cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Economy,
Arjuna Subject : -
Articles 313 Documents
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH, PRODUKSI SEKTOR PERIKANAN DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN ABSOLUT DI KOTA BITUNG Aidore, Alderon Edi; Rumate, Vekie A.; Rotinsulu, Tri Oldy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.29609.20.4.2020

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bitung, Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, sedangkan teknik yang digunakan adalah analis jalur pengaruh produksi sektor perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bitung, pengaruh tingkat pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bitung, pengaruh kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap kemiskinan absolut di Kota Bitung,  pengaruh produksi sektor perikanan berpengaruh terhadap kemiskinan absolut di kota bitung, pengaruh tingkat pengangguran berpengaruh terhadap kemiskinan absolut di kota bitung dan pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan absolut di Kota Bitung.Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kebijakan Pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bitung, (2)  produksi Sektor Perikanan tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bitung, (3) Tingkat Pengangguran berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bitung, (4) Kebijakan Pemerintah berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan Absolut  di Kota Bitung, (5)  produksi Sektor Perikanan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan Absolut di Kota Bitung, (6) Tingkat Pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan Absolut di Kota Bitung dan (7) Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan Absolut di Kota Bitung. Kata Kunci : Kebijakan Pemerintah,  Produksi Sektor Perikanan, Tingkat Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi,         Kemiskinan Absolut Abstract The purpose of this study was to determine the effect of government policies on economic growth in Bitung City, the effect of fisheries sector production on economic growth in Bitung City, This type of research is associative research, while the technique used is path analyst  the effect of the unemployment rate on economic growth in Bitung City, the effect of government policies affecting absolute poverty in Bitung City, the effect of production the fisheries sector has an effect on absolute poverty in the city of bitung, the effect of the unemployment rate has an effect on absolute poverty in the city of bitung and the effect of economic growth on absolute poverty in the City of Bitung. The type of research used is the type of associative research Data analysis technique in this study is path analysis. The results showed that (1) Government Policy did not significantly influence Economic Growth in Bitung City, (2) Fisheries Sector production did not significantly influence Economic Growth in Bitung City, (3) Unemployment Rate had a significant effect on Economic Growth in Bitung City, ( 4) Government policies have a significant effect on Absolute Poverty in Bitung City, (5) Fisheries Sector production has no significant effect on Absolute Poverty in Bitung City, (6) Unemployment rate has no significant effect on Absolute Poverty in Bitung City and (7) Economic Growth does not significant effect on Absolute Poverty in the City of Bitung. Keywords: Government Policy, Fisheries Sector Production, Unemployment Rate, Economic Growth, Absolute Poverty
PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SULAWESI UTARA Mumu, Nifel Elvis; Rotinsulu, Tri Oldy; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 5 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.30046.20.5.2020

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sektor pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja. Pembangunan Ekonomi adalah proses perubahan secara multidimensional yang melibatkan berbagai aspek dan mempengaruhi kualitas dan kesejahteraan hidup manusia. Pembangunan ekonomi dapat didekati (approach) secara regional yaitu melakukan pemetaan wilayah dan growth pool bertujuan tercapainya efisiensi produksi distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Pembangunan ekonomi juga dapat didekati secara sektoral, menemukan sektor unggulan kemudian mengarahkan belanja modal membangun infrastruktur, pada gilirannya mampu menarik investasi swasta. Secara sektoral, maka sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja, melibatkan usaha perekonomian rakyat, menarik wisatawan dan mendatangkan devisa. Itulah mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lewat penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan pariwisata.Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah pengaruh jumlah kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel terhadap pertumbuhan ekonomi, pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Utara, dan pengaruh kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel melalui pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan analisis jalur.Temuan penelitian ini secara statistik menunjukan bahwa jumlah kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Jumlah kunjungan wisatawan yang datang di Sulawesi Utara tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sedangkan tingkat hunian hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Kata Kunci: Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi, kunjungan wisatawan, dan hunian kamar hotel ABSTRACT This study aims to analyze the influence of the tourism sector on Economic Growth and Labor Absorption. Economic Development is a multidimensional process of change that involves various aspects and affects the quality and welfare of human life. Economic development can be approached regionally by mapping regions and growth pools with the aim of achieving the efficiency of production distribution and consumption of goods and services. Economic development can also be approached sectorally, finding leading sectors and then directing capital expenditure to build infrastructure, which in turn is able to attract private investment. By sector, the tourism sector is one sector that absorbs labor, involves the business of the people's economy, attracts tourists and brings in foreign exchange. That is why, accelerating economic growth and employment through broader job creation can be done by promoting tourism development.In this study, the analysis is the influence of the number of tourist visits and hotel occupancy rates on economic growth, the influence of tourist visits, hotel occupancy rates on employment in the Province of North Sulawesi, and the influence of tourist visits and hotel occupancy rates through economic growth on labor absorption in North Sulawesi Province. This research uses path analysis.The findings of this study statistically show that the number of tourist visits and hotel occupancy rates did not significantly influence economic growth. The number of tourist arrivals in North Sulawesi did not have a significant effect on employment while hotel occupancy rates had a positive and significant effect on employment. Keywords: Labor, Economic Growth, tourist visits, and hotel room occupancy
ANALISIS PENGARUH PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Gultom, Helvine; Kindangen, Paulus; Kawung, George M.V
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.29840.20.4.2020

