cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
COPING (Community of Publishing in Nursing)
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031298     EISSN : 27151980     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
COPING (Community of Publishing in Nursing) adalah E-Jurnal Keperawatan yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal keperawatan ini akan menjadi salah satu wahana pengembangan Evidence Based Nursing dalam pengembangan dan update ilmu-ilmu keperawatan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien. Jurnal ini terbit tiga kali setahun dan menerima artikel atau publikasi penelitian-penelitian di bidang keperawatan dari berbagai kalangan yang belum pernah diterbitkan. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar atau Bahasa Inggris. Tim Redaksi akan melakukan analisis dan memilih naskah publikasi atau artikel yang akan diterbitkan setelah mendapat hasil evaluasi dari Tim Penyunting. Tim Redaksi berhak menolak, menerima atau meminta penulis melakukan revisi pada naskah yang dikirim
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017" : 8 Documents clear
HUBUNGAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG Heni Kumalasari; I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma; Dewa Ayu Ari Rama Dewi
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.696 KB)

Abstract

Pasien gagal jantung yang menjalani rawat inap akan mengalami masalah secara fisiologis maupun psikologis. Salah satu masalah psikologis yang harus segera ditangani adalah panic atau kecemasan berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUP Sanglah Denpasar. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan teknik consecutive sampling dan sampel yang didapat sebanyak 31 responden. Instrumen pengumpulan data dengan pedoman dokumentasi, data kuesioner Discharge Planning dan data kuesioner tingkat kecemasan. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden (51,6%) mendapat penjelasan discharge planning kurang lengkap dan data tentang tingkat kecemasan didapatkan hasil sebagian besar responden (87,1%) mengalami kecemasan ringan. Hasil uji korelasi dengan Spearman Rho (p ? 0,05), diperoleh nilai p=0,00 ?=<0,05 dan nilai r = 0,373, artinya ada korelasi/hubungan sedang antara dischargeplanningdengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung, dengan arah hubungan menunjukkan nilai negatif, yang menyatakan ada korelasi berbanding terbalik antara discharge planningdengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya perawat untuk mengoptimalkan dukungan psikologis bagi pasien gagal jantung khususnya kecemasan pasien. Kata kunci : gagal jantung, tingkat kecemasan,discharge planning ABSTRACT Patients with heart failure will be suffer physiologically and psychologically. One of the psychological problems which needs to be immediately coped are panic or anxiety. The aims of this study is analyzing the relationship between the discharge planning and the level of anxiety on the heart failure patients at the Emergency PJT Ward Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. The design of this study is descriptive correlational with cross sectional approach. The data was collected by consecutive sampling technique from 31 respondents. The instruments used for collecting the data were documentation guideline, questioner of Discharge Planning and questioner of Anxiety Rating Scale. The results of the study show that among the respondents, 51,6 % were get incomplete discharge planning and that 87,1% were having light anxiety. The results of the correlational analysis test by Spearman Rho (p ? 0,05), the p value = 0,00 ? = < 0,05 and the r value was 0.373, that means the discharge planning was inversely proportional to the level of anxiety of patients with heart failure. Based on the results of the study described above was suggested that especially for nurses, to optimally the support of psychological aspect of patients with heart failure especially the level of anxiety. Keywords: heart failure, anxiety, discharge planning
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOGENIK TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA Ni Putu Ratih Febriana Dewi Lestari; I Dewa Made Ruspawan; Kadek Eka Swedarma
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.855 KB)

