Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penerapan Linier Discriminant Analysis pada Klasifiksi Distress Binsin Perbankan Asep Nana Rukmana; Bambang Siswoyo
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 7 No.2 (Juni, 2019) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Sains & Teknologi
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v7i2.4554

Abstract

Abstract. Linear discrimant machine learning analysis is part of artificial intelligence that can learn from past data, recognize patterns to get optimal solutions. The prediction of the bankruptcy of a Sharia public bank company in Indonesia is very important. Modeling Machine Learning with five input-output models can be implemented between financial ratio variables against bankruptcy. Overall, a linear discrimant analysis algorithm is able to train data to build patterns of input-output relationships and modeling behavior well. Every company certainly wants an appropriate and efficient decision making. Linear discrimant analysis builds predictive models using financial ratio variables as predictors. In this study the model can recognize well the pattern of financial ratios with the results of model validation in the form of means square error 8% and coefficient terminated 98%.Abstrak. Linier discrimant analisys machine learning merupakan bagian dari kecerdasan buatan yang dapat belajar dari data masa lalu, mengenali pola untuk mendapatkan solusi yang optimal. Prediksi kebangkrutan suatu perusahaan bank umum Syariah di Indonesia sangat penting. Modeling Machine Learning dengan lima model input-output dapat diimplementasikan antara variabel rasio keuangan terhadap kebangkrutan. Secara keseluruhan, algoritma linier discrimant analysis mampu melatih data untuk membangun pengenalan pola hubungan input-output dan perilaku pemodelan dengan baik.  Setiap perusahaan tentu menginginkan sebuah pengambilan keputusan yang tepat dan efisien. Linier discrimant analisis membangun model prediksi menggunakan variabel rasio keuangan sebagai prediktor. Pada penelitian ini model dapat mengenal dengan baik pengenalan pola rasio keuangan dengan hasil validasi model berupa means square error 8% dan koefesien diterminasi 98%.
MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG Aviasti Anwar; Asep Nana Rukmana; Jamaludin Jamaludin
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.2 (Juni, 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.1786

Abstract

The research conducted is to make the model of determining the optimal transportation fleet in Bandung City, to overcome the imbalance between the number of available fleet and the number of passengers in need. This research type is quantitative with case study of two city transportation trajectory in the route of Sadang Serang Caringin and Riung Bandung Dago trajectory which at the time of preliminary research is categorized not optimal. To determine the optimal number of urban transport fleets, there are several variables associated with this include: number of passengers (P), fleet volume / frequency (F), vehicle capacity (C), cycle time (CTABA), load factor ( LF), and headway (H). The results showed that the number of public transport fleet for the route Dago - Riung Bandung and Sadang Serang - Caringin currently too much does not match the needs of the meaning is not optimal 
PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DESA CIMUNGKAL KECAMATAN WADO MELALUI WIRAUSAHA SEREH WANGI Aviasti Anwar; Nugraha Nugraha; Asep Nana Rukmana; Ahmad Arif Nurrahman
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 5 No.2 (Juni, 2017) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v5i2.2334

Abstract

Permasalahan utama di masyarakat yang menjadi mitra kegiatan pengabdian adalah tidak termanfaatkanya potensi dan sumber daya lokal dari sisi keterampilan wirausaha, maupun dana untuk membangun kegiatan produktif yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Tujuan utama kegiatan PKM yang diusulkan adalah pemanfaatan lahan kurang produktif melalui pengembangan wirausaha bagi masyarakat lokal sebagai mitra untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian keluarga. Adapun luaran kegiatan sebagai berikut: 1) Pemanfaatan lahan tidak produktif melalui wirausahasereh wangi di desa Cimungkal, 2) Meningkatkan keterampilan wirausaha masyarakat dalam pemberdayaan lahan, 3) Terbentuknya kelompok usaha untuk mengelola wirausaha minyak sereh wangi. Metode PKM yang diterapkan untuk mencapai target luaran adalah 1) Analisis situasi; 2) identifikasi permasalahan utama; 3) Studi literatur; 4) Identifikasi solusi yang ditawarkan kepada mitra; 5) Penyusunan rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan; 6) Pelatihan teknik dan budidaya: penanaman sereh wangi, teknik penyulingan minyak sereh wangi, pengelolaan administrasi keuangan, dan pemasaran; 7) Pembentukan kelompok usaha bersama untuk pengelolaan dan penyulingan minyak sereh wangi, pendampingan usaha bersama, merintis pembentukan koperasi, monitoring kegiatan usaha bersama dan merumuskan tindakan pengembangan wirausaha sereh wangi. 
PENETAPAN POTENSI UNGGULAN KECAMATAN DI KABUPATEN BANDUNG Asep Nana Rukmana; Aviasti; Reni Amaranti; Muhammad Akbar Shakira
Journal of Research and Technology Vol. 6 No. 1 (2020): JRT Volume 6 No 1 Jun 2020
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.163 KB)

