cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY" : 10 Documents clear
RESOSIALISASI WARGA BINAAN DI LEMBAGA PENAHANAN (STUDI KASUS DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B BANYUMAS) Riyanti, Eka
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resosialisasi mengupayakan penerimaan masyarakat terhadap warga binaan pemasyarakatan setelah masa pidananya berakhir dengan membentuk kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan melalui pembinaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan melalui proses resosialisasi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas dan mengetahui hambatan proses resosialisasi warga binaan pemasyarakatan untuk siap kembali ke masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukkan kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas meliputi program perawatan dan program pembinaan yang diupayakan sebagai bentuk kegiatan pembinaan mental, pembinaan sosial dan pembinaan keterampilan. Ketiga bentuk kegiatan tersebut memberikan kesempatan warga binaan pemasyarakatan untuk bercermin diri untuk membentuk kepribadian dirinya. Hambatan proses resosialisasi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas untuk menyiapakan warga binaan pemasyarakatan kembali ke masyarakat adalah kurangnya dukungan keluarga karena faktor jarak dan ekonomi, perlunya peningkatan sarana dan prasarana pengamanan dan pengawasan, serta peningkatan profesionalitas petugas pemasyarakatan.Resocialization seek public acceptance of prisoners after the criminal ends by forming a self-prisoners personality through coaching. This study aims to determine the formation of self-prisoners personality through the process of resocialization in State Prison Class II B Banyumas and know the resistance resocialization process of prisoners to be ready to return to society. This study was conducted using qualitative research with case study approach. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The results showed that the formation of the personality self-prisoners in the State Prison Class II B Banyumas include treatment programs and coaching programs are pursued as a form of mental development activities, social development and coaching skills. All three of these activities provide opportunities for reflection prisoners away to form his personality. Barriers resocialization process in State Prison Class II B Banyumas for Preparing prisoners back into society is the lack of family support because of the distance and the economy, the need to improve infrastructure security and surveillance, as well as increase the professionalism of correctional officers. 
UPAYA PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DI KALANGAN PEREMPUAN LANSIA DENGAN METODE JURNALISME WARGA Panggalih, Sae
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan metode jurnalisme warga sebagai upaya pemberantasan buta aksara pada kalangan perempuan lansia di TBM Warung Pasinaon. Penelitian ini dilakukan di TBM Warung Pasinaon yang terletak di Desa Tegal Sari, Kelurahan Bergas Lor, Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; wanita lansia di desa Tegal Sari lebih diprioritaskan dalam pemberantasan buta aksara karena para pria enggan untuk bergabung dalam kegiatan pembelajaran di TBM Warung Pasinaon dan lebih memilih untuk bekerja keras. Alasan yang melatarbelakangi para wanita lansia tertarik untuk bergabung menjadi anggota belajar di TBM Warung Pasinaon adalah dikarenakan mereka ingin mengubah hidup menjadi lebih baik dengan memahami baca tulis. Pemilihan metode jurnalisme warga di " Koran Pasinaon " lebih diutamakan di dalam memberantas buta aksara dikarenakan bahasa tulis yang tertuang dalam koran Pasinaon memiliki keunggulan di dalam menjaga kemampuan baca tulis warga belajar yang  didominasi oleh perempuan lansia yang notabene baru " melek huruf "  This article aims to examine the use of citizen journalism as a method of eradicating illiteracy in the elderly women in the "Warung Pasinaon" public reading . This research was conducted in public reading of Pasinaon that located in the village of Tegal Sari, Bergas Lor, Semarang regency. The results showed that: the elderly woman in the village of Tegal Sari higher priority in literacy because the men are reluctant to join in learning activities in TBM point Pasinaon and prefer to work hard. The reason behind the elderly women are interested to become members in public reading of Pasinaon because they want to change lives for the better by understanding literacy. Selection methods of citizen journalism in the "Newspaper of Pasinaon" preferably in eradicating illiteracy because the written language has an advantage in maintaining literacy learning community that is dominated by elderly women are in fact new "literacy".
