cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
agribisnisjurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Agribisnis
ISSN : 14124807     EISSN : 25034375     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Ruang Lingkup pada jurnal ini adalah semua yang berhubungan dengan kegiatan agribisnis pertanian dan semua yang berkaitan dengan dampak kegiatan agribisnis bagi masayarakat baik itu perencanaan usaha tani/agribisnis, kelayakan usaha tani/agribisnis, dll
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis" : 9 Documents clear
ANALISIS AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU: AGRIBISNIS SAPI POTONG Nur Khadijah; Syaiful Hadi; Evy Maharani
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.788 KB) | DOI: 10.31849/agr.v20i2.1682

Abstract

ABSTRACT. The study aimed to analyze the influence of each subsystem on the income of farmers and between each sub-system is itself on beef cattle farms in Siak. The study was conducted in 4 (four) districts in Siak District of Kerinci Kanan, Lubuk Dalam, Dayun and Koto Gasib using simple random sample selection method . Total sample in this study were 100 breeders. Data were analyzed by scoring and path analysis (path analysis). Path analysis results indicate that the up-stream subsystem to the farmer’s income. influence between the subsystem them are asfollows: Subsystems supporting institutions affecting the entire subsystem of agribusiness; marketing Subsystem affect up-stream subsystem, on-farm subsystem and down-stream Subsystem agribusiness. up-stream subsystem to the on-farm agribusiness, on-farm Subsystem to down-stream agribusiness. The conclusion of research indicated that the implementation of beef cattle subsystem agribusiness had adequate index and give positive effect to the farmer’s income. Keywords: agribusines, up-stream, on-farm, down-stream, marketing, supporting institutions
SIKAP DAN PERILAKU BELANJA KONSUMEN MINYAK GORENG KEMASAN DI KECAMATAN PANGKALAN KERINCI KABUPATEN PELALAWAN Sonia Magdalena
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.471 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2570

Abstract

Beredarnya berbagai macam dan ukuran produk minyak goreng kemasan yang semakin gencar di tawarkan membuat konsumen memiliki banyak pilihan dalam melakukan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap dan perilaku belaja konsumen minyak goreng kemasan di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan. Pemilihan Kabupaten Pelalawan dengan pertimbangan lokasi ini merupakan kabupaten yang menempati peringkat keempat dalam produksi kelapa sawit di Provinsi Riau. Pemilihan lokasi Kecamatan Pangkalan Kerinci berdasarkan atas pertimbangan Kecamatan Pangkalan Kerinci sudah mewakili jawaban dari seluruh konsumen minyak goreng dari setiap kecamatan untuk mengkaji perilaku belanja konsumen di wilayah kecamatan karena terdapat ritel-ritel yang lengkap dengan akses yang mudah untuk dikunjungi konsumen. Responden dalam penelitian ini merupakan responden yang sedang berbelanja di lokasi belanja seperti grosir, hypermarket, minimarket, swalayan, pasar tradisional,dan warung yang terdapat di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan. Teknik pengambilan responden menggunakan mall-intercept. Metode analisis data yang digunakan adalah model sikap Fishbein, model norma subjektif, dan model theory of reasoned action (TRA). Sikap belanja konsumen minyak goreng kemasan di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan bernilai positif dengan nilai 17.22 dan secara keseluruhan sikap konsumen terhadap atribut produk minyak goreng kemasan mempunyai sikap yang cukup baik. Perilaku belanja konsumen minyak goreng kemasan di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan bernilai positif dengan nilai sebesar 1,369.97 yang berarti bahwa perilaku pembelian konsumen terhadap minyak goreng kemasan adalah baik.
TECHNICAL EFFICIENCY OF SIAM PATIN FISH CULTIVATION BUSINESS (Case Study of UPT-Islamic University of Riau Kubang Raya, Siak Hulu Sub-District, Kampar District) Limetry Liana Mey
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.994 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2636

Abstract

Siam patin fish cultivation in the UPT-UIR is a business-oriented business with the aim of maximizing business profits. Technical efficiency will be achieved if the farmer is able to allocate available production factors to produce high production so that it has an impact on farmer income. This study aims to analyze the allocation of the use of production inputs and the technical efficiency of Siamese catfish cultivation business. This research is a case study on UPT-UIR Pool with the census taking technique of respondents, namely managers and pool workers UPT-UIR. The results showed that the average production costs incurred were worth Rp. 135,321,515.22, consisting of variable costs Rp. 124,713,221.42 (92.16%) and fixed costs Rp. 10,608,293.80 (7.84%). Furthermore, there are 2 types of fish production, namely patin salai and fresh consumption with an average production of 10,628 kg and a selling price of Rp 12,500 / Kg with gross revenues of Rp 132,392,714 / harvest period. Furthermore, the results of the frontier test through 2 trials (approaches) the value of technical efficiency obtained is 0.9873 and 0.4378. Based on the criteria of technical efficiency, the efficiency value <1, means that the allocation of the use of production inputs exceeds the efficiency value so that it is necessary to reduce the use of production inputs. As a result, the business of Siamese catfish in the UPT-UIR Pond is in a technically inefficient condition. In the future, managers must pay attention to the allocation of efficient production inputs not only technically but also allocatively and economically so that they can increase productivity and farmer acceptance.
The The Adoption of Innovations in Land Processing Without Burning by the People in the City of Dumai Ade Irma
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.679 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2697

