cover
Contact Name
widodo
Contact Email
widodoiain@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
eduma_iaincrb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching
ISSN : 20863918     EISSN : 25025309     DOI : -
Core Subject : Education,
EDUMA scientific journal is a publication containing the results of research, development, studies and ideas in the field of Mathematics Education. Firstly published in 2009 and has been listed on PDII LIPI on May 10, 2012. Based on decree number 21/E/KPT/2018, EDUMA was has been accredited by Ministry of Research Technology and Higher Education since July 17th 2018 for 5 years. EDUMA Journal published by Program Studi Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon in collaboration with Asosiasi Dosen Matematika dan Pendidikan Matematika PTKIN (Ad-Mapeta) twice a year, in July and December. Journal EDUMA is open to the public, researchers, academics, practitioners and observers of mathematics education.
Arjuna Subject : -
Articles 233 Documents
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE RECIPROCAL TEACHING (RT) DENGAN METODE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP NU Gebang Kabupaten Cirebon) Edi prio baskoro; farhatun sholihah
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.565 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v2i1.70

Abstract

Proses pembelajaran merupakan penentu kualitas hasil belajar siswa. Salah satu persoalan yang sering terjadi dalam prosestersebut adalah cara mengajar guru. Khususnya dalam bidang matematika, cara mengajar yang diterapkan guru matematikasaat ini cenderung kurang kreatif, variatif, dan korektif dan terjebak dalam proses pembelajaran yang kaku, dan membuatpeserta didik pasif dan membosankan. Banyak hasil di bidang matematika yang cenderung lemah dan masihmemprihatinkan. Dalam hal ini bahwa proses pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan hasil belajarsiswa. Karena itulah penelitian ini mencoba menguji secara komparatif hasil belajar siswa bidang matematika pada pokokbahasan kubus dan balok dengan dua metode yang lebih kreatif dan dinamis, yakni metode Reciprocal Teaching (RT) danmetode Auditory Intellectualy Repetition (AIR).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa yang menggunakan metode RT danmetode AIR, untuk mengatahui perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan metode RT dan metode AIR, danuntuk mengetahui sebarapa besar korelasi antara penggunaan metode RT dengan hasil belajar.Berdasarkan keunggulan dari kedua metode RT dan metode AIR peneliti memprediksi hasil belajar siswa yang lebih baikyaitu yang menggunakan metode RT, karena dalam metode RT memiliki keunggulan dan manfaat bagi siswa yaitu siswadilatih untuk membaca konsepkonsep matematika dengan cermat, kemudian dituangkan kedalam tulisan-tulisan denganmenggunakan bahasa mereka sendiri, kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsepmatematika yang terkadang cenderung diabaikan oleh siswa maupun guru. Padahal pemahaman konsep merupakan modalutama siswa untuk mengerti dan memahami soal-soal matematika yang siswa hadapi.Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Adapun jenis masalah yang peneliti kajiadalah masalah komparatif yaitu akan membandingkan hasil belajar siswa antara yang diajarkan dengan menggunakanmetode RT dengan metode AIR. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan tes. Di SMP NUGebang terdapat 2 kelas untuk kelas VIII yaitu kelas VIII A dan kelas VIII B yang masing-masing terdiri dari 30 siswa.Peneliti menjadikan kelas VIII A sebagai kelas eksperimen I yang diajarkan menggunakan metode RT dan kelas VIII Bsebagai kelas eksperimen II dengan metode AIR, pengambilan sampel ini dengan cara purposive.Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kelas eksperimen I dengan metode RT dengan nilai rata-rata tes sebesar 64.Sedangkan kelas eksperimen II metode AIR dengan nilai rata-rata tes sebesar 60,8. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan α= 0,05, diperoleh bahwa thitung = 1.07 dan ttabel = 2.0017 dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% makaberdasarkan kriteria uji-ttes dua sampel thitung < ttabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaanhasil belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan metode RT dan metode AIR pada pokok bahasan kubus dan balok.Kata Kunci : Reciprocal Teaching, Auditory Intellectualy Repetition
PERBANDINGAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA ANTARA YANG MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS VII SMP SATU ATAP NEGERI TALUN KABUPATEN CIREBON ineu andriani; indah nursuprianah; mumun munawaroh
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.181 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v4i2.28

