cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Istinbath
ISSN : 14125730     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Kajian Ke-Islam-an dan Informasi.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PTAIS DI SUMATERA SELATAN Annur, Saipul
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Perpustakaan di lingkungan PTAIS  didirikan untuk mendayagunakan koleksi yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemakai. Perpustakaan yang hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku yang layak disebut perpustakaan. Karena itu di perlukan pelayanan pustakawan yang baik. Bagian pelayanan merupakan ujung tombak dai setiap perpustakaan. Layanan yang diberikan dengan baik dan ditambah penampilan yang cukup menarik maka citra perpustakaan dapat dijaga dengan baik dimata pemakai. Perpustakaan merupakan salah satu tempat membaca dan sumber belajar. Dengan ada nya bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan akan besar manfaatnya bagi pengunjung untuk mendapatkan informasi, hiburan dan pengetahuan. Berdasarkan hasil observasi awal penulis bahwa ada gejala kurangnya perencanaan, dan pengawasan, pegawai perpustakaan yang kurang ramah ketika berpapasan dengan pengunjung atau mahasiswa. Dan ada juga yang tidak mau membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan mencari bahan pustaka serta kurang memberikan bimbingan pengunjung tentang cara memanfaatkan perpustakaan. Pelayanan perpustakaan yang kurang baik dapat memberikan persepsi mahasiswa yang negatif dan juga berpengaruh terhadap perkembangan perpustakaan. Seperti kurang nya minat dan perhatian mahasiswa untuk mengunjungi perpustakaan. Akibatnya pengunjung kurang terdorong untuk membaca bahan pustaka di perpustakaan sehingga peran perpustakaan kurang berhasil menumbuhkan minat baca.
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PENGGUNAAN SARANA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MA PARADIGMA PALEMBANG Aquami, Aquami
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri murid yang menunjang kegiatan kearah tujuan–tujuan belajar". Motivasi sebagai suatu proses mengantarkan siswa kepada pengalaman-pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberi gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar siswa (X1) secara siknifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Y), Ini diketahui bahwa t hitung > t tabel (5,806 > 2,007) dan signifikansi 0,000 <  0,005 maka Ho ditolak dengan kata lain terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan sarana belajar (X2) secara siknifikan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ini dibuktikan oleh nilai t hitung > t tabel (7,771 > 2,007) dan signifikansi 0,000 < 0,005, ini berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan sarana belajar terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan kedua variabel (motivasi belajar dan penggunaan sarana belajar) secara siknifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Madrasah Aliyah Paradigma Palembang.Hal ini dibuktikan bahwa nilai t hitung > t tabel (86,661 > 3,175 dan signifikansi 0,000 < 0,0005, dengan kata lain bahwa motivasi belajar dan penggunaan sarana belajar secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap hasil belajar.
SISTEM FULL-DAY SCHOOL DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) STUDI KASUS DI IZZUDDIN PALEMBANG Hawi, Akmal
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: Sistem full-day school dalam lingkup sekolah dasar yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan manusia-manusia unggul sejak dini, karena pada usia 6-12 tahun adalah sebuah pengembangan seluruh potensi diri bagi anak-anak, baik secara emosional, intelektual dan moral. Pada sekolah Islam terpadu Izzuddin Palembang ini full-day school atau Sekolah sehari penuh ini tentunya berbeda dengan sekolah dasar biasa pada umumnya baik dari pelayanan maupun fasilitasnya. Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan salah satu aspek dari proses pendidikan, karenanya seluruh aspek pendidikan harus didesain secara sistematik dan aplikatif. Apalagi sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran sepanjang hari (full-day school), dimana siswa berada di sekolah lebih kurang 8 (delapan) jam sehari, memerlukan ruang gerak yang cukup bagi keseluruhan aktivitas mereka. Karenanya landasan filosofis yang diterapkan dalam masing-masing komponen pendidikan perlu didesain secara terintegrasi dan saling mendukung. Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yaitu memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan. Rumusan ini mencakup konsep sistem full-day School dengan penerapan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dengan Studi Kasus di Izzuddin Palembang
HUKUM ISLAM DALAM RUANG SISTEM HUKUM DI INDONESIA Antasari, Rr Rina
