Suskandini Ratih Dirmawati
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 41 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KUBIS DENGAN METODE FORWARD CHAINING Irwan Adi Pribadi; Suskandini Ratih Dirmawati; Febi Eka Febriansyah; Novenda Novenda
Jurnal Pepadun Vol. 1 No. 1 (2020): December
Publisher : Department of Computer Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.869 KB) | DOI: 10.23960/pepadun.v1i1.4

Abstract

Vegetables are essential food for Indonesian people in their daily lives. One of them is the cabbage plant. Cabbage is one type of vegetable that is widely consumed because it contains sources of vitamins A, B, C, minerals, carbohydrates, and proteins beneficial for health. Cabbage has perishable properties, seasonal production, and can not be stored for long. Cabbage leaves are soft, and the water content is quite a lot, thus easily penetrated by agricultural tools as well as pests and pathogens. Cited from the data of the Central Statistics Agency, cabbage production in 2017 in Indonesia reached 1.44 million tons from the previous year. One factor that causes this is cabbage plant disease. One factor that causes this is cabbage plant disease. The lack of disease control information and the limited number of experts causes these problems to be resolved to the maximum. Therefore in this study, an expert system that could diagnose cabbage plant diseases based on knowledge obtained from the expert directly was built. The expert system is built based on the web using the PHP programming language and MySQL database. The inference method used is the Forward Chaining, which can diagnose the disease by adjusting the facts experienced with the rules that have been declared. This study processed 7 diseases and 24 data symptoms. Test results show that: (1) Functional testing using the Black Box Equivalence Partitioning (EP) method gets the results as expected in the test scenarios in each test class. (2) Expertise testing by comparing the results of expert diagnoses, and the system is appropriate and running well. (3) External testing using a questionnaire involving 20 respondents from the faculty of agriculture shows that the system built has a total percentage value of an average of 83% with the category "Very Good".
IDENTIFIKASI ISOLAT Trichoderma spp., GADING REJO, TANGGAMUS DAN LAMPUNG TIMUR YANG BERPOTENSI ANTAGONIS TERHADAP ANTRAKNOSA CABAI Muhammad Nurdin; Adi Setiawan; Suskandini Ratih; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5277

Abstract

Jamur Trichoderma spp., merupakan salah satu agen hayati yang banyak dikembangkan berdasarkan potensi antagonisnya terhadap beberapa penyakit tanaman. Berdasarkan potensi antagonisnya, pada penelitian ini digunakan tiga koleksi isolat Trichoderma spp., yang berasal dari tiga wilayah berbeda (Gading Rejo, Tanggamus dan Lampung Timur) guna pengendalian penyakit antraknosa cabai secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies dan jumlah pasang basa koleksi isolat Trichoderma spp., serta mendapatkan isolat yang memiliki kemampuan antagonis terbaik terhadap jamur Colletotrichum capsici penyebab penyakit antraknosa pada cabai.
UJI EFEKTIVITAS TEPUNG UMBI TEKI (Cyperus rotundus L.) DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI DILAPANG Denny Marini Sihite; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih Dirmawati; Hasriadi Mat Akin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.588 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi tepung umbi teki (Cyperus rotundus L.) yang efektif dalam mengendalikan penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dimulai sejak bulan Agustus sampai November 2017. Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan.  Perlakuan terdiri dari kontrol (P0), fungisida propineb (P1), tepung umbi teki konsentrasi 5% (P2), tepung umbi teki konsentrasi 15% (P3), dan tepung umbi teki konsentrasi 25% (P4). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata 5% . Parameter yang diamati adalah keparahan penyakit, tinggi tanaman cabai, jumlah buah cabai, dan bobot buah cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung teki konsentrasi 5%, 15%, dan 25% efektif dalam menekan keparahan penyakit antraknosa pada tanaman cabai di lapang. Tepung teki dengan konsentrasi 5%,15%, dan 25%  memiliki keefektifan yang sebanding dengan fungisida propineb dalam menekan keparahan penyakit antraknosa pada tanaman cabai.
PENGARUH FUNGISIDA PROPINEB TERHADAP Colletotrichum spp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI MERAH Yunita Fitri Astuti; Joko Prasetyo; Suskandini Ratih
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.662 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1946