Abstract

Abstrak. Peningkatan harapan hidup penduduk lansia secara tidak langsung memiliki dampak positif dan efek negatif. Secara umum, kondisi fisik seseorang yang telah memasuki lansia menurun langkah demi langkah, oleh karena itu lansia mudah mengalami stres. Stres bukanlah penyakit, tetapi mungkin awal dari penyakit, baik secara fisik maupun mental jika diabaikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres adalah melalui penerapan teknik relaksasi autogenik. Relaksasi autogenik adalah teknik relaksasi untuk mengurangi ketegangan yang dilakukan dalam keadaan sadar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap tingkat stres pada lansia di Puskesmas Wilayah Kuta Badung utara. Penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pretest dan posttest dengan kelompok kontrol. Sampel diambil dari dua tempat berbeda, yaitu di desa Canggu Banjar Permai sebagai kelompok perlakuan dan desa Tegalgundul sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok perlakuan sebanyak 18 orang, sedangkan pada kelompok kontrol 16 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Depresi, Anxiety, dan Stress Scales (DASS) dengan skala rasio. Dari uji statistik independent sample T-test menunjukkan p = 0,001 (p <0,05), yang artinya ada pengaruh relaksasi autogenik terhadap tingkat stres. Kata kunci: teknik relaksasi autogenik, stres, DASS ABSTRACT Abstract. Increased life expectancy of elderly population indirectly have a positive impact and negative effects. In general, the physical condition of a person who has entered the elderly decreased step by step, therefore elderly easy to experience stress. Stress isn’t a disease, but it may be early onset of the disease, both physically and mentally if neglected. One effort that can be done to reduce stress is through the application of autogenic relaxation techniques. Autogenic relaxation is a relaxation technique to reduce tension is done in a conscious state. The purpose of this study was to determine the effect of autogenic relaxation on the level of stress on the elderly in the Region Health Center of northern Kuta Badung. This study is a quasi experiment with pretest and posttest with control group. Samples were taken from two different places, namely at Canggu Banjar Permai village as a treatment group and Tegalgundul village as a control group. The sampling technique used purposive sampling by the number of samples in the treatment group as many as 18 people, while in the control group of 16 people. The technique of collecting data using questionnaires Depression, Anxiety, and Stress Scales (DASS) with ratio scale. From the statistical test independent sample T-test showed p = 0.001 (p <0.05), which meaning that there are influence of autogenic relaxation on level of stress. Keywords: autogenic relaxation technique, stress, DASS
PERBEDAAN PENATALAKSANAAN DIET HIPERTENSI PADA BERBAGAI TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA Ahmad Asyrofi; Setianingsih Setianingsih; Ahmad Munthoha
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.101 KB)

Abstract

Penatalaksanaan diet bertujuan untuk membantu menurunkan tekanan darah menuju normal dan mencegah terjadinya komplikasi pada pasien hipertensi. Banyak pasien menganggap diet hipertensi sebagai sesuatu yang merepotkan dan tidak menyenangkan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi perbedaan penatalaksanaan diet hipertensi antara berbagai tingkat pengetahuan dan perolehan dukungan keluarga. Desain cross sectional, menggunakan sampel total sebanyak 48 pasien hipertensi. Alat penelitian meliputi kuesioner pengetahuan diet, perceived sosial support from family (PSS-Fa), dan penatalaksanaan diet hipertensi. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Pasien hipertensi 66,7% berusia dewasa, perempuan sebanyak 58.3%, pekerjaan petani sebanyak 43.8%, tingkat pendidikan mayoritas adalah SD (54,2%). Pengetahuan pasien hipertensi 62,5% adalah baik, dukungan keluarga pasien hipertensi mayoritas adalah baik (56.2%), dan penatalaksanaan diet hipertensi mayoritas juga baik (54.2%). Terdapat perbedaan penatalaksanaan diet antara kelompok berpengatahuan baik dan tidak baik (p=0,004), dan terdapat perbedaan penatalaksanaan diet antara kelompok yang memperoleh dukungan keluarga baik dan tidak baik (p=0,001). Pengetahuan dan dukungan keluarga memberikan kontribusi terhadap penatalaksanaan diet hipertensi. Pengetahuan dan dukungan keluarga yang baik mendorong penatalaksanaan diet hipertensi yang baik pula. Kata kunci: diet hipertensi, pengetahuan, dukungan keluarga ABSTRACT Dietary management aims to help lower blood pressure to normal and prevent complications in hypertensive patients. Many patients consider a hypertension diet to be bothersome and unpleasant. The aim of the study was to identify differences in management of the hypertension diet between various levels of knowledge and the acquisition of family support. Cross sectional design, using a total sample of 48 hypertensive patients. Research tools include dietary knowledge questionnaires, perceived social support from family (PSS-Fa), and management of a hypertension diet. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi square test. 66.7% of hypertensive patients were adults, 58.3% were women, 43.8% were farmers, the majority were elementary school (54.2%). Knowledge of hypertension patients 62.5% is good, family support for the majority of hypertensive patients is good (56.2%), and the management of the majority hypertension diet is also good (54.2%). There was a difference in diet management between the well and not well-informed groups (p = 0.004), and there were differences in diet management between groups that received good and not good family support (p = 0.001). Family knowledge and support contribute to the management of a hypertension diet. Good family knowledge and support encourages the management of a good hypertension diet. Keywords: hypertension diet, knowledge, family support
PENGARUH LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI Ida Ayu Made Vera Susiladewi; Desak Made Widyanthari; I Made Oka Adnyana
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.04 KB)