Abstract

Kepercayaan diri merupakan suatu hal terpenting bagi siswa khususnya dalam belajar matematika. Apabila individu tersebut memiliki kepercayaan diri yang rendah maka akan mempengaruhi hasil belajarnya. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang di anggap sulit bagi siswa di sekolah, hal inilah yang menjadi ketakutan siswa sehingga kepercayaan diri menjadi rendah ketika belajar matematika. Oleh sebab itu,  guru  dapat  menggunakan metode  active  learning  yang  membuat  pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan tidak hanya berpusat pada guru saja melainkan berpusat juga pada siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan diri siswa. Metode active learning diantaranya metode Jigsaw dan metode inkuiri  terbimbing.  Dari  kedua  metode  tersebut  peneliti  akan  membandingkan dan menganalisis metode manakah yang baik bagi kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika. Setelah itu, hasilnya terdapat perbedaan dari kedua metode tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain “One Shot Case Study”. Dari hasil analisis diperoleh sebesar 62% kepercayaan diri siswa yang menggunakan metode Jigsaw sedangkan metode inkuiri terbimbing sebesar 65%. Dari kedua metode tersebut diperoleh bahwa kepercayaan diri siswa berada pada kategori sama yaitu kategori tinggi. Untuk uji t diperoleh bahwa sig.2 (tailed) 0,026 < 0,05 sehingga H0 ditolak dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dengan metode inkuiri terbimbing.Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Metode Jigsaw, dan Metode Inkuiri Terbimbing
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM GAMES TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SUB MATERI POKOK BILANGAN BULAT Edi prio baskoro
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.632 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v4i1.22

Abstract

Hasil belajar menunjukkan kecakapan siswa dan segala hal yang diperolehnya melalui proses belajar mengajar di sekolah dimana siswa dianggap berhasil apabila telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan. Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa nilai harian yang diperoleh siswa kelas IV MI Jampang Cimerak tahun ajaran 2012/2013 sebagian besar siswa belum dapat dikatakan tuntas dalam mata pelajaran matematika. Dikatakan demikian karena dari 15 siswa sebanyak 40% siswa tuntas dalam belajar sedangkan sebanyak 60% siswa belum tuntas.  Berdasarkan penelitian awal nilai ulangan siswa kelas IV masih dibawah KKM. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dibuat oleh guru agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan tanpa mengakibatkan siswa mengalami kebosanan. Pada kenyataannya model pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah cenderung monoton dan berpusat pada guru. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Team Games Tournament (TGT)  dalam proses belajar mengajar sebagai suatu upaya untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Team Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah dalam penerapannya karena dalam pelaksanaannya melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus membedakan status, adanya kegiatan tutor sebaya (peer teaching), adanya suatu permainan serta reinforcement (penguatan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) Teknik TGT (Team Games Tournament) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi bilangan bulat di kelas IV MI Jampang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan Subjel penelitian Kelas IV MI Jampang Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis. Penelitian ini berlangsung selama 3 siklus.Hasil penelitian setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif teknik TGT menunjukan siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan II) yaitu masing-masing 73,33%, 80%, dan 100%.  Sehingga penerapan model pembelajaran kooperatif teknik TGT berperan penting terhadap peningkatan hasil belajar siswa.Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif teknik Team Games Tournament  (TGT), hasil belajar
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODERN MELALUI PEMBELAJARAN KOLABORATIF MURDER (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Mahasiswa Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon) nurma izzati
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.834 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v5i1.597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan analisis matematis antara mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kolaboratif MURDER dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional pada mata kuliah Kajian Pembelajaran Matematika Modern, serta untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap pembelajaran kolaboratif MURDER. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan disain penelitian yang digunakan adalah pretest posttest control group design. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran kolaboratif MURDER dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan analisis matematis dan angket respon mahasiswa. Penelitian dilakukan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada semester ganjil tahun akademik 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan sampel penelitian adalah seluruh mahasiswa jurusan Tadris Matematika yang mengambil mata kuliah Kajian Pembelajaran Matematika Modern, dengan kelas A sebagai kelas  kontrol dan kelas B sebagai kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 38 orang mahasiswa. Analisis data dilakukan terhadap rerata gain ternormalisasi kedua kelompok sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan analisis matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kolaboratif MURDER lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan analisis matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Analisis data angket respon mahasiswa menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran kolaboratif MURDER. Keywords: Analisis, Matematis, Kolaboratif, MURDER
PERBANDINGAN PENGGUNAAN ASESMEN KINERJA (PERFORMANCE) DAN ASESMEN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT KELAS VII MTS. NEGERI CIREBON II Yeni Herlina; Toheri Toheri
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.659 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i2.61

