cover
Contact Name
I Wayan Suarna
Contact Email
suarnawyn@yahoo.com
Phone
+628179718825
Journal Mail Official
jpasturahitpi@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Pastura; Journal Of Tropical Forage Science
Published by Universitas Udayana
ISSN : 2088818X     EISSN : 25498444     DOI : https://doi.org/10.24843/Pastura
Pastura; Journal of Tropical Forage Science adalah jurnal ilmu tumbuhan pakan tropik yang diterbitkan dua kali setahun (Februari dan Agustus). Memuat berbagai artikel dari aspek tumbuhan pakan tropik berupa: hasil penelitian, naskah konseptual/opini, resensi buku, dan informasi tumbuhan pakan tropik lainnya.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1" : 12 Documents clear
PEMANFAATAN PELEPAH SAWIT SEBAGAI SUMBER HIJAUAN DALAM RANSUM SAPI POTONG Nurhaita Nurhaita; Ruswendi Ruswendi; Wismalinda Wismalinda; Robiyanto Robiyanto
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.023 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p09

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemanfaatan pelepah sawit sebagai sumber hijauan dalam ransum sapi potong. Pelepah sawit yang telah diamoniasi digunakan sebagai pengganti 100% rumput dengan suplementasi nutrient precursor mikroba rumen yaitu daun ubi kayu, mineral Sulfur dan Fosfor Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 ransum perlakuan dan 4 kelompok sapi sebagai ulangan. Sebagai perlakuan adalah ransum A= yaitu rumput lapangan, sebagai kontrol, B = pelepah sawit amoniasi , C= pelepah sawit amoniasi + suplementasi 5% daun ubi kayu, D = pelepah sawit amoniasi + suplementasi 0,4% mineral S dan 0,27% mineral P, dan E= pelepah sawit amoniasi + suplementasi mineral S,P dan daun ubi kayu. Parameter yang diukur adalah 1) Konsumsi bahan kering, dan 2) Pertambahan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, namun berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan. Pertambahan bobot badan terendah ditemukan pada ransum pelepah sawit amoniasi tanpa suplementasi (perlakuan B) namun pertambahan bobot badan pada ransum perlakuan C, D dan E hampir sama dengan perlakuan A yang menggunakan rumput. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pelepah sawit amoniasi dengan suplementasi daun ubi kayu dan mineral S, dan P dapat menggantikan 100% rumput dalam ransum ternak sapi dan memberikan performan yang sama dengan ransum kontrol (rumput)
MEKANISME TRANSFER NUTRISI DARI LEGUM KE RUMPUT YANG DINOKULASI FMA K.M. Herryawan
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.35 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p05

Abstract

Percobaan pengamatan mekanisme transfer nutrisi dari legum ke rumput yang diinokulasi FMA dilaksanakan di Rumah Plastik selama 90 hari. Percobaan ini menggunakan modifikasi metode Zhu dkk., (1999) dan metode Marco dan Andre (1998). Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui: 1) Penyerapan hara nitrogen (N) dan fosfor (P) oleh akar rumput Benggala yang terinfeksi FMA, 2) Transfer nutrisi dari legum ke rumput, dengan cara membandingkan selisih kandungan nitrogen dan fosfor pada rumput Benggala yang di inokulasi FMA dengan yang tidak diinokulasi FMA dan 3) Pertumbuhan hifa pada akar tanaman rumput Benggala yang diinokulasi FMA dan menembus pembatas nilon (nylon screen).Metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua (2) faktor dan tiga (3) ulangan. Faktor pertama adalah jenis legum (L), terdiri atas 4 taraf yaitu:Tanpa Legum (l0);Sentro (l1);Kudzu (l2);Siratro (l3), sedangkan faktor kedua adalah dosis Ifapet (M) yang terdiri atas 3 taraf yaitu: 0 g (m0);10g (m1);20 g (m2). Variabel yang diukur adalah: Kandungan Nitrogen (N) tajuk rumput Benggala dan Kandungan Fosfor (P) tajuk rumput Benggala. Berdasarkan penelaahan hasil percobaan mengenai ”Mekanisme Transfer Nutrisi dari Legum ke Rumput yang diinokulasi FMA (Ifapet)”dapat disimpulkan bahwa hifa yang tumbuh akibat infeksi FMA dari inokulum Ifapet meningkatkan kandungan N dan P rumput Benggala (Pannicum maximum Jacq) yang ditanam bersama legum
INTRODUKSI HIJAUAN MAKANAN TERNAK SAPI DI MINAHASA SELATAN Femi H. Elly; P.O.V. Waleleng; Ingriet D.R. Lumenta; F.N.S. Oroh
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.227 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p10

