Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan praktek sholat melalui metode demonstrasi di sekolah MA Bahrul Ulum kelas X Besuk Probolinggo Mahbubi, Muhammad; Yaqin, Ahmad Ainul; Kamal, Ach. Baihaqi; Rahmatullah, Ahmad Zaini Ade; Rahmat, Aden Bagus; Maksum, Ali; Munir, Misbahul; Haydar, Muhammad 'Affan; Tobibi, Muhammad Robi; Bihi, Moh. Abdullah Kafa
KHIDMAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Vol. 3 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNZAHLP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/khidmah.v3i2.247

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari penggunaan metode demonstrasi pada pelajaran fiqih dalam upaya meningkatkan pemahaman praktek shalat pada siswa. penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Bahrul Ulum Besuk untuk mata pelajaran fiqih. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X. Pendekatan yang digunakan adalah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengabdian tindakan kelas pada dasarnya merupakan pengembangan dan Pengabdian tindakan (Action Research). Instrumen yang digunakan dalam Pengabdian ini adalah studi Kepustakaan dan studi lapangan. Dari hasil Pengabdian didapati hasil akhir bahwa penggunakaan metode demonstrasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan dalam dua siklus diperoleh oleh aktivitas guru dalam pembelajaran meningkat dari 65% pada siklus I, menjadi 75% pada siklus II. Peningkatan ini tentunya dipengaruhi oleh: a) Pemahaman guru terhadap metode demonstrasi semakin bagus, b) respons siswa terhadap setiap kegiatan dalam metode sangat bagus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam pelajaran fiqih dapat ditingkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode demonstrasi, penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran akan mempermudah siswa untuk memahami mata pelajaran serta memberikan ruang yang lebih kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Tingkatan Madrasah Aliyah Bahrul Ulum belum bisa melaksanakan sesuai dengan syariat,banyak tidak sesuai dengan syariat,pendampingan sholat,untuk meningkatkan pemahaman tentang fiqih sholat. Solusi dari pkm ini adalah pendampingan praktek sholat di kelas X MA.Bahrul Ulum sesuai fiqih madzhab imam syafi’i
Educating a Tolerant Society: Experience in the Kwangenrejo Kalitidu Bojonegoro Religious Moderation Village Yaqin, Ahmad Ainul; Yenuri, Ali Ahmad
EDU-RELIGIA : Jurnal Keagamaan dan Pembelajarannya Vol 7 No 1 (2024): Edu-Religia : Jurnal Keagamaan dan Pembelajarannya
Publisher : Program Pascasarjana Pendidikan Islam Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/edu-religia.v7i1.6872

Abstract

Kwangenrejo is a village where there are two religions, namely Christianity and Islam. They maintain mutual tolerance. This research examines the implementation of their way of educating people to have a tolerant attitude that is passed down to generations. This research use desciptive qualitative approach. Data analysis uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validity uses triangulation with sources, techniques and time. The results of the research show that the formation of a convert's personality does not occur spontaneously or directly, it requires a process and also includes several elements of the spiritual competence of a good educator who is wise in carrying out his duties, manifested by the educator's behavior being in accordance with religious norms, not easily angered. angry with converts who sometimes ask strange questions and also sometimes make mistakes, but on the contrary, educators will provide advice and direction
AHMAD MARZUQI AL-BĀTĀWĪ’S THOUGHTS IN FAḌL AL-RAḤMĀN BOOK AND ITS IMPLEMENTATION ON DETERMINING ISLAMIC CALENDAR IN INDONESIA Yaqin, Ahmad Ainul; Rohman, Khabib Syaikhu; Faza, Ricka Ulfatul
Al-Hilal: Journal of Islamic Astronomy Vol 5, No 2, 2023
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/al-hilal.2023.5.2.18526

Abstract

Criteria for the visibility of the new moon have been initiated by Betawi ulama, one of which is found in the book Faḍl al-Raḥmān by Ahmad Marzuqi al-Bātāwī. Ahmad Marzuqi's criteria are very different from those used by the Indonesian Ministry of Religion, giving rise to several differences. Using literature research and interviews as a data collection method, this paper finds that Ahmad Marzuqi al-Bātāwī's thoughts in the book Faḍl al-Raḥmān state that the minimum limit for imkān al-rukyah is 7° without using a telescope. This idea of imkān al-rukyah is still currently being implemented by the al-Marzūqiyyah congregation in Cipinang Muara, East Jakarta, in determining the start of the lunar month so that if the height of the new moon is less than 7° it causes differences with the government.