cover
Contact Name
Anak Agung Gede Angga Puspa Negara, S.Ft., M.Fis
Contact Email
anggapuspanegara@unud.ac.id
Phone
+6281233366999
Journal Mail Official
jurnalfisioterapi@unud.ac.id
Editorial Address
Gedung Fisioterapi Lantai 1 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jl. P.B. Sudirman, 80232, Denpasar Telp. (0361) 222510 ext. 425 Fax. (0361) 246656
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031921     EISSN : 27220443     DOI : https://doi.org/10.24843/MIFI
Core Subject : Health, Science,
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia (MIFI) / The Indonesian Physiotherapy Scientific Magazine is a journal that managed and published by the Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA). Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia (MIFI)/The Indonesian Physiotherapy Scientific Magazine is used as a forum to accommodate the writings of lecturers or physiotherapy students. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia (MIFI)/The Indonesian Physiotherapy Scientific Magazine is published three times a year namely in January, May, and September. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia (MIFI)/The Indonesian Physiotherapy Scientific Magazine is an open-access journal that focus on research publication on all aspects of Physical Therapy that is original and based on scientific. Our scope including: Physiotherapy in Musculoskeletal, Physiotherapy in Neuromuscular, Physiotherapy in Cardio respiration, Physiotherapy in Cardiovascular, Physiotherapy in Pediatrics, Physiotherapy in Geriatric, Physiotherapy in Sport and Wellness, Physiotherapy in Integumentary, Physiotherapy in Occupational Health and Safety, Physiotherapy in Palliative Care, Physiotherapy in Women Health, and Physiotherapy in Travel Health/Travel Medicine.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia" : 11 Documents clear
THE SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Luh Gede Ayu Sri Nadi Wahyuni; I Made Niko Winaya; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1227.661 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p03

Abstract

Nyeri punggung bawah adalah gangguan muskuloskeletal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah adalah umur, riwayat penyakit, dan indeks massa tubuh. Namun, faktor yang paling berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah adalah posisi yang kurang baik selama beraktivitas. Salah satu contoh yaitu posisi duduk yang tidak ergonomis yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri punggung bawah. Analisis statistik menggunakan Saphiro-Wilk Test, Levene’s Test, dan Wilcoxon Signed Rank Test. Ada perbedaan yang bermakna pada nilai rerata sebelum dan sesudah perbaikan sikap duduk ergonomis sebesar 41,2% dengan p = 0,000 (p < 0,05) dengan beda rerata 1,029±0,558. Sikap duduk ergonomis efektif dapat menurunkan nyeri punggung bawah non spesifik pada mahasiswa program studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unud.
THE PELATIHAN PROPIOSEPTIF MULTISTATION LEBIH EFEKTIF DIBANDINGKAN DENGAN PELATIHAN PROPIOSEPTIF KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT VERTICAL JUMP ATLET BASKET PRIA DI DENPASAR Nila Wahyuni; Niko Winaya
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1350.295 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p01