Abstract

Abstrak Upaya penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara yang di buat oleh pemerintah adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).  Bantuan Pangan Non Tunai ini adalah konversi dari beras sejahtera atau Restra bantuan ini akan disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). PKH adalah sebuah model perlindungan sosial berbasis keluarga.  Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari dinas sosial dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Tenggara, alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan diolah menggunakan bantuan program SPSS 18. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis BPNT dan PKH terhadap kemiskinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bantuan Pangan Non Tunai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Program Keluarga Harapan berpengaruh positif terhadap kemiskinan akan tetapi tidak signifikan secara statistik. Kata Kunci: Kemiskinan, Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga harapan Abstract The poverty reduction efforts in the area of Southeast Minahasa Regency made by the government are Non-Cash Food Assistance (BPNT) and the Family Hope Program (PKH). This Non-Cash Food Aid is a conversion from prosperous rice or this Restra of assistance will be distributed to the Beneficiary Families (KPM). PKH is a family-based social protection model. The type of data used is secondary data obtained from social services and the Central Statistics Agency of Southeast Minahasa Regency, the analysis tool used is multiple regression and is processed using SPSS 18 program. The purpose of this study is to analyze BPNT and PKH on poverty. The results showed that Non-Cash Food Aid had a positive and significant effect on poverty. The results showed that the Harapan Harapan Program positively affected poverty but was not statistically significant. Keyword           : Poverty, Non-Cash Food Aid and Hope Family Programs
PENGARUH KOMPETENSI,INDEPENDENSI,INTEGRITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP) INSPEKTORAT KOTA BITUNG DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Inspektorat) KOTA BITUNG Syah, Rabiatul Adwia; Rotinsulu, Tri Oldy; Rotinsulu, Debby Ch.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 1 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32720.19.1.2018

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi, independensi, dan motivasi terhadap kualitas audit aparat inspektorat daerah. Permasalahan umum dalam penelitian ini adalah adanya temuan audit yang tidak terdeteksi oleh aparat inspektorat sebagai auditor internal, akan tetapi ditemukan oleh auditor eksternal, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).            Secara operasional variabel penelitian dielaborasi dalam beberapa indikator. Variabel kompetensi aparat dielaborasi kedalam tiga indikator, yaitu penguasaan standar akuntansi dan auditing, wawasan tentang pemerintahan, dan program peningkatan keahlian. Variabel independensi aparat dielaborasi kedalam dua indikator, yaitu gangguan pribadi dan gangguan ekstern. Variabel motivasi aparat dielaborasi kedalam tiga indikator, yaitu: tingkat aspirasi, ketangguhan, keuletan, dan konsistensi. Variabel kualitas audit dielaborasi kedalam empat indikator, yaitu: kualitas proses, kualitas hasil, dan tindak lanjut hasil audit.             Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi,integritas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan variabel motivasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Nilai koefisien determinasi menunjukkan nilai sebesar 0,369 = 36.9% artinya bahwa variable kualitas audit (Y) 36.9% vaariasinya dijelaskan oleh variasi variabel kompetensi, independensi, integritas dan motivasi, sisanya sebesar 63.1%, dijelaskan oleh faktor –faktor  lain di luar model. Kata kunci: kualitas audit, kompetensi, independensi, integritas dan motivasi. ABSTRACT               This study aims to examine the influence of competence, independence, and motivation on audit quality of regional inspectorate apparatus. A common problem in this study is that audit findings are not detected by the inspectorate apparatus as internal auditors, but are found by an external auditor, the Supreme Audit Agency (BPK).               Operationally the research variables are elaborated in several indicators. The competence variables of the apparatus are elaborated into three indicators, namely the mastery of accounting and auditing standards, insights on governance, and skills improvement programs. The independence variables of the apparatus are elaborated into two indicators, namely personal disturbance and external disturbance. The motivational variables of the apparatus are elaborated into three indicators, namely: level of aspiration, toughness, persistence, and consistency. Audit quality variables are elaborated into four indicators, namely: process quality, result quality, and audit follow-up.               The results showed that competence and independence, integrity have positive and significant effect on audit quality, while motivation variable has no significant effect on audit quality. The value of coefficient of determination shows the value of 0.369 = 36.9% means that the variable quality audit (Y) 36.9% variance explained by the variation of competence variables, independence, integrity and motivation, the rest of 63.1%, explained by other factors outside the model. Keywords: audit quality, competence, independence, integrity and motivatio
PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN INIVERSITAS SAM RATULANGI Ratag, Wieske Anneleen; Kumenaung, Anderson Guntur; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32800.20.3.2019

