Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

KELAYAKAN USAHA SKALA RUMAH TANGGA GULA SAGU CAIR DI SUNGAI TOHOR, KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Fajar Restuhadi; Rosnita Rosnita; Roza Yulida; Evy Rossi; Deby Kurnia; Yulia Andriani
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.28 KB) | DOI: 10.37064/jpm.v7i2.5731

Abstract

Kabupaten  Kepuluan  Meranti  merupakan  daerah  sentra  produksi  sagu  terbesar  di Propinsi Riau. Di kabupaten ini berkembang industri kecil pengolahan sagu menjadi makanan yang bernilai jual tinggi, seperti mie sagu, kerupuk sagu, aneka kue dengan bahan baku sagu. Gula sagu merupakan produk inovasi baru pemanfaatan sagu menjadi gula yang dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Meranti. Kandungan kadar glucosa gula sagu kalorinya lebih rendah dibandingkan dengan gula tebu, walaupun rasanya tidak terlalu manis, gula sagu ini dapat menjadi gula alternatif yang sehat untuk para penderita diabetes. Selain itu pengembangan gula sagu dapat mensupply kebutuhan masyarakat akan gula, serta dapat mengurangi ketergantungan terhadap gula tebu impor. Sampai saat ini di Kota Pekanbaru sendiri, bahkan di Indonesia belum ada produk  gula sagu  sejenis yang sudah dipasarkan. Program Bina Desa dirancang selama tiga tahun dan tujuan pada Tahun I telah selesaikan dilaksanakan dengan menghasilkan hal sebagai berikut: Mitra telah mengetahui dan memahami cara membuat produk gula sagu dengan kualitas yang baik dan produk turunannya (minuman dengan bahan baku gula sagu).  Bantuan peralatan sebagai  bagian  paket  teknologi  pembuatan gula  sagu  dan  produk turunannya juga telah dilakukan. Hasil monitoring dengan mitra diketahui bahwa mitra telah membuat minuman dari gula sagu dengan aneka rasa (rasa yang banyak diminati mocca dan rasa buah) dan telah diperkenalkan pada masyarakat dengan menyuguhkan minuman tersebut pada saat ada kegiatan di kantor desa. Kegiatan lomba cita rasa minuman dengan bahan baku gula sagu yang dilakukan atas kerjasama tim bina desa dengan Pemda Kabupaten Kepulauan Meranti telah  mampu  memunculkan  kreativitas  UKM  setempat  (mitra)  dalam  menghasil  produk minuman yang enak dan layak untuk dikomersilkan. Pada Tahun II ini kegiatan dilanjutkan tujuan sebagai berikut: (1) melakukan analisis kelayakan industri kecil gula sagu cair; (2) pengurusan izin atribut produk (Sertifikat Halal, Depkes dan BPPOM) supaya produk minuman gula sagu dapat dipasarkan ke pasar modern. Dukungan yang besar dari pemerintah setempat menjadi harapan besar bagi pengembangan produk gula sagu kedepannya untuk dapat menjadi usaha masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KOMUNIKASI PETANI KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Nofitri Handayani; Roza Yulida; Yulia Andriani
JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics) Vol 14 No 1 (2021): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (J-SEP)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v14i1.21317

Abstract

The role of two-way development communication (convergence) is important so that coconut farmers can obtain information and determine the right farming technology towards farming management which is increasingly advanced in increasing the capacity of coconut farmers. Convergence to increase the capacity of farmers can be achieved well if there is an understanding between farmers in the process. For this reason, it is necessary to have good communication in farming activities between fellow farming actors. This study aims to: (1) To describe the communication elements of coconut farmers in Indragiri Hilir Regency, (2) to describe the communication behavior of coconut farmers in Indragiri Hilir Regency, (3) to analyze the factors which influence the communication behavior of coconut farmers in Indragiri Hilir Regency. . The method used in this research is a survey method. The population of this study consists of people who work as independent farmers, being members of farmer group, and having participated in extension activities and being included as inhabitants in Keritang and Reteh Districts, Indragiri Hilir Regency. The sampling in this study is carried out by purposive sampling with a total sample of 140 farmers. The results of the study illustrate that all variables influence coconut communication behavior in Indragiri Hilir Regency. But the differences are the direction of the relationship and the level of significance. The factor that positively and significantly influences farmer behavior in Indragiri Hilir Regency is the variable of communication media.
PERSEPSI PETANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DALAM PENERAPAN INDONESIA SUSTAINABILTY PALM OIL ( ISPO DI KABUPATEN KAMPAR) Rosnita Rosnita; Yulia Andriani; Roza Yulida; Syaiful Hadi; Fanny Septya
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 16, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.16.1.p.100-108