Abstract

Produktivitas cabai di Indonesia umumnya masih rendah yaitu 5,5 ton ha-1, sedangkan potensi hasil yang dapat dicapai ialah 17-21 ton ha-1. Salah satu faktor penyebabnya adalah penyakit antraknosa. Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp. Penyakit antraknosa umumnya dikendalikan dengan aplikasi fungisida sintetik berbahan aktif propineb.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fungisida berbahan aktif propineb terhadap Colletotrichumspp. penyebab penyakit antraknosa pada cabai merah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Nopember 2012 sampai Maret 2013. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan tingkat konsentrasi yaitu: kontrol/tanpa fungisida(P0), 700 ppm (P1), 1400 ppm (P2), 2100 ppm (P3) dan 2800 ppm (P4) dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisisdengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah antar perlakuan di uji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penghambatan pertumbuhan diameter koloni jamur C. capsici dan C. gloesporioides yang diperoleh dari Palas, Natar, Sragi, Ketapang, dan Tanjung Bintang hingga mencapai 100% pada semuarentang konsentrasi yang diujikan. Hasil ini menunjukkan bahwa jamur C. capsici dan C. gloesporioides masih sangat sensitifterhadap fungisida berbahan aktif propineb.
INVENTARISASI JAMUR-JAMUR PATOGEN PADA BUAH JERUK (CITRUS sp.) DI BEBERAPA PASAR DI BANDAR LAMPUNG Deciana Deciana; Muhammad Nurdin; Tri Maryono; Suskandini Ratih D.
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.506 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2083

Abstract

Salah satu masalah mendasar dari rendahnya mutu buah jeruk yang dihasilkan di dalam negeri adalah serangan patogen. Patogen yang banyak menyerang buah jeruk adalah jamur. Aktivitas jamur selama pertumbuhannya pada komoditi pangan dapat menyebabkan kerugian dan penurunan kualitas pangan sehingga produk pangan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dan diperdagangkan. Inventarisasi merupakan suatu langkah awal dalam studi penyakit guna menentukan langkah langkah selanjutnya. Penelitian ini berupa survei terhadap buah jeruk yang berasal dari beberapa pasar tradisional dan beberapa pasar modern di Bandar Lampung. Sampel buah jeruk yang diambil adalah jeruk lokal, yaitu jeruk medan. Setiap pasar diambil dua kali sampel buah, sehingga total pengambilan sebanyak empat kali. Dari hasil identifikasi, sampel buah jeruk yang didapat dari pasar tradisional maupun pasar modern ditemukan 5 jenis jamur, yaitu jamur Aspergillus sp., Colletrotrichum sp., Fusarium sp., Geotrichum sp., dan Penicillium sp. dengan rerata persentase pemunculan jamur di pasar tradisional masing-masing 32,27%, 26,38%, 28,80%, 10,07%, dan 2,5%, sedangkan di pasar modern yaitu jamur Colletrotrichum sp. 36,45% , Aspergillus sp. 23,40%, Fusarium sp. 14,40%, dan Geotrichum sp. 25,74%.
IDENTIFIKASI JAMUR PADA BUAH NENAS (Ananas comosus L.) KULTIVAR MD2 PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAKAN Rudianto Butarbutar; Suskandini Ratih; Muhammad Nurdin; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.491 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i2.3263

Abstract

Nenas (Ananas comosus) merupakan salah satu komoditas yang dikembangkan di provinsi Lampung. Jenis nenasyang dikembangkan di Lampung diantaranya adalah kultivar MD2. Tingkat kemasakan buah ketika dipanen akan mempengaruhi mutu buah.Tingkat kemasakan buah nenas yang biasa digunakan untuk standar panen adalah stadium kacang hijau atau <10%, masak 10 – 15%, dan masak 25%. Diindikasikan terdapat kaitan antara tingkat kemasakan buah nenas dengan inten sitas serangan patogen. Penyakit pasca panen hingga kini belum mendapat perhatian yang memadai di negara berkembang kehilangan hasil pasca panen mencapai 50% atau lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jamur-jamur yang terdapat pada buah nenas dengantingkat kemasakan< 10%, 10 - 15%, 25% dan > 75%. Pengambilan sampel buah nenas dilakukan di PT. NTF Lampung. Selanjutnya isolasi dan pengamatan mikroskopik patogen dilaksanakan di Laboratorium ProteksiTanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2015 - Oktober 2015.Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya jenis jamur yang berbeda pada tingkat kemasakan nenas berturutan adalah tingkat kematangan <10% yaitu Aspergillus sp., Penicillium sp, Trichoderma sp.,tingkat kematangan 10-15% yaitu Aspergillus sp., Penicillium sp.,Trichoderma sp., tingkat kematangan 25% yaitu Aspergillus sp., Penicillium sp., Trichoderma sp dan jamur Curvularia sp serta tingkat kematangan 75- 100% yaitu Aspergillus sp., Penicillium sp., Fusarium sp.dan Curvularia sp.Curvularia sp. sudah termasuk kedalam jamur pasca panen tanaman nenas dimana sebelumnya hanya terdapat pada pertanaman nenas saja.
KEMAMPUAN Trichoderma sp. DAN FILTRATNYA DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN Sclerotium rolfsii SECARA IN VITRO Indah Puspita Dewi; Tri Maryono; Titik Nur Aeny; Suskandini Ratih
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.289 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1974

