cover
Contact Name
Mei Sulistyoningsih
Contact Email
jitek@upgris.ac.id
Phone
+6282137428349
Journal Mail Official
jitek@upgris.ac.id
Editorial Address
Jl. Sidodadi Timur Nomor 24 – Dr. Cipto Semarang - Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JITEK (Jurnal Ilmiah Teknosains)
ISSN : 24609986     EISSN : 24769436     DOI : https://doi.org/10.26877/jitek
JITek: Jurnal Ilmiah Teknosains 2476-9436 (media online) & 2460-9986 (media cetak) published scientific papers on the results of applied and natural science research covering the fields of science including engineering (civil, chemistry, architecture, electrical, mechanical, enviromental), food technology, agriculture, physics, biology, mathematics, chemistry and technical information. The manuscript must be original research, written in Bahasa Indonesia or English, and not be simultaneously submitted to another journal or conference. Manuscripts will be reviewed by an expert editor and managing editor. The journal has been indexed in Google Scholar, Dimensions and Crossref.
Articles 174 Documents
PENGARUH JENIS INOKULUM TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA FERMENTASI TEMPE KEDELAI HITAM VARIETAS MALLIKA Wely Asmoro, Novian
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 1/Mei (2016): Jitek
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknosains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam folat merupakan salah satu vitamin yang sangat penting bagi tubuh. Asam folat dapat diperoleh dari biji-bijian,  telur,  hati,  sayuran hijau dan produk makanan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulum tempe terhadap kandungan asam folat pada fermentasi tempe kedelai hitam var. Mallika.  Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1). Pembuatan inokulum tempe yang berasal dari biakan murni Rhizopusoligosphorus NRRL 2710, Rhizopusoryzae TKAA dan Rhizopusstolonifer L-153; 2). Analisis viabilitas spora pada inokulum yang telah dibuat; 3). Pembuatan tempe dari kedelai hitam varietas Mallika masing-masing menggunakan inokulum murni kemudian dilakukan analisis kandungan asam folatnya menggunakan metode Trienzyme-Microbiological Assay (AOAC 2004.05).  Hasil penelitian menunjukkan kedelai hitam varietas Mallika memiliki kandungan asam folat: 3,1 mg/kg kedelai. Perlakukan perendaman, perebusan dan pengukusan pada proses pembuatan tempe menurunkan kandungan asam folat menjadi 0,1 mg/kg kedelai, kemudian fermentasi tempe kedelai hitam selama 48 jam dengan menggunakan inokulum R. oryzae TKAA, R. stolonifer L-153 dan R. oligosporus NRRL 2710 masing-masing meningkatkan kandungan asam folat sebesar 0,9 mg/kg tempe; 1,7 mg/kg tempe dan 2,0 mg/kg tempe. Kandungan asam folat pada tempe kedelai hitam tertinggi diperoleh dari fermentasi menggunakan inokulum R. oligosporus NRRL 2710 yaitu sebesar 2,0 mg/kg tempe.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN DI JURUSAN TEKNIK MESIN UNNES Wawan Kurniawan; Kriswanto Kriswanto; M. Fatchurrochman
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 1, No 1/Nov (2015): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.06 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v1i1/November.833

Abstract

Dalam rangka menjamin mesin-mesin dan peralatan pada tiap laboratorium Jurusan Teknik Mesin UNNES mendapatkankegiatan perawatan dan pemeliharaan maka perlu adanya aplikasi sistem informasi manajemen pemeliharaan basis data(database). Tujuan penelitian ini adalah: (1) membuat desain sistem informasi manajemen pemeliharaan dan perawatanmenggunakan basis data; (2) menerapkan aplikasi penjadwalan dalam sistem informasi manajemen pemeliharaan danperawatan basis data. Metode dalam penelitian ini menggunakan prosedur penelitian terapan, sedangkan tahapanperancangan SIM basis data adalah: (1) merumuskan spesifikasi SIM pemeliharaan dan perawatan basis data yang akandisusun: (2) penulisan program; (3) Pengujian dan debugging; (4) dokumentasi. Penelitian ini telah menghasilkan desain SistemInformasi Manajemen Pemeliharaan dan Perawatan (SIMPP) yang memiliki kemampuan utama untuk mengelola kegiatanpemeliharaan dan perawatan inventaris pemesinan meliputi pendataan inventaris dan pemeliharaannya. SIMPP yangdihasilkan juga telah menerapkan aplikasi penjadwalan karena dalam SIMPP terdiri dari tabel pegawai/teknisi/user, tabelinventaris perkakas, tabel, jadwal pemeliharaan dan perawatan, serta jenis kegiatan berdasar dengan tipe perawatannya..
Karakteristik Dan Analisis Sensorik Produk Tahu dengan Koagulan Alami Nita Aryanti; Dessy Kurniawati; Amelia Maharani; Dyah Hesti Wardhani
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 2/Nov (2016): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.341 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v2i2/Nov.1206

