cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Fashion and Fashion Education Journal
ISSN : 22526803     EISSN : 28280237     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2021)" : 20 Documents clear
PERBEDAAN HASIL PENCELUPAN BATIK MENGGUNAKAN BONGGOL PISANG DENGAN MORDAN TUNJUNG, KAPUR DAN JERUK NIPIS Kartika, Feny Fitri; Krisnawati, Maria; Aulia, Sofwah
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.15845

Abstract

Abstract. This study aims to determine how the results and differences that arise from the test of fastness, sharpness of motifs and color direction on the immersion results using mordan tunjung, lime, and lime. The research used experimental research method with independent variable (mordan tunjung, lime and lime) and dependent variable (fastness, sharpness of motif and color direction). Data collection techniques used were observation method, documentation method and laboratory test with analysis that is mean analysis on test of fastness and sharpness of motif, then descriptive analysis on color direction test. The results of the fastness test and the sharpness of the best motif on mordan lime. The results of the color direction test show pecan on mordan tunjung, cinnamon on mordan lime, and caramel on mordan lime. The conclusion of this research is banana hump can be used as batik nature dye, and there are differences in the result of batik dyeing using banana bonggol with mordan tunjung, lime, and lime. Keywords: Banana Stalk, Tunjung, Lime, Lime, Mordan Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil dan perbedaan yang muncul dari uji ketahanan luntur, ketajaman motif dan arah warna pada hasil pencelupan menggunakan mordan tunjung, kapur, dan jeruk nipis. Penelitian menggunakan metode penelitian eksperimen dengan variabel bebas (mordan tunjung, kapur dan jeruk nipis) dan variabel terikat (ketahanan luntur, ketajaman motif dan arah warna). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, metode dokumentasi dan uji laboratorium dengan analisis yaitu analisis rerata (mean) pada uji ketahanan luntur dan ketajaman motif, kemudian analisis deskriptif pada uji arah warna. Hasil uji ketahanan luntur dan ketajaman motif paling baik pada mordan kapur. Hasil uji arah warna menunjukkan pecan pada mordan tunjung, cinnamon pada mordan kapur, dan caramel pada mordan jeruk nipis. Simpulan penelitian ini adalah bonggol pisang dapat digunakan sebagai pewarna alam batik, dan terdapat perbedaan pada hasil pencelupan batik menggunakan bonggol pisang dengan mordan tunjung, kapur, dan jeruk nipis. Kata Kunci: Bonggol Pisang, Tunjung, Kapur, Jeruk Nipis, Mordan
PENGGUNAAN ZAT PEWARNA ALAMI DARI BENALU POHON PETAI SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNA BATIK Sani, Diyan Satwika; Kusumastuti, Adhi; Sagita, Amelia
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.16721

Abstract

Abstract. The research done by experimental research method with independent variable (mordan alum, lime, and tunjung) and dependent variable (color aging, color fastness to washing and staining of white cloth). Data collection techniques are used observation method, documentation method, and laboratory test. The analysis is used to descriptiveanalysis on all laboratory test results. The most concentrated color aging test on mordan tunjung. Fade resistance test results against leaching and staining of white fabrics have the same result on every mordan with a value of 3 (enough) for mordan tunjung and a value of 3-4 (good enough) for mordan lime and alum. The conclusion of this research is the parasite petai tree can be used as batik natural dye, for the difference research of dyeing batik clote using parasite petai tree with mordan alum, lime and tunjung. Keywords: Batik, Parasite Petal Tree, Natural Dyes Abstrak. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian eksperimen dengan variabel bebas (mordan tawas, kapur dan tunjung) dan variabel terikat (ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian serta penodaan terhadap kain putih). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, metode dokumentasi dan uji laboratorium.Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif pada semua hasil uji laboratorium. Hasil uji ketuaan warna yang paling pekat pada mordan tunjung. Hasil pengujian ketahanan luntur terhadap pencucian dan penodaan terhadap kain putih memiliki hasil yang sama pada setiap mordan dengan nilai 3(cukup) untuk mordan tunjung dan nilai 3-4 (cukup baik) untuk mordan kapur tohor dan tawas. Simpulan penelitian ini adalah benalu pohon petai dapat digunakan sebagai pewana alami batik, terdapat perbedaan hasil pencelupan kain batik menggunakan benalu pohon petai dengan mordan tawas, kapur tohor dan tunjung. Kata Kunci: Batik, Benalu Pohon Petai, Pewarna Alam
ANALISIS KUALITAS HASIL ROK DARI LIMBAH KAIN SPANDEX DENGAN TEKNIK KAIT (CROCHET) Setiawati, Desy; Widowati, Widowati; Prasetyaningtyas, Wulansari
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.32600