Abstract

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi persisten yang memiliki lebih dari 140/90 mmHg. Salah satu latihan fisik yang dapat bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah adalah latihan isometrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan isometrik terhadap tekanan darah pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental menggunakan pretest-posttest dengan kelompok kontrol dari 33 sampel yang telah dipilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran langsung pada tekanan darah dan dilakukan beberapa wawancara untuk mendapatkan karakteristik sampel. Hasil penelitian ini pada 17 sampel kelompok kontrol tidak menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan pada pretest dan posttest, sedangkan kelompok lain dengan 16 sampel menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan perbedaan signifikan tekanan darah posttest pada kedua kelompok. Berdasarkan uji-t sampel independen, perbedaan ini signifikan secara statistik dengan tingkat signifikansi p = 0,000 (? <0,05). Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada perawat untuk mempromosikan manajemen hipertensi melalui perubahan gaya hidup, terutama aktivitas fisik yang dapat dilakukan dengan latihan isometrik sebagai latihan harian. Kata kunci: tekanan darah, hipertensi, latihan isometrik ABSTRACT Hypertension is a persistent high blood pressure which has more than 140/90 mmHg. One of the physical exercises that can be useful to reduce blood pressure is isometric exercise. Goal of this research is to determine the effect of isometric exercise on blood pressure of hypertensive patient. This research utilizes a quasi-experimental design using pretest-posttest with control group of 33 samples that have been selected by purposive sampling method. Data collection is performed by a direct measurement on blood pressure and done some interview to get characteristic of the samples. The results of this research on those 17 samples of control group did not show any significant reduction in blood pressure on pretest and posttest, whereas other group with 16 samples showed significant reduction in blood pressure. The results of this research also showed significant difference posttest blood pressure in both groups. Based on the independent sample t-test, this difference is statistically significant with significance level of p=0.000 (?<0.05). Based on those results, it is suggested to nurses to promote the management of hypertension through lifestyle changing, especially physical activity that can be performed with isometric exercise as daily exercise. Keywords: blood pressure, hypertension, isometric exercise
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Artini Artini; Ni Ketut Guru Prapti1; I Gusti Ngurah Putu
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.776 KB)

