilai BBS sebesar (2,78±0,647) dengan p0,000 (p<0,05), dan uji perbandingan peningkatan nilai BBS pada kedua kelompok menghasilkan nilai p0,000 (p<0,05). Simpulan: twelve balance exercise lebih efektif dalam menurunkan risiko jatuh dibanding otago home exercise pada lanjut usia di Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar, Bali. Kata kunci : twelve balance exercise, otago home exercise, berg balance scale
TERAPI ULTRASOUND DENGAN LATIHAN HOLD RELAX DAN PASSIVE STRETCHING SAMA EFEKTIFNYA DALAM MENINGKATKAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS GENU DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI Eka Oktafianti; Luh Putu Ratna Sundari; Muhammad Ali Imron; Ketut Tirtayasa; I Putu Adhiartha Griadhi; Luh Made. Indah Sri Handari Adiputra
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p05

Abstract

Latar Belakang : Osteoarthritis lutut merupakan penyakit degeneratif yang bersifat progresif, dimana menyebabkan perubahan morfologis khususnya pada tulang rawan. Penderita osteoarthritis cenderung bermasalah dengan fleksibilitas otot hamstring dikarenakan lama osteoarthritis yang diderita sehingga mengakibatkan pemendekan otot hamstring. Pemendekan otot hamstring merupakan kondisi otot yang terjadinya penurunan elastisitas dan fleksibilitas otot atau pemendekan otot, dikarenakan pada saat otot bekerja secara terus-menerus, respon otot lebih cepat untuk membuat otot yang berlawanan terjadinya ketegangan dan pemendekan, serta akan menyebabkan otot yang bekerja lebih sedikit menjadi lemah. Tujuan : untuk membuktikan dalam peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada pasien osteoarthritis lutut. Metode : two groups pre and post test design, populasi yang diambil adalah penderita osteoarthritis lutut yang mengalami gangguan pada fleksibilitas otot hamstring di RSUP Sanglah Denpasar Bali. Sampel dari penelitian ini telah dikelompokkan menggunakan tehnik purposive sampling. Total sampel 18 orang dibagi 2 kelompok yaitu 9 orang dalam setiap kelompok. Pada Kelompok I diberikan Terapi ultrasound dengan latihan hold relax dan Kelompok II diberikan terapi ultrasound dengan latihan passive stretching selama 6 minggu dengan 3 kali terapi perminggu. Untuk pengukuran tingkat fleksibilitas otot hamstring dengan menggunakan Chair Sit And Reach Test. Hasil : Berdasarkan nilai Chair Sit And Reach Test sebelum intervensi untuk Kelompok I dengan rerata 26,56±1,50cm menurun menjadi 22,89±1,69cm dan pada Kelompok II data awal dengan rerata 25,67±1,22cm menurun menjadi 22,56±1,13cm. Hasil dari analisis kemaknaan uji T - Independent membuktikan bahwa nilai p=0,631 dimana nilai p>0.05. Bahwa di antara kedua kelompok setelah diberi perlakuan tidak berbeda bermakna pada peningkatan fleksibilitas otot hamstring di RSUP Sanglah Denpasar Bali. Kesimpulan : Bahwa terapi ultrasonic dengan latihan hold relax dan passive stretching tidak berbeda bermakna pada peningkatan fleksibilitas otot Hamstring di RSUP Sanglah Denpasar Bali. Kata Kunci: Terapi Ultrasonic, Hold Relax, Passive Stretching. Fleksibilitas otot hamstring, Osteoarthritis Genu.

Page 2 of 2 | Total Record : 14