Abstract

Abstract. Cloth spandex waste is only used as the linen like households, napkin, and placemats, hence to be explored by making a skirt from waste a cloth spandex with crochet teknique.The purpose of this research to know the quality of the outcome a skirt from waste spandex with crochet teknique. The population in this study were 80 students who had taken the Engineering Course for Cain. Methods of data collection using questionnaires and data analysis using percentage descriptive analysis. The percentage of descriptive analysis results showed skirts from spandex fabric waste with crochet technique is high quality with a percentage of 90.19%. Conclusion of skirts from spandex fabric waste with a very high quality with percentage of 90,19%, so that the waste can be used to make spandex skirt with crochet technique. Keywords: Crochet; Quality; Cloth Spandex Waste; Skirt. Abstrak. Limbah kain spandex hanya dimanfaatkan sebagai lenan rumah tangga seperti keset, lap, dan alas piring, oleh karena itu akan dieksplor dengan membuat rok dari limbah kain spandex dengan teknik kait. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas hasil rok dari limbah spandex dengan teknik kait (crochet). Objek dalam penelitian ini adalah limbah kain spandex yang merupakan limbah dari pabrik tekstil yang masih jarang digunakan kembali dan cenderung mencemari lingkungan Populasi dalam penelitian ini adalah 80 mahasiswa yang telah menempuh Mata Kuliah Teknik Buat Kain. Teknik pengambilan sampel Proportionate Stratified Random Sampling sebesar 44 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan rok dari limbah kain spandex dengan teknik kait berkualitas tinggi dengan persentase sebesar 90,19%. Simpulan rok memiliki kualitas sangat tinggi dengan persentase sebesar 90,19% sehingga limbah spandex bisa digunakan untuk membuat rok kait. Kata Kunci: Crochet; Kualitas; Limbah Kain Spandex; Rok
HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT (STUDI KASUS PESERTA DIDIK BIPTAK DISPERINDAG PROVINSI JAWA TENGAH) Aisyah, Ismi; Musdalifah, Musdalifah; Diva, Rahmatul
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.32918

Abstract

Abstract. Garment sewing operator skills training at the Textile and Footwear Product Industry Center (BIPTAK) is one of the non-formal educational institutions that has heterogeneous students, from different educational backgrounds, diverse learning motivations as well. This heterogeneous level that makes the success of learning every student is not the same between students with one another. The analytical method used is multiple linear regression method using SPSS. Data collection techniques used in this study used a questionnaire, observation and documentation. The results of the data analysis showed that there was a positive and significant relationship between the variables of age, education, and motivation with learning outcomes in sewing, where the R value was 0,441 and the significance value for the relationship of age, education, and motivation simultaneously with sewing learning outcomes was 0,033 > 0,05. The coefficient of determination of 19,4% shows that age, education, and motivation contribute to learning outcomes in sewing. Keywords: Sewing; Motivation; Education; Age Abstrak. Pelatihan keterampilan operator jahit garmen di Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang memiliki peserta didik yang heterogen, dari latar belakang jenjang pendidikan yang berbeda-beda, usia yang beragam dan motivasi belajar yang beragam pula. Tingkat heterogen ini yang membuat keberhasilan belajar setiap peserta didik tidaklah sama antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linier berganda menggunakan bantuan SPSS. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Hasil dari analisis data diperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel usia, pendidikan, dan motivasi dengan hasil belajar menjahit, dimana nilai R sebesar 0,441 dan nilai signifikansi untuk hubungan usia, pendidikan, dan motivasi secara simultan dengan hasil belajar menjahit adalah sebesar 0,033 > 0,05. Koefisien determinasi sebesar 19,4% menunjukkan bahwa usia, pendidikan, dan motivasi memberikan konstribusi terhadap hasil belajar menjahit. Kata Kunci: Menjahit; Motivasi; Pendidikan; Usia
KUALITAS HASIL BUSANA KERJA MENGGUNAKAN LINING KAIN ERRO DAN KAIN ASAHI Sakdiyah, Fitrah; Wahyuningsih, Sri Endah; Ainul Hukma, Nabila Fitria
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.32961

