cover
Contact Name
Samsu Somadayo
Contact Email
samsu.somadayo@unkhair.ac.id
Phone
+6281333336033
Journal Mail Official
pedagogik@unkhair.ac.id
Editorial Address
Kampus I Universitas Khairun, Akehuda Jl Bandara Babullah Kota Ternate Utara
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Jurnal Pedagogik
Published by Universitas Khairun
ISSN : 22528431     EISSN : 30253438     DOI : https://doi.org/10.33387/pedagogik.v11i2
Core Subject : Education,
Pedagogik adalah Jurnal Pendidikan yang Berorientasi pada Pendidikan & Pembelajaran di Sekolah Dasar
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2020)" : 8 Documents clear
IMPROVING SPEAKING ABILITY IN CHILDREN AGE 4-5 THROUGH THE APPLICATION OF STORING METHODS IN GROUP A EARLY CHILDREN EDUCATION (PAUD) CENDRAWASI IN MOROTAI SOUTH WEST DISTRICTS Nurhamsa Mahmud
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the Regulation of the Minister of National Education No. 58 concerning the Early Childhood Learning Curriculum aims to improve the quality and quantity of early childhood in all aspects of its development. Education in early childhood is a bridge between the family, community and school environment or formal education provides opportunities to develop children's personalities, the importance of early childhood education so that education provided to children can develop all aspects of development, one of which is in the field of language development, language development (according to Tadkiroatum). Musfiroh (2005: 8), language skills depend on the maturity of the cortex cells, environmental support, and environmental education. Storytelling is a basic ability that should be given to early childhood, the method used in this research is classroom action research (CAR) according to Suharsimi Arikunto, (2006: 3) CAR is an examination of learning activities in the form of an action that occurs in class together, the learning outcomes using the storytelling method to improve speaking skills in the cycle II of action I, the results of group learning evaluation 75% are developing (D), and 62.50 begin to develop (BD), and on individual learning outcomes 75% are developing ( D), 62.50% began to develop (BD) then experienced a significant increase in the cycle II action to cycle II, namely the results of the evaluation of individual learning reached 87% were developing, and 12.50% had not developed (ND), while the evaluation of group learning had increased reaching 98.77% categorized as complete and 87.50% being categorized as complete.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA KONSEP CERITA PENGALAMAN YANG MENGESANKAN SISWA KELAS V SD NEGERI 27 KOTA TERNATE Samsu Somadayo
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas V SD Negeri 27 Kota Ternate pada konsep cerita pengalaman yang mengesankan. pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Urutan kegiatan penelitian mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi (4) refleksi. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sumber penelitiannya yaitu siswa kelas V SD Negeri 27 Kota Ternate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada cerita pengalaman yang mengesankan. Hal ini dapat dilihat pada hasil siklus I, siswa yang tuntas 32,25% atau 10 siswa dengan nilai rata-rata 56,12%. Pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 87,09% dengan nilai rata-rata 72,90% atau 27 siswa.