Abstract

Peranan ternak sapi sebagai sumber pangan berupa daging bagi masyarakat. Permasalahannya populasi ternak sapi di Sulawesi Utara cenderung mengalami penurunan. Lambatnya pertumbuhan populasi ternak sapi ditentukan oleh faktor eksternal diantaranya pakan. Berdasarkan pemikiran tersebut maka telah dilakukan pengkajian tentang introduksi hijauan makanan ternak sapi di Minahasa Selatan. Dasar pemikiran bahwa ternak sapi merupakan komoditas andalan sehingga pemerintah perlu mengupayakan kebijakan berkaitan dengan ketersediaan hijauan pakan ternak secara kontinyu. Hijauan Makanan Ternak (forages) merupakan bahan makanan atau pakan utama bagi kehidupan ternak serta merupakan dasar dalam usaha pengembangan peternakan. Untuk meningkatkan produktivitas ternak, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah penyediaan pakan sepanjang tahun baik kualitas dan kuantitas yang cukup. Dalam merespon kebijakan pemerintah maka di Minahasa Selatan telah dilakukan pengembangan hijauan makanan ternak sapi. Kesimpulannya, introduksi hijauan makanan ternak sangat bermanfaat bagi petani peternak dalam pengembangan ternak sapi. Berdasarkan introduksi hijauan maka perlu pendampingan bagi petani peternak untuk manajemen hijauan.
PENGARUH PERBAIKAN TANAH SALIN TERHADAP KARAKTER FISIOLOGIS Calopogonium mucunoides F Kusmiyati; Karno Karno
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.038 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p01

Abstract

Peralihan fungsi lahan pertanian menjadi wilayah pemukimam dan industri menyebabkan semakinberkurangnya lahan pertanian.Hal tersebut menyebabkan pengembangan pertanian perlu diarahkan padalahan-lahan marginal seperti tanah salin.Tanah salin adalah tanah yang mengandung garam terlarut netraldalam jumlah tertentu yang berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.Penelitian yangdilaksanakan bertujuan mengkaji pengaruh perbaikan tanah salin secara kimia dan biologi terhadap karakterfisiologis Calopogonium mucunoides. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3ulangan. Perbaikan tanah salin dilakukan melalui penambahan gipsum (P1), pupuk kandang (P2), abu sekampadi (P3), tanaman halofita (P4), gipsum dan pupuk kandang (P5), gipsum dan abu sekam padi (P6), gipsumdantanamanhalofita (P7), pupuk kandang dan abu sekam padi (P8), pupuk kandang dan tanaman halofita(P9), abusekam padi dan tanaman halofita (P10) dan tanpa penambahan sebagai kontrol (P0). Parameter yangdiamati adalah kandungan klorofil a, kandungan klorofil b, kandungan total klorofil, aktivitas nitrat reduktase,luas daun dan laju fotosintesis.Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut dengan ujiwilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil a, klorofil b, total klorofil, aktivitasnitrat reduktase dan laju fotosintesis calopo berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi pada perlakuan perbaikantanah salin dibandingkan kontrol. Kandungan klorofil a, klorofil b dan total klorofil calopo pada perlakuankombinasi pupuk kandang dan abu sekam padi serta kombinasi gipsum dan pupuk kandang berbeda nyata(P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Aktivitas nitrat reduktase dan laju fotosintesis calopopada perlakuan kombinasi pupuk kandang dan abu sekam padi serta perlakuan pupuk kandang berbeda nyata(P<0,05) lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Simpulan adalah perbaikan tanah salin dengan penambahankombinasi pupuk kandang dan abu sekam padi meningkatkan karakter fisiologis Calopogonium mucunoidespada tanah salin.
EKSPLORASI HIJUAN PAKAN BABI DAN CARA PENGGUNAANNYA PADA PETERNAKAN BABI TRADISIONAL DI PROVINSI BALI K. Budaarsa; N. Tirta; A. K. Mangku Budiasa; P.A. Astawa
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.225 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p06