Abstract

Prestasi Indonesia pada cabang olahraga basket mengalami pasang surut dari tahun ke tahun.Melihat pasang surut prestasi olahraga basket Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin mengalami penurunan, maka perlu ditinjau metode pelatihan yang tepat untuk dapat meningkatkan prestasi Indonesia pada cabang olahraga basket.Kemampuan melompat sangat penting bagi atlet basket karena kemampuan melompat merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pencapaian atlet basket.Vertical jump merupakan salah satu pemeriksaan standar yang digunakan untuk mengetahui kemampuan gerak dan kekuatan otot kaki atlet basket olahraga basket. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan metode pre test and post test control group design, dimana pembagian sampel menjadi dua kelompok dilakukan secara acak atau random. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2014.Sampel dipilih secara simple random sampling.Dua kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok 18 sampel dipilih secara random.Kelompok satu diberikan perlakuan berupa pelatihan propioseptif multistation dan kelompok dua diberikan perlakuan berupa pelatihan propioseptif konvensional. Data peningkatan selisih ketinggian lompatan pada kedua kelompok telah diuji dengan uji Mann Whitney memiliki nilai p<0,05 yaitu nilai p=0,00. Data tersebut menunjukkan bahwa peningkatan selisih ketinggian lompatan setelah dilakukan pelatihan pada kelompok pelatihan propioseptif konvensional dan kelompok pelatihan propioseptif multistation menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik Simpulan dalam penelitian ini adalah sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan propioseptif multistation lebih efektif dibandingkan dengan pelatihan propioseptif konvensional dalam meningkatkan kemampuan melompat pada vertical jump test.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pelatih dan atlet basket untuk dapat melakukan metode pelatihan untuk meningkatkan kemampuan melompat vertical jump.
THE INTERVENSI INTEGRATED NEUROMUSCULAR INHIBITATION TECHNIQUE (INIT) DAN INFRARED LEBIH BAIK DALAM MENURUNKAN NYERI MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOTUPPER TRAPEZIUS DIBANDINGKANINTERVENSI MYOFASCIAL RELEASE TECHNIQUE (MRT) DAN INFRARED PADA MAHASISWA FISIOTERAPI Ketut Laksmi Puspa Dewi; Ni Luh Nopi Andayani; I Made Krisna Dinata
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1327.419 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p06

Abstract

Myofascial pain syndrome ditandai dengan adanya trigger point pada tautband otot skeletal. Faktor yang memicu timbulnya myofascial yaitu beban berlebihan pada jaringan myofascial, repetitif mikrotrauma, dan kebiasaan postur yang jelek. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan intervensi antara integrated neuromuscular inhibitation technique dan infrared dengan intervensi myofascial release technique dan infrared pada penurunan nyeri myofascial pain syndrome otot upper trapezius. Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre test and post test control group design terhadap 20 orang yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 diberikan integrated neuromuscular inhibitation technique dan infrared kemudian kelompok 2 diberikan intervensi myofascial release technique dan infrared. Hasil analisis data dengan paired sample t-test pada Kelompok 1 dengan beda rerata 3,330±1,711 dan p=0,000, sedangkan untuk Kelompok 2 dengan beda rerata 0,820±1,840 dan p=0,000. Dari hasil analisis tersebut dikatakan bahwa pada tiap kelompok terdapat penurunan nyeri yang bermakna. Berdasarkan uji independent samples t-test antara kelompok 1 dan 2 diperoleh nilai p=0,036 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa intervensi integrated neuromuscular inhibitation technique dan infrared lebih baik dalam menurunkan nyeri myofascial pain syndrome otot upper trapezius daripada intervensi myofascial release technique dan infrared.
THE PELATIHAN LARI AKSELERASI LEBIH MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 METER DARIPADA PELATIHAN LARI INTERVAL PADA SISWA SMA DI KABUPATEN BADUNG Kadek Meitri Ariyantini; Ni Wayan Tianing; I Gusti Ayu Artini
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.263 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p11

