Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pemberdayaan Keluarga Melalui Pemberian Pendidikan Kesehatan Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa Sulistiowati, Ni Made Dian; Prapti, Ni Ketut Guru; Sawitri, Ni Komang Ari; Utami, Putu Ayu Sani; Astuti, Ika Widi; Saputra, Kadek
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 3, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.516 KB)

Abstract

Kesehatan jiwa bisa dikatakan sebagai suatu kondisi sehat baik emosional, psikologis, dan juga social yang ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yang memuaskan antara individu dengan individu lainnya, memiliki koping yang efektif, konsep diri positif dan emosi yang stabil. Kurangnya pemahaman keluarga tentang bagaimana cara merawat akan menjadi salah satu masalah nantinya dalam memberikan support kepada pasien saat berada dirumah. Kesembuhan pasien salah satunya adalah dari support keluarga dimana dengan adanya pemahaman keluarga bahwa orang dengan gangguan jiwa dapat hidup dengan baik asalkan pasien dapat mengontrol perilaku dan emosinya dengan baik maka pasien dapat menjalani hidup dengan baik dan produktif ketika di masyarakat. Pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dirumah dengan menjelaskan kepada masing-masing keluarga tentang bagaimana cara merawat pasien dirumah serta mengidentifikasi kesulitan keluarga dalam melakukan perawatan pasien dirumah dapat memberikan pengetahuan sehingga kemampuan keluarga dalam merawat menjadi baik. Hasil yang didapatkan kemampuan keluarga mengalami peningkatan sebesar 10.01 pada kognitif dan 8.12 pada psikomotor keluarga setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara merawat keluarga dengan gangguan jiwa dirumah. Diharapkan kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat memberikan motivasi dan pengetahuan sehingga keluarga dapat membantu menjaga kondisi pasien dan mensupport pasien agar dapat menggunakan sumber daya dilingkungan sekitar tempat tinggalnya agar tetap stabil dan tidak terjadi kekambuhan.
Kajian Ergonomi Pada Tindakan Keperawatan Di IRD RS Universitas Udayana, Badung, Bali Prapti, Ni Ketut Guru; Nurhesti, Putu Oka Yuli; Tirtayasa, Ketut
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.975 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i3.226

Abstract

Posisi ergonomi merupakan posisi kerja yang seharusnya dilakukan selama melakukan intervensi keperawatan untuk mencegah terjadinya resiko akibat kerja. Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan faktor resiko paparan yang paling besar. Melakukan intervensi keperawatan seperti mengangkat pasien, memindahkan pasien atau perawatan luka membutuhkan posisi yang ergonomis untuk mencegah resiko akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur dan sikap kerja perawat saat melakukan intervensi keperawatan di instalasi rawat darurat RS Universitas Udayana. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan populasi berjumlah 23 perawat yang diambil dengan total sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah REBA dan Nordic Body Map. Berdasarkan skor REBA, postur kerja perawat yang beresiko tinggi terhadap keluhan muskuloskeletal adalah menjahit luka, perawatan luka dan mengambil sampel darah sehingga diperlukan tindakan segera. Membuka jahitan dan ECG berada pada faktor risiko sedang sementara mengukur tanda-tanda vital dan memberikan obat supositoria merupakan faktor risiko rendah. Berdasarkan Nordic Body Map, masalah muskuloskeletal yang paling umum dilaporkan ada di leher, bahu, punggung dan kaki. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa pemberian intervensi lanjutan terkait posisi ergonomis sangat penting.
Development of Foot Massage Program on Nausea and Vomiting for Cancer Patients: A Literature Review Prapti, Ni Ketut Guru; Petpichetchian, Wongchan; Chongcharoen, Wimonrat
Nurse Media Journal of Nursing Vol 2, No 1 (2012): (JUNE 2012)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.36 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v2i1.3966