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara wajib membentuk sistem hukum nasional yang terintegrasi di dalamnya hukum yang bersumber dari norma agama. Dalam mengintegrasikan norma agama ke dalam sistem hukum Nasional Indonesia saat ini dan masa yang akan datang model sistem hukum Anglo saxon lebih tepat digunakan, karena hukum itu akan diperlakukan pada tempat, orang dan kasus tertentu. Mencermati perspektif hukum Islam dalam sistem hukum nasional guna melaksanakan pembangunan hukum sekurang-kurangnya bisa tampil dalam tiga bentuk: Pertama, hukum Islam tampil dalam bentuk hukum positif yang hanya berlaku bagi umat Islam. Dalam hal ini hukum Islam berperan mengisi kekosongan hukum dalam hukum positif. Kedua, hukum Islam berkontribusi bagi penyusunan hukum nasional sebagai sumber nilai. Ketiga, hukum Islam bertujuan untuk rahmatan lilamin. Bentuk kedua dan ketiga lebih cocok untuk diterapkan karena dalam bentuk ini hukum Islam mudah terlaksana dan atau terintegrasi
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN GURU/DOSEN SEBAGAI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL Ritawati, RA
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan proses dalam menentukan pergerakan guru/dosen dalam lembaga/instansi/ institusi dari posisi yang diinginkan di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan adanya langkah-langkah guna lebih menjamin bahwa tersedianya guru/dosen yang tepat untuk pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan.  Perubahan karakteristik angkatan kerja yang ditandai oleh berkurangnya tingkat pertumbuhan SDM (dalam konteks ini diartikan sebagi guru/dosen) semakin meningkatnya masa kerja bagi golongan tua, dan peningkatan diversitas guru/dosen membuktikan perlunya kebutuhan perencanaan SDM. Dalam perkembangannya, perencanaan guru/dosen juga meliputi pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektrifan program-program yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencanaan bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program pada saat diperlukan. Tujuan utama perencanaan adalah memfasilitasi keefektifan lembaga, yang harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang lembaga/instansi/institusi. Dengan demikian, perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu proses menterjemahkan strategi lembaga menjadi kebutuhan guru/dosen baik kualitatif maupun kuantitatif. Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola. Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang karena di dengan perencanaan SDM (guru/dosen) diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi lembaga/instansi/institusi maupun bagi guru/dosen itu sendiri.
PERAN MASLAHAH MURSALAH TERHADAP PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA Ma'arif, Toha
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan anak adalah wujud keberlangsungan sebuah keluarga, keturunan dan bangsa setelah agama anak adalah karunia dan nikmat Allah SWT. Tidak dapat dipungkiri oleh siapapun, bahwa anak adalah generasi penerus, baik bagi orang tua, bangsa maupun agama. Karena level tingkat kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk ini bearaneka ragam tingkatannya, mengakibatkan belum semua anak tumbuh berkembang secara wajar, tetapi justru memiliki masalah yang beraneka ragam, seperti: anak yang tidak memiliki orang tua, anak tidak mampu, anak terlantar, dan lain-lain mengakibatkan banyak berurusan dengan hukum. Hal penting yang perlu digaris bawahi bahwa pengangkatan anak harus dilakukan dengan proses hukum melalui produk penetapan pengadilan. Jika hukum berfungsi sebagai penjaga ketertiban dan sebagai rekayasa sosial, maka pengangkatan anak yang harus dilakukan melalui penetapan pengadilan tersebut merupakan kemajuan ke arah penertiban praktik hukum pengangkatan anak yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Agar peristiwa pengangkatan anak itu di kemudian hari memiliki kepastian hukum baik bagi anak angkat maupun bagi orang tua angkat. Praktik pengangkatan anak yang dilakukan melalui pengadilan tersebut, telah berkembang baik di lingkungan Pengadilan Negeri maupun dalam lingkungan Pengadilan Agama bagi mereka yang beragama Islam. Selanjutnya rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana Hakikat Pengangkatan Anak menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006? (2) Bagaimana Peran Maslahah terhadap Pengangkatan Anak dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 ?. Dari sini dapat disimpulkan bahwa : (1) Hakekat pengangkatan anak menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang  pengangkatan anak di Pengangadilan Agama bahwa Islam membolehkan pengangkatan anak dengan mementing kan kesejahteraan anak, terutama anak-anak yang terlantar, dalam hal tanggung jawab pemeliharaan biaya hidup, pendidikan, bimbingan agama, dan lain-lainnya beralih dari orang tua asal kepada orang tua angkat tanpa harus memutuskan hubungan nasab dengan orang tua asalnya. (2) Pentingnya maslahah terhadap pengangkatan anak, agar (a) tidak terlantar di jalanan, (b) Dapat menjadikan sebagai anak angkat untuk mendidik, merawat, serta memberikan kasih sayang terhadap anak tersebut sebagaimana anak kandungnya sendiri, (c) Tercapainya kehidupan yang lebih baik untuk masa depan nya
