ramadan, sachrul
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN ARSITEKTUR ANALOGI DRAMATURGI PADA GEDUNG BALAI KONSER MUSIK DI KOTA KENDARI Sakti, Bima; Ramadan, Sachrul; Bahri, Alim
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDesain perancangan fisik Gedung Balai Konser Musik dengan Pendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi di KotaKendari merupakan gedung yang fungsi utamanya sebagai pusat pertunjukan musik yang mampu memberikan hiburantersendiri bagi penikmat musik. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah menggunakan metode analisisdeskriptif dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang menunjang seperti mengumpulkan data terkait, observasi lapangan,wawancara dan media informasi lainnya yang kemudian disimpulkan dan dijadikan titik tolak dalam penyusunan acuanperancangan secara rinci. Lokasi tapak terletak di kota Kendari tepatnya di kecamatan kadia, antara jalan Antero Hamradan jalan Brigjen M. Yunus By Pass dengan luas lahan ±2,4 Ha. Perencanaan Gedung Balai Konser Musik denganpendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi, yaitu dengan menerapkan karakter dari Arsitektur Dramaturgi, sertamemasukkan unsur-unsur musik kedalam bangunan yang dapat dilihat pada penentuan bentuk dasar dan Tampilanbangunan. Penataan ruang Gedung Balai Konser Musik dengan Pendekatan Arsitektur Dramaturgi di kota Kendariberdasarkan penataan tata akustik ruang yang mampu memberikan kenyamanan bagi penggunanya.Kata kunci: Konser musik, arsitektur analogi DramaturgiABSTRACTThe physical design design of the Music Concert Hall Building with the Dramaturgy Analogy Architectural Approachin Kendari City is a building whose main function is as a music performance center that is able to provide its ownentertainment for music lovers. The method used in this discussion is to use the descriptive analysis method by identifyingsupporting elements such as collecting related data, field observations, interviews and other information media which arethen concluded and used as a starting point in preparing detailed design references. The site is located in the city ofKendari, precisely in Kadia sub-district, between Jalan Antero Hamra and Jalan Brigjen M. Yunus By Pass with a landarea of ± 2.4 Ha. The Planning of the Music Concert Hall Building with the Dramaturgy Analogy Architecture approach,namely by applying the characters of the Dramaturgy Architecture, and incorporating musical elements into the buildingwhich can be seen in determining the basic form and appearance of the building. The spatial arrangement of the MusicConcert Hall Building with the Dramaturgy Architectural Approach in the city of Kendari is based on the arrangement ofthe room acoustics, which is able to provide comfort for its users.Keywords: Music concerts, architectural analogy Dramaturgy
PENERAPAN KONSEP ANALOGI ROMANTIK PADA FASILITAS PERNIKAHAN TERPADU DI KOTA KENDARI Dayuni, Arimbi Aulia; Ramadan, Sachrul; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFasilitas Pernikahan Terpadu adalah bangunan komersial yang menyediakan jasa wedding organizer dan aulapernikahan yang dipadukan dalam satu bangunan. Penyedia jasa pernikahan ini sangat banyak digemari oleh kalanganmasyarakat karena sangat efektif dalam pelaksanaannya. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut: (1) Untuk mengolahtapak yang tepat untuk bangunan pernikahan terpadu, (2) Untuk merencanakan bangunan pernikahan terpadu terhadapankebutuhan akan ruang, dan (3) Untuk menerapkan prinsip analogi pada bangunan. Penelitian ini menggunakan metodegrounded theory dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dandokumentasi. Berdasarkan hasil desain penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: (1) Tapak dipilih berdasarkan view yangdapat menunjang bangunan, (2) pengolahan ruang berdasarkan function follow form, dan (3) esensi pernikahan dipadukandengan esensi analogi romantik sehingga menghasilkan bentuk tampilan bangunan yang dianalogikan seperti sebuah kapalyang sedang berlayar di lautan. Bentuk kapal menggambarkan bentuk yang kuat sebagaimana diharapkan pasangan harusmampu bekerjasama dengan baik untuk melewati rintangan dalam pernikahan seperti layaknya sebuah kapal yangterkadang dihantam oleh ombak dan ada akalanya lautan juga tenang.Kata kunci: Wedding organizer, analogi, bentuk romantikABSTRACTIntegrated Wedding Facilities are commercial buildings that provide wedding organizer services and wedding hallscombined in one building. This marriage service provider is very popular with the community because it is very effective inits implementation. This research is aimed as follows: (1) To process the right site for an integrated wedding building, (2)To plan an integrated wedding building against the need for space, and (3) To apply the principle of analogy to thebuilding. This study uses a grounded theory method with a qualitative approach. Data collection is done by observation,interviews, and documentation. Based on the results of the design of this study concluded as follows: (1) Tread selectedbased on a view that can support the building, (2) processing space based on the fol-low form function, and (3) the essenceof marriage combined with the essence of a romantic analogy to produce a form of appearance analogous building like aship sailing in the ocean. The shape of the ship depicts a strong form as expected by the couple to be able to work welltogether to overcome obstacles in marriage like a ship that is sometimes hit by waves and there is a sense that the sea isalso calm.Keywords: Wedding organizer, analogy, romantic form