Abstract

Objective: This study aims to develop a foot massage program to support care activity in reducing nausea and vomiting for cancer patients undergoing chemotherapy. Two phases, a literature review and the development of a foot massage program were conducted. The literature review was to analyze state of the art massage techniques by reviewing problems, related theories and supporting evidence. Method: Eight published studies in the English language were reviewed. A massage can be performed for different durations, from 10 minutes up to 60 minutes for three to six weeks and can be applied on various body areas. We found that the soft stroke/effleurage seems to be the best method and is most suitable for patients with cancer. It is also evident that foot massaging can be applied as a modality to reduce nausea and vomiting for cancer patients undergoing chemotherapy. Result: We developed a foot massage program specifically for patients with cancer. The foot massage program comprised of three sessions, including 1) education session, 2) preparation session, and 3) foot massage session. In the education session, patients obtain brief information about the definition of a foot massage, the benefits and contraindication of foot massaging. During the preparation phase, foot soaking and warming up are performed. Subsequently, the foot massage is applied and should last for 30 minutes. Further research is recommended to test the effectiveness of the proposed foot massage program for nausea and vomiting in cancer patients across countries including Indonesia. Key Words: Foot massage program, chemotherapy, nausea and vomiting
Nausea, Vomiting and Retching of Patients with Cervical Cancer undergoing Chemotherapy in Bali, Indonesia Prapti, Ni Ketut Guru; Petpichetchian, Wongchan; Chongchareon, Wimonrat
Nurse Media Journal of Nursing Vol 2, No 2 (2012): (DECEMBER 2012)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.617 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v2i2.3983

Abstract

Background: Nausea, vomiting and retching (NVR) was the frequently reported and troublesome adverse effect for patients receiving chemotherapy. Purpose: This study is a part of a larger study which aims to describe the NVR symptom experience in cervical cancer patients undergoing chemotherapy in Bali, Indonesia, and examine relationships with individual's risk factors. Method: Sixty-six patients with stage II and III cervical cancer receiving Paxus (Paclitaxel)-Cisplatin at the second or the third cycle were enrolled. NVR was measured by the Index of Nausea, Vomiting and Retching (INVR) at the second day of their chemotherapy. This current study included only patients with age ranged between 32 to 65 years (M = 47.15, SD = 9.64, min-max age 35 – 65 years). Result: The result showed that the NVR score was at a moderate level. Younger subjects (age 32-50 years old) reported significantly higher NVR scores than that of older subjects (age 51-65 years old) (t = 2.76, p = .007). The subjects with higher anxiety scores reported significantly higher NVR scores than those with lower anxiety scores (t = -2.41, p = .019). Subjects who had experience in motion sickness had significantly higher NVR scores (M = 12.69, SD = 2.60) than those who did not (M = 9.23, SD = 2.86) and the difference was statistically significant (t = 4.98, p <.01). Meanwhile, no significant difference was found between subjects who reported their expectation to have nausea and those who did not (t = 0.08, p = .94). Conclusion: The findings provide valuable information regarding NVR and the individual risk factors among patients with cervical cancer undergoing chemotherapy. Nurses should assess the anxiety level and a history of motion sickness of patients planned for chemotherapy and offer preventive interventions to prevent and control NVR occurrence and its distress.Keywords: cervical cancer, chemotherapy, nausea, vomiting and retching
Gambaran Karakteristik Individu dengan Pendekatan Teori Pender pada Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh Petani ketika Menyemprot Pestisida Wahyuni, Ni Wayan Luh; Yanti, Ni Luh Putu Eva; Prapti, Ni Ketut Guru
Jurnal Ners Widya Husada Vol 5, No 1 (2018): MARET
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.244 KB) | DOI: 10.33666/jners.v5i1.327