Abstract

Farmers of palm oil requaired 1. Farmers of palm oil are mandatorily required to follow the ISPO standar in their business. 2. The problem arise due to mobilty to implement the standard. 3. The purpose of this study was examine the perception of palm oil farmers to the concept of ISPO. 4. The study was conducted from March 2019 to September 2020 using survey methods. Stratified Random Sampling with a sample number of 90 people from 3 sub-districts (Tapung Hulu, Tapung Hilir and Tapung). Were done  the analysis was performed  descriptively. The results showed  that the characteristics of palm oil were full filled still not  still not the principles of ISPO, especially in the principle of sustainable business improvement and the principle of environmental management and monitoring. Farmers have a perception that they are still less able to apply the four principles of ISPO, especially in improving sustainable business and environmental management and monitoring. 
ANALISIS KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) SARIMADU KABUPATEN KAMPAR ROZA YULIDA; DIANA RABESDINI; YULIA ANDRIANI
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 5 No. 2 (2009): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v5i2.1390

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis mode komunikasi pemasaran yangdigunakan Bank PD. BPR Sarimadu, mengetahui sasaran distribusi kredit, mengetahuirespon nasabah terhadap pelayanan Bank PD. BPR Sarimadu dan mengetahuipermasalahan yang dihadapi Bank PD. BPR Sarimadu dalam hal komunikasipemasarannya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Responden yangditeliti meliputi pimpinan, karyawan dan nasabah Bank PD. BPR Sarimadu yangmewakili setiap jenis kredit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima modekomunikasi pemasaran dilaksanakan oleh Bank PD. BPR Sarimadu, yaitu mediaperiklanan, promosi penjualan, Hubungan masyarakat, Penjualan personal , danpenjualan langsung. Respon nasabah terhadap pelayanan Bank PD. BPR Sarimadusecara umum adalah baik. Secara umum, tidak ada masalah berarti yang dihadapiBank PD. BPR Sarimadu. Masalah yang terjadi hanyalah biaya, penempatan waktudan kurangnya tenaga untuk penjualan personal.
URBAN FARMING SEBAGAI UPAYA KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI KELURAHAN LABUH BARU TIMUR KOTA PEKANBARU Fanny Septya; Rosnita Rosnita; Roza Yulida; Yulia Andriani
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.876 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i1.1552

Abstract

Urban farming adalah salah satu solusi sistem pertanian di kota, karena saat ini terjadi penyempitan lahan kosong akibat pembangunan di perkotaan. Tujuan utama kegiatan pertanian perkotaan adalah untuk menjaga ketahanan pangan keluarga. Kegiatan urban farming dilakukan dalam dua bentuk kegiatan yaitu warung hidup dan budikdamber (budidaya ikan dan tanaman dalam ember). Penerapan dilakukan melalui sosialisasi budikdamber yang terdiri dari ikan lele dan tanaman kangkung serta melalui kegiatan pembuatan warung hidup dengan memanfaatkan perkarangan rumah warga dan yang lebih difokuskan pada tanaman-tanaman yang sering dikonsumsi oleh keluarga dan mudah untuk dibuat dalam bercocok tanam. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dan telah menerapkan membudidayakan sayuran di pekarangan dan membuat budikdamber  
Peranan Pemuka Pendapat dalam Pengendalian Kebakaran Lahan di Desa Tanjung Peranap Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Yulia Andriani; Roza Yulida; Rosnita Rosnita
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.389 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a21