Abstract

Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai nasional adalah adanya serangan penyebab penyakit rebah kecambah. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan agen antagonis. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan Trichoderma sp. dan filtratnya dalam menekan pertumbuhan Sclerotium rolfsii secara in vitro. Pengujian terdiri atas uji antagonisme dengan metode kultur ganda dan uji filtrat Trichoderma sp. terhadap pertumbuhan S. rolfsii. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma sp. dan filtratnya mampu menekan pertumbuhan S. rolfsii secara in vitro. Isolat Trichoderma sp. yang kemampuan penghambatannya paling tinggi adalah isolat Trichoderma harzianum.
EFEKTIVITAS KOMPOSISI BEBERAPA EKSTRAK TUMBUHAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum gloeosporioides PENYEBAB ANTRAKNOSA PADA CABAI (Capsicum annuum L.) Agus Pranyata; Efri Efri; Suskandini Ratih Dirmawati; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4778

Abstract

Pengendalian penyakit antraknosa umumnya dilakukan petani di Indonesia dengan menggunakan fungisida sintetis dengan bahan aktif kimiawi. Namun, penggunaan fungisida sintetis selalu diikuti dengan pertimbangan ekonomi dan dampak negatif terhadap lingkungan sehingga perlu alternatif lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun tanaman mimba, sirih, jarak tintir dan saliara secara tunggal maupun kombinasi untuk mengendalikan antraknosa pada tanaman cabai (Capsicum annuum L). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Bioteknologi, Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan: Kontrol, Ekstrak daun mimba, Ekstrak daun sirih, Ekstrak daun jarak tintir, Ekstrak daun saliara, Ekstrak daun saliara+sirih, Ekstrak daun saliara+j.tintir, Ekstrak daun saliara+mimba, Ekstrak daun sirih+j.tintir, Ekstrak daun sirih+mimba, Ekstrak daun j.tintir+mimba, Ekstrak daun saliara+sirih+j.tintir+mimba, Ekstrak daun saliara+sirih+j.tintir, Ekstrak daun saliara+sirih+mimba dan Ekstrak daun sirih+j.tintir+mimba. Jadi total 15 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak daun tanaman jarak tintir, ekstrak daun tanaman sirih+mimba dan ekstrak daun tanaman saliara+sirih+mimba berpengaruh lebih unggul dan konsisten dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides namun tidak berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan spora C. gloeosporioides.
PENGARUH Trichoderma spp. DALAM BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora spp.) Pratiwi Iswari; Joko Prasetyo; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4786

Abstract

Penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora spp. merupakan penyakit yang menjadi faktor pembatas produksi tanaman jagung karena dampak dari serangan bulai dapat menurunkan produksi hingga 90%.  Pengendalian penyakit bulai dengan menggunakan fungisida berbahan aktif metalaksil saat ini sudah tidak efektif sehingga diperlukan pengendalian lain yang lebih ramah lingkungan seperti menggunakan agen hayati Trichodema spp. dan beberapa bahan organik sebagai pengganti dari fungisida sintesis.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahan organik yang cocok untuk media tumbuh Trichoderma spp. dalam menginduksi ketahanan tanaman melawan penyakit bulai.  Penelitian ini dilakukan di lingkungan Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung sejak bulan Mei hingga Juli 2019.  Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yaitu: P0 = kontrol (tanah), P1 = tanah dan serbuk gergaji dengan perbandingan 2:1, P2 = tanah dan dedak dengan perbandingan 2:1, P3 = tanah dan sekam dengan perbandingan 2:1, P4 = tanah dan campuran media terdiri dari serbuk gergaji, dedak, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1:1.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan Trichoderma spp. dan beberapa bahan organik yaitu sekam, dedak, dan serbuk gergaji menekan secara nyata terhadap keterjadian penyakit bulai pada 11 hingga 13 hsi, memperlambat masa inkubasi, dan meningkatkan tinggi tanaman serta bobot kering berangkasan jagung.
PENGARUH APLIKASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK PELENGKAP ALKALIS TERHADAP KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DAN INTENSITAS PENYAKIT PENTING PERTANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) Oryza Wahyu Setiawan; Sudi Pramono; Kus Hendarto; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5306