Abstract

Petani cenderung tidak menggunakan alat pelindung diri saat menyemprotkan pestisida. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku Petani menggunakan APD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi karakteristik individu dengan pendekatan teori Pender tentang penggunaan APD oleh petani ketika mereka menyemprotkan pestisida di Wilayah Subak di Desa Tegallalang. Ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Ada 121 sampel berdasarkan stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar usia petani adalah 41-60 tahun, pendidikan petani sebagian besar adalah sekolah dasar yaitu 42 petani dan hanya 10 petani berpendidikan tinggi, sebagian besar pengetahuan petani tentang penggunaan APD sedang, sebagian besar petani memiliki masalah kesehatan ketika menggunakan pestisida, sebagian besar petani memiliki persepsi yang baik tentang penggunaan APD, sebagian besar petani berpenghasilan rendah di bawah upah minimum kabupaten dan sebagian besar petani telah lama menggunakan pestisida ≥ 5 tahun. Di antara 121 sampel, tidak ada yang menggunakan APD ketika menyemprotkan pestisida dengan benar berdasarkan aturan Kementerian Pertanian. Dari penelitian ini disarankan agar lembaga kesehatan dan pertanian berkoordinasi agar petani menggunakan APD saat menyemprotkan pestisida secara rutin.Kata kunci: APD, teori pender, pestisidaDESCRIPTION OF INDIVIDUAL CHARACTERISTICS WITH PENDER THEORY APPROACH TO USE OF SELF PROTECTING EQUIPMENTBY THE FARMER WHEN SPRAYING A PESTICIDEABSTRACTFarmers tend didn’t use personal protective equipment when spraying pesticides. There are several factors that influence Farmer’s behavior of using PPE. The aim of this study was to knowing description of individual’s characteristics by approach to Pender’s theory on the using of PPE by farmers when they spray pesticides in the Subak Areas of Tegallalang Village. This was a descriptive study with cross sectional approach. There were 121 samples based on stratified random sampling. The data was collected with questioner and observation sheet. The results of this study show that most farmer’s age is 41-60byears old, most farmer’s education is elementary school that is 42 farmers and only 10 farmers have high education , most farmer’s knowledge about using PPE is moderate, most farmers had health problem experience when using pesticides, most farmers had good perception about using PPE, most farmers had low income under district minimum wage and most farmers had long using of pesticides ≥ 5 years. Among 121 samples none were using PPE when spraying pesticides correctly based on the Ministry of Agriculture’s rules. From this research suggested for health and agricultural institutions to coordinate in order to farmers use PPE when spraying pesticides routinely.Keywords: PPE, pender’s theory, pesticides
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Artini Artini; Ni Ketut Guru Prapti1; I Gusti Ngurah Putu
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.776 KB)

Abstract

Tindakan pembedahan atau operasi merupakan salah satu bentuk terapi dan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Pasien sering tidak puas dengan kualitas dan jumlah informasi yang pasien terima dari tenaga kesehatan, serta kurangnya komunikasi antara staf rumah sakit dengan pasien merupakan salah satu alasan keluhan umum pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan terapeutik perawat-pasien terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi. Penelitian ini merupakan penelitian crossectional untuk mencari hubungan terapeutik perawat dan tingkat kecemasan pasien menggunakan uji statistik Rank Spearman Correlation dengan derajat kemaknaan ? ? 0,01. Populasi penelitian adalah pasien di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar yang berjumlah 45 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan keluarga dengan nilai p= 0,000 pada derajat kemaknaan ? ? 0,01 dan koefisien korelasi – 0,895. Penelitian mendatang diharapkan ada penelitian yang lebih mendalam tentang pelaksanaan hubungan terapeutik perawat. Kata kunci: hubungan terapeutik, kecemasan , pre operasi ABSTRACT Operation is the one form of therapy and attempts to bring a threat tothe body, integrity, andsoul. Patients are often not satisfied with the quality and quantity of information that patients receive from health workers, and a lack of communication between the hospital staff to patients is the one of reasons the complaints of patients at the hospital. This study aims to determine therelation of therapeutic nurse-patient to theanxiety level of pre-operation’s patient. This study was a cross-sectional study to therelation of therapeutic nurse and patient anxiety levels, data analysis using Rank Spearman Correlation statistical test with significance level ? ?0.01. The study population were the patients in IRNA C RSUP Sanglah Denpasar, amounting to 45 people. Data was collected using a questionnaire. The results showed, there are significant relation of therapeutic and patient's anxiety level with p=0.000 atsignificance level ? ?0.01 and a correlation coefficient -0.895.The further research is expected to have a more in-depth study on the implementation of the therapeutic nurse. Keywords: the relation of therapeutic, anxiety, pre-operation
KOPING STRATEGI DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DENGAN KANKER GINEKOLOGI YANG MENJALANI KEMOTERAPI Nining Pratami; Ni Ketut Guru Prapti; Indah Mei Rahajeng
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.953 KB)