Abstract

This research is based on the background of the custom of the people who still do land cultivation by burning. This happens because people assume that the technique of burning is cheaper and faster, but this technique has many negative impacts. The technique of processing land without combustion is a recommended technique to use because it is safer and environmentally friendly, but there are still many people who are reluctant to do so because the cost is very large. The purpose of this research is to find out the land management system that is commonly carried out by the community and analyze the process of adopting innovations in land processing without burning by the people in Dumai City. This research method uses survey and interview methods. Sampling using the snowballsampling method was 14 respondents. Based on the results of the study, the treatment system carried out by the people in Dumai City experienced a transition, from how to burn without burning. The level of adoption of non-roasted land processing innovations in Dumai City through the process of community knowledge, persuasion, adoption decisions, implementation, and confirmation with a medium category indicated by the score category of 3.30.
ANALISIS EFISIENSI USHATANI SAYUR-SAYURAN DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU Jamal jamalludin
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.467 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2731

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan faktor produksi dari usahatani sayur-sayuran di Kelurahan Maharatu di kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan komoditi sayur-sayuran bayam dan kangkung. Berdasarkan hasil survey pendahuluan diketahui petani yang mengusahakan tanaman sayuran bayam dan kangkung adalah sebanyak 56 orang. Selanjutnya diambil sampel secara sengaja (Purposive Sampling) sebanyak 30 orang petani, dimana sampel tersebut membudidayakan tanaman sayuran bayam, kangkung yang di tanam secara bersamaan. Analisis dari kedua sayur-sayuran yang faktor produksi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa. Efisiensi Teknis kangkung dan bayam, belum efisien dalam pengalokasiannya diketahui bahwa luas lahan (X1) untuk kangkung dan bayam harus di tambah luasnya, Benih (X2)untuk kangkung dan bayam pengunaan sudah berlebih, Pupuk UREA (X31) untuk kangkung sudah berlebihan sedangkan bayam harus ditambah jumlah pengunaannya, Pupuk NPK (X32) untuk kangkung dan bayam sudah berlebihan, Pupuk Kandang (X33) untuk kangkung dan bayam harus di tambah, Pestisida (X4) untuk kangkung dan bayam harus di tambah dan Tenaga kerja (X5) untuk kangkung dan bayam harus di tambah, dengan demikian maka hipotesis 2 ; Ho yang menyatakan pengalokasian faktor produksi oleh petani belum efisien secara teknis dapat diterima, sedangkan hipotesis 2 ; Ha yang menyatakan pengalokasian faktor produksi oleh petani telah efisien secara teknis ditolak. Efisiensi ekonomis kangkung hanya luas lahan yang efisien secara ekonomis. Sedangkan bayam secara umum dapat diartikan bahwa penggunaan faktor produksi oleh petani sampel belum efisien secara ekonomis, dengan demikian secara ekonomis, maka hipotesis 3 ; Ho yang menyatakan bahwa pengalokasian faktor produksi oleh petani belum mencapai tingkat efesiensi secara ekonomis dapat diterima dan hipotesis 3 ; Ha ditolak. Kata kunci: Kangkung, bayam, efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis.
KAJIAN KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM (Cocos nucifera Linn) BERDASARKAN TIPOLOGI LAHAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Sisca Vaulina
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.655 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2733

Abstract

Perbedaan tipologi lahan berpengaruh terhadap potensi produksi Kelapa Dalam. Indragiri Hilir memiliki 4 tipologi lahan yakni (1) wilayah daratan (Kecamatan Keritang), (2) wilayah gambut pasang surut (Kecamatan Tempuling), (3) wilayah gambut pesisir (Kecamatan Gaung Anak Serka), (4) wilayah pesisir (Kecamatan Concong). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) Usahatani Kelapa, mencakup teknologi budidaya, penggunaan faktor produksi, biaya, produksi, pendapatan dan efisiensi usahatani Kelapa Dalam berdasarkan tipologi lahan di Kabupaten Indragiri Hilir; (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi Kelapa Dalam berdasarkan tipologi lahan di Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini menggunakan metode survey. Sampel ditentukan secara berjenjang (Multistage Area Sampling) dengan jumlah sampel 46 orang petani kelapa. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dan menggunakan fungsi produksi Cobb-douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produksi terbesar pada lahan pesisir (4.350/Kg/panen/ha), lahan gambut pasang surut (3.100/Kg/panen/ha), lahan daratan (2.671/Kg/panen/ha) dan lahan gambut pesisir (2.003/Kg/panen/ha). Pendapatan bersih usahatani kelapa dengan nilai tertinggi pada lahan pesisir (Kecamatan Concong) sebesar Rp Rp 1.250.818,53/panen. Sedangkan terendah pada lahan gambut pesisir (Kecamatan Gaung Anak Serka) sebesar Rp 111.434,47/panen. Nilai koefisien determinasi, untuk lahan daratan R2=0,99; lahan gambut pasang surut R2=0,96; untuk lahan gambut pesisir R2=0,64 dan untuk lahan pesisir R2=0,95. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi kelapa di lahan gambut pasang surut adalah lahan (0,00), jumlah tanaman produktif (0,01). Untuk lahan pesisir, factor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi adalah terusi (0,01), begitupula dengan lahan gambut pesisir (0,03). Berbeda dengan lahan daratan, factor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi adalah lahan (0,03); tenaga kerja (0,02); jumlah tanaman menghasilkan (0,03), terusi (0,03).
ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN POHUWATO “Studi Kasus Program Upaya Khusus PAJALE” Sumarno Kaiman; Asda Rauf; Muhammad Amir Arham
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.859 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2737