Abstract

Usaha budidaya tanaman semangka tidak terlepas dari gangguan serangga dan penyakit tanaman yang dipengaruhi oleh lingkungan.  Pemberian pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis dapat menimbulkan kondisi lingkungan yang berbeda untuk pertumbuhan dan perkembangan arthropoda maupun patogen pada pertanaman semangka.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati cair, konsentrasi pupuk pelengkap alkalis, dan interaksi kedua pupuk tersebut terhadap keanekaragaman arthropoda dan intensitas penyakit penting pertanaman semangka.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 15 ml/l mampu meningkatkkan keanekaragaman arthropoda dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 1,26 pada 4 MST dan 1,74 pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu meningkatkan kenakearagaman arthropoda dengan nilai indeks sebesar 1,25 pada 4 MST dan 1,78 pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 48,94 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 43,45 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l dengan pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l memberikan interaksi berpengaruh nyata atau dengan kata lain memiliki hasil produksi buah per petak rata-rata seberat 17,44 kg.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W adawiah adawiah, adawiah Adi Setiawan Agus Karyanto Agus Muhammad Hariri, Agus Muhammad Agus Pranyata Anak Agung Gede Sugianthara Andi Irwansyah Andi Setiadi Anise Wulandari Annisa Fitri, Annisa Ari Saputra Cipta Ginting Cipta Ginting Cipta Ginting Ginting Cipta Ginting, Cipta Dad Resiworo Jekti Sembodo Dad Resiworo Sembodo, Dad Resiworo Deciana Deciana Denny Marini Sihite Dermiyati Dermiyati Dermiyati Dermiyati Efri Efri Efri Efri Erni Aslinda Fajryah, Jeanette Febi Eka Febriansyah Fembriarti Erry Prasmatiwi Fitria Fitria Franciscus Xaverius Susilo, Franciscus Xaverius Galih Prasetyo Geraldo Sandy Gusmarini, Maya Hardy Muhammad Ridwan Hasriadi Mat Akin I GEDE SWIBAWA, I GEDE Indah Puspita Dewi Indriyati . Irwan Adi Pribadi Islamika, Nur Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani, Ivayani Joko Prasetyo Kristina Hayu Herwidyarti Kus Hendarto Lambang Kawilarang Lestari Wibowo Lestari Wibowo Mareli Telaumbanua Maya Gustina Mufty Ali Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Novenda Novenda Nyimas Sadiyah Oryza Wahyu Setiawan Prasojo, Ibnu Pratiwi Iswari Purnomo Purnomo Radix Suharjo Radix Suharjo Radix Suharjo Ramasta Nesya Elvara Reny Destya Angrum Reza Baharsyah Rosma Hasibuan, Rosma Rudianto Butarbutar Rugayah Rugayah Ruruh Anjar Rwandini, Ruruh Anjar Rusdi Evizal Sa'diyah, Nyimas Selvi Anasari Septiana Septiana SEPTIANA SEPTIANA Septiana Septiana Setyo Dwi Utomo Setyo Widagdo Solikhin ., Solikhin Solikhin Solikhin Sri Yusnaini Sudi Pramono Sudiono Sudiono Sugiatno Sugiatno Suputa Suputa Titik Nur Aeny Titik Nur Aeny Tri Maryono Wardhana, Rachmansyah A. Widodo, Soesiladi Esti Yohan Yogaswara Yohannes C Ginting Yohannes Cahya Ginting Yuktika Yuktika Yulida Sarif Hidayat Yunita Fitri Astuti YUSNITA YUSNITA Yuyun Fitriana Zulferiyenni, Zulferiyenni