Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

IMPLEMENTASI KELENGKAPAN PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH DI KAMAR OPERASI DALAM UPAYA MENUNJANG AKREDITASI RS ZAHIRAH Fachri Razi; Alih Germas Kodyat; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.26 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.281

Abstract

Setiap tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi, harus memperoleh persetujuan tertulis dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir informed consent dan ditandatangani oleh orang yang berhak memberikan persetujuan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 tentang Standar Minimal Pelayanan di Rumah Sakit, pengisian formulir Informed Consent harus 100%. Dari data yang ada, jumlah kasus bedah di kamar operasi Rumah Sakit Zahirah, periode Januari 2017 - Desember 2017 adalah sebanyak 5175 tindakan dengan kelengkapan pengisian informed consent 58%. Akreditasi pada dasarnya adalah proses menilai rumah sakit sejauh mana telah menerapkan standar. Kelengkapan pengisian Informed Consent menjadi penting dalam penilaian akreditasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kelengkapan pengisian informed consent kasus bedah di kamar operasi dalam upaya menunjang akreditasi Rumah Sakit Zahirah Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumenHasil penelitian menunjukkan pengetahuan mempengaruhi kepatuhan dan sikap dokter dalam kelengkapan pengisian informed consent, Namun motivasi tidak berpengaruh dalam kelengkapan pengisian informed consent. Formulir informed consent sendiri perlu ditelaah.. Dalam pelaksanaan pengawasan dalam kelengkapan pengisian Informed Consent, maupun sosialisasi regulasi maupun kebijakan dan pedoman (SOP) informed consent yang ada belum berjalan dengan baik,  Kata kunci: KelengkapanDaftar Pustaka: 21 (1995 – 2017)
Analisis Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Length Of Stay (LOS) Pasien Rawat Inap Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Cibinong Encep Abdul Wahab; Yanuar Jak; Alih Germas Kodyat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.246 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v5i2.1746

Abstract

Latar belakang : Pada setiap proses alur IGD akan menimbulkan waktu tunggu. Waktu tunggu dari mulai saat pasien datang pertama ke IGD dan dilakukan triase sampai dengan penempatan di ruang rawat inap disebut sebagai Length Of Stay (LOS). Length Of Stay (LOS) kondisi menahan pasien yang ada di UGD atau unit penempatan sementara sampai diputuskannya rawat inap atau dipindahkan ke unit lain, direkomendasikan agar tidak lebih dari 4 jam untuk kepentingan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan Tujuan Penelitian : untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan Length Of Stay (LOS) pasien rawat inap di IGD RSUD Cibinong. Metode penelitian : penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode retrospektif dengan pendekatan analitik, menggunakan disain cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Instalasi Gawat Darurat RSUD Cibinong yang akan dirawat inap dalam kurun waktu tiga bulan (Maret, April, Mei) Tahun 2021. Sampel penelitian menggunakan Metode Systematic Random sampling setiap kelipatan 15 dari nomor register pasien di IGD diambil dan digunakan sebagai sampel Hasil penelitian : Lama waktu tunggu pasien rawat  (Length Of Stay) di IGD RSUD Cibinong dengan dengan waktu < 6 jam didapatkan berjumlah 49 orang (54.4%), waktu ≥ 6 jam didapatkan 41 orang (45.6%). Terdapat satu variabel tingkat kegawatan memiliki hubungan bermakna dengan Length Of Stay (LOS) diperoleh nilai P (P Value 0.043) dimana P Value < 0.05. Kesimpulan : Enam variabel independent penelitian setelah dilakukan uji statistik regresi logistik tidak ada yang berhubungan bermakna dengan variabel dependent, tetapi mampu memprediksi ada dua variabel yaitu tingkat kegawatan dan kasus penyakit yang berpeluang untuk terjadinya hubungan dengan Length Of stay (LOS) dengan kontribusi Nagelkerke R square 0.128 = 12.8 %. 
Pengaruh Penempatan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover Perawat Di Rumah Sakit Umum Anissa Tangerang Shelly Yulia; Dicky Dewanto Tjatur; Alih Germas Kodyat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.316 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.419