Abstract

ABSTRAK Penganggaran merupakan suatu unsur atau bagian penting dalam sebuah perencanaan yang dibuat suatu entitas melalui tahap formulasi strategis terhadap alokasi sumber daya sebagai upaya pencapaian tujuan yang tergambar dalam visi  dan misi suatu organisasi atau perusahaan. Anggaran dapat digunakan sebagai alat perencanaan biaya dan pendapatan, komunikasi, motivasi, serta sebagai alat pengendali bagi atasan (superior) kepada bawahannya (subordinates). Perencanaan menjadi faktor yang mempengaruhi serapan anggaran karena masih adanya anggapan bahwa tidak semua anggaran yang diusulkan akan disetujui, sehingga anggaran yang diusulkan lebih besar dari yang dibutuhkan tanpa memperhatikan kebutuhan riil di lapangan dan kemudahan dalam implementasinya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal terhadap penyerapan anggaran DIPA. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitan menunjukan bahwa anggaran belanja pegawai berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap penyerapan anggaran DIPA. Begitu juga dengan belanja barang yang berpengaruh positif  dan signifikan terhadap penyerapan anggaran DIPA. Belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan anggaran DIPA Kata Kunci: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Anggaran DIPA  ABSTRACT Budgeting is an important element or part of a plan made by an entity through the stage of strategic formulation of the allocation of resources as an effort to achieve the goals reflected in the vision and mission of an organization or company. The budget can be used as a cost and income planning tool, communication, motivation, and as a controlling tool for superiors (superior) to subordinates (subordinates). Planning is a factor that influences budget absorption because there is still an assumption that not all proposed budgets will be approved, so that the proposed budget is bigger than needed without regard to real needs in the field and ease of implementation. The purpose of this study is to analyze how the influence of employee spending, goods expenditure and capital expenditure on the absorption of the DIPA budget. The analysis technique used is multiple regression analysis. The research results show that the employee budget has a positive and statistically significant effect on the absorption of the DIPA budget. Likewise, the expenditure of goods has a positive and significant effect on the absorption of the DIPA budget. Capital expenditure has a positive and significant effect on the absorption of the DIPA budget Keywords: Employee Expenditures, Goods Expenditures, Capital Expenditures and DIPA Budget
PENGARUH BELANJA MODAL DAN TINGKAT KEMISKINAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI PROVINSI SULAWESI UTARA Tarumingkeng, Winsy A.; Rumate, Vekie A.; Rotinsulu, Tri Oldy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 2 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32728.19.2.2018