Abstract

Abstract. The purposed of the research was to describe about the quality of work cloth with erro and asahi fabric lining. The method of the research was an experiment research with quantity data. The steps of this research were 1) product of work cloth , 2) fitting by experts, 3) data analysis, 4) result. Data collection methods in this research are observations, literature review, and observasion sheet . Data analysis techniques used descriptive percentage. The result of the product validation aspect got 82% (very good) and assesment of instrument got 84,4% (very good). The conclutions of this research was needed to describe of quality of work cloth with erro and asahi fabic lining. The quality of work cloth with erro got 92,88% (very comfortable) for the comfortable and asahi fabric got 74,88% (comfortable enough). The advice from this research is asahi fabric is less recommended for lining of work cloth. Keywords: asahi fabric; erro fabric; lining; work cloth Abstrak. Penelitian ini bertujuan mendeskribsikan kualitas hasil busana kerja menggunakan kain erro dan kain asahi. Metode penelitian ini eksperimen dengan data kuantitatif. Langkah penelitian antara lain 1) hasil produk busana kerja, 2) fitting oleh panelis, 3) analisis data, 4) hasil. Metode pengumpulan data yaitu observasi, studi pustaka, dan lembar pengamatan. Analisis data yang digunakan adalah descriptive persentase. Hasil validasi produk mendapat 82% (sangat baik) dan validasi instrument sebesar 84,4% (sangat baik). Kesimpulan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kualitas dari busana kerja dengan lining kain erro dan kain asahi. Kualitas dari busana kerja menggunakan kain erro untuk kenyamanan mendapat 92,88% (sangat nyaman) dan kain asahi 74,88% (cukup nyaman). Saran dari penelitian ini adalah kain asahi kurang dianjurkan sebagai lining busana kerja. Kata Kunci: Busana Kerja, Kain Asahi, Kain Erro, Pelapis
OPTIMALISASI PEMBUATAN MALAM BATIK DAUR ULANG MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Fauziyah, Fauziyah; Syamwil, Rodia; Haerudin, Wulansari Agus
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.36193

Abstract

Abstract. Recycled batik wax is a type of batik night that is produced from the waste processing of ex-pelorodan night, the process of making recycled night is called njebor. This study aims to obtain the optimal composition of the recycled batik night by the Taguchi method, consisting of 4 controlled factors namely used nights, gondorukem, paraffin and kendal, each of which has 3 levels. The number of levels and factors available can be determined by the number of rows for the orthogonal array matrix, which is 9 so that the appropriate orthogonal array is setting the optimal level of the quality level of the sharpness of the motif as a basis for improving the quality of recycled batik wax products is used for 420 grams of night, 80 grams of gondorukem, 70 grams of paraffin and 30 grams of kendal, from the analysis of variance mean and SNR gives the result that F count is greater than This F table means that all factors are significant for the sharpness of the motives. Keywords: wax, batik, taguchi Abstrak. Lilin batik daur ulang adalah jenis batik malam yang dihasilkan dari pengolahan limbah malam ex-pelorodan, proses pembuatan malam daur ulang disebut njebor. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi malam batik daur ulang yang optimal dengan metode Taguchi, terdiri dari 4 faktor terkontrol yaitu malam bekas, gondorukem, parafin dan kendal yang masing-masing memiliki 3 level. Banyaknya level dan faktor yang tersedia dapat ditentukan dengan banyaknya baris matriks orthogonal array yaitu 9 sehingga orthogonal array yang sesuai adalah penetapan tingkat mutu tingkat ketajaman motif yang optimal sebagai dasar peningkatan mutu produk daur ulang batik lilin yang digunakan untuk 420 gram malam, 80 gram gondorukem, 70 gram parafin dan 30 gram kendal, dari analisis varians mean dan SNR memberikan hasil bahwa F hitung lebih besar dari F tabel ini berarti semua faktor signifikan terhadap ketajaman motif. Kata Kunci: malam, batik, taguchi
ANALISIS PEMBUATAN COWL DRAPERY DENGAN TEKNIK DRAPING PADA BUSANA Nurlita, Ela; Yasnidawati, Yasnidawati
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.48618

