cover
Contact Name
Resmi Bestari Muin
Contact Email
resmi.bestari@mercubuana.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
resmi.bestari@mercubuana.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil
ISSN : 22527699     EISSN : 25985051     DOI : -
Program Studi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana. Jurnal ini terbit pertama kali pada bulan Februari 2012. Naskah dalam jurnal ini berupa hasil penelitian, inovasi – inovasi baru, makalah teknik (makalah lengkap), diskusi (berdasarkan makalah yang terbit sebelumnya) dalam bidang Teknik Sipil. Untuk mengirimkan atau mengupload naskah dapat menghubungi email: rekayasa.sipilumb@mercubuana.ac.id
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
Studi Identifikasi Mitigasi Bencana Gempa Pada Bangunan Sekolah Dasar Kaligondang Dan Rekomendasi Perbaikan Restu Faizah; Elvis Saputra; Dawam Adhiguna
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa 6,3 Skala Richter telah terjadi di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 dan mengakibatkan 5.737 orangmeninggal dunia, 38.423 orang luka-luka dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal (Bakornas, 2006).Gempa juga menimbulkan kerusakan pada fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, gedung pertemuan danbangunan pemerintah.Penelitian ini mengidentifikasi kelengkapan bangunan Sekolah Dasar di daerah rawan gempa berdasarkanPedoman Teknis Bangunan Sekolah Tahan Gempa (Kemendiknas, 2010). Bangunan sekolah yang dikaji adalahbangunan Sekolah Dasar Kaligondang Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul DIY. Data bangunan eksistingdiperoleh dari data sekunder maupun data primer dengan cara wawancara, kuosioner dan pengamatan langsungdi lapangan.Rekomendasi perbaikan mitigasi bencana gempa Sekolah Dasar Kaligondang pada penelitian ini diusulkanmenjadi acuan standar bentuk mitigasi bangunan sekolah di daerah rawan gempa, dilengkapi dengan unsurkesiapsiagaan seperti jalur evakuasi, titik kumpul dan poster-poster kebencanaan. Penelitian ini diharapkan dapatmemberi wawasan kepada para pemangku kepentingan dalam membangun sarana pendidikan yang berwawasankebencanaan, dan dapat dikembangkan untuk Sekolah Dasar di lokasi yang berbeda, atau dikembangkan untukjenis fasilitas umum dan jenis bencana lainnya.
Analisa Produktifitas Dinding Bata Ringan Dan Dinding Precast Pada Bangunan Gedung Tinggi Hunian Retna Kristiana; Aan pujiandi
Rekayasa Sipil Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinding merupakan salah satu struktur bangunan yang berfungsi untuk melindungi penghuni dari serangan hewan buas, angin, panas matahari maupun hujan. Dinding pada umumnya disusun dengan menggunakan bata merah. Akan tetapi, pada beberapa dekade ini terjadi perkembangan pada material dinding, munculnya bata ringan yangmerupakan material baru sebagai alternatif pengganti bata merah pada konstruksi dinding. Perkembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin pesat, sehingga terciptanya dinding precast.Penelitian ini menganalisa mana yang lebih efisien dari sisi waktu dan biaya. Apakah dinding bata ringan atau dinding precast. Hasil dari analisa produktivitas menunjukan bahwa nilai produktivitas pekerjaan bataringan adalah : harag material bataringan Rp. 115.000,- / m2, harga pemasangan bataringan bervariasi tiap lantainya, semakin tinggi lantainya semakin mahal harganya, harga total pemasangan bataringan Rp. 3.977.204.382,- sedangkan luas dinding yang terpasang 8.214,4 m2, sehingga harga bata ringan terpasang Rp. 484.175,- / m2, waktu pemasangan bata ringan ± 12 bulan. Sedangkan produktifitas dinding precast adalah: Harga material dinding precast Rp. 279.000,- / m2, harga pemasangan dinding precast Rp. 277.000,- /m2, total harga pemasangan dinding precast Rp. 4.567.206.000,- sehingga harga terpasang dinding precast Rp. 556.000,- / m2, waktu pemasangan dindingprecast ± 7 bulan.