Abstract

ABSTRAK Pemerintah Provnisi Sulawesi Utara disaran­kan dalam peningkatan IPM melalui Pembangunan Infrastruktur dan pengentasan kemiskinan sesuai dengan sembilan agenda prioritas Presiden dalam Nawa Cita pada program 3 (tiga) membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan dan program 5 (lima) meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar, serta peningkatan kesejateraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengam mendorong land reform.Dalam penelitian ini digunakan metode penghitungan kuadran terkecil (ordinary least square) dimana Indeks Pembangunan Manusia sebagai variabel dependen dan digunakan dua variabel independen yakni Belanja Modal dan Tingkat Kemiskinan. Data yang diteliti meliputi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, realisasi belanja modal, dan Indeks Pembangunan Manusia. Jenis data yang digunakan adalah data panel yaitu gabungan time series dan cross section. Dimana berdasarkan penghitungan semakin tinggi belanja modal yang dikeluarkan maka akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Kata kunci : Belanja Modal, Tingkat Kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)ABSTRACTNorth Sulawesi Provincial Government is expected to increase HDI through Infrastructure Development and poverty alleviation in accordance with the nine priority agendas of the President in Nawa Cita in 3 (three) programs to build Indonesia from the periphery by strengthening the regions and villages within the framework of the unitary state and the 5 (five) improve the quality of human life of Indonesia through improving the quality of education and training with Smart Indonesia programs, as well as improving community welfare with Indonesia Work Program and Prosperous Indonesia dengam encourage land reform.In this research, the smallest quadrant calculation method (ordinary least square) where Human Development Index as dependent variable and used two independent variables namely Capital Expenditure and Poverty Level. The data studied include poverty, economic growth, capital expenditure realization, and Human Development Index. The type of data used is panel data that is a combination of time series and cross section. Where based on the calculation the higher capital expenditures incurred will increase the Human Development Index. Keywords: Capital Expenditure, Poverty Rate and Human Development Index (HDI)
ANALISIS PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN DANA DESA DI KECAMATAN TOMBATU UTARA Mokosolang, Detje; Rotinsulu, Debby Ch.; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32838.21.4.2020

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian antara peraturan pemerintah tentang peruntukan dana desa dengan pelaksanaanya di kecamatan Tombatu utara Kebupaten Minahasa Tenggara,.Untuk menganalisis kelayakan penata usahaan dana desa apakah telah sesuai dengan peraturan pemerintah dalam pengelolaannya.Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan yang bersifat multidimensi serta melibatkan semua aspek yang mempengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat. Dalam pelaksanaanya kegiatan pembangunan dapat didekati secara regional, yaitu menetapkan daerah-daerah atau wilayah pertumbuhan ekonomi, sedangkan jika didekati secara sectoral adalah mengkaji dan menemukan sektor-sektor unggulan yaitu sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, memberi kontribusi terbesar dan menyerap tenaga kerja lokal terbanyak. Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia di erah kabinet kerja dilakukan secara botton up planning diawali musrembang desa/kelurahan, kemudian musremabang kecamatan, dilanjutkan pada musrembang kabupaten/kota dan selanjutnya dialakukan musrembang provinsi puncaknya  adalah musrembang nasiaol menggodok dan menetapkan perencanaan nasional yang aspiratif. Selanjutnya program perncanaan pembangunan nasional pembiayaannya tertuang dalam APBN,APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota. Dalam pengelolaan keuangan daerah diatur dalam UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dimana pada pasal 56 ayat 1 menjelaskan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah serta berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.Adapun salah satu sumber pembiayaan pembangunan desa adalah dana desa. Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat (6) tentang Pengelolaan Keuangan Desa, menjelaskan bahwa Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan desa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif sedangakan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisi yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan melakukan uji-uji antara lain uji t dan uji f. hasil uji regresi linear berganda diperoleh koefisien variable penata usahaan (x2) sebesar 0,75 artinya jika penata usahan meningkat 1 % maka dana desa (Y) akan mengalami peningkatan 0,75. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh M Ridwan Dkk (2018) yang berjudul analisis pengelolaan alokasi dana desa di kecamatan Bone. Kata Kunci : Pelaksanaan, Penatausahaan, Pengelolaan Dana Desa. ABSTRACTThis study aims to analyze the suitability of government regulations regarding the allocation of village funds with their implementation in Tombatu Utara sub-district, Southeast Minahasa district, to analyze the feasibility of administering village funds whether they are in accordance with government regulations in their management.Basically, development is a process of change that is multidimensional and involves all aspects that affect the welfare of society. In its implementation, development activities can be approached regionally, namely determining areas or areas of economic growth, whereas if approached sectorally, it is to study and find leading sectors, namely those with the highest growth rate, providing the largest contribution and absorbing the most local labor. Planning for Indonesia's economic development in the working cabinet area is carried out in botton-up planning starting with the village / sub-district musrenbang, then the sub-district musrenbang, followed by the district / city musrenbang and then the provincial musrenbang is carried out at the peak of which is the national musrenbang formulating and determining an aspirational national planning. Furthermore, the financing of the national development planning program is contained in the APBN, provincial APBD and district / city APBD. In the management of regional finances, it is regulated in Law No. 32 of 2004 concerning regional government, where in article 56 paragraph 1 it explains that regional finance is that all regional rights and obligations can be valued in money and everything in the form of money and goods that can be used as regional property and related to rights and these obligations.One of the sources of village development financing is village funds. According to the regulation of the Minister of Home Affairs Number 113 of 2014 Article 1 Paragraph (6) concerning Village Financial Management, it explains that village financial management is all activities which include planning, implementation, administration, reporting and accountability for village finances. This type of research is a quantitative descriptive study, while the data used are primary and secondary data. The analytical method used is multiple regression analysis by conducting tests including t test and f test. The result of multiple linear regression test shows that the administrative variable coefficient (x2) is 0.75, meaning that if the manager increases 1%, the village fund (Y) will increase by 0.75. The results of this study support the research conducted by Ridwan et al (2018) entitled analysis of village fund allocation management in Bone sub-district. Keywords: Implementation, Administration, Village Fund Management.
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) 4 KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA Roring, Gaby Dainty Julliet; Kumenaung, Anderson Guntur; Lapian, Agnes L.Ch.P.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32806.20.4.2019