Abstract

Abstract. This study aims to describe the results of cowl drapery using the draping technique. The type of research used is applied research. The object of research is cowl drapery using draping technique. The research instrument uses an assessment format with a Likert Scale. The assessment is carried out by 3 panelists, namely lecturers who are experts in the field of clothing, by fitting. The data analysis technique used is quantitative descriptive and inferential analysis. The results of the cowl drapery using the draping technique show that the results of the cowl drapery using the draping technique obtained an assessment result with a percentage value of 80.21% categorized as appropriate. Based on the t-test, it was found that the average results were significant between the results of cowl drapery using the draping technique with a significance level of 0.05. Keywords: Cowl drapery; draping; Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan hasil cowl drapery menggunakan Teknik Draping. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan. Objek penelitian yaitu cowl drapery menggunakan teknik draping. Instrumen penelitian memakai format penilaian dengan Skala Likert. Penilaian dilakukan oleh 3 orang panelis yaitu dosen yang ahli dalam bidang busana, dengan cara fitting. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuatitatif dan analisis inferensial. Hasil cowl drapery menggunakan Teknik Draping menunjukkan hasil cowl drapery menggunakan teknik draping didapatkan hasil penilaian dengan nilai persentase sebesar 80.21 % dikategorikan Sesuai. Berdasarkan uji t didapatkan hasil rata-rata penilaian yang signifikan antara hasil jadi cowl drapery menggunakan teknik draping dengan taraf signifikansi sebesar 0.05. Kata Kunci: Cowl drapery; draping;
PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBUATAN PELENGKAP BUSANA PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DI MA AL KHOIRIYYAH SEMARANG Amalia, Pujawati Khairul; Sawitri, Sicilia
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.49076