KOMODIFIKASI MAKAM DALAM PERSPEKTIF SOSIAL-EKONOMI (Studi Kasus di Makam Sunan Kalijaga Demak) Komariyah, Siti
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makam Sunan Kalijaga merupakan salah satu makam penyebar agama islam di tanah Jawa. Perkembangan pariwisata menyebabkan pergeseran fungsi dan nilai makam. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengungkap komodifikasi Makam Sunan Kalijaga Demak, dengan masalah penelitian meliputi: (1) bagaimana bentuk komodifikasi, (2) faktor komodifikasi makam, (3) peran masyarakat dalam mendorong komodifikasi, (4) dampak komodifikasi. Tujuan penelitian: mengungkap komodifikasi Makam Sunan Kalijaga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Kelurahan Kadilangu, yang berfokus di sepanjang jalan masuk menuju makam. Hasil penelitian diketahui bahwa : (1) adanya komodifikasi makam dengan bentuk sebagai berikut : pedagang baju, souvenir, jasa parkir, kamar mandi,jasa memimpin do’a dan penyedia penginapan, (2) faktor-faktor komodifikasi dilatar belakangi oleh motif ekonomi, perubahan potensi daerah,waktu kerja yang efektif, lokasi usaha strategis, jumlah pengunjung yang tinggi dan pemberian pelayanan kepada pengunjung, (3) masyarakat mendukung terjadinya komodifikasi makam, (4) keberadaan makam membawa dampak positif khususnya dalam bidang sosial-ekonomi.Sunan Kalijaga is one tomb propagator of Islam in Java. Tourism development led to a shift in the function and value of the tomb. The aim of research carried out to reveal the commodification of Sunan Kalijaga Demak, with research issues include: (1) how the form of commodification, (2) factors commodification tomb, (3) the role of the community in encouraging the commodification, (4) the impact of commodification. Objective: to uncover the commodification of Sunan Kalijaga. This study used qualitative methods. The location of research in Sub Kadilangu, which focuses on all the entrance to the tomb. The results reveal that: (1) the existence of the tomb with the commodification of the following forms: merchant clothes, souvenirs, parking services, bathroom, lead prayer services and accommodation providers, (2) factors commodification motivated by economic motives, changes potential of the region, the effective working time, strategic business location, a high number of visitors and the provision of services to visitors, (3) the community supports the commodification of the tomb, (4) the existence of the tomb had a positive impact, especially in the field of socio-economics.
ETOS BUDAYA KERJA PEDAGANG ETNIS TIONGHOA DI PASAR SEMAWIS SEMARANG Amalia, Fitri
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk membahas etos budaya kerja pedagang etnis Tionghoa di pasar Semawis Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalan dan dokumentasi. Validitas data penelitian ini diperoleh dengan triangulasi sumber.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive analysis models dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos budaya kerja yang dimiliki pedagang etnis Tionghoa terdapat enam etos kerja diantaranya; kerja keras, hemat (hidup sederhana), disiplin, jujur, kemandirian dan profit oriented. Terbentuknya etos budaya kerja disebabkan oleh faktor kekerabatan, faktor tradisi atau adat-istiadat serta faktor ilmu pengetahuan. Faktor kekerabatan; berguna sebagai melanjutkan usaha keluarga dari generasi ke generasi selanjutnya, faktor budaya; sebagai kebiasaan pedagang Tionghoa yang sudah melekat dalam usaha perdagangan yang memiliki prinsip “buka awal tutup akhir”, faktor ilmu pengetahuan; latar belakang pendidikan dan kemauan untuk belajar. Etos budaya kerja pedagang etnis Tionghoa berimplikasi terhadap kehidupan bagi pedagang etnis Tionghoa dalam bidang ekonomi dan sosial-budaya. Implikasi bidang ekonomi; memberikan kesejahteraan bagi keadaan ekonomi keluarga, menumbuhkan orientasi masa depan di bidang ekonomi sedangkan implikasi bidang sosial budaya; sebagai eksistensi