Abstract

Kebakaran lahan merupakan bencana tahunan yang dialami Indonesia. Telah banyak upaya swadaya maupun pemerintah untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Upaya pendekatan baru yang dilakukan pemerintah dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan mengedepankan sinergi antar lembaga dan masyarakat tingkat desa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi pemuka pendapat yang ada untuk mengendalikan kebakaran lahan di Desa Tanjung Peranap, (2) menganalisis peranan pemuka pendapat dalam pengendalian kebakaran lahan di Desa Tanjung Peranap. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan wawancara mendalam. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam pengendalian kebakaran lahan, pemuka pendapat yang berpartisipasi adalah kepala desa, sekretaris desa, ketua badan permusyawaratan desa, penyuluh pertanian lapangan, pemuka adat dan ketua pemuda. Dalam pelaksanaan program tersebut pemuka pendapat sangat berperan. Peranan pemuka pendapat di Desa Tanjung Peranap mulai dari menginisiasi rembuk desa untuk pembentukan MPA, bersinergi dengan pemerintah untuk mensosialisasikan program penanggulangan kebakaran lahan, mengajak masyarakat berpartisipasi aktif untuk mendukung program pemerintah dan bersama melakukan pengolahan lahan tanpa bakar
Analisis Tingkat Kemampuan Literasi Media Petani Perkebunan di Provinsi Riau Roza Yulida; Rosnita Rosnita; Eri Sayamar; Yulia Andriani
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.747 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a23

Abstract

Provinsi Riau memiliki potensi besar pada sektor perkebunan. Dua komoditi yang menjadi andalan adalah kelapa sawit dan keret, dengan pelaku utama dan paling banyak adalah petani swadaya. Salah satu kemampuan petani yang diperlukan saat ini dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah kemampuan literasi media. Literasi media merupakan kemampuan petani memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari atau mengakses melalui internet, memahami, memanfaatkan informasi dalam usahatani dan mengkomunikasikan informasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat literasi petani pekebun di Provinisi Riau. Penelitian dilakukan di empat kabupaten di Provinisi Riau, dengan jumlah petani responden 240 orang petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi petani berada pada level basic (skor 2,61), yang dikaji dari tiga aspek yaitu (1) aspek technical skill dengan skor 1,64 pada kategori basic; (2) Aspek critical understanding dengan skor 1,66 masuk pada kategori medium; dan (3) Aspek communication abilities pada kategori basic dengan skor 1,54. Hal ini menggambarkan bahwa masih rendahnya kemampuan petani baik petani kelapa sawit maupun karet dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti handphone (HP) atau smartphone yang mereka miliki untuk kebutuhan usahataninya. Peran penyuluh sangat diperlukan untuk meningkatkan litersi media petani pekebun, sehingga petani dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengembangkan usahataninya.
Pembuatan dan Pelatihan Website Administrasi Desa Bukit Lingkar Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu Roza Yulida; Rosnita Rosnita; Deby Kurnia; Yulia Andriani; Fanny Septya
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i2.1677

Abstract

A website is a whole web page that contains enormous information contained in a domain. Information on the web is presented on a web page which is formed from a collection of text, graphics, images, sound, and video. The purpose of making a website is to facilitate an agency, organization, and so on in containing information that can be accessed by the public at large. With the development of information technology, Indragiri Hulu District, in general, Bukit Lingkar Village, can access and find out the expected information about the village. Therefore we tried to design a Village Administration Website which later on the website will contain information about the Village and Village information in Bukit Lingkar Village and provide community training on how to use the website. In the process of creating and training this website, there are several activities carried out such as training on creating websites for Kukerta students, training for village government administrators in managing the website to launching the website. This activity starts with a vulnerable time from July to August 2020.
ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI DALAM PENCEGAHAN KEBAKARAN LAHAN DI DESA TANJUNG PERANAP KECAMATAN TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Deby Kurnia; Yulia Andriani; Rosa Yulida; Rosnita Rosnita
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 2 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i2.215