Abstract

Tingkat turnover perawat di RSU An-Nisa Tangerang selama tahun 2013 – 2015 terakhir menunjukan angkat rata-rata 28% per tahun. Angka tersebut merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan standard normal yang berkisar antara 5% - 10% per tahun.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh penempatan dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat di Rumah Sakit Umum An-Nisa Tangerang Banten.  Penempatan dan kepuasan kerja menjadi variabel bebas yang mempengaruhi intensi turnover perawat.  Dimensi penempatan di dalam penelitian ini mencakup prestasi akademik, pengalaman, kesehatan fisik dan mental, status perkawinan, dan faktor usia. Sedangkan dimensi kepuasan kerja mencakup upah, promosi, supervisi, jaminan sosial,  penghargaan, peraturan dan prosedur, rekan kerja, karakteristik pekerjaan dan komunikasi.Sampel yang digunakan adalah perawat yang bekerja di semua unit dalam rumah sakit. Jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini sebanyak 60 responden. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan purposive sampling, sementara metode analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda, dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22. Hasil pengujian terhadap hipotesis menunjukkan bahwa variabel penempatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi turnover yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,155. Sedangkan kepuasan kerja berpengaruh terhadap intensi turnover dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil nilai koefisien determinasi menunjukkan variabel kepuasan kerja memberikan pengaruh sebesar 34% terhadap intensi turnover. Kata kunci : penempatan, kepuasan kerja, intensi turnover
Analisis Proses Pemetaan Perjalanan Pasien Rawat Jalan Poli Kebidanan Dan Kandungan RS.Kartini Jakarta Tahun 2018 Edo Brendo Stevano; Alih Germas; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.418 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v3i1.385

Abstract

Latar Belakang: Peta perjalanan (mapping) pasien dalam menerima pelayanan kesehatan merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi inefisiensi pelayanan kesehatan. Peta perjalanan ini tidak hanya menjadi rujukan bagi pasien namun juga bagi pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan bermutu. Dalam peta perjalanan tersebut akan terlihat proses yang dialami pasien dan dapat menjadi peluang untuk inovasi dan perbaikan pelayanan kesehatan di rumah sakit.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peta perjalanan pasien poliklinik kebidanan dan kandungan  di pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Kartini dan mengetahui pola variasi perjalanan pasien di pelayanan rawat jalan, serta penyebab dari variasi perjalanan pasien tersebut.Metode Penelitian:  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode cross-sectional dan action research. Penelitian dilaksanakan di RS.Kartini Jakarta berlangsung Bulan Mei  sampai Juni 2018. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (observasi) dan melalui wawancara mendalam kepada 9 informan penelitian secara non probability dengan purposive sampling.Hasil: Variasi perjalanan di rawat jalan poli kandungan merupakan variasi tertinggi berdasarkan observasi yang dilaksanakan. Dengan tingginya jumlah pasien, tingginya variasi perjalanan pasien, serta minimnya SDM dan juga infrastruktur menyebabkan penumpukan pasien hingga terhambatnya proses pemberian pelayanan prima kepada pasien. Kesimpulan: Dengan terbentuknya peraturan-peraturan yang konsisten, jelas tujuannya dan tegas diterapkan akan memberikan manfaat bagi pasien lama dan pasien baru sehingga mereka merasakan adanya peningkatan pelayanan menjadi lebih baik,dan merasakan perbedaan yang nyata antara pelayanan dahulu dengan saat ini.Kata kunci : mappin, rawat jala, poli kebidanan
Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kegiatan Supervisi Terhadap Penerapan Komunikasi SBAR Di Ruang Rawat Inap RS Pusat Otak Nasional Dheanira Hedyastuti; Sri Rahayu; Alih Germas
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.113 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.802

Abstract

Komunikasi efektif termasuk kedalam salah satu unsur dari enam target keselamatan pasien. Hal ini tertuang pada Permenkes Nomor 11 /MENKES/ PER/ II / 2017  dan KARS 2012.  Kesalahan komunikasi akan membahayakan keselamatan pasien. Komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang jelas, akurat, lengkap serta mudah dimengerti oleh penerima pesan atau pasien sehingga kesalahan dapat diminimalisasi dan keselamatan pasien tercapai. SBAR merupakan tehnik komunikasi yang digunakan antar tenaga kesehatan. Penerapan komunikasi SBAR sudah dilaksanakan namun belum secara utuh. Budaya organisasi dan Kegiatan supervisi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi penerapan komunikasi SBAR. Budaya organisasi memegang peranan penting pada keberhasilan organisasi tersebut untuk meraih prestasi sesuai dengan tujuan, visi dan misi serta menjadi tuntunan karakter sesuai ciri khas organisasi bagi karyawan. Kinerja perawat dipengaruhi oleh budaya organisasi yang kuat dan baik. Supervisi (penyeliaan) adalah Suatu pemantauan, pemeriksaan dan pengontrolan yang dilakukan secara langsung dan periodik oleh “bos” terhadap “staf” dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga jika ditemukan masalah dapat langsung dibantu untuk mengatasinya. Kegiatan penyeliaan oleh kepala ruangan diharapkan akan meningkatkan kinerja perawat. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh budaya organisasi dan kegiatan supervisi kepala ruangan terhadap penerapan komunikasi SBAR Perawat di Ruang Rawat Inap RS. PON. Penelitian kuantitatif dengan pengambilan data cross sectional study. Populasi perawat di ruang rawat inap sebanyak 128 responden. Besar klasifikasi jenis kelamin didominasi kaum perempuan 109 orang (85,2%), kategori usia  dewasa awal (21- 30 tahun) yaitu 92 orang (71.9%),Rata-rata perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PON berpendidikan D III yaitu 67 orang (52.3%). Status pegawai didominasi  PNS 118 orang (92.2%) dengan lama kerja 12-60 bulan yaitu 70 orang (54.7%). Tidak ada hubungan budaya Organisasi dengan Penerapan Komunikasi SBAR sig (0,401), pearson correlation (0,075). Ada pengaruh negatif hubungan kegiatan supervisi dengan penerapan komunikasi SBAR sig (0,001), pearson correlation(-0,282) dan persamaan regresi Y= 88,820 – 0,483X. Kata kunci :Budaya organisasi, kegiatan supervisi ,komunikasi SBAR,RS.PON
Analisis Pengelolaan Obat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jantung Bina Waluya Jakarta Timur Tahun 2019 Meity Bachtiar; Alih Germas; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.916 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v3i2.545

