cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
FKIP e-PROCEEDING
Published by Universitas Jember
ISSN : 25275917     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 532 Documents
IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL DALAM TEKS BAHAN AJAR UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING N. Rinaju Purnomowulan; Upik Rafida; Ida Farida Sachmadi
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pembelajaran bahasa dan sastra untuk penutur asing pada dasarnya merupakan pergumulan antara budaya asing dan budaya sendiri. Target capaian kompetensi dalam kegiatan belajar mengajar seharusnya mampu memotivasi pembelajar untuk mengembangkan kreativitasnya dalam berkomunikasi dengan masyarakat dari ruang budaya bahasa yang dipelajarinya. Pada kenyataannya, alih-alih berhadapan dengan nilai-nilai yang terkandung di balik ungkapan bahasa, orang justru kerap terjebak pada pembelajaran aspek formal bahasa. Akibatnya, suasana belajar menjadi kurang menyenangkan dan kebutuhan pembelajar pun tidak terakomodir dengan baik. Padahal kehidupan di „desa global“ pada masa kini menuntut masyarakat untuk lebih terbuka dan toleran satu sama lain. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan perubahan pada proses belajar mengajar. Melalui penggunaan bahan ajar yang mengandung kearifan lokal dan metode pembelajaran berorientasi tindakan dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan dialog antarbudaya akan terbangun. Hal itulah yang dapat menstimulasi pembelajar untuk berkonfrontasi secara kritis dengan budaya asing dan dirinya sendiri. Dan pada akhirnya mereka akan mampu melihat dan merasakan bahwa di antara budaya asing dan budayanya sendiri terdapat kesamaan atau kemiripan. Kata-kata Kunci: pergumulan budaya, nilai-nilai budaya, bahan ajar, dialog antarbudaya
LITERASI PRODUKTIF BERBASIS IT (Mencipta Aplikasi Berbahasa Indonesia Pembawa Pengetahuan) Mohammad Hairul
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Belajar bahasa karena ada sesuatu yang dikehendaki. Satu diantaranya untuk memeroleh pengetahuan. Apabila ada sesuatu berbahasa Indonesia yang membawa pengetahuan baru, maka bahasa Indonesia akan menarik dipelajari. Dibutuhkan sesuatu berbahasa Indonesia yang membawa pengetahuan agar masyarakat Internasional tertarik mempelajari bahasa Indonesia. Seiring budaya literasi beralih dari cetak ke digital, from print to screen sebagai penanda era digital, dunia pendidikan melalui transfer pengetahuan di sekolah juga saatnya berupa pembelajaran abad ke-21. Suatu pembelajaran yang mengakrabkan pembelajar untuk mendapatkan pengetahuan dengan perantara teknologi. Literasi produktif berbasis IT mutlak dibutuhkan bagi guru. Perpaduan keterampilan literasi dan penggunaan IT akan membantu guru menghasilkan inovasi berupa aplikasi pembelajaran pembawa pengetahuan berbahasa Indonesia. Makalah ini mendeskripsikan apa, mengapa, dan bagaimana literasi produktif berbasis IT. Literasi produktif dimaknai sebagai aktivitas memproduksi huruf melalui aktivitas menulis untuk memberikan keterpahaman-pengetahuan. Literasi produktif berbasis IT dimaksudkan untuk merevolusi mental guru dari penerima pengetahuan menjadi pemproduksi pengetahuan berbahasa Indonesia di era digital. Wujud gerakan untuk menggiatkan literasi produktif berbasis IT bagi guru antara lain, Sagusatab (satu guru satu tablet), Sagusamik (satu guru satu komik), Sagusablog (satu guru satu blog), Sagusanov (satu guru satu inovasi), Sagusaku (satu guru satu buku), dan Sagusakti (satu guru satu KTI). Kata-kata Kunci: literasi produktif, berbasis IT, pembelajaran digital.
IDENTITAS KE-INDONESIAAN MELALUI PANYANDRA BENTUK TUBUH INDAH MASYARAKAT JAWA Agustina Dewi S.