budaya, memperkuat solidaritas dan semakin mengokohkan identitas atau jatidiri.This research goal is to learn about culture work ethos of Chinese ethnic merchants in Semarang, Semawis market. Research method used in this research is qualitative research method. Procedures for collecting data done with participation observation, deep interview, and documentation. This research data validity can be taken by triangulation of the source. Data analysis in this research use interactive analysis models with steps of collecting data, reducing data, presenting data, and getting conclusion or verification. The results of this research show that culture work ethos that had by Chinese ethnic merchants is there are six work ethos, like : workhard, economical (simple life), discipline, honest, autonomous and profit oriented. The formation of cultural work ethos caused by kinship factor, tradition or mores factor and knowledge factor. Tradition factor, used as for continuing family trade from generation to next generation. Culture work, as a habitual of Chinese ethnic merchants that have sticked in commercial effort that have a principle “early open end close”, knowledge factor for education background and willingness to study.  Culture work ethos of Chinese ethnic merchants have implication in their life on economic and social-culture field. Economic implication; give prosperity for family economic situation, grow future orientation in economic field meanwhile in social-culture field, as culture existence, reinforce solidarity and give strength in identity more than more.  
DARI DESA KE ASRAMA Reproduksi Perilaku Kesehatan di Kalangan Mahasiswi Bidikmisi Penghuni Asrama Mahasiswa I Universitas Negeri Semarang Sari, Wahyu Triana
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan salah satu universitas di Indonesia yang memiliki jumlah mahasiswa cukup tinggi. Mahasiswa Unnes memiliki latar belakang ekonomi yang beragam, dan berdampak pada dibukanya beasiswa. Beasiswa di Unnes yang dianggap paling membantu yaitu beasiswa Bidikmisi, karena memberikan biaya pendidikan gratis selama delapan semester dan uang saku. Sejak tahun 2011, mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan untuk tinggal di Asrama Mahasiswa I Universitas Negeri Semarang. Mahasiswi berasal dari berbagai daerah dengan kebudayaan yang berbeda dan memiliki perilaku yang beragam pula. Kebiasaan sebelum tinggal di asrama dapat memengaruhi perilaku kesehatan mahasiswi di asrama. Fokus dalam penelitian ini yaitu reproduksi perilaku kesehatan. Alat analisis yang digunakan yaitu konsep perilaku kesehatan dari World Health Organization (WHO) dan reproduksi kebudayaan.   Pendekatan dalam penelitian ini yaitu kualitatif, dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mahasiswi memengaruhi perilaku kesehatan mahasiswi setelah menempati asrama sebagai wujud reproduksi kebudayaan.State University of Semarang (Unnes) is one of the university in Indonesia which has the high quantity of students. Students of Unnes have variety economical backgroud. It influence to the number of schoolarship given by goverment. One of the schoolarship in Unnes which the most helpful is Bidikmisi schoolarship, because it gives free educational cost for eight semester and its living cost. Since 2011, Bidikmisi students must live in Asrama Mahasiswa I Universitas Negeri Semarang. The students come from variety region with heterogen culture and behaviour. Student’s habbit before live in dorm can influence student’s healthy behaviour at the dorm. It focuses in knowing the reproduction of student’s healthy behaviour. The analisys tool in this reseach uses the concept of helathy behaviour from World Health Organization (WHO) and culture reproduction concept. This reseach used qualitative method by collecting data with interview, observation, and documentation. The result of this reseach is the student’s habbit at home influence the healthy behavior at the dorm, as reproduction culture.