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hijauan yang diberikan sebagai pakan ternak babi dan cara penggunaannya di propvinsi Bali. Penelitian dilakukan dengan metode survei di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling, dengan pengelompokan atas dataran rendah dan dataran tinggi di masing-masing kabupaten dan kota. Pada masing-masing kelompok di ambil 2 orang peternak babi tradisional, sehingga ada 4 peternak yang diwawancarai di masing-masing kabupaten dan kota atau 32 peternak di seluruh Bali. Hasil survei menunjukkan bahwa ada perbedaan hijauan yang diberikan oleh peternak di dataran rendah dan dataran tinggi. Jenis hijauan yang diberikan di dataran rendah antara lain: batang pisang (Musa paradisiaceae), kangkung (Ipomaea aquatica), biah-biah (Limnocharis flava), dan eceng gondok (Eichornia crassipes). Sedamgkan di dataran tinggi antara lain: batang pisang (Musa paradisiaceae), ketela rambat (Ipomaea batatas), daunt alas (Colocasia esculenta) daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dan dag-dagse (Pisonia alba). Batang pisang dominan (95 %) diberikan di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Pemberian hijauan ada dengan cara direbus ada yang diberikan dalam bentuk segar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat keragaman jenis hijauan pakan babi dan cara pemberiannya antara di dataran rendah dengan dataran tinggi di Bali. Batang pisang merupakan hijauan yang paling banyak digunakan untuk pakan babi pada peternakan babi tradisional, baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi.
PENGARUH PEMBERIAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT MENGANDUNG UREA-KAPUR DAN UBI KAYU TERHADAP PENAMPILAN KAMBING PE I G. Mahardika; N.S. Dharmawan; K. Budaarsa; I G.L.O. Cakra; I P. Ariastawa; Indra Arimahayana
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.355 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p11

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian hijauan dan konsentrat yang mengandung urea-kapur dan ubi kayu terhadap produktivitas kambing. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Ke empat perlakuan yang dicobakan adalah Perlakuan A: ransum dengan 75% konsentrat (mengandung 4% urea, 2% kapur dan 50% ubikayu) dan 25% hijauan (40% gamal dan 60% rumput raja), perlakuan B: rasnsum yang terdiri 60% konsentrat 40% hijauan, perlakuan C: ransum dengan 45% konsentrat dan 55% hijauan dan perlakuan D: ransum dengan 30% konsentrat dan 70% hijauan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa produktivitas kambing yang mendapat ransum dengan level konsentrat 45% sampai 75% tidak berbeda sedangkan yang mendapat ransum dengan level konsentrat 30% lebih rendah. Ransum yang memebrikan nilai ekonomi tertinggi adalah ransum yang mengandung konsentrat antara 45% sampai 60%.
POTENSI PENGEMBANGAN HIJAUAN PAKAN TERNAK SAPI DI BAWAH POHON KELAPA DI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Artise H.S. Salendu; Femi H. Elly
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.051 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p02