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Masyarakat Jawa merupakan salah satu bagian dari pembentuk identitas ke-Indonesiaan. Dengan berbagai etnis yang ada di Indonesia tentu bahasa yang digunakan untuk melukiskan sesuatu juga berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Demikian juga dengan Masyarakat Jawa yang merupakan bagian dari etnis yang ada di Indonesia. Menurut Masyarakat Jawa, berbagai macam keindahan tubuh manusia khususnya tubuh perempuan perlu dilukiskan/ dicandra dengan bahasa. Pelukisan keindahan bentuk tubuh perempuan pada Masyarakat Jawa dilakukan dengan membandingkannya dengan flora dan fauna yang ada di sekitarnya. Istilah-istilah yang digunakan dalam panyandra ini sangat dipengaruhi oleh pola pikir Masyarakat Jawa yang merupakan bagian dari identitas Ke-Indonesiaan. Masyarakat Indonesia pada umumnya dan Masyarakat Jawa pada khususnya adalah masyarakat agraris yang sangat dekat dengan dunia pertanian. Hal ini kemudian mempengaruhi pemakaian bahasa khususnya pada pemakaian bahasa panyandra pada Masyarakat Jawa ini. Metode etnosemantik merupakan metode yang akan dipergunakan dalam analisis ini. Etnosemantik merupakan metode yang memadukan analisis etnografi dengan semantik. Dengan etnosemantik tersebut diharapkan panyandra dapat dianalisis berdasarkan kacamata kearifan lokal masyarakat setempat di era global yang semuanya telah dibawa pada cita rasa dan cara pandang yang sama. Kata-kata Kunci: panyandra, identitas ke-Indonesiaan, masyarakat Jawa, dan etnosemantik
PERAN BAHASA DAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI PEMBANGUN CITRA DIRI DI ERA GLOBAL Tia Puspita Sari; Angga Wahyu Ajeng
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Media sosial kini menempati puncak teratas dalam akses pencarian berita, maupun dalam interaksi sosial. Bahkan, dalam perkembangannya, media sosial juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Selain itu, media sosial juga memiliki pengaruh besar terhadap bahasa masyarakat. Masyarakat bisa memperoleh perbendaharaan kata baru melalui media sosial. Oleh karena itu, penggunaan bahasa di media sosial perlu diperhatikan oleh para penggunanya. Dalam hal ini, bahasa melalui media dapat dijadikan sebagai pembangunan citra positif bagi orang-orang yang memiliki kepentingan. Pencitraan tersebut merupakan motif salah satu pihak untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Misalnya, bahasa dalam media yang dimanfaatkan dalam urusan politik. Banyak orang yang berkepentingan mencitrakan dirinya melalui media agar dikenal oleh masyarakat, mendapatkan simpati, kepercayaan, dan segala hal yang ingin menguntungkan orang tersebut. Salah satu media sosial yang kini digemari mulai dari kalangan pejabat hingga remaja adalah Instagram. Pembahasan dalam makalah ini adalah analisis wacana kritis terhadap caption yang diunggah oleh akun @ridwankamil sebagai bentuk pembangunan citra diri sebagai kepala daerah. Kata-kata Kunci: media sosial, instagram, citra diri
CITRAAN BAHASA INDONESIA DALAM KAMPANYE POLITIK Murdiyanto Murdiyanto
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan model bahasa yang digunakan oleh caleg guna mendulang suara rakyat agar memilih dirinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan ancangan wacana kritis. Bahasa merupakan instrument pokok untuk menceritakan realitas. Pemaknaan citra merupakan hal yang abstrak. Citra tidak dapat diukur secara sistematis tetapi wujudnya bisa dirasakan baik positif maupun negatif. Penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif tersebut datang dari publik atau khalayak sasaran masyarakat. Citra terbentuk atas proses akumulasi dari tindakan maupun perilaku individu yang kemudian mengalami suatu proses untuk terbentuknya opini publik yang luas. Pencitraan pada diri seorang tokoh populer (Public figure) terbentuk oleh pencitraan diri yang sengaja diolah sedemikian rupa dengan harapan mendapat citra positif di mata publik atau masyarakat luas. Keberagaman latar belakang, status sosial dan ekonomi, perbedaan pengalaman, serta aspek-aspek lain dapat mempengaruhi pemaknaan akan pencitraan yang dibangun oleh caleg. Melalui iklan kampanye, caleg membangun realitas atas dirinya. Realitas itu dibangun melalui pencitraan, baik secara objektif maupun secara subjektif. Temuan penelitian ini sebagai berikut. Pertama, bahasa citraan dipakai sebagai strategi menanamkan idelogi yang dilakukan oleh caleg. Kedua, pencitraan dapat dilihat pada bentuk-bentuk formal teks. Ketiga, bahasa citraan caleg ditemukan dalam level leksikal. Keempat, bahasa citraan caleg ditemukan dalam level gramatika. Kata-kata Kunci: pencitraan, bahasa Indonesia, dan kampanye politik caleg.