Studi Kuat Geser Panel Kayu Vertikal Dengan Perkuatan Single Bracing Tulangan Baja Akibat Pembebanan Monotonik Fanny Monika; Ali Awaludin
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur panel yang digunakan sebagai dinding dalam konstruksi kayu berkontribusi dalam memberikan kekuatan lateral apabila direncanakan sesuai prosedur. Bahan panel di dalam penelitian ini terdiri dari rangka dan penutup berupa plywood yang dihubungkan ke rangka kayu dengan alat sambung paku. Kekuatan lateral pada panel ditingkatkan menggunakan penambahan bracing dari baja tulangan polos pada rangka. Benda uji divariasikan berupa panel kayu tipe I yang dihubungkan dengan rangka kayu LVL dengan alat sambung pakuCN 50 diameter 2.8 mm dan jarak antar paku 240 mm dan panel tipe II berupa panel serupa dengan tipe I tetapi diberikan perkuatan bracing tulangan polos tunggal berdiameter 8 mm posisi tarik menggunakan corner plate sebagai connector antara bracing dan rangka kayu LVL. Pengujian skala penuh dengan pembebanan monotonik dilakukan sampai penurunan 40% dari beban maksimum. Dari hasil pengujian didapatkan tahanan lateral panel yang menggunakan bracing dari tulangan polos lebih besar dibanding panel yang tidak menggunakan perkuatan. (Tahanan lateral tipe I sebesar 5625 N dan tipe II sebesar 8265 N)
Aplikasi Structural Equation Modeling Dalam Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi Di Indonesia Jouvan Chandra Pratama Putra; Safrilah Safrilah; Ade Asmi
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketepatan waktu penyelesaian proyek konstruksi adalah indikator efisiensi keberhasilan perencanaan proyekyang menguntungkan semua pihak. Akan tetapi, pada kenyataannya mayoritas proyek konstruksi di Indonesiamengalami keterlambatan karena beberapa faktor. Sebanyak 40 faktor-faktor penyebab keterlambatan proseskonstruksi di Indonesia telah dikelompokan menjadi variabel laten eksogenus dan variabel laten endogenusuntuk kemudian dimodelkan dan dinilai antara masing-masing indikator penyusunnya. Pemodelan variabel lateneksogenus dan variabel laten endogenus ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 2.0.Hasil dari analisis model menunjukan bahwa variabel design & documentation related factors merupakanpenyebab terbesar dalam keterlambatan konstruksi dengan frekuensi yang sering terjadi diakibatkan oleh salahsatu indikator penyusunnya yaitu mistakes and errors in design. Selain itu, hasil yang didapatkan dari penelitianini dapat dijadikan acuan dalam mengurangi masalah keterlambatan konstruksi karena model yang dibangundalam penelitian ini tidak hanya memiliki tingkat validitas yang baik, tetapi juga dapat menjelaskan hubunganantara indikator-indikator penyusun dari variabel konstruk itu sendiri.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KERUSAKAN GARIS PANTAI TANJUNG PASIR DI KABUPATEN TANGERANG, BANTEN Ika Sari Damayanthi Sebayang; Arief Kurniadi
Rekayasa Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten mempunyai bentang yang sangat panjang dengan garis pantai ±51 km. Di kawasan pesisir Pantai Kabupaten Tangerang terdapat obyek wisata yang terkenal seperti Pantai Tanjung Pasir dengan garis pantai ± 22 km. Untuk menjaga garis pantai ini, dilakukan analisis lanjutan untuk mengidentifikasi kerusakan yang akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai selama 10 tahun menggunakan program GENESIS (Generalized Model for Simulating Shorline Change). Berdasarkan hasil analisis dan pemodelan pada Pantai Tanjung Pasir di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten (dengan f =2,185) termasuk dalam tipe campuran dominan diurnal dimana satu hari cenderung 2 (dua) kali pasang surut dengan ketinggian muka air yang berbeda dengan fetch efektif sebesar 526,61 km, sedangkan analisis tinggi gelombang dan periode gelombang di dapat dari data angin dengan menggunakan Metode Fisher Tippet Type – I dan Metode Weibull. Perubahan garis pantai dapat di perkirakan dengan melaksanakan simulasi numerik dengan menggunakan model model perubahan satu garis (one line model). Pemodelan garis pantai dilakukan dengan jumlah grid sebanyak 98 dengan jarak antar grid (dx) sebesar 90 m. Input gelombang didapatkan dari hasil analisa data angin maksimum bulanan selama 10 tahun. Dari hasil pemodelan GENESIS pada kawasan Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, terlihat adanya pergerakan sedimentasi pantai baru pada grid 26 – 34 terjadi erosi yang begitu maksimum pada grid 29 dengan perubahan sejauh 520 m. 