Abstract

Economic development is a continuous effort to improve people’s welfare. The main problem in regional development lies in the development of policies that are based on the specific characteristics of the area concerned (endogenous development) by using the potential of human resource, institutional, and natural resource locally (regions). Potential leading sectors in Bandung Regency are agriculture, plantation, livestock, fishery, industry, and tourism. Each sub-district in Bandung Regency region has potential leading sectors that need to be set as leading sectors to be further developed. The purpose of this research was to identify the variables that influence the determination of superior potential of sub-districts in Bandung Regency. The method used to create a model in determining the superior potential of sub-districts in Bandung Regency was the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. In this research, 4 sub-districts were taken as an example of the model that were Majalaya, Banjaran, Soreang, and Cimenyan District. Leading sectors assessment of the four districts had the following priority sequence: Majalaya District is for the Industrial sector with a priority weight of 0.326, Agriculture 0.254, Tourism 0.163, Plantation 0.149, and Livestock 0.107; Banjaran District, had the Plantation sector with priority weights 0.294, Industry 0.207, Tourism 0.205, Agriculture 0.165, and Livestock 0.128; Soreang District, had the Agriculture sector with priority weights 0.278, Industry 0.222, Plantation 0.208, Tourism 0.199, and Livestock 0.093; Cimenyan District, had the Tourism sector with priority weights 0.373, Agriculture 0.223, Industry 0.195, Plantation 0.129, and Livestock 0.081. The sub-criteria/factors that were priorities in determining the superio sectors of the district, the top 5 of the 12 sub-criterias/factors were capital, technology, business management, market availability, and prices.
ANALISIS KETERKAITAN ANTARA GREEN DESIGN, GREEN PROCESS, GREEN DYNAMIC CAPABILITIES, DAN ABSORPTIVE CAPACITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Aviasti Aviasti; Asep Nana Rukmana; Agus Nana Supena; Reni Amaranti
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Vol 17, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.985 KB) | DOI: 10.14710/jati.17.2.62-70

Abstract

Green manufacturing mulai diimplementasikan secara luas pada industri manufaktur untuk mengurangi dampak negatif kegiatan industri pada lingkungan. Berbagai faktor, baik eksternal maupun internal, mempengaruhi implementasi green manufacturing. Hal ini menyebabkan implementasi green manufacturing tidak mudah untuk dilakukan. Penelitian ini membahas keterkaitan faktor internal perusahaan pada praktik green manufacturing, yaitu keterkaitan antara kapabilitas dinamis hijau perusahaan, kemampuan untuk menyerap pengetahuan (absorptive capacity) dan green manufacturing (dalam hal ini terdiri dari green design dan green process). Penelitian dilakukan pada 34 perusahaan manufaktur di Jawa Barat, Indonesia. Model penelitian terdiri dari empat konstruk dengan lima hipotesis keterkaitan antar konstruk. Hasil pengujian model menunjukkan bahwa green dynamic capability berpengaruh positif dan signifikan terhadap green process akan tetapi tidak berpengaruh pada green design. Absorptive capacity berpengaruh signifikan terhadap green dynamic capabilities dan berpengaruh secara tidak langsung terhadap green process. Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas dinamis berperan memediasi hubungan absorptive capacity dengan green process.
Perancangan Produk Waistbag dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Saeful Nurochim; Asep Nana Rukmana
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.79 KB) | DOI: 10.29313/jrti.v1i1.91

