cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Psikologi Perseptual
ISSN : 25281895     EISSN : 25809520     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Psikologi Perseptual adalah jurnal ilmiah yang mengkaji penelitian empiris dari berbagai bidang serta sebagai media publikasi ilmiah dalam disiplin ilmu psikologi. Diterbitkan dua kali dalam setahun, setiap bulan Juli dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual" : 7 Documents clear
Dinamika Psikologis Shopaholic Dikalangan Mahasiswa Tiara Andini Wahyudi; Suryanto Suryanto; Nindia Pratitis
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v6i2.5134

Abstract

Shopaholic merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan perilaku seseorang yang tidak mampu menahan keinginan untuk berbelanja. Menggunakan pendekatan grounded theory, penelitian kualitatif ini menyoroti shopaholic yang dilakukan oleh partisipan yang berasal dari kalangan mahasiswa. Dengan prevalensi shopaholic yang besar di kalangan mahasiswa karena terkait gaya hidup dan tren antar sebayanya. Diperparah dengan dampak yang ditimbulkan oleh perilaku ini berupa uang dan waktu yang tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhan berbelanja menjadikan fenomena ini menarik untuk dibahas. Partisipan sebagai sumber data utama pada penelitian ini ditentukan menggunakan purposive sampling dengan kriteria: mahasiswa perempuan, berusia 18-20 tahun, dan menunjukkan perilaku shopaholic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika psikologis pada pelaku shopaholic dari kalangan mahasiswa adalah kecenderungan orangtua pelaku yang menerapkan pola pengasuhan permissive dilengkapi tersedianya dukungan finansial orangtua yang berkecukupan (uang bulanan yang berlebihan) membuat mahasiswa yang bersangkutan tidak merasa bersalah atau merasa perlu untuk mengontrol perilaku shopaholic mereka.
Eksplorasi Alasan Seseorang Berpacaran Pada Emerging Adulthood Risma Santika; M Zein Permana
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v6i2.6042

Abstract

Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran alasan berpacaran pada individu 18-25 tahun (emerging adulthood). Desain penelitian kualitatif dengan menggunakan analisa data tematik. Pada studi ini, partisipan dipilih menggunakan metode purposive sampling yang melibatkan 50 orang partisipan yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani yang tengah menempuh mata kuliah Antropologi Budaya dengan usia 18-25 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka, yang kemudian respon dari partisipan dianalisa secara tematik. Proses analisis penelitian menggunakan strategi (Strauss, 2014) dimana strategi ini dilakukan dengan mengaplikasikan beberapa teknik koding. Terdapat 7 tema utama yang menunjukkan upaya individu untuk menjadikan pacaran sebuah media untuk dapat diterima secara sosial, dan untuk menjadi wajar secara sosial. Ketujuh tema utama ini dapat dijelaskan sebagai sebuah upaya rasionalisasi dan pembenaran perilaku individu dalam rentang usia 18-25 tahun sebagai bentuk untuk pencarian identitas diri dan sosial agar diterima dalam kelompok teman sebaya sebagai kelompok yang menjadi referensi norma sosial 
Efek Sosial Psikologis Sistem Zonasi Penerimaan Siswa Baru di SMK Reni Oktaviana Cahyanti; Suryanto Suryanto; Niken Titi Pratitis
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v6i2.5147

Abstract

Penelitian studi kasus ini memiliki tujuan  mendeskripsikan reaksi psikologis dan dampak sosial psikologis sistem zonasi penerimaan siswa baru di SMK, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari wawancara terhadap seorang siswa kelas X SMK di Surabaya (yang mengalami sistem zonasi saat penerimaan siswa baru), orang tua, guru dan tokoh masyarakat (ketua RT tempat siswa tinggal). Hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek penelitian ini tidak setuju adanya sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru dikarenakan dengan adanya sistem zonasi membatasi siswa-siswi yang berprestasi untuk masuk ke sekolah yang favorit atau yang diingankan, merasa kecewa karena dengan adanya zonasi beberapa pihak merasa dirugikan karena sudah meluangkan waktu untuk  mengikuti les dan sudah mengeluarkan biaya supaya bisa masuk ke sekolah favorit dan itu berdampak untuk setiap individu yang  terkena sistem zonasi. Kesimpulannya sistem zonasi memberikan efek psikologis pada individu karena membuat kecewa dan mengurangi keinginan untuk berprestasi setiap individu
Customer Perceived Value dan Online Repurchase Intention pada Pengguna E-Commerce Shopee Kharisma Putri Pratiwi; Rahmawati Prihastuty
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v6i2.5128