Abstract

Abstract. The results of observations in the field present that student understanding of making complementary clothing crafts from patchwork waste in Craft Subjects took a long time, lack of teaching materials that support practical learning activities, and limited learning time are some of the things that make Craft Subjects difficult to understand. This research was conducted to develop e-modules as a medium for learning crafts as well as to determine the level of feasibility. This research is a Research and Development (R&D) which consists of six stage: potential and problems, data collection, product design, product validation, product revision, and product testing. The validation process was carried out by six expert lecturers and three vocational teachers. The e-module also tested on 15 students of class XI MA Al Khoiriyyah Semarang. The results of the feasibility of the e-module by the validator from the material aspect obtained a percentage of 85% (very feasible), media aspect 89% (very feasible), the user (teacher) aspect 88% (very feasible), and student assessments obtained a percentage of 91% (very feasible). This study concludes that there is a need for e-modules as learning media because the media is easy to operate and appropriate to be used for independent study. The feasibility level of e-modules by material experts, media, and teachers was declared very feasible. The results of student assessments of e-modules were declared very feasible so that e-modules were declared suitable for use in craft learning aspects of crafts. Keywords: crafts, patchwork, complementary fashion, development, e-module. Abstrak. Hasil observasi di lapangan menunjukkan pemahaman siswa terhadap pembuatan kerajinan pelengkap busana dari limbah kain perca pada Mata Pelajaran Prakarya membutuhkan waktu cukup lama, kurangnya bahan ajar yang mendukung kegiatan pembelajaran praktik, serta keterbatasan waktu pembelajaran adalah beberapa hal yang menjadkan Mata Pelajaran Prakarya aspek kerajinan sulit dipahami. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan e-modul sebagai media pembelajaran Prakarya dan untuk mengetahui tingkat kelayakannya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang terdiri dari 6 tahap, yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, dan uji coba produk. Validasi dilakukan oleh 6 dosen ahli dan 3 guru SMK. E-modul diuji cobakan pada 15 siswa kelas XI MA Al Khoiriyyah Semarang. Hasil kelayakan e-modul oleh validator dari aspek materi diperoleh persentase 85% (sangat layak), aspek media 89% (sangat layak), aspek pengguna (guru) 88% (sangat layak), dan penilaian siswa diperoleh persentase 91% (sangat layak). Simpulan penelitian ini adalah adanya kebutuhan e-modul sebagai media pembelajaran karena media tersebut mudah dioperasikan dan dapat digunakan untuk belajar secara mandiri. Tingkat kelayakan e-modul oleh ahli materi, media, dan guru dinyatakan sangat layak, hasil penilaian siswa terhadap e-modul dinyatakan sangat layak, sehingga e-modul dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran Prakarya aspek kerajinan. Kata Kunci: kerajinan, kain perca, pelengkap busana, pengembangan, e-modul.
PEMBUATAN BUSANA BERKUALITAS DARI LIMBAH TEKSTIL MELALUI BRAND CICLO.TH MENGGUNAKAN TEKNIK MIXED MEDIA Nayoan, Jovinka Rizky; Gema Fitri, An Nisa; Umaroh, Cindi Fadilatul; Maharani, Dewi Astri; Farhan, Farhan; Irianti, Agus Hery Supadmi
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.49681

Abstract

Abstract. In this era of globalization, industrial growth in Indonesia occurs very rapidly, causing environmental problems, especially waste originating from industrial disposal reaching 3% (2018: PKLH). When textile waste ends up in landfills, the clothes will be difficult to decompose. Therefore, it is necessary to minimize overcoming waste pollution. Implementing an upcycle using 3R will minimize the increase in waste due to textiles in Indonesia. The purpose of this paper is to make quality fashion products to reduce textile waste by applying 3R using mixed media techniques. To overcome these problems the method used is the ADDIE Model development method. The development model using ADDIE has 5 stages, namely Analysis (analysis), Design (design), Development (development), Implementation (implementation / execution), and Evaluation (evaluation / feedback). The results of expert validation indicate that this product is feasible to produce, while the results of the implementation by conducting trials in small groups show that this product is up-to-date, cheap, comfortable to use, has a unique motif and has nuances of the culture of the City of Malang. Keywords: waste, used clothes, mixed media, tripshop, and ciclo.th Abstrak. Pada era globalisasi ini pertumbuhan industri di indonesia terjadi sangat pesat, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan, khususnya limbah yang berasal dari pembuangan industri mencapai 3% (2018: PKLH). Ketika limbah tekstil itu berakhir di tempat pembuangan akhir, maka pakaian itu akan sulit terurai. Maka dari itu untuk meminimalisir mengatasi pencemaran limbah dibutuhkan. Menerapkan upcycle menggunakan 3R akan meminimalisir meningkatnya limbah akibat tekstil di Indonesia. Tujuan dari penulisan ini adalah Membuat Produk busana berkualitas guna mengurangi limbah tekstil dengan menerapkan 3R dengan menggunakan teknik mixed media. Untuk mengatasi permasalahan tersebut metode yang digunakan adalah metode pengembangan Model ADDIE. Model pengembangan menggunakan ADDIE terdapat 5 tahap yaitu Analysis (analisa), Design (desain/perancangan), Development (pengembangan), Implementation (implementasi/eksekusi), dan Evaluation (evaluasi/ umpan balik). Hasil validasi ahli menunjukkan produk ini layak diproduksi, sedangkan hasil implementasi dg melakukan uji coba pada kelompok kecil menunjukkan bahwa produk ini Uptodate, murah, nyaman dipakai, motifnya unik serta bernuansa budaya Kota Malang. Kata Kunci: limbah, pakaian bekas, mixed media, triftshop, dan ciclo.th
PELATIHAN PEMBUATAN ECOPRINT PADA IBU-IBU PKK DI KELURAHAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Sholikhah, Roudlotus; Widowati, Widowati; Nurmasitah, Sita
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.50612