Abstract

Abstract. Product design is a stage in the process of making products based on certain shapes, sizes, and colors. Industrial Home industry is a company engaged in the bag manufacturing industry that has its own product brand, Kaboa. The problem with this is that Kaboa waistbag products have experienced a decline in sales by the significance associated with several problems, namely (1) There are no new models or innovations in Kaboa waistbag products, (2). The objectives of this study are (1) To identify the needs and demands of customers who are priorities and prove to be a variable in the quality of waistbag product designs, (2) Make waistbag product designs according to customer desires and needs to be able to meet customer demand and search. In this study, the method used to develop and request waistbag products to suit customer needs is the Quality Function Deployment (QFD) method. The parameters used in the Kaboa waistbag product design process are 13 quality variables used as references. The best alternative product design options are products made from condura fabric with the cheapest production costs, good quality, strong and durable, with patterned colors according to the consumer and the company's target market with the company's ability. Abstrak. Perancangan produk merupakan tahapan dalam proses menciptakan sebuah produk berdasarkan model bentuk, ukuran, dan warna tertentu. Home industri Kindustries merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan tas yang memiliki brand produk sendiri yaitu Kaboa. Permasalahan yang dihadapi adalah produk waistbag Kaboa telah mengalami penurunan penjualan secara signifikan yang disebabkan beberapa permasalahan yaitu (1) Belum banyaknya model atau inovasi baru pada produk waistbag Kaboa, (2) Pangsa pasar sempit yang hanya di fokuskan kepada kalangan orang yang senang melakukan kegiatan outdoor. Tujuan pada penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang menjadi prioritas dan menerjemahkannya menjadi variabel kualitas rancangan produk waistbag, (2) Membuat usulan rancangan produk waistbag sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan upaya memperluas pasar untuk meningkatkan penjualan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang produk waistbag agar sesuai kebutuhan dengan keinginan pelanggan adalah metode Quality Function Deployment (QFD). Parameter yang digunakan dalam proses desain produk waistbag yaitu berupa 13 variabel kualitas yang digunakan sebagai acuan. Alternatif desain produk pilihan terbaik rancangan produk berbahan kain condura dengan biaya produksi paling murah, berkualitas baik, kuat dan tahan lama, dengan warna bermotif sesuai penilaian konsumen dan target pasar perusahaan serta kemampuan perusahaan.
Pengendalian Kualitas Produk Stay Comp Ign Coil untuk Meminimasi Kecacatan Menggunakan Metode Six Sigma di PT XYZ Nyoto Sugiarto; Yan Orgianus; Asep Nana Rukmana
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.338 KB) | DOI: 10.29313/bcsies.v2i1.1439

Abstract

Abstract. PT XYZ is a company that produces motorcycle spare parts, one of its products is the stay comp ign coil. Currently the condition of the company is experiencing problems, namely a defect in the stay comp ign coil product. The purpose of the study was to identify the factors causing defects and provide suggestions for quality control of the stay comp ign coil product. The method used is Six Sigma with DMAIC cycle. Especially for the analyze stage using FMEA to calculate the value of the RPN. Meanwhile, at the improve stage, the FMEA process is used to propose corrective actions. The proposed design uses the 5W+1H. The results of this study indicate that there are 10 factors that cause a stay comp ign coil product defect, namely: an operator who is less careful, pins and blunt dies blades, unscheduled machine maintenance, not keeping the work desk clean, the presence of dirt deposits on the inside of the platting machine drum, drum capacity is too full, less coating liquid dosage, welding machine gun jammed, input current is too large and environmental conditions. There are 5 proposals for quality control of the stay comp ign coil product, namely: replacing a dull pin or die blade, performing regular machine maintenance, make SOPs that support work on the production of stay comp ign coils, maintain the cleanliness of the workbench in all parts of the stay comp ign coil production and supervisors carry out supervisory activities to the operator on a regular basis. Abstrak. PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi suku cadang sepeda motor, salah satu hasil produksinya adalah stay comp ign coil. Saat ini kondisi perusahaan sedang mengalami permasalahan yaitu adanya kecacatan pada produk stay comp ign coil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecacatan dan memberikan usulan pengendalian kualitas terhadap produk stay comp ign coil. Metode yang digunakan adalah Six Sigma dengan siklus DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control). Khusus untuk tahapan analyze menggunakan FMEA untuk menghitung nilai risk priority number (RPN). Sedangkan pada tahapan improve menggunakan FMEA proses untuk usulan tindakan perbaikan. Adapun usulan rancangan pengendalian kualitas menggunakan 5W+1H (What, Who, When, Where, dan How). Hasil dari penelitian ini mengiindikasikan ada 10 faktor penyebab terjadi kecacatan produk stay comp ign coil yakni: 1) opertor yang kurang teliti; 2) pin dies dan mata pisau dies yang tumpul; 3) kurang terjadwalnya maintenance mesin; 4) kurang menjaga kebersihan meja kerja; 5) adanya endapan kotoran dibagian dalam drum mesin platting; 6) kapasitas drum terlalu penuh; 7) takaran cairan pelapis kurang; 8) gun mesin las macet; 9) arus input terlalau besar dan 10) kondisi lingkungan. Usulan pengendalian kualitas produk stay comp ign coil yang dilakukan ada 5 usulan, yaitu: 1) mengganti pin atau mata pisau dies yang sudah tumpul, 2) melakukan perawatan mesin yang berkala; 3) membuat SOP yang menunjang pengerjaan pada produksi stay comp ign coil; 4) menjaga kebersihan meja kerja diseluruh bagian produksi stay comp ign coil serta 5) supervisor melakukan kegiatan pengawasan kepada operator secara berkala.
Efisiensi Penggunaan Air Bersih pada Penyamakan Kulit Asep Nana Rukmana; Reni Amaranti; Aviasti Aviasti; Chaznin R. Muhammad; Ari Ramdani; Deva Akbar Faturohman
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol. 8 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/intech.v8i2.5129