Abstract

Kecepatan adalah merupakan salah satu komponen biomotorik yang dominan dalam perlombaan lari 100 meter. Lari 100 meter merupakan bagian dari cabang olahraga atletik yang memiliki durasi singkat, intensitas yang tinggi dan mengembangkan sistem anaerobik. Data kecepatan lari 100 meter sebelum dan sesudah pelatihan pada ke dua kelompok, diuji dengan analisis statistik parametrik. Dengan uji paired t- tes didapatkan perbedaan rerata kecepatan lari 100 meter sesudah pelatihan pada masing – masing kelompok dengan nilai p < 0,05. Rerata kecepatan lari 100 meter sebelum pelatihan pada kelompok satu adalah 17,08 detik dan sesudah pelatihan 14,25 detik. Berarti peningkatan kecepatan 2,838 detik, atau sebesar = 16.70 %. Sedangkan rerata kecepatan lari 100 meter kelompok dua sebelum pelatihan 17,04 detik dan sesudah pelatihan 14,79 detik, peningkatan kecepatan sebesar 2,251 detik atau 13.21 %. Hal ini menunjukan bahwa rerata kecepatan lari 100 meter sebelum dan sesudah pelatihan pada masing – masing kelompok ada perbedaan yang signifikan, dengan nilai p < 0.05. Namun dalam analisis data pada independent sample tes, kecepatan pelatihan kelompok satu dengan pelatihan akselerasi lebih cepat = 0,587 detik dari pada pelatihan kelompok dua dengan pelatihan interval.
THE PENGARUH LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN MASSA OTOT PECTORALS MAYOR DAN BICEPS PADA REMAJA DAN DEWASA Gde Rabi Rahina Soethama; Dedi Silakarma; Ida Ayu Dewi Wiryanthini
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1441.866 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p09

Abstract

Latihan beban merupakan suatu latihan yang sangat mempengaruhi peningkatan massa otot, Ada beberapa faktor yang memperngaruhi peningkatan massa otot faktor makanan, usia, faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan massa otot pada remaja dan dewasa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre dan post test control group design. Sampel penelitian berjumlah 30 orang yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 terdiri dari sampel dengan golongan usia remaja (15-20 tahun) sedangkan Kelompok 2 terdiri dari sampel golongan usia dewasa (21-40 tahun). Kedua kelompok diberikan latihan bebaqn 3 kali per minggu sebanyak 12 kali latihan. Meteran ukur pita lila digunakan untuk mengukur diameter lingkar otot dada dan biceps. Setelah mendapatkan data hasil penelitian, dilakukan uji normalitas dengan Shapiro wilk test dan uji homogenitas dengan Levene’s test. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan paired sample t-test, untuk mengetahui perbedaan rerata sebelum dan sesudah intervensi pada masing-masing kelompok. Pada Kelompok 1 pada latihan dada sebelum dan sesudah latihan beban didapatkan hasil p=0,000 dengan beda rerata 0,095±0,065 dan pada latihan lengan 0,057±0,063, sedangkan pada Kelompok 2 pada latihan dada sebelum dan sesudah latihan beban didapatkan hasil p=0.000 dengan beda rerata 0,167±0,940 dan pada latihan lengan 0,137±0,164. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan massa otot pada setiap kelompok. Pada uji beda selisih anatara Kelompok 1 dengan Kelompok 2 yang menggunakan independent sample t-test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan massa otot yang lebih signifikan pada Kelompok 2 setelah mendapatkan latihan beban jika dibandingkan dengan Kelompok 1. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian latihan beban dapat menghasilkan peningkatan massa otot pectoralis mayor dan biceps yang lebih besar pada kelompok usia dewasa dibandingkan dengan kelompok usia remaja.
THE PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR A A Ngurah Wisnu Prayana; I Nyoman Adiputra; Ni Wayan Tianing
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1506.352 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p02