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pendidikan terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran dijelaskan oleh Hukum Okun yang menyatakan jika terjadi peningkatan output nasional/daerah dalam hal ini pertumbuhan ekonomi maka akan menyebabkan permintaan tenaga kerja naik dan pengangguran turun (Isnayanti dan Arnah Ritonga, 2017). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan dan kesempatan untuk bekerja. Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung memiliki kemampuan ataupun keahlian yang beragam sehingga akan meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi masalah pengangguran (Kamaludin, 1999). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dan model yang digunakan adalah fixed effect. Untuk pengujian secara ekonometrika dilakukan uji asumsi klasik, dan untuk uji hipotesisnya menggunakan uji-t, uji-F dan uji koefisien determinasi (R2). Adapun hasil yang diperoleh adalah pertumbuhan ekonomi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Artinya, jika terjadi pertumbuhan ekonomi tidak akan menaikkan atau menurunkan tingkat pengangguran, ceteris paribus. Pendidikan secara parsial berpengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan akan menurunkan tingkat pengangguran, ceteris paribus. Pertumbuhan ekonomi dan pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara. Kata Kunci: Tingkat Pengangguran Terbuka, Pertumbuhan Ekonomi dan Pendidikan. ABSTRACT This research aims to analyze the effect of economic growth and education on unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province. The connection between economic growth and unemployment is explained by Okun's Law which states if the national/regional output increase in this case economic growth will cause the labor demand to increase and unemployment to decrease (Isnayanti and Arnah Ritonga, 2017). Someone who has a high education tends to have diverse abilities or expertise so that it will increase employment opportunities and reduce the problem of unemployment (Kamaludin, 1999). The data used in this research is secondary data, the analytical method used is panel data regression and the model used is fixed effect. For econometric testing, classical assumption tests are performed, and for hypothesis testing using t-test, F-test and coefficient of determination (R2) test. The results obtained that economic growth partially does not affect the unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province. Means, if there is an economic growth will not increase or decrease the unemployment rate, ceteris paribus. Education partially affects the unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province. Means, the higher the level of education will reduce the unemployment rate, ceteris paribus. Economic growth and education simultaneously affect the unemployment rate 4 cities in North Sulawesi Province.Keywords: Unemployment Rate, Economic Growth and Education.
DAMPAK PENGANGKATAN TENAGA HARIAN LEPAS PEMERINTAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGANGGURAN DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Toloh, Ronald Roosevelt; Koleangan, Rosalina A.M; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32829.21.3.2020