Upaya Meningkatkan Stabilisasi Pada Tanah Bekas Timbunan Sampah Dengan Penambahan Bahan Kapur Abdul Rokhman; Gita Puspa Artiani
Rekayasa Sipil Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah yang dihasilkan oleh aktifitas manusia baik yang berasal dari limbah industri maupun limbah rumah tangga dibuang dan terkumpul di satu wilayah tertentu yang biasa disebut tempat pembuangan sampah. Adanya sampah yang tertumpuk di Tempat Pembuangan sampah selama bertahun-tahun dengan volume yang cukup besar akan menghasilkan air rembesan sampah (leachate) yang mengandung unsur kimiawi serta bahan organik yang merupakan hasil dekomposisi sampah organik akan mempengaruhi kualitas tanah yang ada dibawahnya. Untuk meningkatkan stabilisasi tanah perlu dilakukan perbaikan dengan metode pencampuran bahan lain sebagai langkah perbaikan sifat-sifat fisik tanah. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan tanah dengan menambahkanbahan kapur dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Pada masing-masing variasi dilakukan pemeraman antara 0 hari, 7 hari, 10 hari dan 14 hari. Pengujian sifat fisik antar lain kadar air, batas cair (LL), batas plastis (PL), batas susut (SL), dan specific gravity, direct shear. Semakin tinggi kadar kapur akan menurunkan prosentase kadar air, nilai batas cair, nilai batas plastis, indek plastisitas namun akan menaikkan nilai spesific gravity. Dari pengujian direct shear nilai optimum didapatkan terjadi pada kadar kapur 15% yang terjadi pada semua kondisi pemeraman.
Analisa Prioritas Penanganan Jalan Di Kabupaten Pacitan (Studi Kasus Jalan Luar Kota) Endhit Yuniarso; Dewi Handayani
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Kabupaten Pacitan merupakan sarana yang menyeluruh untuk pemerataan pembangunan di seluruh daerah. Kabupaten Pacitan memiliki 158 ruas jalan, dengan panjang jalan keseluruhan 798 km yang tersebar di 12 (dua belas) kecamatan berdasarkan SK Bupati No 188.45/685/408.11/2007 tgl: 5 Desember 2007. Dengan keterbatasan dana sulit menentukan prioritas penanganannya, sehingga banyak jalan yang belum mendapat penanganan. Sehingga perlu menganalisa prioritas penanganan jalan sesuai kebutuhan masyarakat, khususnya jalan luar kota. Adapun metode digunakan untuk analisa prioritas penangganan jalan adalah Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan kriteria: faktor kondisi jalan, faktor volume lalu lintas, faktor kebijakan dan faktor tata guna lahan. Penilaian tingkat kepentingan antar kriteria melibatkan 12 responden. Dari hasil perhitungan didapat bobot kriteria kondisi jalan sebagai peringkat pertama sebesar (0,30936), diikuti volume lalu lintas (0,16356),kebijakan pemerintah (0,19536), tata guna lahan (0,19676), biaya (0,07497) dan yang terakhir waktu (0,06098). Pada Level sub kriteria kondisi jalan, lubang menempati posisi pertama dengan bobot (0,38426) diikuti oleh legokan (0,27678), bergelombang (0,12106), pengelupasan (0,08693), pelapukan (0,07557) dan peringkat terakhir oleh retak (0,0572). Untuk sub kriteria kebijakan pemerintah didapat bobot-bobot: musrenbang kecamatan (0,161), musrenbang kabupaten (0,19761), musrenbang provinsi (0,3988), anggaran biaya tambahan (0,16295), dan konstituen pemilu (0,07964). Sub kriteria tata guna lahan, pariwisata menempati urutan pertama (0,44509), pertanian ( 0,0467), industri (0,258), permukiman (0,11745), dan perdagangan (0,12497). Adapun ruas jalan yang mendapat prioritas penanganan yang tertinggi adalah : Ruas Cangkring - Sembowo - Batas Ponorogo.