Abstract

Kualitas hidup dan strategi koping sering dikaitkan dengan pasien dengan penyakit kronis. Pengukuran kualitas hidup dan strategi koping adalah penting, terutama pada pasien seperti pasien kanker ginekologi yang menjalani kemoterapi yang mendapatkan terapi dalam jangka panjang dan mendapatkan kemungkinan efek samping sistemik. Efek samping dari kemoterapi mempengaruhi kualitas hidup fisik, sosial, emosional dan fungsional pada pasien kanker ginekologi. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kualitas hidup. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup diperlukan penggunaan strategi koping yang tepat sehingga pasien kanker dapat beradaptasi dengan situasi tersebut. Strategi koping, yang dapat digunakan oleh pasien kanker ginekologi, adalah koping fokus masalah dan koping fokus emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi koping dan kualitas hidup pada pasien kanker ginekologis yang menjalani kemoterapi. Ini adalah penelitian non eksperimental (Descriptif Correlation). Penelitian dilakukan di Bangsal Cempaka Timur di Rumah Sakit Sanglah di Denpasar. Kuesioner tentang strategi koping dan kualitas hidup diberikan kepada 62 responden yang termasuk dalam kriteria inklusi. Hasil dari 62 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden strategi koping berada dalam kategori sangat baik dan kualitas hidup responden berada dalam kategori baik. Berdasarkan hasil analisis statistik oleh Spearman Rank dengan tingkat signifikansi 95%, p <0,05 diperoleh nilai p 0,000 (nilai p <0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara strategi koping dengan kualitas hidup pada pasien dengan kanker ginekologi yang menjalani kemoterapi. Kata kunci: kanker ginekologi, strategi mengatasi, kualitas hidup Abstract Quality of life and coping strategies are often associated to patients with chronic illnesses. Quality of life and coping strategy measurements are important, especially in patients such as gynecological cancer patients undergoing chemotherapy who get therapy in the long term and get probability of systemic side effects. Side effects of chemotherapy affects the quality of life of physical, social, emotional and functional in gynecologic cancer patients. This conditions lead to decrease in quality of life. An effort to improve the quality of life is needed the use of appropriate coping strategy so that cancer patients are able to adapt to the situation. Coping strategies, which can be used by gynecologic cancer patients, are problem focused coping and emotional focused coping. This research aimed to find out correlation of coping strategy and quality of life in patients with gynecological cancer undergoing chemotherapy. This is a non experimental research (Descriptif Correlation). The research carried out in Cempaka Timur Ward at Sanglah Hospital in Denpasar. Questionnaires about coping strategy and quality of life were given to 62 respondents included in inclusion criterias. The results of the 62 respondents indicate that the majority of respondents coping strategies are in very good category and respondents quality of life are in good category. Based on the results of a statistical analysis by Spearman Rank with 95% level of significancy, p < 0.05 obtained p-value of 0.000 (p-value <0,05). These results indicate that there is a significant correlation between coping strategy with quality of life in patients with gynecological cancer undergoing chemotherapy. Keywords: gynecological cancer, coping strategy, quality of life
HUBUNGAN AKTIVITAS MENYELAM DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PENYELAM DI DESA LES, KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATEN BULELENG I Made Parayoga Dwipayana; A.A. Istri Putra Kusumawati; Ni Ketut Guru Prapti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.055 KB)

Abstract

Menyelam adalah salah satu aktivitas bawah air yang telah dinikmati sebagai salah satu cabang olahraga. Apabila penyelam turun makin dalam ke dasar laut, paru akan terpajan oleh peningkatan tekanan oksigen. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap paru, diperlukan adanya pencegahan berupa skrining kapasitas vital paru menggunakan spirometri. Penelitian ini bertujuan menganalisa apakah ada hubungan aktivitas menyelam berupa kedalaman dengan kapasitas vital paru pada penyelam. Desain penelitian ini adalah non-experimental design berupa penelitian korelasional. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan cross-sectional, dimana observasi data variabel bebas dan terikat dilakukan satu kali pada suatu saat. Dengan teknik purposive sampling peneliti mendapatkan sampel sebanyak 35 orang. Setelah dilakukan pengukuran dan penghitungan FEV1 dan pemberian angket didapatkan hasil obstruksi sedang sebanyak 15 orang (42,86%), yang mengalami obstruksi ringan sebanyak 11 orang (31,43%), dengan persentase FEV1 normal sebanyak 9 orang (25,71%) dan tidak ada yang mengalami obstruksi berat. Menyelam pada kedalaman <10 meter sebanyak 22 orang (62,86%), pada kedalaman 10 – 30 meter sebanyak 5 orang (14,29%) dan pada kedalaman >30 meter sebanyak 8 orang (22,86%). Berdasarkan uji korelasi Spearman-Rank didapatkan hasil p=0,029 dengan koefisen korelasi -0,368 artinya ada hubungan signifikan antara aktivitas menyelam dengan kapasitas vital paru. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar penyelam selalu dengan rutin memeriksakan kesehatannya.
PENGARUH LATIHAN FLEKSI WILLIAM TERHADAP SKALA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN UKIRAN Ni Luh Made Dwi Padma Sari; Ni Ketut Guru Prapti; Ni Made Dian Sulistiowati
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 7 No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.58 KB)