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengangkatan tenaga harian lepas pemerintah dan jumlah penduduk terhadap tingkat pengangguran di Kabupaten Minahasa Tenggara. Data yang digunakan dalam penelitian ini data asosiatif dengan menggunakan metode analisis kuantitatif bersumber dari Badan Pusat Statistik untuk rentan waktu 11 Tahun, metode analisis yang digunakan adalah metode regresi berganda melalui berbagai uji asumsi klasik antara lain Uji normalitas, Uji heteroskedastisitas. Uji ultikolineritas dan uji autokorelasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Secara parsial Tenaga Harian Lepas tidak berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Minahasa Tenggara,2). Secara parsial Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Minahasa Tenggara, pertumbuhan penduduk di Kabupaten Minahasa Tenggara, 3) Tenaga Harian Lepas dan Jumlah Penduduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Minahasa Tenggara.Tenaga Harian Lepas dan Jumlah Penduduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Minahasa Tenggara, atau setiap perubahan tingkat pengangguran apakah itu bertambah maupun berkurang secara signifikan tidak di pengaruhi oleh pengangkatan Tenaga Harian Lepas dan sebaliknya bahwa setiap terjadi perubahan tingkat pengangguran di pengaruhi oleh jumlah penduduk.Kata kunci: tenaga harian lepas pemerintah, jumlah penduduk, pengangguran ABSTRACTThis study aims to analizethe impact oof daily freelance hiringand the population to the unployment rate in Southeast Minahasa District. The data used in this research is associative data using quantitative analysis methods sourced from the central Bureau of Statistics for a vulnerable time of 11 years the analatycal method used is multiple regression methods through various classical assumption tests, including normality test, heteroscedasticity test, ulticolinearity test and autocorrelation test. The results showed that : 1). Partially the totoal population has a significant effect on the unemployment rate in southeast Minahasa Regency. 2). Freelance daily labor and population simultaneously have a significant effect on the unemployment rate in Southeast Minahasa Regency and 3). Partially freelance daily workers do not have a significant effect on the unemployment rate in Southeast Minahasa Regency. Daily casual workers and the number of residents simultaneously have a significant effect on the unemployment rate in Southeast Minahasa Regency, or any change in the unemployment rate whether it increases or decreases significantly is not influenced by the hiring of temporary daily workers and conversely that every change in the unemployment rate is influenced by the number populationKey words: daily freelance government workers, population, unemployment
PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MANADO Torar, Fanny; Kindangen, Paulus; Masinambow, Vecky A.J.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 2 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32788.20.2.2019

Abstract

ABSTRAK Berubahnya sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi, menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah sehingga pembangunan yang tadinya dilaksanakan secara terpusat diberikan kepada daerah untuk mengatur daerahnya sendiri. Kebijakan pemerintah dibidang otonomi daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menata ulang hubungan antara pusat dan daerah dalam berbagai tugas dan tanggung jawab yang menyangkut urusan penyelenggaraan pemerintahan. Inspektorat merupakan suatu lembaga pengawasan di lingkungan pemerintah daerah, baik untuk tingkat provinsi, kabupaten atau kota memaikan peran yang sangat penting dan signifikan untuk kemajuan dan kebersihan pemerintah daerah dan perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintah yang bersih, adil, transparan dan akuntabel harus disikapi dengan serius dan sistematis.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis apakah pengawasan berpengaruh terhadap APBD  dan pertumbuhan ekonomi di Kota Manado. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa Anggaran Pengawasan Reguler berpengaruh negatif tidak signifikan secara statistik terhadap APBD. Anggaran Pengawasan Khusus berpengaruh positif  tidak signifikan secara statistik terhadap APBD  Kota Manado. Anggaran Pengawasan Reguler berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Variabel Anggaran Pengawasan Khusus berpengaruh positif tidak signifikan secara statistik terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan variabel APBD berpengaruh positif signifikan secara statistik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado. Kata kunci: Anggaran Pengawasan, APBD, Pertumbuhan Ekonomi  ABSTRACT The change in the government system from centralization to decentralization requires demand for equitable development in each region so that the development that was carried out centrally was given to the regions to regulate their own regions. Government policy in the area of regional autonomy is basically intended to rearrange relations between the center and the regions in various tasks and responsibilities concerning the affairs of administering the government. The Inspectorate is a supervisory institution within the local government, both at the provincial, district or city levels displaying a very important and significant role for the progress and cleanliness of regional government and regional apparatus in the local government in carrying out governance in the regions and achieving the goals and objectives set. With the increasing demands of the community for the administration of a clean, fair, transparent and accountable government, it must be taken seriously and systematically. The purpose of this study is to analyze whether supervision influences the regional budget and economic growth in the city of Manado. The analysis technique used is path analysis. The results showed that the Regular Oversight Budget had a negative effect not statistically significant on the APBD. The Special Supervision Budget has a positive and not statistically significant effect on the Manado City Budget. The Regular Oversight Budget has no significant negative effect on Economic Growth. The Special Supervision Budget variable has a positive and not statistically significant effect on Economic Growth and the APBD variable has a statistically significant positive effect on the Economic Growth of the City of Manado. Keywords: Supervision Budget, Regional Budget, Economic Growth

Filter by Year

2014 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 3 (2023): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 24 No 2 (2023): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 24 No 1 (2023): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 4 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 3 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 2 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 1 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 4 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 3 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 2 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 1 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 2 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 1 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 5 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 01 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 10 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 2 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 1 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 9 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 8 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 7 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 6 (2018): PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 5 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 4 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 3 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 2 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 1 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 7 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 6 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 5 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 4 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 3 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 2 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 1 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015) Vol 17, No 1 (2015) Vol 16, No 4 (2014) More Issue