Abstract

Evaluasi adalah suatu proses yang harus dilakukan secara sistematis untuk mencariinformasi mengenai gambaran kemampuan siswa untuk mengukur sejauhmana tujuan pembelajaran  sudah  tercapai.  Oleh  karena  itu,  pemilihan  jenis asesmen  atau  jenis penilaian harus menjadi satu fokus perhatian guru yang harus diperhatikan demi mencapai hasil evaluasi seperti yang diharapkan. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis evaluasi asesmen kinerja (Performance) Dan Asesmen Penugasan Terhadap Kemampuan Matematika Siswa.Asesmen Kinerja (Performance) merupakan asesmen terhadap aktivitas siswa dengan berbagai  macam  tugas  dan  situasi  untuk  menilai  kemampuan  siswa,  sedangkan asesmen penugasan merupakan asesmen yang dilakukan dengan menggunakan bukti- bukti    hasil    belajar    yang    diambil    selama    proses    pembelajaran,    secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik bertujuan mengukur sejauhmana kemampuan peserta didik dalam mengkonstruksi dan merefleksi suatu pekerjaan dan juga bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif. Dari hasil penelitian diperoleh t hitung adalah -6.015 kemudian dibandingkan dengan t tabel sebesar -1,98729. Nilai –t hitung < -t tabel (-6.015 <-1,98729.) dan signifikansi (0,000<0,05) maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan pada perbandingan penggunaan   asesmen   kinerja   (performance)   dan   asesmen   Penugasan   terhadap kemampuan matematika siswa pada pokok bahasan garis dan sudut kelas VII MTs Negeri Cirebon II. Selain itu dapat dilihat melalui rata rata kemampuan siswa yang menggunakan   asesmen   kinerja   (performance)   adalah   68,0444   dan   rata   rata kemampuan matematika siswa yang menggunakan asesmen penugasan adalah 78,3481, artinya rata rata pada asesmen penugasan lebih besar dibanding rata rata siswa yang menggunakan asesmen kinerja (performance) dan dari kedua jenis asesmen ini didapat perbedaan pada kemampuan matematika siswa. Kata Kunci : Evaluasi, Asesmen, Kinerja, Penugasan, Kemampuan matematika
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR (Di SMP Nurul Halim Widasari Kabupaten Indramayu) Reza Oktiana Akbar; sipendi supendi
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.655 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v1i2.295