Abstract

Pengelolaan persediaan obat adalah suatu sistem yang sangat penting dalam mendukung pengelolaan barang dan jasa. Peran terpenting pada sistem persediaan yaitu untuk memperlancar kegiatan operasional. Kekurangan obat akan mengakibatkan terlambatnya pelayanan pasien. Ketersediaan obat yang tepat pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat akan membantu tujuan organisasi dalam melayani pasien, produktivitas, keuntungan dan kembali modal. Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta Timur telah menerapkan pengelolaan persediaan obat. Penelitian ini bertujuan menganalisis input dan proses pengelolaan obat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta Timur Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sistem. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh informan sebanyak 4 orang. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keadaan SDM dari segi kuantitas telah mencukupi, tetapi kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Ketersediaan fasilitas masih belum mencukupi. Proses perencanaan dan pengadaan persediaan obat dilakukan setiap saat ketika persediaan obat mencapai titik pemesanan. Proses penyimpanan masih terkendala masalah fasilitas yang masih perlu ditingkatkan. Pendistribusian dilakukan dengan UDD. Pengawasan dan pengendalian dilakukan secara periodik dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar dilakukan analisis kebutuhan pelatihan bagi SDM terkait pengelolaan obat. Diperlukan adanya penambahan fasilitas penyimpanan obat serta perlu dipertimbangkan adanya SIM RS terpadu
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Pending Klaim Rawat Inap Oleh BPJS Di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat Tahun 2019 Cut Juli Muroli; Tri Budi W. Rahardjo; Ali Germas Kodyat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.965 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.1040

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data klaim BPJS rawat inap, BPJS di RSAB Harapan Kita tahun 2019 terhadap 7572 berkas klaim rawat inap menunjukkan 972 berkas klaim yang dipending. Masih ada berkas klaim yang dikembalikan pada periode Januari - Desember 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pending  klaim rawat inap. Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah Retrospektif dengan Mix Methode yang menggunakan penelitian Kuantitatif (analisisUnivariat, analisis Bivariat,analisis Multivariat)dan Kualitatif (Triangulasi sumber data). Sampel berkas pending klaim diambil secara random sebanyak 91 berkas dan wawancara sebanyak 13 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil: Ketidaklengkapan resume medis 41,8% (38 berkas), ketidaktepatan pengkodean 48,4% (44 berkas yang tidak sesuai), ketidaklengkapan berkas klaim 29,7% (27 berkas yang tidak lengkap), regulasipengelolaan klaim BPJS rawat inap di RSAB Harapan Kita belum lengkap 61,5% (8 responden), pengetahuan petugas pelaksana 53,8% (7 responden), sarana dan prasarana di Instalasi Pelayanan Piutang dan Jaminan 61,5% (8 responden), serta monitoring dan evaluasi sudah dilaksanakan 100%.Kesimpulan dan saran: Sebaiknya pihak Manajemen RSAB Harapan kita perlu mengadakan pelatihan terhadap petugas koding untuk meningkatkan kompetensi, mengadakan sosialisasi secara periodik kepada DPJP tentang pengisian resume medis secara lengkap,mengadakan sosialisasi pada petugas pendaftaran tentan gkelengkapan berkas klaim,perlu adanya kebijakan internal mengenai pending klaim BPJS,adanya koordinasi dengan tim IT mengenai sarana dan prasarana serta monitoring dan evaluasi terhadap target keberhasilan dari klaim yang diajukan ke BPJS. Kata Kunci: berkas pending klaim BPJS, rawat inap, rumah sakit
Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Ke Bagian Rekam Medis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Kinanti Putri Larasati; Alih Germas Kodyat; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.595 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v1i1.430