Abstract

Abstract. This service aims to provide training on making Ecoprints for PKK women in the Kalisegoro Gunungpati village which has the potential to increase the creative industry with products that have economic value and are worth selling. The methods implemented in this community service are: (1) providing theoretical material about making Ecoprints and entrepreneurship which will be delivered using lecture and discussion methods, (2) practical materials for making Ecoprints and entrepreneurship are given using demonstration methods, exercises and project-based learning, (3) monitoring and evaluation. The instrument used to measure the success of the training is a product assessment sheet. The training activities made the Ecoprint of housewives in Gunungpati Village to be carried out properly and smoothly. The implementation of the training makes the Ecoprint can be carried out according to the plan, all the planned materials can be carried out properly. There has been an increase in understanding from 40% to 80% of materials regarding Ecoprint. The results of the evaluation of the Ecoprint making training in Kalisogoro Gunungpati Village, namely an increase in the understanding and ability of participants before and after being given training on making Ecoprints, among others, are as follows: 1) mastery of the use of tools and materials for making Ecoprints from 26% increased to 95%; 2) mastery of Ecoprint manufacturing techniques from 0% increased to 98%; 3) Ecoprint creation creativity increased from 0% to 93%; 4) Ecoprint product yield increased from 0% to 100%; 5) participant participation during Ecoprint training increased from 0% to 100%; and 6) understanding of entrepreneurship theory from 10% increased to 87%. Keywords: Training, Ecoprint, Gunungpati Village Abstrak. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan membuat Ecoprint bagi ibu-ibu PKK di kelurahan Kalisegoro Gunungpati yang berpotensi untuk peningkatan industri kreatif dengan produk yang bernilai ekonomis dan layak jual. Metode yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah: (1) pemberian materi teori tentang membuat Ecoprint dan kewirausahaan yang akan disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi, (2) materi praktek membuat Ecoprint dan kewirausahaan diberikan dengan metode demontrasi, latihan dan pembelajaran berbasis proyek, (3) monitoring dan evaluasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelatihan adalah lembar penilaian produk. Kegiatan pelatihan membuat Ecoprint ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Gunungpati dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Pelaksanaan pelatihan membuat Ecoprint dapat terlaksana sesuai perencanaan, materi yang direncanakan dapat terlaksana semua dengan baik. Telah terjadi peningkatan pemahaman dari 40% menjadi 80% materi mengenai Ecoprint. Hasil evaluasi pelatihan pembuatan Ecoprint di Kelurahan Kalisogoro Gunungpati yaitu terjadi peningkatan pemahaman dan kemampuan peserta sebelum dan sesudah diberikan pelatihan pembuatan Ecoprint antara lain sebagai berikut: 1) penguasaan terhadap penggunaan alat dan bahan pembuatan Ecoprint dari 26% meningkat menjadi 95%; 2) penguasaan teknik pembuatan Ecoprint dari 0% meningkat menjadi 98%; 3) kreativitas pembuatan Ecoprint dari 0% meningkat menjadi 93%; 4) hasil produk Ecoprint dari 0% meningkat menjadi 100%; 5) partisipasi peserta selama pelatihan Ecoprint dari 0% meningkat menjadi 100%; dan 6) pemahaman teori kewirausahaan dari 10% meningkat menjadi 87%. Kata Kunci: Pelatihan, Ecoprint, Kelurahan Gunungpati

Page 1 of 2 | Total Record : 20