Abstract

The issue of land fires is undeniably a high frequency discussion in Indonesia. Various prevention efforts have been carried out by the community independently, the government, and in collaboration with various related elements. It is also carried out at various levels of government from the central government to the village government level. This study aims to (1) find out community leaders who play a role in efforts to prevent land fires in Tanjung Peranap Village, (2) analyze the role of community leaders both individually and in groups in efforts to prevent land fires (3) Analyze communication networks for actors who play a role in an effort to prevent land fires in Tanjung Peranap Village. The main source of information was obtained from in-depth interviews with respondents who were deemed to meet the research requirements, and then analyzed using descriptive methods. There are several central figures who play a role in controlling land fires including village government leaders (Head and Village Secretary), Head of BPD, agricultural extension workers (PPL) as sources of information in learning, as well as youth leaders and traditional leaders. Communication networks tend to be in the form of a wheel pattern with several figures acting as central or sources of information. The role of community leaders is considered quite strong, including in efforts to establish a Fire Care Society, socialize government activities in efforts to prevent land fires and convey the interests of the community in an effort to maintain a balance between efforts to increase income and efforts to prevent land fires. Isu kebakaran lahan tidak dipungkiri lagi telah menjadi pembahasan dengan frekuensi tinggi di Indonesia. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan baik oleh masyarakat secara swadaya, pemerintah, maupun kolaborasi berbagai elemen terkait. Dilakukan juga pada berbagai tingkat pemerintahan dari pemerintah pusat sampai kepada level pemerintahan desa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tokoh masyarakat yang berperan dalam upaya pencegahan kebakaran lahan di Desa Tanjung Peranap, (2) Menganalisis peran tokoh masyarakat baik secara individu maupun secara berkelompok dalam upaya pencegahan kebakaran lahan (3) Menganalisis jaringan komunikasi pada aktor yang berperan dalam upaya pencegahan kebakaran lahan di Desa Tanjung Peranap. Sumber informasi utama diperoleh dari wawancara mendalam kepada responden yang dianggap memenuhi persyaratan penelitian, dan selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif. Terdapat beberapa tokoh central yang berperan dalam pengendalian kebakaran lahan diantaranya pimpinan pemerintahan desa (Kepala dan Sekretaris Desa), Ketua BPD, penyuluh pertanian lapangan sebagai sumber informasi dalam pembelajaran, serta tokoh pemuda dan tokoh adat. Jaringan komunikasi cenderung berbentuk pola roda dengan beberapa tokoh berperan sebagai central atau sumber informasi. Peran tokoh masyarakat dinilai cukup kuat diantaranya dalam upaya pembentukan Masyarakat Peduli Api, sosialisasi kegiatan pemerintah dalam upaya pencegahan kebakaran lahan dan menyampaikan kepentingan masyarakat dalam upaya menjaga keseimbangan antara usaha peningkatan pendapatan dengan upaya pencegahan kebakaran lahan.
Peningkatan Keterampilan Penyuluh Dan Petani Sagu Melalui Pelatihan Pembuatan Media Video Penyuluhan Roza Yulida; Rosnita Rosnita; Yulia Andriani; Deby Kurnia
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 1 MARET 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.107 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i1.2055

Abstract

ABSTRAK                Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh dan petani sagu tentang media penyuluhan dan teknik pembuatan media penyuluhan dalam bentuk video penyuluhan. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan kepada penyuluh dan petani dalam rangka meningkatkan peran penyuluh dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada petani yang dilaksanakan di Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Meranti. Pelatihan diikuti oleh 17 orang penyuluh dan 22 orang petani. Hasil dari kegiatan menujukkan bahwa peserta sangat senang dan antusias dengan adanya pelatihan ini, dan dapat menambah pengetahuan baru dan meningkatkan keterampilan peserta tentang berbagai macam media penyuluhan dan khususnya peserta telah memiliki keterampilan teknik dasar membuat media video untuk penyuluhan. Pembinaan lebih lanjut masih terus dilakukan, dengan terus menjalin komunikasi dengan peserta dan bahkan peserta bersedia untuk datang memperdalam keterampilan pembuatan video. Kata kunci : Pelatihan, Media, Video, Penyuluhan ABSTRACT                The purpose of this training activity is to improve the knowledge and skill of extension and sago farmers about the media of extension and technique of making the media of extension in the form of extension video.This activity is conducted in the form of training to extension workers and farmers in order to increase the role of extension workers in the implementation of extension activities to farmers conducted in the Department of Agriculture District of Meranti Islands. The training was attended by 17 extension workers and 22 peasants. The results of the activities showed that the participants were very happy and enthusiastic about the training, and could add new knowledge and improve the lesson about various media of counseling and in particular the participants already have media making technique for extension. Further coaching continues, with continued communication with participants and even participants to come to deepen the making of the video. Keywords: Training, Media, Video, Extension