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN SASTRA Arni Gemilang Harsanti
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Salah satu bagian terpenting di dalam pembelajaran sastra yang memadai adalah pendidikan karakter. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh beberapa simpulan. Pertama, secara hakiki sastra merupakan media pencerahan mental dan intelektual yang menjadi bagian terpenting di dalam pendidikan karakter. Kedua, terdapat beragam karya sastra yang harus diapresiasi yang secara hakiki sangat penting bagi pengembangan karakter. Ketiga, pembelajaran bersastra yang relevan untuk pengembangan karakter adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik tumbuh kesadaran untuk membaca dan menulis sebagai bagian terpenting dari prasyarat pembentukan karakter. Keempat, buku-buku sastra yang dipandang relevan untuk pembentukan karakter adalah bahasanya indah; mengharukan pembacanya; membawakan nilai-nilai luhur kemanusiaan; serta mendorong pembacanya untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan makhluk lainnya. Kata-kata Kunci: sastra, pembelajaran sastra, pendidikan karakter
NILAI PENDIDIKAN PADA KUMPULAN PUISI DI BUKU PAKET “INILAH BAHASA INDONESIAKU” Dzarna Dzarna
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Anak adalah masa depan bangsa. Bangsa akan maju jika anak mempunyai karakter yang bagus. Sering kita lihat di televisi anak sekarang lebih berani dari pada anak dahulu. Contoh saja kejadian kriminal. Hal ini disebabkan karakter anak yang buruk. Mendidik anak dapat dilakukan dengan pembelajaran sastra, salah satunya adalah puisi. Puisi adalah karya sastra yang bahasanya singkat. Di dalam puisi tentu terdapat nilai pendidikan. Nilai pendidikan adalah nilai yang dapat merubah situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah nilai pendidikan pada kumpulan puisi di buku paket : Inilah Bahasa Indonesiaku”? Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada kumpulan puisi di buku paket “Inilah Bahasa Indonesiaku”. Buku paket adalah buku yang digunakan anak untuk belajar disekolah. Berdasarkan hasil analisis, nilai pendidikan pada kumpulan puisi di buku paket “Inilah Bahasa Indonesiaku” bahwa puisinya banyak mengandung nilai pendidikan, hal ini sangat baik sekali. Dengan demikian, nilai pendidikan memang harus dan perlu digunakan pada buku yang digunakan siswa karena dapat membentuk karakter siswa yang baik. Kata-kata Kunci: nilai pendidikan, puisi, buku paket
LAMPIRAN: LAPORAN DISKUSI SEMINAR NASIONAL Bahasa Indonesia
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LAMPIRAN: LAPORAN DISKUSI SEMINAR NASIONAL
DIRECTED LISTENING ACTIVITY: PENGENALAN KEBUDAYAAN DALAM PENGAJARAN BIPA Octo Dendy Andriyanto
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Belajar bahasa membutuhkan proses dan strategi sesuai dengan situasi serta tujuan yang ingin dicapai. Salah satu metode yang diterapkan dalam perkuliahan pengenalan kebudayaan adalah directed listening activity pada mahasiswa asing. Directed listening activity atau aktivitas menyimak langsung mempunyai kelebihan yakni menuntut keaktivan dan konsentrasi penuh ketika pembelajaran berlangsung, sehingga mahasiswa dapat merespon dengan baik terhadap materi yang disampaikan. Keterampilan menyimak yang dimiliki mahasiswa asing sangatlah beragam. Penggunaan metode ini dalam pembelajaran pengenalan kebudayaan bertujuan mengasosiasikan pengetahuan yang sudah dimiliki hingga mengkonstruksinya menjadi pemahaman yang utuh. Pembelajaran yang disajikan secara sistematis disertai media penunjang akan membantu mahasiswa dalam mencerna dan memberikan umpan balik. DLA pengenalan kebudayaan dirancang menjadi tiga tahap. Pertama, perencanaan; memotivasi, menetapkan tujuan menyimak hal ihwal kebudayaan Indonesia. Kedua, pelaksanaan; aktivitas menyimak kebudayaan dipaparkan dengan ceramah dan penggunaan media. Proses ini dilaksanakan dengan mengecek pemahaman dengan cara berdiskusi. Tahap terakhir berupa tindak lanjut, yakni dengan membahas perilaku positif dan sebaliknya. Melalui proses menyimak DLA dengan pemberian tugas menulis dengan versi yang lain akan meningkatkan penguasaan dan perbendaharaan kosakata oleh mahasiswa asing. Materi kebudayaan merupakan salah satu daya tarik dalam pembelajaran BIPA, oleh karena itu diperlukan strategi pengajaran yang menarik agar mahasiswa dapat menyerap pengetahuan dengan baik. Kata-kata Kunci: directed listening activity, pengajaran BIPA
PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL Problematika dan Solusi Ninawati Syahrul
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Makalah ini, selain bertujuan untuk mendeskripsikan problematika pembelajaran sastra, juga akan menawarkan solusi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran sastra Indonesia di sekolah dalam konteks global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode kontekstual melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya melalui upaya yang berkesinambungan problematika pembelajaran sastra dapat diwujudkan sebagai berikut. Siswa perlu dibimbing untuk mengenal sastra secara menyenangkan dan menanamkan kerinduan. Siswa membaca langsung karya sastra, bukan ringkasan atau resensi. Siswa diberi kebebasan menyampaikan aneka ragam tafsir dalam mendiskusikan karya sastra. Setiap pendapat atau prestasi karya siswa diberi penghargaan. Porsi apresiasi sastra harus diutamakan dalam pembelajaran sastra. Pengetahuan teori, definisi, dan sejarah sastra cukup ditampilkan sebagai informasi sekunder ketika membicarakan karya sastra. Keterampilan membaca dan menulis berhubungan erat dengan pembelajaran dalam mengapresisi sastra. Apresiasi sastra diawali dengan aktivitas membaca, sedangkan ekspresi sastra berkaitan dengan menulis karya sastra. Dengan demikian, pembinaan literasi melalui pembelajaran sastra dalam wujud kebiasaan membaca dan kemampuan menulis pada gilirannya mampu membentuk generasi tangguh dan dapat bersaing dalam kehidupan global yang beragam tantantangan. Kata-kata Kunci: problematika, solusi, pembelajaran sastra, global

Page 2 of 54 | Total Record : 532