Abstract

Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke bagian rekam medis menurut standar prosedur operasional RSUD dr. M. Yunus Bengkulu adalah 2x24 jam setelah pasien pulang. Namun pada studi pendahuluan didapatkan bahwa masih terdapatnya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang mencapai 40-50% dari  total berkas rawat inap yang dikembalikan. Tingginya tingkat keterlambatan pengembalian  ini tentunya dapat berdampak negatif pada mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari instalasi rawat inap ke bagian rekam medis RSUD dr. M. Yunus Bengkulu selama bulan Mei dan Juni 2016 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian adalah penelitian Observasional, dengan rancangan analitik kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 30 berkas yang diambil secara random dengan teknik Purposive sample dari total berkas yang masuk selama bulan Mei dan Juni 2016.Hasil penelitian didapatkan bahwa keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap pada bulan Mei 2016 sejumlah 44,5% dari total berkas yang masuk ke bagian rekam medis selama bulan Mei 2016 dan 41,5% dari total seluruh berkas yang masuk kebagian rekam medis selama bulan Juni 2016. Hasil analisis hubungan variabel bebas dan variabel terikat menggunakan uji Chi-square menunjukkan hubungan persepsi petugas administrasi dengan keterlambatan menghasil kan p value 0,023, dan hubungan persepsi dokter dengan keterlambatan menghasilkan p value 0,008. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin petugas administrasi, persepsi petugas administrasi dan persepsi dokter dengan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis. Saran dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap standar prosedur operasional tentang alur berkas rawat inap di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.                    Kata Kunci : Keterlambatan, Berkas Rekam Medis
Pengembangan Strategi Pemasaran Medical Check Up (MCU) Di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi Untuk Meningkatkan Pendapatan Ingkem Mulyasari; Alih Germas Kodyat; Cicilia Windiyaningsih
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.281 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.799

Abstract

Setiap rumah sakit harus dapat membuat suatu strategi pemasaran yang tepat dan dapat membuat suatu perencanaan untuk dapat bersaing dimasa sekarang dan akan datang Strategi tersebut diperlukan untuk dapat meningkatkan daya saing diantara perusahaan yang sejenis. Salah satu upaya untuk mengetahui strategi yang tepat bagi rumah sakit/klinik adalah dengan analisis SWOT dan matriks TOWS dapat digunakan untuk menyebarkan strategi yang dikembangkan dalam rangka untuk menjadi sukses di lingkungan global di masa depan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Hasil penelitian ini RS Anna Medika Bekasi berada kuadran I (SWOT) dan pada sel V (TOWS)  yaitu dalam posisi hold & maintain. Strategi yang umum dipakai pada posisi tersebut adalah strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar. Alternatif strategi pemasaran tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Pengembangan strategi pemasaran juga diperlukan karena setiap tahunnya kondisi eksternal maupun internal senantiasa mengalami perubahan. Diperlukan pula dukungan manajemen puncak dan pembentukan tim khusus pemasaran MCU agar strategi pemasaran tersebut dapat berjalan lebih optimal.Kata Kunci : strategi pemasaran, eksternal, internal
Pengaruh Stress dan Kecemasan Terhadap Kinerja Perawat Ruang Isolasi Covid-19 yang Menggunakan Ventilator di Lantai 6 Gedung Anggrek RSUP Fatmawati Shinta Atmaprawira; Cicilia Windiyaningsih; Alih Germas Kodyat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.473 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v5i2.1635

Abstract

Latar belakang: Perawat merupakan salah satu garda terdepan dalam penanganan wabah Corona Virus Deases-19 (Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Produktifitas dan kinerja perawat harus terjaga dengan baik selama pandemic dengan menjalankan asuhan keperawatan, yang meliputi bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit, sebagai institusi kesehatan harus berusaha menjaga kinerja perawat yang dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal, termasuk kondisi atau keadaan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kecemasan, stress terhadap kinerja perawat di ruang isolasi Covid 19 Gedung Anggrek RSUP Fatmawati 2020.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 105 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden berdasarkan formula dari Taro Yamane. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa uji korelasi variabel stress terhadap kinerja memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai Asymp. Sig 0,002 < 0,05. Kecemasan terhadap kinerja memiiki pengaruh yang signifikan dengan nilai Asymp. Sig 0,001 < 0,05. Pengaruh stress dan kecemasan secara simultan terhadap kinerja dengan nilai Asymp. Sig 0,007 < 0,05 yang berarti signifikan antara stress dan kecemasan terhadap kinerja.Diskusi: variabel stress dan kecemasan memliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Nilai koefisien stress dan kecemasan bernilai negative terhadap kinerja.