Abstract

Kebugaran fisik adalah kemampuan tubuh melakukan aktivitas tertentu dalam jangka waktu yang lama dan bersifat mendadak. Latihan yang dapat meningkatkan kebugaran fisik adalah Tari Galang Bulan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pelatihan Tari Galang Bulan dapat meningkatkan kebugaran fisik. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan Pre and Post Test Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consequtive sampling dan menggunakan teknik secara matching yaitu setiap kelompok mempunyai IMT dan kategori kebugaran fisik yang sama. Subjek penelitian berjumlah 32 orang siswi, di mana terdapat 16 orang untuk setiap kelompok. Pada Kelompok Perlakuan diberikan pelatihan Tari Galang Bulan dan pada Kelompok Kontrol tidak diberikan perlakuan. Tingkat kebugaran fisik di ukur dengan menggunakan standar tes kebugaran fisik menurut Cooper, berupa lari sejauh 2,4 km. Uji normalitas dan homogenitas data diuji dengan menggunakan Saphiro-Wilk Test dan Levene’s Test. Paired Sample T-test digunakan untuk menganalisis data penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan waktu tempuh pada Kelompok Kontrol dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05) dan pada Kelompok Perlakuan pemberian pelatihan Tari Galang Bulan didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Uji beda selisih dengan independent t-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan di antara ke dua kelompok sebelum dan sesudah pelatihan dengan diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05). Dengan persentase belum adanya perubahan pada pada Kelompok Kontrol dan adanya perubahan pada kebugaran fisik sebesar 8,36% pada Kelompok Perlakuan. Kesimpulan Pelatihan Tari Galang Bulan tiga kali dalam seminggu selama delapan minggu menunjukkan pengurangan waktu tempuh, namun perubahan ini belum menunjukkan kategori peningkatan kebugaran fisik.
THE LATIHAN LARI AEROBIK MENURUNKAN KETERGANTUNGAN NIKOTIN MAHASISWA PEROKOK AKTIF DI DENPASAR I Gede Adi Susila Wesnawa; I Made Niko Winaya; Luh Putu Ratna Sundari
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1501.329 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p10

Abstract

Ketergantungan merokok disebabkan oleh pengaruh zat nikotin yang terdapat dalam rokok terhadap area imbalan di otak yang sensitif terhadap rangsangan kesenangan yang membangkitkan kenikmatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan olahraga yang bersifat aerobik dalam menurunkan tingkat ketergantungan nikotin dengan menggunakan Fagerstrröm Test for Nicotine Dependence (FTND) yang diukur sebelum dan sesudah penelitian selama dua minggu serta penurunan urgensi ketergantungan merokok dengan menggunakan Question of Smoking Urge (QSU) yang dinilai sebelum latihan dan 10 menit, 20 menit, dan 30 menit setelah latihan setiap sesi latihan. Penelitian pre eksperimental one group pre test dan post test dengan sampel 20 orang (dengan umur 21-23 tahun [rerata 21,6 ± 1,09]) selama 2 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu dan durasi selama 20 menit. Statistik parametrik Paired Samples T-test, untuk Fagerstrröm Test for Nicotine Dependence mendapatkan hasil (p = 0,10 [p > 0,05]) menunjukkan penurunan yang terjadi tidak bermakna. Untuk Question of Smoking Urge hasil (p = 0,000 [p < 0,05]) untuk post 10 menit, (p = 0,000 [p < 0,05]) untuk post 20 menit, dan (p = 0,003 [p < 0,005]) untuk post 30 menit. Adanya penurunan nilai Smoking Urge sebelum dan sesudah latihan lari aerobik yang berarti adanya penurunan urgensi ketergantungan merokok secara jangka pendek pada mahasiswa perokok.
THE HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Martha Yuliani Habut; I Putu Sutha Nurmawan; Ida Ayu Dewi Wiryanthini
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.549 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p08

Abstract

Mahasiswa yang sibuk identik dengan rendahnya tingkat aktivitas fisik dan peningkatan pola konsumsi khususnya fast food menyebabkan penumpukan energi sebagai lemak sehingga terjadi peningkatan indeks massa tubuh (IMT). IMT dan aktivitas fisik merupakan salah satu faktor pendukung keseimbangan tubuh. Keseimbangan yang baik, khususnya keseimbangan dinamis yang baik sangat bermanfaat bagi kelancaran aktivitas harian dan mengurangi resiko jatuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan IMT dan aktivitas fisik terhadap keseimbangan dinamis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Rancangan penelitian ini study potong lintang, dilakukan Mei 2015 dengan populasi seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 107 mahasiswa yang berusia 18-22 tahun dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengukuran aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire, pengukuran keseimbangan dinamis dengan Modified Bass Test. Analisis data menggunakan metode Chi Square Test dengan p < 0,05 adalah bermakna.Hasil penelitian ini didapatkan kelompok seimbang paling banyak pada kategori normal yaitu 17 responden dan tidak seimbang paling banyak pada kategori obes II yaitu 19 responden. Dari hasil analisis hubungan antara IMT terhadap keseimbangan dinamis, didapatkan hasil p=0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini juga didapatkan kelompok seimbang paling banyak pada kategori aktivitas fisik berat yaitu 25 responden dan tidak seimbang paling banyak pada kategori aktivitas fisik rendah yaitu 40 responden. Dari hasil analisis hubungan antara aktivitas fisik terhadap keseimbangan dinamis, didapatkan hasil p=0,000 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan keseimbangan dinamis dan terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan keseimbangan dinamis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
THE HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ni Luh Putu Gita Karunia; Ari Wibawa; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.903 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p05

