Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Debit Air pada Saluran Sekunder Bendung Tanah Priuk Akibat Kolam Ikan Air Deras di Kabupaten Musi Rawas Okma Yendri; Erna Purnama Sari; Rizaldi -
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2020)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v8i1.1948

Abstract

The Kelingi Tugumulyo Irrigation Area is a permanent weir irrigation that runs through the building for the Satan Muara Beliti Water channel. Secondary Air Satan Muara Beliti channel has 5 buildings with the main function to flow the water through the rice fields in the Mara Beliti sub-district. Problems that arise in the distribution of water are the loss of irrigation water due to the pool of swift water and infiltration of water into the soil if the soil is saturated. These problems cause a lack of discharge for the fulfillment of irrigation water due to water loss in the secondary channel. The method used in assessing the Evaluation of Irrigation Water Provision from the Watervang Dam for Satan Water Secondary Channels was by analyzing the data of maximum discharge, minimum discharge, and average discharge of the Watervang Dam as well as calculating water demand and water availability in the Satan Muara Beliti Water Irrigation Area. There are three results about Tanah Priuk 1 weir channel (BTP1) condition. First, based on the plan discharge, according to the Kelugi Tugumulyo Irrigation network scheme, debit from BTP 1 to BTP 2 was 30.10 l/s, whereas the result from field calculation through the use of current meter was 7.89 l/sec; it means the lack of water from the plan for BTP 1 - BTP 2 which is 22.21 l/sec. Second, the debit from BTP 2 to BTP 3 was 10.80 l/sec, whereas the result from field calculation through the use of current meter was 6.20 l/s; it means the lack of water from the plan for BTP 2 - BTP 3 was 4.60 l/sec. Third, the debit from BTP 4 to BTP 5 was 11.10 l/sec, whereas the result from field calculation through the use of current meter was 6.92 l/s; it means the lack of water from the plan for BTP 4 - BTP 5 was 4.18 l/sec . It concluded that the secondary channel from BTP 5 to the village of Bali has insufficient water.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGRAJIN BATU BATA MERAH DIKELURAHAN MARGA RAHAYU KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN II KOTA LUBUKLINGGAU Okma Yendri; Icha Dwi Putri Apriyani
Jurnal Masda Vol. 1 No. 1 (2022): MEI 2022
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.21 KB) | DOI: 10.58328/jm.v1i1.58

Abstract

Tujuan Pengabdian adalah mengetahui bagaimana upaya pemerintah kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat pengrajin batu bata di Kelurahan Marga Rahayu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau. Pemberdayaan Masyarakat adalah kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengakses dan menikmati kehidupan yang lebih baik dan layak sehingga mereka mengalami peningkatan kapasitas dan perlindungan sosial. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pengamdian pada masyarakat yang merupakan aktivitas berbasis pengabdian masyarakat untuk meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap kondisi masyarakat dan lingkungannya. pengamdian pada masyarakat dilakukan di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kelurahan Marga Rahayu dengan hasil Pengabdian ini menunjukan bahwa upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sentra industri batu bata merah ini merupakan upaya pemanfaatan sumber daya alam di Kelurahan Marga Rahayu. Implementasinya merupakan kegiatan kerajinan mendayagunakan sumber daya manusia. Dengan adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sentra industri batu bata merah ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Karena sebelum adanya industri batu bata merah mayoritas masyarakat menghandalkan dari hasil pertaniannya saja, hingga adanya sentra industri batu bata merah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga meningkatkan penghasilkan perekonomian masyarakat. Meningkatnya pendapatan pada bekerja sebagai industri batu bata merah dapat dilihat dari penghasil yang diperolehnya. Dari penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok.
Analisis Pengaruh Work Stress dan Work Load Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Manufaktur dan Eksportir Furniture Bekti Setiadi; Adam Ramadhan; Silvy Sondari Gadzali; Okma Yendri; Rhena J
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i4.4439

Abstract

Abstrak Penelitian ini dimaksudkan agar dapat memperoleh data tentang pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Indoexim International, serta melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan kepada staf kantor PT. Indoexim International yang berjumlah 33 karyawan. Untuk memperoleh data primer, peneliti menyebarkan kuesioner kepada staf kantor PT. Indoexim International dengan sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari pihak PT. Indoexim International, buku-buku, dokumen, dansumber lain yang dapat mendukung penelitian ini. Dalam menganalisi data, peneliti menggunakan aplikasi SPSS Statistics 2.5, dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda, serta untuk menguji hipotesis penulis menggunakan uji t, uji F. berdasarkan dari hasil uji t pada variabel beban kerja dan stress kerja terdapat pengaruh secara negatif signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan dari hasil uji tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja, dan Kinerja Karyawan
EKPERIMEN RESPON CURAH HUJAN-RUNOFF UNTUK MENGURANGI BANJIR PERKOTAAN MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS SKALA Okma Yendri Okma Yendri; Anna Emiliawati
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 10 No 2 (2022): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v10i2.282