Abstract

Tindakan pembedahan atau operasi merupakan salah satu bentuk terapi dan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Pasien sering tidak puas dengan kualitas dan jumlah informasi yang pasien terima dari tenaga kesehatan, serta kurangnya komunikasi antara staf rumah sakit dengan pasien merupakan salah satu alasan keluhan umum pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan terapeutik perawat-pasien terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi. Penelitian ini merupakan penelitian crossectional untuk mencari hubungan terapeutik perawat dan tingkat kecemasan pasien menggunakan uji statistik Rank Spearman Correlation dengan derajat kemaknaan ? ? 0,01. Populasi penelitian adalah pasien di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar yang berjumlah 45 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan keluarga dengan nilai p= 0,000 pada derajat kemaknaan ? ? 0,01 dan koefisien korelasi – 0,895. Penelitian mendatang diharapkan ada penelitian yang lebih mendalam tentang pelaksanaan hubungan terapeutik perawat. Kata kunci: hubungan terapeutik, kecemasan , pre operasi ABSTRACT Operation is the one form of therapy and attempts to bring a threat tothe body, integrity, andsoul. Patients are often not satisfied with the quality and quantity of information that patients receive from health workers, and a lack of communication between the hospital staff to patients is the one of reasons the complaints of patients at the hospital. This study aims to determine therelation of therapeutic nurse-patient to theanxiety level of pre-operation’s patient. This study was a cross-sectional study to therelation of therapeutic nurse and patient anxiety levels, data analysis using Rank Spearman Correlation statistical test with significance level ? ?0.01. The study population were the patients in IRNA C RSUP Sanglah Denpasar, amounting to 45 people. Data was collected using a questionnaire. The results showed, there are significant relation of therapeutic and patient's anxiety level with p=0.000 atsignificance level ? ?0.01 and a correlation coefficient -0.895.The further research is expected to have a more in-depth study on the implementation of the therapeutic nurse. Keywords: the relation of therapeutic, anxiety, pre-operation
ASPEK SPIRITUAL TERHADAP PASIEN PENYAKIT GINJAL CHRONIC DENGAN HEMODIALISIS Mugihartadi Mugihartadi; Wahidin Wahidin
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.906 KB)

Abstract

Gagal ginjal kronis adalah salah satu penyakit terminal yang akan mempengaruhi kualitas hidup pasien yang menciptakan ketidakseimbangan biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Aspek spiritual dari kesehatan dan perawatan memengaruhi keyakinan dan aspek fisik dan psikososial. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji sumber-sumber yang mengidentifikasi berbagai cara pengobatan penyakit ginjal ginjal dengan hemodialisis. Metode penulisan makalah ilmiah ini menggunakan studi tinjauan pustaka. Sumber perpustakaan menggunakan artikel dengan jurnal dan menerbitkan basis data pencarian jurnal periode 2013 hingga 2017. Artikel yang dikumpulkan terkait dengan gagal ginjal kronis, termasuk kualitas hidup, kualitas tidur, kesehatan mental dan ketakutan akan kematian. Pemenuhan kesehatan pada pasien dengan kegagalan kronis, meningkatkan kualitas hidup, kesehatan mental, meningkatkan kepercayaan diri pasien bahkan dalam kondisi kesehatan yang tidak mendukung dan mengurangi kecemasan juga takut akan kematian dengan kegiatan spiritual seperti doa. Kata kunci: aspek spiritual, penyakit ginjal kronis, hemodialisis ABSTRACT Chronic kidney failure is one of the terminal diseases that will affect the quality of life of patients which creates biological, psychological, social and spiritual imbalances. The importance of Spirituality in health. Spiritual aspects must be taken care of in addition to the physical and psychosocial aspects because according to some research results indicate that spiritual beliefs influence health and care. The purpose of this paper is to conduct a literature review of articles that examine aspects of spirituality in patients with chronic renal kidney disease with hemodialysis. This method of writing scientific papers uses the literature review study. The library source uses articles with data base search journal and publishing journal period 2013 until 2017. The themes in the articles collected were related to spiritual aspects in patients with chronic kidney failure, include quality of life, sleep quality, mental health and fear of death. Fulfillment of aspects of spirituality in patients with chronic kidney failure is important as one way to improve meaning and life expectancy, improve quality of life, mental health, increase patient confidence even in health conditions that do not support and reduce anxiety also fear of death with spiritual activities such as prayer. Keywords: spiritual aspect, chronic kidney disease, hemodialysis
GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS SISWA-SISWI MENJELANG UJIAN NASIONAL Livana PH; Rita Kartika Sari; Abdul Wakhid; Anita Maya
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.486 KB)