MEMBANGUN BUDAYA HABITS OF MIND SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Wahid Umar; Wawan S Nadra
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebiasaan berpikir (habits of mind) memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran dan perkembangan siswa dalam membantu memecahkan masalah. Habits of Mind (HOM) adalah kebiasaan berpikir secara fleksibel, mengelola secara empulsif, mendengarkan dengan empati, membiasakan mengajukan pertanyaan, kebiasaan menyelesaikan masalah secara efektif, membiasakan menggunakan pengetahuan masa lalu untuk situasi baru, membiasakan berkomunikasi, berpikir jernih dengan tepat, menggunakan semua indera ketika mengumpulkan informasi, mencoba cara berbeda dan menghasilkan ide-ide yang baru, kebiasaan untuk merespon, kebiasaan untuk mengambil resiko, biasa bertanggung jawab, memiliki rasa humor, membiasakan berpikir interaktif dengan orang lain, bersikap terbuka dan mencoba terus-menerus. Hal ini sejalan dengan tujuan Kurikulum 2013, yaitu mempersiapkan generasi bangsa agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Artikel ini dikaji didasarkan atas analisis terhadap: (1) karakteristik matematika, (2) habits of mind, dan (3) contoh penerapan HOM dalam pembelajaran matematika yang dikembangkan pada siswa.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGUNAKAN MEDIA POP UP PADA SISWA KELAS V SD 42 KOTA TERNATE Irmawati Irwan; Samsu Somadayo; Darmawati Darmawati
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksannan penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui proses penerapan mengunakan media pop up dan untuk mendeskripsikan hasil keterampilan berbicara setelah di terapkan media pop up. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengunaan media pop up telah berhasil meningktakan keterampian berbicara, dapat dibuktikan pada siklus I mencapai 44,00% kerena siswa belum terbiasa saat berbicara dengan mengunakan media pop up, gugup dan kurang percaya diri saat berbicara di depan kelas. Sedangkan pada siklus II mencapai 80,25%. Hasil observasi aktifitas guru siklus I skor 27 dengan nilai rata-rata 61,36% kuaslifikasi cukup , sedangkan pada siklus II meningkat dengan skor 38 dengan nilai rata-rata 86.36% kualifikasi sangat baik. Observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah 52,75%, dan pada silus II adalah 82,25%.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN HUMANIS RELIGIUS: PERSPEKTIF ALIRAN FILSAFAT IDEALISME sadjim, umar m; Karim, Kodrat Hi; Pamuti, Pamuti
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filsafat idelaisme seabagi salah satu aliran filsafat kuno yang dikembangkan pertama kali oleh Plato merupakan aliran yang sangat sarat dengan nilai-nilai humanis religius. Dan nilai-nilai tersebut jika dikaji dan dianalisis secara mendalam, tentunya akan memberikan dampak sangat luar biasa pada setiap individu khususnya dalam aras pendidikan. Mengkaji dan menganalisis Nilai-nilai pendidikan fundamental yang humanis dan religius, dalam aliran filsafat idealisme kaitannya dengan praksis pendidikan masih sangat relevan untuk dikembangkan. Seperti halnya konsep tentang guru sebagai teladan yang digugu dan ditiru, atau mengungkap potensi anak yang terpendam agar muncul kepermukaan yang terimplementasikan untuk selanjutnya menjadi kompetensi pada diri anak. Nilai-nilai pendidikan humanis religius merupakan kesepadanan yang sangat seimbang. Karena jika nilai humanis saja yang dikembangkan tanpa religius, maka keseimbangan tidak akan terjadi dan membuat individu lebih mementingkan nilai humanis, sementara tidak memiliki nilai religi. Seperti halnya model sekolah yang dikembangkan di Muhammadiyah juga menekankan pada pengembangan nilai-nilai humanis dan religius. Selain itu dilingkungan Islam netral lainnya misalnya SMP Al-Islam, SMP Ulul-al baab di Surabaya yang tidak hanya dari sisi metafisis, tetapi juga epistemologi dan aksiologisnya. Dilingkungan Agama lain seperti Sekolah Dasar Tionghoa yang mengembangkan pendidikan nilai religius untuk agama Kong-fhu tzu, di kota Semarang, dan masih banyak lagi. Walaupun demikian ada sekolah Pemerintah yang mulai mengadopsi modelnya, seperti Madrasah Insan Cendekia, Ini menunjukkan bahwa aliran filsafat idealisme yang sarat dengan nilai-nilai humanis dan religius ini telah menjadi icon untuk model alternative yang menawarkan irisan kompilasi antara sekolah/Madrasah yang selain mengembangkan pembelajaran umum begitu pula dengan pembelajaran keagamaan serta etika dan estetika.