MITOS DAYEUH LEMAH KAPUTIHAN PADA MASYARAKAT DUSUN JALAWASTU KABUPATEN BREBES (Tinjauan Strukturalisme Levi-Strauss) Sunanang, Asep; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menganalisis mitos Dayeuh Lemah Kaputihan. Mitos ini merupakan mitos yang berkembang pada masyarakat Dusun Jalawastu Kabupaten Brebes yang berarti tanah suci tempat tinggal para dewa dan wali, sehingga tidak boleh berkata dan berperilaku kotor. Tujuan artikel ini adalah untuk mengungkap struktur mitos Dayeuh Lemah Kaputihan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, serta teori strukturalisme Levi-Strauss sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: (1) mitos Dayeuh Lemah Kaputihan lahir saat zaman Hindu saat Ragawijaya bertapa di Gunung Sagara. Mitos ini berisi sejumlah pantangan, yaitu: pantangan menggunakan genteng, batu-bata dan semen ketika membuat sebuah bangunan, pantangan memelihara angsa, kerbau dan kambing gimbas, pantangan menanam bawang dan kacang tanah. (2) Mitos Dayeuh Lemah Kaputihan berusaha mengungkap identitas budaya masyarakat Dusun Jalawastu, yaitu sinkretisasi etnis dan religi, (3) masyarakat masih mempercayai dan melaksanakan pantangan yang ada dalam mitos, sebagai bentuk penguatan identitas budaya.
MODAL SOSIAL PETANI CENGKEH DALAM MENDUKUNG USAHA PERTANIAN TANAMAN CENGKEH (Studi Kasus di Desa Ketanda Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas) Malik, Imam
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas peran modal sosial petani cengkeh dalam mendukung usaha pertanian tanaman cengkeh. Lokasi penelitiannya di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Pertanian cengkeh adalah salah satu pertanian yang pernah menjadi komoditi unggulan bagi petani di Indonesia, begitu juga bagi petani di Desa Ketanda, hingga akhirnya petani harus merugi karena cengkeh tidak laku di pasaran. Saat ini hanya beberapa petani cengkeh yang masih bertahan untuk tetap bertani cengkeh, hal ini tidak terlepas dari modal sosial yang dimiliki oleh para petani cengkeh. Hasil Penelitian menunjukan bahwa petani memiliki alasan kuat untuk tetap mempertahankan pertanian cengkeh yang dimiliki. Alasan petanidalammempertahankanpertaniancengkehnya diperoleh dari modal sosial yang dimiliki oleh para petani cengkeh. Modal sosial yang dimaksud yaitu berupa jaringan, trust, serta nilai dan norma. Petani memanfaatkan modal sosial yang mereka miliki melalui beberapa cara, yaitu: memanfaatkan jaringan untuk meningkatkan kemampuan pertanian cengkeh petani, untukmendistribusikan hasil panen, memanfaatkan nilai dan norma sebagai pengendaliandidalam usaha pertanian cengkeh, serta menjadikan trust sebagai dasar dalam mengambangkan pertanian cengkeh.Modal sosial yang dimiliki petani cengkeh saat ini berperan sebagai sarana informasi untuk mengembangkan pertanian cengkeh serta sebagai sarana untuk mendapatkan akses untuk melakukan pengembangan usaha pertanian cengkeh di Desa Ketanda.This article to discusses about social capital of farmer clove in supporting agricultural clove business. The location of the research is in Ketanda, Sumpiuh, Banyumas regency. Agricultural clove is one of agriculture that had ever been superior commodity for the farmers in Indonesia, especially in Ketanda. However, the farmers ever got lost because the clove was costless in the market. Today, there are some of the farmers who are able to maintain in this agriculture. Those are not separated from social capital from the farmers clove. The research showed that  the farmers have forceful reason to maintain agricultural clove. It is gotten from social capital of the farmers.  It is is channel, trust, norm and value. Farmers use their social capital in some effort, these efforts are: maintenance and replanting efforts cloves, distribution effort yields, attempts to impose values and norms in agricultural activities clove, and make the trust as a basis for agricultural float clove The social capital has role as information medium in agricultural clove, and it is as getting access information about agricultural clove.