Abstract

Penilaian standar pendidikan dasar secara nasional sebagai standarisasi kebijakan yang harus dilakukan siswa sekolah. Keharusan melaksanakan ujian sebagai syarat kelulusan menjadikan berbagai reaksi pada siswa seperti rasa takut. Ketakutan siswa dalam menghadapi ujian didefinisikan sebagai ansietas. Peneltitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat ansietas siswa-siswi menjelang ujian nasional. Penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik dengan jumlah sampel 48 siswa. Ansietas di ukur menggunakan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anciety). Data dianalisis secara univariat melalui distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas mengalami ansietas tingkat sedang. Perlu intervensi keperawatan untuk mengatasi ansietas siswa-siswi menjelang ujian nasional. Kata kunci : ansietas siswa-siswi, ujian nasional ABSTRACT National basic education standard assessment as standardization of policies that must be done by school students. The necessity of conducting an exam as a condition of graduation makes various reactions to students such as fear. Fear of students facing exams is defined as anxiety. The research aims to find a picture of the level of student anxiety before the national exam. Quantitative research uses descriptive analytic methods with a sample of 48 students. Anxiety is measured using HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anciety). Data were analyzed univariately through frequency distribution. The results showed a moderate majority. Nursing intervention is needed to overcome the anxiety of students ahead of the national exam. Keywords: student anxiety, national exam
EFEKTIFITAS PEMBIDAIAN BACK SLAB CAST DAN SPALK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH Gusti Putu Alik Wirawan; Abdul Azis; I Made Surata Witarsa
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.847 KB)

Abstract

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Nyeri yang disebabkan oleh trauma khususnya fraktur ekstremitas bawah masih menjadi masalah besar dengan angka kejadian sebanyak 58,9%. Saat ini ditangani dengan pembidaian spalk dan analgetika yang dirasakan masih belum optimal sehingga diperlukan alternatif pembidaian lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembidaian back slab cast dan spalk terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur ekstremitas bawah di Triage IGD RSUP Sanglah. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan pendekatan pre dan post test group design. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Februari 2015 dengan sampel sebanyak 20 orang yaitu 10 orang dengan pembidaian back slab cast dan 10 orang dengan pembidaian spalk. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui pengukuran skala nyeri. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan intensitas nyeri antara pembidaian back slab cast dan spalk dengan p- value 0,022 dengan tingkat kepercayaan 95% (?=0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pembidaian back slab cast lebih efektif menurunkan intensitas nyeri dibandingkan dengan pembidaian spalk. Dengan demikian, back slab cast dapat dijadikan pilihan utama dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien fraktur ekstremitas bawah. Kata kunci: nyeri, fraktur ekstremitas bawah, back slab cast dan spalk. ABSTRACT Pain is a sensory and emotional experience unpleasant consequences of damage to actual or potential tissue. Pain is caused by trauma, especially fractures of the lower limb is still a big issue, the incidence is 58.9%. Currently treated with simple splinting and analgesics but simple splinting is not optimal so alternative other splinting necessary. This study aims to determine the effectiveness of back slab cast and simple splinting to decrease pain intensity in patients with lower limb fractures in emergency department of Sanglah Hospital. This study used is pre experiment with pre and post test two group design. The research was conducted from January to February 2015 with 20 samples, that are 10 people with a back slab cast and 10 people with simple splinting. Data collection techniques in this study by measuring the pain scale. The results showed that significant differences in pain intensity between back slab cast and simple splinting with p-value 0.022 of 95% confidence level (? = 0.05). This indicates that back slab cast more effectively reduce pain intensity compared with simple splinting. The back slab cast can be used as the main option in the management of pain in patients with lower limb fractures. Keywords: pain, lower limb fractures, back slab cast and splinting

Page 1 of 1 | Total Record : 8