Abstract

Industri penyamakan kulit membutuhkan banyak air dan berbagai macam bahan kimia terutama pada proses beamhouse. Hal ini akan menghasilkan banyak limbah cair yang mengandung zat berbahaya yang berpotensi mencemari lingkungan. Salah satu upaya yang dapat mengurangi limbah cair yang dibuang adalah dengan mengurangi penggunaan air pada penyamakan kulit terutama pada proses beamhouse. Penelitian ini dilakukan untuk meng­analisis efisiensi penggunaan air pada proses penyamakan kulit skala kecil. Tahapan penelitian dilakukan dengan meng­identifikasi volume air yang digunakan dan tahapan mana pada proses beam­house yang memungkinkan untuk dilakukan reuse air tanpa mempengaruhi kualitas kulit tersamak. Hasil analisis menghasilkan dua alternatif reuse air pada proses beamhouse. Alternatif pertama yaitu menggunakan kembali air pada proses liming (washing 1 dan washing 2) dan pada proses pickling (re-washing dan deliming). Alternatif kedua yaitu menggunakan kembali air pada proses limming (washing 1 dan washing 2) dan pada proses pickling (re-washing, deliming, dan washing pasca deliming). Alternatif pertama meng­hasilkan penghematan penggunaan air sebesar 33% pada proses liming dan 78% pada proses pickling. Alternatif kedua menghasilkan efisiensi peng­gunaan air sebesar 33% pada proses liming dan 84% untuk proses pickling. Reuse air tidak hanya mengurangi penggunaan air bersih secara signifikan, akan tetapi juga mengurangi limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan. Hal ini memberikan dampak positif pada upaya perlindungan lingkungan dan untuk terwujudnya industri hijau dengan melakukan kegiatan industri tanpa menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.
Usulan Perbaikan Kualitas Kualitas terhadap Produk Cacat dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) di CV X Ikania Oktavialli; Asep Nana Rukmana; Iyan Bachtiar
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i1.6474

Abstract

Abstract. CV. X is a company engaged in the manufacturing industry that produces footwear. The production system carried out at the company uses the "Make to Stock" (MTS) system. Based on observations made by researchers, CV. X suffered a loss as a result of consumers returning products because the sandals had defects or were non-conforming. Efforts that can be made to reduce these problems are to identify the factors that cause product defects using the fault tree analysis and failure modes and effects analysis methods. Based on the results of the analysis using the FTA method, the root cause of the problem is influenced by several factors, namely, workers who are not careful, workers who are not skilled, and workers who do not focus on the production process; machines that often have errors; dim lighting; poor glue quality; and glue adhesion lost because it was stored for too long. The results of the FMEA analysis with the highest RPN, which is equal to 252, are found in non-stick glue, with the potential cause being workers being less thorough and the adhesive power of the glue being reduced because it has been stored for too long. While the proposal for the lowest RPN value, with a value of 75, is found in the type of stain defects on sandals caused by the tools used in the gross production process, Proposed improvements are made by increasing supervision, carrying out routine training schedules, paying attention to glue quality, adding lights, and carrying out maintenance on the machines used. Keywords: Quality, Failure Modes and Effects Analysis (FMEA), and Fault Tree Analysis (FTA). Abstrak. CV. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri menufaktur yang memproduksi alas kaki. Sistem produksi yang dilakukan pada perusahaan menggunakan sistem Make to Stock (MTS). Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, CV. X mengalami kerugian akibat pengembalian produk dari konsumen karena produk sandal mengalami kecacatan/ketidaksesuaian. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut yaitu dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan adanya cacat produk menggunakan metode Fault Tree Analysis dan Failure Modes and Effect Analysis. Berdasarkan hasil analisa menggunakan metode FTA akar penyebab masalah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pekerja kurang teliti, pekerja kurang terampil, dan pekerja kurang fokus pada saat melakukan proses produksi, mesin yang seringkali error, pencahayaan yang redup, kualitas lem kurang baik, dan daya rekat lem bekurang karena terlalu lama disimpan. Adapun hasil analisa FMEA dengan RPN tertinggi yaitu sebesar 252 terdapat pada lem tidak menempel dengan penyebab potensial pekerja kurang teliti dan daya rekat lem berkurang karena sudah terlalu lama disimpan. Sedangkan usulan pada nilai RPN terendah dengan nilai 75 terdapat pada jenis cacat noda pada sandal yang disebabkan karena alat yang digunakan pada proses produksi kotor. Usulan perbaikan yang dilakukan yaitu dengan melakukan peningkatan pengawasan, melakukan jadwal pelatihan secara rutin, memperhatikan kualitas lem, penambahan lampu, dan melakukan perawatan terhadap mesin yang digunakan. Kata kunci: Kualitas, Failure Modes and Effect Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA).
Perancangan Strategi Pengembangan Usaha Menggunakan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) dan BMC (Business Model Canvas) Pada Nos Jeans MUHAMMAD FADHIL RAMADHAN; Asep Nana Rukmana
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i1.7068