Abstract

Di dalam proses pembelajaran matematika, siswa sangat dilibatkan sehingga perubahan tingkah laku siswadiarahkan pada peningkatan kemampuan dalam mempelajari matematika. Mempelajari matematika harusteratur dan memperhatikan hubungan keterkaitan dengan materi yang mendasari serta harus memperhatikankemampuan sebagai individu sehingga penyajian ide atau konsep matematika yang baru didasarkan padapengalaman sebelumnya.. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian untukmengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pembelajaran aktif tipe quiz team terhadap prestasi belajarmatematika. Selain itu untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan pembelajaran aktif tipe quiz teampada pelajaran matematika; dan untuk prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruangsisi datar. Penerapan teknik belajar aktif cenderung meminimalkan persoalan pengelolaan kelas yang acapkalimenyulitkan guru yang terlalu mengandalkan metode ceramah dan diskusi kelompok besar atau diskusi kelas.Dalam konteks penelitian ini, yang menjadi populasi adalah Siswa kelas VIII SMP Nurul Halim tahun pelajaran2010 / 2011, Sampel diambil dari populasi dengan purposive sampling. Dengan pertimbangan peneliti, makayang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII B. Sebelum menganalisis data, dilakukan terlebihdahulu uji prasyarat analisis yaitu dengan menguji normalitas, dilanjutkan dengan uji independent dankelinieran regresi, uji koefisien korelasi dan yang terakhir uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwapenerapan pembelajarn aktif tipe quiz team mendapat respon kategori sedang yaitu sebesar (53,33%) darisiswa. Dari hasil tes prestasi belajar matematika diperoleh nilai rata – rata yaitu 71,67 dan nilai tersebutdiatas KKM yaitu sebesar 65. Selain itu dari hasil pengujian statistik diperoleh persamaan regresi = 18.905 +0.792 x. Persamaan tersebut mengandung arti bahwa prestasi belajar matematika pada pokok bahasan bangunruang sisi datar bertambah atau meningkat dengan 0,792 kali penerapan pembelajaran aktif. Besar pengaruhditunjukan dengan koefisien determinasi yaitu sebesar = 61,8 %, Hal ini berarti 61,8 % prestasi belajar siswapada kelas eksperimen dipengaruhi oleh penerapan pembelajaran aktif tipe quiz team, sedangkan sisanya yaitusebesar 38,2 % dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai lebih kecil dari σyang digunakan yaitu (0.01) atau 0.000 < 0.01, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruhantara penerapan pembelajaran aktif tipe quiz team terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasanbangun ruang sisi datar. Kata Kunci : Quiz, Bangun Ruang
INVOLVING TECHNOLOGY IN THE TEACHING AND LEARNING MATHEMATICS trisno trisno
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.617 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i2.52

Abstract

This study proposes a way to involve technology in the area of teaching mathematics. The technology tool is Geogebra4, which is computer software in the teaching and learning mathematics. This technology emphasizes on the use of multiple representations of mathematical concepts by computer software. The objective is to make students consider the representation of mathematical concepts and help them to enjoy studying mathematics. From that thought, hopefully student understanding will improve and their mathematical achievement will increase. The result of this study is five lesson plans for teaching and learning integral using Geogebra
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di Kelas VIII MTs Negeri Luragung Kuningan) Arif Muchyidin
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.421 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i1.10

Abstract

AbstrakMelalui studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di MTs Negeri Luragung-Kuningan diperoleh kesimpulan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan guru belum optimal untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa karena pembelajaran masih terpusat pada guru. Sedangkan kemampuan penalaran matematika memerlukan pembelajaran yang mampu mengakomodasi proses berpikir, bernalar, sikap kritis siswa dan bertanya. Oleh karena itu, guru harus menentukan strategi pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan penalaran matematikanya. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran generatif.Strategi pembelajaran generatif besar kemungkinannya dapat mempengaruhi kemampuan penalaran matematika siswa. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran ini siswa tidak lagi jadi pendengar, siswa dituntut untuk aktif mengintegrasikan pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya.Key words : Pembelajaran Generatif, Strategi Pembelajaran, Penalaran Matematika
[Window Title] DAEMON Tools Shell Extensions Helper [Main Instruction] DAEMON Tools Shell Extensions Helper has stopped working [Content] Windows is checking for a solution to the problem... [Cancel] indah nursuprianah; mahsusin mahsusin mahsusin
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.5 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v1i1.278