Abstract

Abstrak: Ekperimen Respon Curah Hujan-Runoff Untuk Mengurangi Banjir Perkotaan Menggunakan Model Berbasis Skala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas curah hujan tertinggi dan terendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain model skala, yaitu model skala yang dibangun dengan pelat baja sebagai diagram alir independen. Ukuran standar setiap area drainase adalah 1 m × 1 m × 0,3 m (perkerasan berpori setinggi 0,2 m). Tepi luar permukaan drainase adalah 0,1 m lebih tinggi dari permukaan bertingkat untuk mencegah percikan air hujan dan untuk meniru distribusi ukuran tetesan hujan yang dihasilkan oleh reservoir dengan tekanan air yang sama. Kesimpulan yang diperoleh adalah rasio intensitas curah hujan tertinggi adalah 1.14%. Permukaan rumput, rasio intensitas curah hujan terendah adalah 1,06%. Disarankan untuk melakukan ini jika durasi hujan terus menerus atau waktu konsentrasi terlampaui, jika durasi hujan lebih lama dari waktu konsentrasi dan di lapangan. Kata kunci: Desain Model Skala; Eksperimen Simulasi Curah Hujan; Rasio tertinggi pada Intensitas Hujan. Abstract: Rainfall Response-Run Off Experiment to Reduce Urban Flooding Using a Scale-Based Model. This study aims to determine the relationship between the highest and lowest rainfall intensity. The method used in this study uses a scale model design, namely a scale model built with a steel plate as an independent flow chart. The standard size of each drainage area is 1 m × 1 m × 0.3 m (0.2 m high porous pavement). The outer edge of the drainage surface is 0.1 m higher than the terraced surface to prevent rainwater splashing and to mimic the size distribution of raindrops generated by reservoirs of the same water pressure. The conclusion obtained is the ratio of the highest rainfall intensity is 1.14%. The grass surface, the lowest rainfall intensity ratio is 1.06%. It is recommended to do this if the duration of the rain is continuous or the concentration time is exceeded, if the duration of the rain is longer than the concentration time and in the field. Keywords: Scale Model Design; Rainfall Simulation Experiments; The highest ratio of Rain Intensity.
The Role of Audit Quality as a Moderating Variable in Relationship Between Quality of Audit Committee, Company Size and Financial Report Integrity of Manufacturing Companies Listed in IDX Dede Hertina; Okma Yendri; Yoesoep Edhie Rachmad; Hendrik Elisa Sutejo Samosir; Halim Dwi Putra
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 6 No 2 (2023): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v6i2.6103

Abstract

With audit quality serving as a moderating variable, the goal of this study is to examine and collect empirical data on the impact of audit committee quality and business size on the caliber of financial reports. Accounting knowledge, committee size, and meeting frequency all indicate the quality of an audit committee. Manufacturing businesses that were listed on the Indonesia Stock Exchange between 2013 and 2016 were used as a sample in this study. 33 manufacturing enterprises with a 4 year observation period were included in this study. Purposive sampling was used to collect the data. The multiple regression model and moderated regression analysis were used in this study to examine the hypotheses. The findings of this study revealed that the caliber of financial reports was unaffected by the audit committee's experience, the frequency of its meetings, or the size of the accounting and financial firms. Regarding the moderating influence of audit quality, the findings indicated that it was unable to moderate the relationship between the business size and the integrity of financial reports and all audit committee quality proxies.
Lomba Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Sebagai Upaya Peningkatan Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Berkelanjutan Ely Mulyati; Desti Mandasari Putri; Kiki Natalia; Okma Yendri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Inovasi Teknologi Vol 1 No 02 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Inovasi Teknologi
Publisher : Gloal Research Institut Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) telah menjadi salah satu program andalan nasional (Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan yang berbasis masyarakat, salah satu langkah yang berjalan simultan dengan PAMSIMAS adalah Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL). Untuk menyemangati dan memotivasi masyarakat desa pemerintah mengadakan Lomba AMPL. Lomba apresiasi pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) diadakan dengan tujuan untuk mengakui, menghargai, dan mendorong upaya-upaya yang dilakukan dalam bidang penyediaan air minum dan peningkatan kualitas lingkungan. Penghargaan semacam ini tidak hanya memberikan pengakuan, tetapi juga dapat menjadi motivasi bagi peserta lainnya untuk terlibat dalam upaya serupa.