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh faktor produksi yang terdiri dari : tenaga kerja, pupuk, benih, pestisida di Kabupaten Pohuwato (2) Efesiensi fungsi produksi usahatani kedelai di Kabupaten Pohuwato. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data primer dari penyebaran kuesioner kepada petani kedelai di Kabupaten Pohuwato. Teknik analisis data yang digunakan adalah Cobb Douglas dan efisiensi teknis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Hasil analisis Cobb Douglas ditemukan bahwa secara simultan luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan pestisida berpengaruh signifikan terhadap produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo dengan nilai determinan sebesar 77,2%. Sementara hasil secara parsial luas lahan, benih dan pupuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo sedangkan tenaga kerja dan pestisida berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. (2) Hasil analisis efisiensi teknis menunjukan bahwa luas lahan, benih dan pestisida berada pada kategori belum efisien (increasing return to scale) sehingga penambahan input produksi luas lahan, benih dan pestisida masih berpeluang untuk meningkatkan produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato. Sementara itu untuk faktor pupuk dan tenaga kerja berada pada kategori tidak efisien (decreasing return to scale) sehingga perlu di lakukan pengurangan tenega kerja dan pupuk diberikan sesuai dosis anjuran sehingga upaya meningkatkan hasil produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.
TINGKAT EFEKTIVITAS MEDIA PENYULUHAN USAHATANI KELAPA SAWIT KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN Ria Resti Fauziah; Roza Yulida; yulia andriani
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.877 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2851

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis tingkat efektivitas ekstensi media pada kelapa sawit di kabupaten Pangkalan Kuras, 2) Menganalisis karakteristik hubungan petani terhadap tingkat efektivitas media di Pangkalan Kuras. Penelitian ini dilakukan di Desa Surya Indah dan Dundangan, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret hingga Desember 2018. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Total sampel yang diambil adalah 60 sampel. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, Skala Likert, dan Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat efektivitas ekstensi media yang dicetak termasuk dalam kategori "cukup efektif" pada ekstensi media dan efektivitas objek fisik termasuk dalam kategori "efektif". Ini menunjukkan bahwa penyuluh sebagai media objek fisik secara efektif digunakan di kabupaten Pangkalan Kuras. 2) Ada hubungan antara karakteristik petani dengan efektifitas internal dan eksternal media benda cetak atau fisik.
ANALISIS KINERJA PASAR KARET (Hevea Brasiliensis) DI KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU aldo mulya dharma; Ahmad Rifai; Evy Maharani
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.138 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2852

Abstract

Kecamatan Kelayang adalah salah satu kecamatan yang memiliki luas areal perkebunan karet terluas yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu, dengan luas areal perkebunan karet dikecamatan Kelayang ialah 13.066 (Ha). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemasaran karet berdasarkan saluran pemasaran dan kinerja pasar. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei. Objek penelitian adalah pedagang, pedagang besar dan lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran karet dari produsen ke konsumen akhir (pabrik) di lokasi penelitian. Jumlah sampel pedagang yang ditentukan dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Responden dalam penelitian ini adalah pedagang karet dengan total responden 42, total pedagang pengumpul 38, dan 4 pedagang besar. Hasil dari penelitian ini adalah (1) saluran pemasaran karet yang terdiri dari dua saluran: saluran pemasaran I dari petani, pengumpul, pedagang besar dan pabrik, dan saluran pemasaran II dari petani, pengumpul dan pabrik. ; (2) kinerja pasar di saluran pemasaran I menghasilkan marjin pemasaran sebesar Rp2.077,01 / kg, dan saluran pemasaran II Rp. Rp 2.058,8 / kg, efisiensi pemasaran saluran pemasaran sebesar 13,25%, dan saluran pemasaran II 8,84%. Saluran pemasaran saham petani I adalah 78,30%, dan saluran pemasaran II adalah 78,17%. Kinerja pasar dalam posisi tawar petani lemah karena harga ditentukan secara sepihak oleh pedagang, terutama di saluran I dan saluran II.

Page 1 of 1 | Total Record : 9