Abstract

Abstract. Fashion industry is currently one of the creative economy industry groups that has an influence on the increase in Gross Domestic Product. Nos Jeans is one of creative economy industries engaged in jeans manufacturing sector which does not yet understand the importance of a marketing strategy. Problem that occurred at NOS Jeans was decline in purchasing power compared to it’s competitors which was exacerbated by the condition of the Covid-19 virus pandemic which caused NOS Jeans sales to decrease by 25% -50%. Purpose of this research is to find out the current business potential owned by NOS Jeans and to design business development strategy that must be carried out by NOS Jeans based on the results of Business Model Canvas method. Strategy planning is carried out using SWOT analysis in form of identifying environmental factors, calculating IFE and EFE matrices, creating SWOT matrices, and determining SWOT quadrants. This study shows that condition of NOS Jeans is in quadrant 1 (growth), so it’s necessary to develop right strategy for NOS Jeans. Formulation of suitable strategy for NOS Jeans is to form digital marketing team to build an online marketing strategy so that marketing can reach wider range, purchase automatic machines for production process in order to minimize expenses, especially employee wages, and expand target market that was originally only Bandung Raya became national scale. Keywords:Business development, marketing strategy, internal factors, external factors, IFE, EFE, SWOT Analysis, Business Model Canvas (BMC).. Abstrak. Industri fashion saat ini merupakan salah satu kelompok industri ekonomi kreatif yang memberikan pengaruh pada kenaikan Gross Domestic Product. Nos Jeans menjadi salah satu industri ekonomi kreatif yang bergerak di sektor pembuatan celana jeans yang belum memahami pentingnya strategi pemasaran. Permasalahan yang terjadi di NOS Jeans adalah menurunnya daya beli dibandingkan dengan kompetitornya yang diperparah dengan kondisi pandemi virus Covid-19 membuat penjualan NOS Jeans mengalami penurunan sebesar 25%-50%. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi bisnis yang dimiliki oleh NOS Jeans saat ini dan membuat rancangan strategi pengembangan usaha yang harus dilakukan oleh NOS Jeans berdasarkan hasil dari metode Business Model Canvas. Perancangan strategi dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT berupa identifikasi faktor-faktor lingkungan, perhitungan matriks IFE dan EFE, membuat matriks SWOT, dan penentuan kuadran SWOT. Penelitian ini menunjukan kondisi NOS Jeans berada pada kuadran 1 (growth), sehinga perlu menyusun strategi yang tepat untuk NOS Jeans. Penyusunan strategi yang cocok untuk NOS Jeans adalah dengan membentuk tim digital marketing untuk membangun strategi pemasaran secara online agar pemasaran bisa lebih luas jangkauannya, melakukan pembelian mesin-mesin otomatis untuk proses produksi agar bisa meminimalisir pengeluaran, khususnya upah karyawan, dan memperluas target pasar yang semula hanya Bandung Raya menjadi skala nasional. Kata Kunci: Pengembangan usaha, strategi pemasaran, faktor internal, faktor eksternal, IFE, EFE, Analisis SWOT, Business Model Canvas (BMC).