KEBIJAKAN SEMU: SEBUAH ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN KELOMPOK BELAJAR (KEJAR) PAKET C WIDYA WIYATA MANDALA DI PKBM PRATAMA KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG Kinasih, Intan Ayu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan program pendidikan kesetaraan Kejar Paket C Widya Wiyata Mandala di PKBM Pratama Kecamatan Batang Kabupaten Batang, yang dalam penerapannya memunculkan penyimpangan-penyimpangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan deskriptif mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyimpangan dilakukan oleh oknum warga belajar dan alumni Kejar Paket C untuk memperoleh ijazah dalam rangka mewujudkan kepentingan pencapaian status sosial yang lebih tinggi dan mobilitas sosial vertikal. Penyimpangan yang terjadi dalam penerapan Kejar Paket C di Widya Wiyata Mandala merupakan hasil pemberian cap dari konstruksi masyarakat mengenai stigma Kejar Paket C yang dianggap sebagai wujud pendidikan dengan kualitas rendah dan sumber segala kecurangan. Upaya untuk membenahi pelaksanaan terbentur oleh pemberian cap yang sudah terlanjur langgeng mengenai stigma yang keliru.
OMODIFIKASI SINTREN KUMAR BUDOYO DALAM ARUS MODERNISASI Ghofur, Abdul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses, faktor-faktor pendorong, dan dampak komodifikasi Sintren Kumar Budoyo dalam arus modernisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proses komodifikasi Sintren Kumar Budoyo merupakan suatu siklus, mulai dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi, yang disokong oleh seniman, pemerintah, dan masyarakat apresiator. Faktor-faktor pendorong komodifikasi Sintren Kumar Budoyo meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas perubahan spirit dalam berkesenian sintren, dan kreativitas pengembangan estetika berkesenian sintren. Faktor eksternalnya adalah pengaruh media dan budaya modern, serta permintaan konsumen. Dampak komodifikasi Sintren Kumar Budoyo meliputi dampak sosial ekonomi dan dampak sosial budaya. Pada dampak sosial ekonomi, komodifikasi Sintren Kumar Budoyo menyebabkan meningkatnya pendapatan seniman. Dampak sosial budaya tercermin pada kaburnya identitas dan nilai-nilai sejarah sintren, serta pergeseran fungsi sintren. This study is to explain the process, stimulation factors, and impact of commodification Sintren Kumar Budoyo in relation of modernization. It used qualitative research method with a case study approach. The results showed that, process of commodification Sintren Budoyo Kumar is a cycle, from production, distribution, and consumption, which supported by artists, government, and appreciators society. Stimulation factors of the commodification Sintren Kumar Budoyo include internal factors and external factors. The internal factors consist of changes in art sintren spirit, and creativity development sintren art aesthetic. External factor is the influence of media and modern culture, also consumer demand. Commodification impact of Sintren Kumar Budoyo include socio-economic and socio-cultural impact. On the socio-economic impacts, commodification of Sintren Kumar Budoyo led to increase revenue artists. While the socio-cultural impact is reflected in the blurring of identities and values sintren history, as well as a shift function sintren.  
TRADISI NGENGER DALAM KONTEKS BRIDE SERVICE PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA BOTORECO KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA Kurnianingsih, Yunika Susila
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi ngenger seperti halnya bride service merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara pelaku ngenger mengabdi di rumah calon mertuanya selama beberapa waktu. Pelaku ngenger adalah calon pengantin laki-laki atau perempuan di Desa Botoreco Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora yang berbeda dengan bride service di daerah lain yang hanya dilakukan oleh calon pengantin laki-laki saja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi pada informan yang terdiri dari pelaku ngenger, calon istri atau suami, penerima ngenger, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat. Analisis dilakukan reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) tradisi ngenger masih dilakukan karena tujuan tradisi ngenger yang baik sebagai persiapan calon pengantin ke tahap perkawinan yaitu mengenai memahami adab berumah tangga, mengenal calon pasangan dan calon mertuanya, menunjukkan kesetiaan, berinteraksi dengan masyarakat, dan meneruskan sistem pertanian, serta 2) perubahan tradisi ngenger dipengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan agama sehingga tradisi tersebut berubah mengikuti perkembangan zaman.

Page 1 of 1 | Total Record : 10