Abstract

Tahu merupakan produk olahan kedelai yang banyak dikonsumsi di Asia. Tahu diperoleh dari proses koagulasi susu kedelai menggunakan koagulan. Umumnya koagulan yang digunakan dalam proses pembuatan tahu adalah garam (CaCl2, CaSO4, MgCl2) dan asam (Asam asetat, Glukano δ-lactone (GDL)). Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan tahu menggunakan koagulan alami belimbing wuluh, jeruk nipis dan larutan chitosan. Produk tahu yang diperoleh dibandingkan dengan produk tahu dengan penggunaan koagulan komersial CaSO4. Karakteristik tahu yang diuji meliputi yield, kadar protein, kadar air dan tekstur serta analisis sensorik yang terdiri dari rasa, aroma, warna dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan koagulan alami (Belimbing wuluh, Jeruk nipis dan Chitosan) menghasilkan produk tahu dengan yield dan kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan koagulan komersial. Sedangkan kadar air tahu dengan koagulan alami Belimbing wuluh dan jeruk nipis menghasilkan produk tahu dengan kadar air yang lebih tinggi. Analisis tekstur menunjukkan bahwa koagulan chitosan menghasilkan produk tahu yang paling keras. Berdasarkan uji sensorik terhadap produk tahu, dapat dinyatakan bahwa panelis lebih menyukai sampel tahu dengan tingkat keasaman yang lebih rendah dalam penilaian rasa dan aroma. Sedangkan untuk penilaian warna, panelis lebih menyukai sampel tahu dengan konsentrasi asam yang lebih tinggi.
INSOURCING VERSUS OUTSOURCING: MOTIVASI, RISIKO DAN MITIGASI RISIKO (KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SEBUAH PERGURUAN TINGGI SWASTA “PLS”) Ike Yunia Pasa
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.098 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1391

Abstract

Penelitian-penelitian terkait model pengadaan (outsourcing dan insourcing) banyak ditemukan di negara-negara maju dan sangat sedikit penelitian yang dilakukan di negara berkembang. Penelitian model pengadaan (outsourcing dan insourcing) ini dilakukan di negara berkembang yaitu indonesia dengan melihat berbagai motivasi, risiko dan mitigasi risiko yang menjadi pertimbangan pihak manajemen strategis dalam memutuskan menggunakan outsourcing maupun insourcing dalam pengembangan sistem informasi akademik (SIA) pada perguruan tinggi swasta “PLS”. Analisis data Model Miles&Huberman (1994) yang digunakan pada penelitian ini menghasilkan adanya dua temuan baru motivasi outsourcing berupa dukungan internal dan garansi sistem, satu temuan baru motivasi insourcing berupa trauma outsourcing, tiga temuan baru risiko outsourcing berupa penolakan orang dalam, lamanya waktu perbaikan sistem dan hak akses terbatas, tiga temuan baru risiko insourcing berupa perbedaan format script program, permasalahan biaya dan perlu fasilitas penunjang, tiga temuan baru mitigasi risiko outsourcing berupa dukungan ahli TI internal, pembentukan tim insourcing dan pembuatan sistem baru dan empat temuan baru mitigasi risiko insourcing berupa pembagian permodul, konversi sistem, mengikuti pedoman penjaminan mutu dan pelaporan secara berkala. Temuan mitigasi risiko insourcing akan sangat menarik bagi komunitas peneliti mitigasi risiko insourcing sistem informasi dikarenakan penelitian-penelitian yang secara spesifik langsung membahas mitigasi risiko insourcing masih sangat jarang ditemukan. 
SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORIS ROTI HASIL SUBSTITUSI PATI GANYONG YANG DIMODIFIKASI MELALUI IRRADIASI SINAR UV-C Iffah Muflihati
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 4, No 1 (2018): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.701 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v4i1.2390