SPEAKING ABILITY IMPROVEMENT THROUGH CERING IMAGE MEDIA IN GROUP A TK PKK AKE TALAGA IN TIDORE ISLANDS Rita Samad
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Speaking is the ability to pronounce articulated sounds or words to express, express, and convey thoughts, ideas, and feelings in Tarigan (1985: 98) results from initial observations with a total of 10 children aged 4 to 5 years, it seems that they are still underdeveloped in speaking this is due to the lack of teachers in implementing learning media, especially serial image media. So the researchers tried to solve it by using serial image media to improve children's ability to speak. With the formulation of the problem, how do you improve the ability to speak through serial media for group A TK PKK Ake Talaga in Tidore Islands?, The research objective was to describe the children speaking through serial pictures. The research is classroom action research (CAR), using qualitative descriptive data analysis techniques and percentages. Data collection techniques used observation and documentation techniques, in the evaluation in cycle I, namely, in speaking well according to the serial image there were 20%, who began to develop while 80% had not yet experienced development in speaking and for indicators of daring to express ideas there were 3 children ( 30%) began to develop while (70%) had not yet developed in cycle II, they had started to show a significant increase, this can be seen in the results of observation and the results of reflection show that they have developed (70%) and have not developed ( 30%). Meanwhile, the indicator for the courage to present ideas has increased (85%) and those that are starting to develop (15%).
IMPROVEMENT STUDENTS CAPABILITIES IN WRITING POETRY BY USING AUDIO VISUAL MEDIA AT GRADE IV SD NEGERI 25 KOTA TERNATE Suhardi Abdullah
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this research to knew the students capability and competence in writing poetry and then increasing of their learning result by using audio visual media. The method used in this research was qualitative descriptive and the type of the research are classroom action research. The data collecting used some kinds of tools like; observation, test and instrument. The result of the research conducted and categorized well done or succeed in implemented. It could be seen on the indicators reached by the students from the first cycle. There were 6 (23.70%) students complete their grade while 24 (26.30) students were incomplete of their grade. In the second cycle there were 22 (92.03%) of students were complete their writing poetry while 2 students needs to be observed and additional learning in progress planning. Thus, concluded that these media and it capable to use in improving children’s develop wring skill.
ADAPTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MIPA Bety Miliyawaty; Pamutu Pamuti
PEDAGOGIK Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : PEDAGOGIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan sebagai upaya mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta  bertanggungjawab.  Dalam  hal  ini, siswa perlu dibekali dengan pendidikan karakter untuk pengembangan nilai-nilai ideologi bangsa, agama, budaya, dan nilai-nilai yang telah dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter bukan hanya menjadi tanggungjawab mata pelajaran Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), namun proses pembelajaran nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan di dalam setiap mata pelajaran sejak proses pembelajaran  berlangsung.  Adapun  nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan dalam setiap mata pelajaran meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,  demokratis,  rasa  ingin  tahu,  semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter tersebut sejalan dengan visi MIPA dan tujuan kurikulum 2013 yaitu untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, berpikir dan bersikap kritis, kreatif, inovatif, afektif, cermat, objektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika dan IPA, rasa ingin tahu dan senang belajar MIPA serta mampu berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Namun di sisi lain  fenomena dekadensi moral sungguh amat memprihatinkan, tidak semakin berkurang, justru semakin meningkat. Upaya-upaya dari berbagai pihak termasuk pihak sekolah selama ini ternyata belum mampu mewadahi pengembangan karakter peserta didik secara dinamis dan adaptif. Seiring waktu bergulir, permasalahan ini merupakan salah satu indikator kekurangberhasilan sekolah dalam menanamkan pendidikan karakter terhadap peserta didik. Dalam pembahasan makalah ini, tim penulis mencoba menelaah bagaimana konsep mengadaptasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika dan IPA, untuk mendukung tumbuhnya budaya dan karakter siswa di sekolah. Pembahasan yang disajikan meliputi tiga hal, yakni kurikulum 2013, pendidikan karakter, dan adaptasi pendidikan dalam pembelajaran matematika dan IPA

Page 1 of 1 | Total Record : 8