Abstract

Low back pain (LBP) adalah gangguan muskuloskeletal yang paling umum dialami oleh pekerja, terutama pengrajin ukir. Perawatan yang tepat untuk sakit punggung bawah adalah dengan melakukan latihan punggung. Latihan punggung memberikan manfaat signifikan untuk penurunan kemampuan fungsional dan nyeri punggung bawah. Salah satu latihan punggung yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri punggung bawah adalah latihan William Flexion. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan William Flexion pada skala nyeri punggung bawah pada pengrajin ukir. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental bahwa kelompok kontrol pretest-posttest dilakukan pada 30 responden yang telah dipilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan skala nyeri punggung bawah dan karakteristik responden. Hasil penelitian ini pada 15 sampel kelompok perlakuan mengandung pengurangan yang signifikan dalam skala nyeri punggung bawah, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perubahan signifikan dalam skala nyeri punggung bawah antara pretest dan posttest. Berdasarkan uji-t sampel independen, perbedaan ini signifikan secara statistik dengan tingkat signifikansi p = 0,000, itu berarti ada pengaruh latihan William Flexion pada skala nyeri punggung bawah pada pengrajin pengrajin. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada pemerintah dan profesional kesehatan untuk mempromosikan pengelolaan program nyeri punggung bawah melalui latihan punggung, terutama latihan William Flexion sebagai latihan harian. Kata kunci: pengrajin pengrajin, nyeri punggung bawah, latihan fleksi William ABSTRACT Low back pain (LBP) is the most common musculoskeletal disorders experienced by workers, especially craftsman carving. Appropriate treatment for low back pain is to do a back exercise. Back exercise provide significant benefits to decrease in functional ability and low back pain. One of those back exercises that can be usefull to reduce low back pain is William Flexion exercise. The goal of this research is to determine the effect of William Flexion exercise on low back pain scale in craftsman carving. This research used a quasi-experimental design that pretest-posttest control group were conducted on 30 respondents that have been selected by purposive sampling method. Data collection was done through interviews of the low back pain scale and characteristics of respondents. The results of this research on 15 samples of the treatment group contained a significant reduction in the scale of low back pain, whereas in the control group there were no significant changes in the low back pain scale between pretest and posttest. Based on the independent sample t-test, this differences is statistically significant with a significance level of p = 0.000, it means there is an influence of William Flexion exercises on low back pain scale of craftsman carving. Based on those result, it is suggested to governments and health professionals to promote the management of low back pain program through a back exercise, especially William Flexion exercise as a daily exercise. Keywords: craftsman carving, low back pain, william flexion exercises
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PENATALAKSANAAN DIET LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI LINGKUNGAN KELURAHAN TONJA Kadek Cita Citra Dewi; Ni Ketut Guru Prapti; I Kadek Saputra
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 4 No 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.473 KB)

Abstract

Elderly has high risk of suffering from degenerative diseases, such as hypertension. From the interview result with eight of ten elderly in Tonja who have hypertension said their blood pressure often increases because of their disobedient diet. This happens due to lack of family support in organize food that can be consumed by the elderly with hypertension. This study aims to determine the relationship of family support on adherence to the dietary management of elderly with hypertension in Tonja North Denpasar. This is an observational study with cross sectional approach. The sample in this study amounted to 40 respondents with total sampling technique. Instrument used of a questionnaire about family support and compliance with dietary management. Spearman rank correlation test results get the value of p = 0.000, which means p <0.05 and showing values ??(r) 0.849, which means there is a very strong relationship between the variables of family support with the level of compliance with dietary management (range from 0.80 to 1.000). From the results of these studies are expected health workers in providing health services should always involve the patient's family, especially in implementing the diet.