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh oksidasi pati ganyong melalui irradiasi UV-C terhadap karakteristik roti yang dihasilkan. Pati ganyong dengan ukuran partikel 80 mesh hasil ekstraksi dari umbi ganyong diirradiasi dalam tumbler UV-C selama 10 menit dengan variasi intensitas penyinaran UV-C 20, 40, dan 60 watt. Pati ganyong hasil oksidasi selanjutnya diaplikasikan dalam pembuatan roti melalui substitutusi dengan gandum sebesar 30:70 dan 70:30. Analisis yang dilakukan meliputi analisis volume pengembangan, tekstur, proksimat, dan sensoris. Hasil menunjukkan bahwa oksidasi pati ganyong akan menghasilkan roti dengan volume pengembangan yang lebih besar. Oksidasi cenderung mampu menghasilkan roti dengan kekerasan yang lebih tinggi daripada kontrol. Pengujian proksimat roti menunjukkan hasil yang berbeda pada tiap perlakuan. Uji sensoris secara hedonik menunjukkan bahwa panelis cenderung menyukai roti dari pati ganyong hasil modifikasi jika dibandingkan dengan kontrol.
PERLAKUAN PENDAHULUAN PADA BIJI KAKAO KERING NON-FERMENTASI SELAMA INKUBASI PADA LARUTAN BUFFER ASETAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDEKS FERMENTASI DAN TOTAL POLIFENOL M. Iqbal Prawira-Atmaja; Supriyanto Supriyanto
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 1/Mei (2016): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.545 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v2i1/Mei.1013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh perlakuan awal pada biji kakao kering non fermentasi berupa bentuk hancuran dan perlakuan perendaman air (45oC; 16 jam) pada inkubasi buffer asetat terhadap perubahan pH biji, indeks fermentasi dan spektral, dan total polifenol. Perlakuan awal tersebut juga akan dibandingkan dengan biji kakao kering non fermentasi yang langsung diinkubasi pada buffer asetat. Inkubasi dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pertama pada medium buffer asetat pH 2,7; 600 mM selama 24 jam dan dilanjutkan tahap kedua pada medium buffer asetat pH 5,5; 600 mM selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan awal sebelum inkubasi buffer asetat berpengaruh terhadap perubahan nilai pH biji, indeks fermentasi, perubahan spektra UV-vis, dan total polifenol biji. Secara keseluruhan nilai indeks warna fermentasi dari semua perlakuan diperoleh nilai > 1 yang setara dengan indeks warna fermentasi biji kakao fermentasi.
PENGARUH BLANCHING NATRIUM METABISULFIT (Na2 S2 O5 ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK MANISAN KERING BUAH SEMU JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE L) Novian Wely Asmoro
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.399 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1386

Abstract

Buah semu jambu mete merupakan salah satu hasil samping dari pengolahan  kacang  mete. Tujuan penelitian ini adalah untukmempelajari pengaruh konsentrasi Na-Metabisulfit (Na2S2O5) dan lama waktu blanching pada proses pembuatan manisan kering buah jambu mete terhadap sifat fisik dan organoleptik. Metode penelitian diawali dengan proses blanching Na2S2O5, perendaman dengan larutan gula, dan pengeringan. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan dua faktor perlakuan dan dua ulangan. Lama waktu (T) dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: T1= 5 menit, T2= 10 menit, T3= 15 menit dan Konsentrasi Na2S2O5 (K) dengan 4 taraf perlakuan yaitu K1= 0% (kontrol), K2= 0,05%, K3=0,1% dan K4= 0,15%. Masing-masing perlakuan diulang dua kali. Sehingga diperoleh unit percobaan  3x4x2 = 24 unit percobaan. Analisis produk meliputi pengukuran kadar air, tekstur dan uji organoleptik terhadap (aroma, rasa, warna, tekstur, dan keseluruhan). Hasil analisis Kadar air pada produk manisan rata-rata sebesar 11%. Semakin lama waktu blanching menyebabkan nilai tekstur manisan kering jambu mete semakin keras. Semakin tinggi konsentrasi Na-Metabisulfit yang ditambahkan pada blanching menyebabkan nilai tekstur semakin lunak. Perlakuan blanching selama 10 dan 15 menit menggunakan larutan Na-Metabisulfit 0,05% memiliki penerimaan organoleptik secara keseluruhan (overall) dengan skor tertinggi sebesar 3,6 artinya produk tersebut lebih disukai panelis.
PERANCANGAN DAN APLIKASI EKO-EFISIENSI PADA UKM BATIK NADIA ROYANI PEKALONGAN Velma Nindita
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 2 (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.286 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i2.1888