Analisis Produktivitas Pekerjaan Instalasi Façade Curtain Wall Unitized System Pada Proyek High-Rise Building Dengan Metode Simulasi Operasi Konstruksi Berulang (Cyclone) Mawardi Amin; Tatang Korniawan
Rekayasa Sipil Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2015 Indonesia telah berhasil menempati posisi kedua di dunia dalam hal pembangunan gedung bertingkat tinggi. Yaitu dengan merampungkan pembangunan 9 gedung dengan total tinggi mencapai 1.908 meter. Oleh karena itu perkembangan inovasi teknologi konstruksi gedung tinggi menjadi salah satu tantangan bagi para insinyur teknik sipil untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam menghadapi persaingan global. Dari beberapa komponen pekerjaan konstruksi gedung. Façade merupakan salah satu komponen penting penentu kelayakan proyek gedung bertingkat tinggi. Aluminium-Glazing Curtain Wall Unitized System merupakan jenis pekerjaan façade yang paling populer. Sehingga pada penelitian ini penulis mencoba untuk menganalisa produktivitas pekerjaan instalasi Curtain Wall Unitized System dengan metode CYCLONE kemudian diaplikasikan pada 2 Alternatif metode instalasi untuk dibandingkan hasil kebutuhan biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan.Berdasarkan hasil analisa produktifitas dengan program operasi WebCYCLONE diperoleh nilai produktivitas instalasi untuk typical frame adalah 0,027823 frame/minute, instalasi corner frame 0,011232 frame/minute, dan end corner frame 0.009212 frame/minute. Setelah diaplikasikan ke dalam 2 metode alternatif yang diujikan maka diperoleh sebagai berikut: Alternatif-1 total waktu penyelesaian selama 293 hari dan biaya yang dibutuhkan sebear Rp. 4.216.809.120,- sedangkan Alternatif-2 total waktu penyelesaian 304 hari dan biaya yang dibutuhkan adalah Rp. 4.375.119.360,-Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Alternatif - mempunyai efisiensi lebih baik dengan selisih waktu 11 hari kerja dan biaya sebesar Rp. 158.310.240,-
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS TANAH LEMPUNG TERHADAP KADAR AIR (KAMPUS UNAND LIMAU MANIS PADANG) Liliwarti Liliwarti; Silvianengsih Silvianengsih; Satwarnirat Satwarnirat
Rekayasa Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampus Universitas Andalas dan Politeknik Negeri Padang terletak di lereng bukit, tanah dasarnya didominasioleh lapisan lempung yang rentan terhadap perobahan kadar air. Kekuatan geser tanah ini sangat dipengaruhioleh kandungan air yang ada dalam tanah tersebut.Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh kadar air terhadap kekuatan geser tanah, yaitu dengancara penambahan air secara bertahap (bervariasi), mulai dari kadar air dibawah Liquid Limit dan diatas kadar airLiquid Limit. Dan dilanjutkan dengan pengujian kuat geser masing masing variasi.Pengujian dilakukandilakukan dengan variasi kadar air mulai dari 40% , 50%, 55%, 60% dan 70% .Hasil analisa memperlihatkan bahwa jenis tanah di kampus Unand-Politeknik termasuk jenis MH-OH(klasifikasi USCS) yaitu tanah lempung-lanau dengan plastisitas tinggi.Nilai kohesi tanah lempung-berlanau (MH-OH) sangat dipengaruhi oleh kadar air, jika kadar air > 40%, nilaipara kuat geser (kohesi) tanah secara siknifikan menurun drastis. Sedangkan penurunan nilai kuat geser tanahdari kondisi asli sampai mencapai ± 75% . Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan geser tanah lempung sangatrentan terhadap perobahan kadar air.
Critical Review Untuk Membandingkan Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Kontruksi Di Negara Maju Dan Berkembang Safrilah Safrilah; Jouvan Chandra Pratama Putra
Rekayasa Sipil Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlambatan proses konstruksi menjadi permasalahan umum yang menyebabkan utamanya kerugian dalamwaktu dan biaya yang membengkak. Penyebab keterlambatan memiliki variasi yang sangat tinggi, dan umumya dikelompokkan dalam kelompok-kelompok besar. Penelitian ini kemudian mencermati masing-masing penyebab pada beberapa negara sebagai studi kasus dan kemudian melihat perbandingannya dalam tabel-tabel yang dikonsolidasi sedemikian rupa sehingga memuat informasi kelompok penyebab dan peringkat signifikansinya. Hasil penelitian kemudian meyimpulkan apabila faktor terkait kontraktor menjadi penyebab utama keterlambatan konstruksi, baik di negara maju maupun negara berkembang.