Abstract

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara customer perceived value dengan online repurchase intention pada pengguna e-commerce Shopee. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-commerce Shopee yang pernah mengalami kekecewaan saat berbelanja melalui Shopee. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 350 orang yang diambil dengan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala customer perceived value dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,923 dari 37 item valid dan skala online repurchase intention dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,909 dari 25 item valid. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik korelasi pearson product moment.Hasil uji korelasi antara online repurchase intention dan customer perceived value menunjukkan bahwa nilai r=0,729; p lebih keecil dari 0,05. Sehingga, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan antara customer perceived value dengan online repurchase intention pada pengguna e-commerce Shopee” dapat diterima. Nilai koefisien korelasi yang positif menunjukkan adanya hubungan positif antara kedua variabel. Secara umum, online repurchase intention berada pada kategori tinggi dengan persentase 80,6% dan customer perceived value juga berada pada kategori tinggi dengan persentase 57,1%.
Hubungan Antara Kematangan Emosi dan Religiusitas dengan Penyesuaian Diri pada Menantu Perempuan yang Tinggal dengan Ibu Mertua Vika Mandasari; Latifah Nur Ahyani; Fajar Kawuryan
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v6i2.6337

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan penyesuaian diri pada menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling, dengan n=50 menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua dengan rentang usia pernikahan satu sampai lima tahun dan beragama islam. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data adalah skala kematangan emosi, skala religiusitas dan skala penyesuaian diri. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi program SPSS 16.0 for windowsdiperoleh hasil koefisien korelasi dari ketiga variabel rx1,2y = 0,810 dengan nilai p sebesar 0,000 atau p kurang dari 0,01. Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan penyesuaian diri. Hasil koefisien korelasi antara variabel kematangan emosi dengan penyesuaian diri rx1y sebesar 0,810 dengan nilai p sebesar 0,000 atau p kurang dari 0,01. Ini berarti terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri pada menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua, dengan demikian semakin baik kematangan emosi menantu perempuan semakin baik penyesuaian dirinya begitu pula sebaliknya. Sedangkan koefisien korelasi antara variabel religiusitas dengan penyesuaian diri rx2y sebesar 0,636 dengan nilai p sebesar 0,000 p kurang dari 0,01. Ini berarti terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan penyesuaian diri pada menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua, dengan demikian semakin tinggi tingkat religiusitas menantu perempuan semakin baik pula penyesuaian dirinya begitu pula sebaliknya. 
Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19 Lupita Novisari; Cut Nurul Kemala
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v6i2.6137

Abstract

Masa pandemi COVID-19, praktik pembelajaran jauh (PJJ), dan transisi sekolah bisa memicu kecemasan terutama pada siswi perempuan. Kecemasan dengan intensitas sedang sampai tinggi yang bertahan pada periode yang panjang bisa mempengaruhi kehadiran siswi, kinerja, dan kehidupan sosial. Maka, dibutuhkan intervensi yang bisa membantu siswi perempuan agar bisa mengelola kecemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur gejala kecemasan dan ketidakfleksibelan psikologis sebelum dan sesudah program Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada siswi perempuan kelas 10. Penelitian ini merupakan within subject design dengan delapan partisipan Partisipan menyelesaikan 10 sesi program ACT dan 2 kali tindak lanjut yang dilakukan pada bulan November 2020 sampai Februari 2021. Gejala kecemasan diukur dengan Beck Anxiety Inventory, sementara itu ketidakfleksibelan psikologis diukur dengan Avoidance and Fusion Questionnaire for Youth. Analisis data dengan menggunakan Friedman’s ANOVA menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara sebelum (pre), sesudah (post), serta saat tindak lanjut yang dilakukan di minggu kedua (FU1) dan keempat (FU2) sesudah program ACT dilakukan pada gejala kecemasan, X2F(3)=16.443, p=.001 dan ketidakfleksibelan psikologis, X2F(3)=21.346, p=.000. Program ACT bisa menurunkan gejala kecemasan dan meningkatkan fleksibilitas psikologis pada siswi perempuan yang memiliki gejala kecemasan di masa transisi ke SMA pada masa COVID-19
Kebahagiaan Mahasiswa ditinjau dari Optimisme dan Student Engagement Nilna Mafaza; Fajar Kawuryan; Ridwan Budi Pramono
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v6i2.6877

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan ditinjau dari optimisme dan student engagement pada mahasiswa. Subyek penelitian ini adalah 147 mahasiswa di Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data adalah skala kebahagiaan, skala optimisme, dan skala student engagement. Diperoleh hasil koefisien korelasi dari ketiga variabel sebesar 0,292 dengan p sebesar 0,002 (p0,01) artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara optimisme dan student engagement dengan kebahagiaan. Dengan demikian hipotesis mayor dalam penelitian ini diterima. Hasil koefisien korelasi antara kebahagiaan dengan optimisme r, sebesar 0,265 dengan signifikansi p 0,001 (p0.01) ini berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kebahagiaan dengan optimisme pada mahasiswa, dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Sedangkan koefisien korelasi antara student engagementdengan kebahagiaan r, sebesar 0,206 dengan taraf signifikan p sebesar 0,006 (p0,01), hal ini menyatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara student engagement dengan kebahagiaan, dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Sumbangan efektif variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 8,5%, sedangkan 91,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain misalnya menurut Putra dan Sudibia (2019) menyatakan bahwa faktor lain yang mempengaruhi kebahagiaan individu meliputi penghasilan, harapan, hubungan, iman, perilaku syukur, perilaku pro lingkungan, kesehatan, gender, modal sosial dan budaya. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7