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan keseimbangan statis pada mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Rancangan penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan spada bulan April 2015, dengan populasi seluruh mahasiswa FK Unud yg memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Penetapan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 107 responden. Penelitian dimulai dengan pengisian informed consent oleh sampel, lalu dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan serta pengukuran keseimbangan statis dengan one-legged single test. Uji analisis univariat digunakan untuk mengetahui hasil deskriptif dari variabel penelitian. Persebaran data dalam penelitian dianalisa dengan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov Test, hasilnya p<0,05 yang menyimpulkan data berdistribusi secara tidak normal, lalu untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh dengan keseimbangan statis dilakukan uji Spearman’s Rho Test. Hasil uji analisa data Spearman’s Rho Test menunjukan hasil p = 0,000 (p<0,05) dan angka koefisien korelasi menunjukan angka 0,883. Hasil akhir dari penelitian ini adalah, ada hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan keseimbangan statis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
THE INTERVENSI CONTRACT RELAX STRETCHING DIRECT LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING DIBANDINGKAN DENGAN INTERVENSI CONTRACT RELAX STRETCHING INDIRECT PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Putu Dede Asta Wiguna; I Made Muliarta; Ari Wibawa; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1471.298 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i02.p07

Abstract

Otot hamstring berperan dalam menimbulkan gerakan ekstensi hip, fleksi knee, dan membantu timbulnya gerakan internal maupun ekstrenal rotasi hip. Namun pada kondisi mengalami gangguan seperti pemendekan otot, hal tersebut akan mengganggu keseimbangan kerja otot lainnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai intervensi contract relax stretching direct lebih baik dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dibandingkan dengan intervensi contract relax stretching indirect yang diukur menggunakan Sit and Reach Test. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-postest two group design. Jumlah sampel sebesar 28 orang dengan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan I diberikan intervensi contract relax stretching direct, sedangkan kelompok perlakuan II diberikan intervensi contract relax stretching indirect. Pada uji paired sample t-test kelompok perlakuan I didapatkan hasil p=0,000 dengan beda rerata±SB 10,01±4,186, dan pada uji paired sample t-test kelompok perlakuan II didapatkan hasil p=0,000 dengan beda rerata±SB 5,79±1,254. Hal tersebut menggambarkan bahwa terjadi peningkatan fleksibilitas yang bermakna pada kedua kelompok perlakuan. Sedangkan pada uji independet sample t-test didapatkan beda selisih sebelum dan sesudah perlakuan p=0,001 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa intervensi contract relax strerching direct lebih baik dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dibandingkan dengan intervensi contract relax stretching indirect.

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 3 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 2 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 1 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 3 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 2 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 1 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 3 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 2 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 1 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 3 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 2 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 1 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 3 (2019): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 2 (2019): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 1 (2019): Majalah Imiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 3 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 1 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 3 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 1 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 3 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 1 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 3 No 3 (2015): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 3 No 2 (2015): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 3 No 1 (2015): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 2 No 3 (2014): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 2 No 2 (2014): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 2 No 1 (2014): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 1 No 3 (2013): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 1 No 2 (2013): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 1 No 1 (2013): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia More Issue