Abstract

UKM Nadia Royani di Kelurahan Simbang Kulon, Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu sentra industri batik. Kapasitas produksi rata-rata setiap pengrajin per bulan antara 300 kodi sampai 1000 kodi. Jumlah produksi yang cukup banyak ini dapat berpengaruh negatif pada lingkungan jika tidak ada pengelolaan lingkungan yang baik. Tujuan analisis implementasi eko-efisiensi adalah menganalisis efisiensi pemakaian bahan baku, pendukung, dan energi, menganalisis jumlah KBP, menghitung jumlah emisi gas rumah kaca, serta menghitung rasio Eko-Efisiensi. Penggunaan konsep eko-efisiensi ditujukan pada perbaikan ekologi dan ekonomi dengan peningkatan kualitas kinerja UKM. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan metode kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis 2 kodi batik kombinasi diperoleh efisiensi pemakaian air bersih proses pewarnaan dari 76 L menjadi 20 L, penggunaan air bersih proses pelorodan sebanyak 900 L dan proses pencucian sebanyak 1500 L, efisiensi konsumsi listrik dari 0,5 KWh menjadi 0,307 KWh, penggantian penggunaan bahan bakar dari minyak tanah ke LPG. Jumlah emisi gas rumah kaca per bulan untuk minyak tanah 0,214 ton GHG, kayu bakar 8,732 x 10 -5 ton GHG, listrik 0,0422 ton CO2 equiv (sebelum eko-efisiensi), dan LPG 0,0790 ton GHG, kayu bakar 7,620 x 10 -5 ton GHG, listrik 0,0259 ton CO2equiv (sesudah eko-efisiensi). Rasio eko-efisiensi per bulan untuk konsumsi energi 288 kodi per 3,26483 Gigajoule (sebelum eko-efisiensi), 288 kodi per 1,42854 Gigajoule (sesudah eko-efisiensi), konsumsi bahan 288 kodi per 14,78 ton, dan emisi gas rumah kaca 288 Kodi per 0,257 ton CO2 equiv (sebelum eko-efisiensi), 288 Kodi per 0,105 ton CO2 equiv (sesudah efisiensi). Rasio eko-efisiensi berdasarkan nilai tambah ekonomi dan pengaruh lingkungan dari produk dan jasa yaitu Rp 6.864.000,- / 0,257 ton CO2 equiv(sebelum eko-efisiensi) dan Rp 8.016.000,- / 0,105 ton CO2 equiv.
PENGARUH AMMONIUM SULFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KEMAMPUAN TRICHODERMA REESEI PK1J2 DALAM MENGHIDROLISIS BATANG POHON SINGKONG Afriyanti Afriyanti
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 1/Mei (2016): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.681 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v2i1/Mei.1008

Abstract

Batang pohon singkong dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif penghasil etanol karena mengandung selulosa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan amonium sulfat terhadap pertumbuhan dan kemampuan Trichoderma reesei dalam menghasilkan gula reduksi dari batang pohon singkong. Penelitian dilakukan tanpa adanya proses pretreatment.?é?á Batang singkong dicacah untuk mengecilkan ukuran kemudian dihidrolisis. Proses hidrolisis dilakukan dengan perbandingan konsentrasi (NH4)2SO4 sebesar 0%; 0,5%; 1% dan 1,5%. Selama proses fermentasi selulosa batang singkong dilakukan analisis uji aktivitas enzim, kadar biomassa, analisis glukosamin dan kadar gula reduksi. Konsentrasi spora pada awal fermentasi adalah 106 spora/gram batang pohon singkong.Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan amonium sulfat berpengaruh terhadap pertumbuhan Trichoderma reesei PK1J2 tetapi tidak berpengaruh terhadap gula reduksi yang dihasilkan sehingga proses hidrolisis selanjutnya tanpa penambahan amonium sulfat. Kadar gula reduksi tertinggi didapatkan setelah tiga hari fermentasi yaitu sebesar 10,828 g/L.
Potensi Gizi Tempe Berbahan Dasar Jagung Oke Anandika Lestari; Eva Mayasari
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 2/Nov (2016): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.292 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v2i2/Nov.1202

Abstract

Tempe merupakan produk fermentasi kedelai berasal dari Indonesia yang kaya nutrisi.Kacang kedelai umumnya diperoleh dari luar negeri sehingga harga kedelai menjadi mahal. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kacang kedelai sebagai bahan baku tempe adalah melakukan diversifikasi tempe dari bahan baku lokal yaitu jagung. Salah satu kelebihan jagung yang dapat ditonjolkan adalah kandungan karotenoid. Penelitian ini akan melakukan pengukuran perubahan kandungan gizi tempe yang berbahan dasar jagung kering.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan jagung menjadi tempe menurunkan kandungan gizi jagung, akan tetapi tempe jagung memiliki kandungan karotenoid 1,65mg/g dan total kalori 136 kkal/100g. Pengembangan jagung menjadi bahan dasar tempe memiliki potensi dikembangkan sebagai bahan baku substitusi kedelai.

Page 3 of 18 | Total Record : 174