Abstract

Permasalahan pada penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika di SMP/MTs pada umumnya masih banyakyang menggunakan cara konvensional seperti ekspositori, driil, demonstrasi dan ceramah. Kebanyakan guru dalamkegiatan pembelajarannya dimulai dengan ceramah, menerangkan pokok materi, memberikan contoh caramenyelesaikan soal dan memberikan tugas rumah. Pembelajaran seperti ini masih ada kelemahan, terutama padapokok-pokok bahasan yang memerlukan media atau alat peraga.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui data tentang penggunaan alat peraga model Pythagoras pada pokokbahasan teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis, untuk mengetahui datatentang kemampuan matematika siswa pada pokok bahasan teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 4 PamaricanKabupaten Ciamis dan untuk mengatahui data tentang pengaruh penggunaan alat peraga model Pythagoras terhadapkemampuan matematika siswa pada pokok bahasan teorema Pythagoras di kelas VIII di SMP Negeri 4 PamaricanKabupaten Ciamis.Salah satu komponen untuk meningkatkan pembelajaran adalah dengan menggunakan media alat peraga.Bagaimanapun juga media alat peraga memegang peranan penting dalam proses pembelajaran terutama padapelajaran matematika dimana media alat peraga matematika dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuanmatematika siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data melaluiangket dan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Pamarican tahunpelajaran 2010/2011 sebanyak empat kelas dan berjumlah 180 siswa, yang masing-masing kelas berjumlah 45 siswaterpilih kelas VIII B sebagai kelas eksperimen.Berdasarkan analisis data, penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga model Pythagoras sebesar61.1% dengan kategori baik terletak pada rentang 55% - 74%, kemampuan rata-rata matematika siswa pada pokokbahasan teorema pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis sebesar 77.00. dan pengaruhsebesar nilai z = -6.559 dan Sig. 0,000 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.Artinya terdapat pengaruh penggunaan alat peraga model Pythagoras terhadap kemampuan matematika siswa padapokok bahasan teorema Pythagoras di kelas VIII di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis. Kata Kunci : Pythagoras
PENGARUH PEMAHAMAN KONSEP ARITMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes ) ninis hayatun nisa; indah nursuprianah
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.931 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v2i2.39

Abstract

Aritmatika merupakan bagian dari matematika yang mempelajari tentang operasi dasar bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). Penguasaan pada keempat operasi dasar tersebut mutlak diperlukan untuk mempelajari aljabar. Berpikir aljabar merupakan jembatan antara aritmatika dengan aljabar. Ketika seorang siswa sudah menguasai aritmatika, tentu tingkat pengetahuannya akan beralih pada tingkatan yang lebih rumit, misalnya dalam hal ini aljabar. Dalam transisi dari aljabar menuju aritmatika, siswa akan mengalami proses berpikir aljabar. Sehingga selain berpengaruh pada aljabar, aritmatika juga memiliki pengaruh pada proses berpikir aljabar.Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  (1)  untuk  mengetahui  tingkat  pemahaman  siswa  kelas  VII  SMP  Negeri  1Ketanggungan Kabupaten Brebes pada konsep aritmatika, (2) untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes, (3) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemahaman konsep aritmatika terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes yang berjumlah 324 siswa dengan sampel sebanyak 35 siswa yang terkumpul dalam satu kelas yaitu kelas VII F yang dimbil secara purposive sampling melalui pertimbangan guru matematika kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan.Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata nilai pemahaman konsep aritmatika sebesar 51,86 sedangkan rata-rata nilai kemampuan berpikir aljabar siswa sebesar 57,49. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan α = 0,05, diperoleh koefisien korelasi (R) = 0,543, artinya keeratan pengaruh pemahaman konsep aritmatika terhadap kemampuan berpikir aljabar sebesar 54,3%. Koefisien determinasi (R Square) diperoleh sebesar 0,295, artinya terdapat pengaruh pemahaman konsep aritmatika terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa sebesar 29,5%, sedangkan sisanya sebesar 70,5% ditentukan oleh faktor lain. Persamaan regresi Ŷ = 25,937 + 0,607 X, dari persamaan tersebut koefisien regresi sebesar 0,607 menyatakan bahwa setiap satu penambahan (peningkatan) pemahaman konsep aritmatika. Kata Kunci : Konsep aritmatika, berpikir aljabar 

Page 1 of 24 | Total Record : 233