Abstract

Kecamatan Lolayan memiliki potensi untk pengembangan ternak sapi dilihat dari populasi ternaknya dansumberdaya lahan.Permasalahannya lahan yang ada belum dioptimalkan.Lahan di bawah kelapa dibiarkanditumbuhi rumput liar yang dikonsumsi oleh ternak.Berdasarkan pemikiran tersebut, telah dilakukan penelitiantentang potensi pengembangan hijauan makanan ternak sapi.Tujuan penelitian adalah menganalisis kapasitastampung lahan di bawah pohon kelapa untuk hijauan makanan ternak. Metode penelitian yang digunakanadalah metode suvey. Penetuan lokasi secara purposive yaitu desa Tonayan dan Bakan yang memiliki populasiternak sapi terbanyak. Penentuan responden secara simple random sampling terhadap populasi petani di desaterpilih. Jumlah responden sebanyak 52 orang.Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif denganmenggunakan formulasi kapasitas tampung (carring capacity).Nilai kapasitas tampung (carring capacity)untuk kecamatan Lolayan sebesar 9,68, artinya berdasarkan luas lahan yang tersedia maka populasi riil masihdapat ditingkatkan 9,68 kali. Nilai kapasitas tampung desa Bakan masih lebih tinggi dibanding dengan desaTonayan. Kesimpulan, kecamatan Lolayan memiliki potensi untuk pengembangan hijauan di bawah pohonkelapa dilihat dari nilai kapasitas tampung. Pengembangan hijauan ini dapat memberikan manfaat baik bagiternak sapi maupun bagi kelestarian lingkungan. Saran yang dapat disampaikan adalah pengembangan hijauandi bawah pohon dilakukan bersama-sama dengan pemerintah dan perguruan tinggi.
KAJIAN IN VITRO PENGGUNAN LIMBAH PERKEBUNAN SINGKONG SEBAGAI PAKAN DOMBA Iman Hernaman; Atun Budiman; Siti Nurachma; Kundrat Hidayat
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.752 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan limbah singkong sebagai pakan domba. Daun, batang, kulit singkong dan CDBK,masing-masing diulang 5 kali dan didesian dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Duncan. Hasil menunjukan bahwa CDBK menghasilkan produksi asam lemak terbang (ALT) dan NH3 sebesar 129,9 dan 6,47 mM, serta nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan daun, batangdan kulit singkong. Di pihak lain, kecernaan bahan kering (KcBK) tertinggi (P<0,05) diperoleh padakulit singkong, yaitu 64,92. Potensial hidrogen (pH) untuk semua perlakuan menghasilkan nilai yang sama (P>0,05) dengan kisaran 6,97-6,99. Kesimpulan, campuran daun, batang, dan kulit singkong paling baik digunakan sebagai pakan domba.
DAYA DUKUNG LAHAN DAN TUMBUHAN PAKAN DALAM PENGEMBANGAN KOMUDITAS UNGGULAN PETERNAKAN DI KABUPATEN GIANYAR W. Suarna; K.M. Budiasa; I W. Wirawan; N.L.G. Sumardani
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p12

Abstract

Kabupaten Gianyar di Provinsi Bali memiliki luas 36.800 ha yang terbagi menjadi tujuh kecamatan. Meskipun Kabupaten Gianyar dikenal sebagai kabupaten yang memiliki berbagai jenis kesenian, Gianyar juga menyimpan potensi besar untuk pengembangan tumbuhan pakan mendukung komuditas unggulan peternakan. Komuditas peternakan di Provinsi Bali yang tercakup dalam 40 komuditas unggulan nasional adalah sapi daging, kambing, babi, ayam kampung, dan ayam ras. Analisis LQ telah dilakuan terhadap berbagai komuditas ternak yang ada di Kabupaten Gianyar (data Tahun 2013). Jika dicermati share kecamatan terhadap kabupaten dari berbagai komuditas ternak yang ada di Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa kabupaten Gianyar memiliki keunggulan komparatif yang cukup tinggi dilihat dari sub sektor peternakan. Sapi bali sangat cocok dikembangkan di kecamatan Payangan dan di Kecamatan Tegalalang. Lokus pengembangan ternak tersebut merupakann calon wilayah sentra produksi untuk komuditas ternak sapi di Kabupaten Gianyar. Hal tersebut juga terkait dengan potensi ketersediaan pakan hijauan dimana kecamatan Tegalalang dan Payangan memiliki potensi besar untuk pengembangan hijauan.
PENGARUH PENGGUNAAN Indigofera falcata SEBAGAI PENGGANTI KONSENTRAT DALAM RANSUM SAPIPERAH BERBASIS JERAMI PADI TERHADAP PRODUKSI ASAM LEMAK TERBANG DAN NH3 Ambisi Gilang N.; Tidi Dhalika; Mansyur Mansyur
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.068 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p03

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Indigofera falcata ransum sapi perah berbasis jerami padi terhadap produksi ALT dan NH3. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuannya adalah penggunaan Indigofera falcata dalam ransum sapi perah berbasis jerami padi, yaitu Perlakuan R1 (jerami padi 7%, konsentrat 60%, dan Indigofera falcata 33%), R2 (jerami padi 15%, konsentrat 45%, dan Indigofera falcata 40%), R3 (jerami padi 23%, konsentrat 30%, dan Indigofera falcata 47%), R4 (jerami padi 30%, konsentrat 15%, dan Indigofera falcata 55%), dan R5 (jerami padi 38%, konsentrat 0%, dan Indigofera falcata 62%). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Ransum perlakuan memberikan pengaruh terhadap ALT dan NH3. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan R3 yang menghasilkan ALT dan NH3 sebesar 116,5 dan 3,20 mM, berturut-turut

Page 1 of 2 | Total Record : 12