PENERAPAN ARSITEKTUR HIGH TECHNOLOGY PADA PUSAT DAN STUDIO GIM DI KOTA KENDARI Mustary, Fadel Ahmad; Ramadan, Sachrul; Ma’ruf, Annas
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerkembangan teknologi telah memberikan dampak di berbagai bidang antara lain: bidang industri, ekonomi, sosial,budaya dan pendidikan. Perkembangan teknologi ini juga mempengaruhi bidang hiburan, tepatnya pada dunia permainandigital atau biasa kita sebut dengan gim. Gim secara umum adalah sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenangsenangdan mengisi waktu luang. Gim biasanya dimainkan sendiri atau secara bersama-sama (multiplayer). Produk gimmengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir yang mengakibatkan terjadi beberapa perubahan yang kemudianmembutuhkan penyesuaian dan ruang untuk mewadahinya. Tulisan ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatifdengan menguraikan permasalahan dan kebutuhan ruangnya. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara.Data sekunder menggunakan buku referensi, dokumen perencanaan tata ruang dan literature lainnya. Hasil dari tulisan inimenunjukkan bahwa lokasi yang terpilih adalah Kecamatan Mandonga dengan pertimbangan kesesuaian pola ruang dalamrencana tata ruang kota, luasan tapak dan aksesibilitas. Desain ruang dianalisis berdasarkan pola aktivitas pelaku,kebutuhan ruang dan pola hubungan ruangnya. Fasilitas studio gim sebagai fasilitas utama yang ditunjang dengan ruanglainnya seperti Tournament venue, restoran dan game bar. Melalui penerapan prinsip-prinsip Arsitektur High Technologysangat terlihat korelasi atau hubungan antara objek rancangan dengan tema yang diusung.Kata Kunci : pusat dan studio gim, arsitektur high technology, KendariABSTRACTTechnological developments have had an impact in various fields including: industrial, economic, social, cultural andeducational fields. The development of this technology also affects the entertainment sector, to be precise in the world ofdigital games or what we usually call gim. A game in general is a recreational activity with the aim of having fun andfilling in free time. Games are usually played alone or together (multiplayer). The game product has had an increase in thelast few years resulting in a number of changes that then require tweaking and space to accommodate it. This paper uses aqualitative descriptive analysis method by describing the problems and space requirements. The primary data werecollected through observation and interviews. The Secondary data using reference books, spatial planning documents andother literatures. The results of this paper indicate that the location chosen was Mandonga District with consideration ofthe suitability of spatial patterns in the city spatial plan, site area and accessibility. The Spatial design is analyzed based onthe activity patterns of the actors, space requirements and patterns of spatial relationships. The game studio facility is themain facility which is supported by other spaces such as the Tournament venue, restaurant and game bar. Through theapplication of the principles of High Technology Architecture, the correlation or relationship between the design objectand the theme is very visible.Keywords: game center and studio, high technology architecture, Kendari
KAWASAN AGROWISATA SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN NILAI KEARIFAN LOKAL DI KONAWE Wijaya, Putra; Ramadan, Sachrul; Sjamsu, Arief Saleh
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Konawe adalah salah satu kabupaten dengan misi menciptakan  ketahanan ekonomi masyarakat yang kuat dan memiliki daya saing ditengah kompetisi dan dinamika global yang semakin kompleks. Seperti potensi pertanian yang sengat besar dan salah satu sektor unggulan yang menjadi andalan dalam pengembangan pertanian masyarakat dan sektor parawisata. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut (1) Membuat proses desain (2) Membuat konsep perancangan (3) Memadukan konsep arsitektur Nusantara pada bangunan di Kawasan Agrowisata, dan (4) Membuat maket Kawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penciptaan gambaran holistic lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar alamiah. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa lokasi berada di Kabupaten Konawe, dapat memberikan nilai sustainable serta dampak kapital ekonom kepada masyarakat lokal, serta memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata. Kegiatan utama dalam perencanaan ini adalah mewadahi kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya Kata kunci: Kawasan agrowisata, kearifan lokal, wisata  ABSTRACTKonawe is one of the districts with a mission to create a strong community economic resilience and has competitiveness amid increasingly complex competition and global dynamics. As a big stinging agricultural potential and one of the leading sectors that are a mainstay in the development of community agriculture and tourism sector.This research is aimed as follows (1) Making the design process (2) Creating a design concept (3) Integrating the architectural concept of the archipelago in buildings in the Agrotourism Area, and (4) Making a Regional mockup. This study uses a qualitative method that is a process of inquiry to understand social problems based on the creation of a complete holistic picture formed with words, reporting the views of informants in detail, and arranged in a natural setting). The results of the study concluded that the location is in Konawe District, can provide sustainable value and the impact of economist capital on local communities, as well as utilize the potential of agriculture as a tourist attraction. The main activity in this plan is to facilitate tourism activities that utilize the potential of agriculture as a tourist attraction, both the potential in the form of natural scenery of agricultural areas as well as the uniqueness and diversity of agricultural production and technology activities as well as the culture of the farmer community Keywords: Agro-tourism, local wisdom, tourism
PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK PADA PERENCANAAN E-SPORT ARENA DI KOTA KENDARI Marsaban, Ali; Ramadan, Sachrul; Hasan, Laode Amrul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKE-Sport, merupakan singkatan dari electronic sport, dimana merupakan kegiatan adu ketangkasan secarafisik ataupun non-fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menggunakan perangkatelektronik yaitu video game. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan lokasi perencanaan,merencanakan gedung dan menerapkan konsep arsitektur futuristic pada gedung E-Sport Arena yang dapatmendukung layanan pemakai. Metode pembahasan yang digunakan dalam pembahasan ini adalah menggunakan metodeanalisis deskriptif dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang menunjang seperti mengumpulkan data terkait, observasilapangan, wawancara dan media informasi lainnya berupa internet yang kemudian disimpulkan dan dijadikan titik tolakdalam penyusunan acuan perancangan secara rinci. E-sport arena didesain dengan pendekatan arsitektur futuristik yangmenggambarkan bahwa perencanaan dan pembangunannya tidak berdasarkan oleh sesuatu yang terkait denganmasa lalu, akan tetapi mencoba untuk menggambarkan masa depan. Bangunan harus dapat mengikuti danmenampung tuntutan kegiatan yang pasti selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman, e-sport arenaini juga di desain dengan mempertimbangkan aspek-aspek penting dalam merancang seperti sirkulasi, penzoningan, dantata ruang dalam dengan harapan agar mampu memberi kesan menyenangkan, nyaman, serta memberikanpengetahuan dan rasa eksplorasi terhadap pengunjung.Kata kunci: Teknologi, E-Sport, FuturistikABSTRACTE-sport, stands for electronic sport, which is a physical or non-physical stunt activity carried out by individuals orgroups using electronic devices, namely video games. The purpose of this research is to determine the location of planning,planning the building and applying futuristic architectural concepts to the e-sport arena building that can support userservices. The method of discussion used in this discussion is to use descriptive analysis method by identifying supportingelements such as collecting related data, field observation, interviews and other information media in the form of internetwhich is then concluded and used as a starting point in the preparation of detailed design references. E-sport arena isdesigned with a futuristic architectural approach that illustrates that its planning and development is notbased on something related to the past, but tries to describe the future. The building must be able to followand accommodate the demands of activities that must always develop along with the times, e-sport arena isalso designed by considering important aspects in designing such as circulation, zoneing, and indoor layoutin the hope that it can give the impression of fun, comfort, and provide knowledge and sense of exploration tovisitors.Keywords: technology, e-sport, futuristic
PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA PERENCANAAN GALERI BUDAYA SULAWESI TENGGARA Erwin, Erwin; Ramadan, Sachrul; Hasan, La Ode Amrul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKGaleri budaya Sulawesi tenggara hendaknya didesain dengan arsitektur Neo vernakular. Arsitektur lokal yangcenderung terabaikan di provinsi Sulawesi Tenggara adalah arsitektur vernakular Tolaki, arsitektur vernakular Buton danarsitektur vernakular Muna. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut: (1) untuk mewujudkan bangunan yang mampumemenuhi fungsi dan mewadahi aktifitas yang ada dalam Galeri Budaya Sulawesi Tenggara; (2) Untuk menerapkan asasdan prinsip Arsitektur Neo Vernakular pada perencanaan bangunan Galeri Budaya Sulawesi Tenggara;. Penelitian inimenggunakan metode perancangan arsitektur dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer antara lain data tapak dandata arsitektur vernakular tolaki, buton dan muna. Sumber data sekunder antara lain arsitektur neo vernakular dan Galeribudaya. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datadilakukan dengan cara data direduksi, data disajikan, dan data disimpulkan. Penelitian ini disimpulkan sebagai berikut:pertama, Mewujudkan bangunan galeri yang mampu memenuhi fungsi dan dan wewadahi aktifitas melalui analisis makrodan mikro; kedua, penerapan arsitektur neo vernakular melalui ideology, prinsip dan konsep.Kata Kunci : Vernakular Sulawesi Tenggara Galeri Budaya , Neo-Vernakular.ABSTRACTSoutheast Sulawesi cultural galleries should be designed with Neo vernacular architecture. Local architecture thattends to be neglected in Southeast Sulawesi province is Tolaki vernacular architecture, Buton vernacular architecture andMuna vernacular architecture. This research is aimed as follows: (1) to realize a building that is able to fulfill the functionand accommodate the activities in the Southeast Sulawesi Cultural Gallery; (2) To apply the principles and principles ofNeo Vernacular Architecture in the planning of the Southeast Sulawesi Cultural Gallery; This study uses an architecturaldesign method with a qualitative approach. Primary data sources include site data and vernacular architectural data forTolaki, Buton and Muna. Secondary data sources include neo-vernacular architecture and cultural galleries. Datacollection techniques were carried out by means of observation, interviews, and documentation. The data analysistechnique was carried out by reducing the data, presenting the data, and inferring the data. This research is concluded asfollows: first, Realizing a gallery building that is able to fulfill the function and accommodate activities through macro andmicro analysis; second, the application of neo-vernacular architecture through ideology, principles and concepts.Keywords: Vernacular Southeast Sulawesi Cultural Gallery, Neo-Vernacular.
PENERAPAN ARSITEKTUR NEOVERNAKULAR TOLAKI PADA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HALU OLEO BERTARAF INTERNASIONAL DI KOTA KENDARI Ishak, Ishak; Ramadan, Sachrul; Rosyidah, Sitti
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor untuk memperlancar dan membangun perekonomian suatu wilayah adalah baik buruknya saranatransportasi, dalam hal ini transportasi udara. Transportasi udara sebagai fasilitas pendukung dalam mendukung potensipotensisuatu daerah khusus dari segi pariwisata dan industri, sehingga transportasi udara adalah moda yang penting dalammenunjang mobilitas masyarakat. Upaya memaksimalkan pelayanan jasa penerbangan bagi masyarakat di SulawesiTenggara khususnya pada daerah 100 Km dari lokasi Terminal, maka tercipta ide serta gagasan untuk merencanakanfasilitas dalam kawasan bandar udara khususnya terminal penumpang. Perencanaan bandar udara di Kabupaten KonaweSelatan sebagai jalan keluar pemecahan masalah dalam upaya peningkatan kualitas serta kuantitas pelayanan bandar udara.Konsep Neovernakular merupakan strategi yang dilakukan agar budaya daerah dapat di kenal oleh pendatang , tidakterlupakan, dan tetap di ingat oleh masyakat Indonesia.Kata Kunci: Bandar Udara, Terminal penumpang, Konawe Selatan, Arsitektur Neovernakular TolakiABSTRACTOne of the factors to facilitate and develop the economy of a region is the good or bad transportation facilities, in thiscase air transportation. Air transportation as a supporting facility in supporting the potentials of a special area in terms oftourism and industry, so that air transportation is an important mode in supporting community mobility. Efforts tomaximize flight services for people in Southeast Sulawesi, especially in the area 100 km from the Terminal location,created ideas and ideas to plan facilities in the airport area, especially the passenger terminal. Airport planning in SouthKonawe Regency as a way out of solving problems in an effort to improve the quality and quantity of airport services. TheNeovernacular concept is a strategy carried out so that local culture can be recognized by immigrants, not forgotten, andstill remembered by the Indonesian people.Keywords: Airport, Passenger Terminal, South Konawe, Tolaki Neovernacular Architecture