PRIORITAS MUSTAHIQ ZAKAT MENURUT TEUNGKU MUHAMMAD HASBI ASH SHIDDIEQY Jamil, Syahril
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humans were given the authority to manage, develop, and enable the property and the universe and its environment for survival. That is, human rights over natural resources and assets available to him is limited to the maintenance, management and utilization alone. And as a mandate of his property should be used in His way. Concrete form is by issuing charity, infak and Sadaqah which must be distributed fairly to those who deserve it. In the perspective of Hasbi, zakat is the most powerful weapons to combat and eradicate indigence and poverty are structural, as well as an element of community development just, prosperous, materially and spiritually prosperous. And eight ashnaf zakat (mustahiq), are: Poor, poor, amyl, muallafah, riqâb, ghârim, Sabilillah fi, and Ibn Sabil, a group of people who should be empowered, both in terms of life and social status with priority homeless and destitute
FEMINISME DALAM KEPEMIMPINAN Nuryati, Nuryati
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan merupakan suatu subjek yang sudah lama di minati para ilmuwan maupun orang awam. Kepemimpinan tersebut berisi konotasi tentang citra individu-individu yang berkuasa dan dinamis yang memimpin armada yang memimpin perang, yang mengendalikan kerajaan-kerajaan korporasi dari atas gedung-gedung pencakar langit yang berkilauan, atau yang mengarahkan tujuan bangsa-bangsa. Feminisme adalah emansipasi wanita. Sedangkan Emansipasi  sendiri merupakan pembebasan diri dari perbudakan. Jadi, Feminisme dalam Kepemimpinan merupakan salah satu cara para perempuan unruk memperoleh hak dan drajat yang sama dengan kaum pria.  
LOCAL ELECTIONIN POLITICAL PHILOSOPHY PERSPECTIVE AND ITS RELEVANCY TOWARD THE IMPROVEMENT OF POLITICAL DEMOCRACY AT THE LOCAL LEVEL (LOCAL ELECTION CASE STUDY OGAN ILIR REGENCY IN 2010) Abun, A Rifai
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research entitled: Local electionin Political Philosophy Perspective and Its Relevancy toward the Improvement of Political Democracy at The Local Level(Local election Case Study OganIlirRegency in 2010). Local election Ogan Ilir Regency which took place on June 5, 2010, based on law No.12 of 2008, was a manifestation of political democracy at the local level, which required the participation of local communities. Local electionOganIlirRegency in 2010 followed by 4 pairs of candidates, and won by incumbent candidate number 4 (Ir. Mawardi Yahya and Drs. H. Daud Hasyim), got criticism and caused various demos from the societies. The emergence of cases of fraud in the local election Ogan Ilir Regency was as interpreted by the elite political parties and local communities as a liberal democracy, not as electoral.  It was obvious that local election used as a means power struggle to become a predator and power-hungry head area, which in practice justified any means, and the local election was also interpreted as a democratic party and made the object of material benefits for local communities. In this context, the local election was worthy and deserved to be studied from the political perspective, which initiated the order of life together and reviewed, parsed the nature and norms of political democracy deeply, for realizingof head regional and government which had good governance. The data in this research was taken by field observation, interview and literature study.  Analysis data used the approach of historical, hermeneutic and heuristics methods.
ISLAM PASCA ORDE BARU Simorangkir, Jungjungan
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembaharuan Islam yang digelorakan Nurcholis Madjid, yang lebih banyak mengutamakan pada pendekatan inklusivitas dalam masyarakat Indonesia yang mejemuk ternyata dapat melestarikan komunikasi dengan golongan lain khususnya yang memerintah. Jadi kekuasaan orde Baru mampu bertahan selama tiga dekade, tahun 1998 orde baru tumbang oleh gerakan reformasi yang dimotori mahasiswa, salah satu kebijakan pemerintah pasca Soeharto dalam melakukan penataan perangkat keras yaitu dengan menata kembali sistem kepartaian di Indonesia pemerintahan transisi di bawah Presiden BJ Habibie membebaskan pendirian partai politik selain tiga partai politik warisan Orde baru. 

Page 2 of 2 | Total Record : 20