Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proses Pemuatan Crude Oil di Single Buoy Mooring Tuban Marine Terminal Janes Ginting, Harjun; Noviarianto, Noviarianto; Bayu Wantoro, Widar
Jurnal Maritim Polimarin Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : PPPM Polimarin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52492/jmp.v9i2.107

Abstract

Single Buoy Mooring (SBM) is a means for mooring tankers to carry out loading or unloading operations through SBM located on the high seas. SBM serves to facilitate loading or unloading crude oil by connecting the installation on land through pipes connected to the SBM system on the high seas. The thing that is considered so that the mooring process runs safely is by minimizing the factors and hazards that cause the mooring process to be hampered. the danger at the time of loading at SBM is during the process of mooring the ship and the danger of H2S gas contained in curde oil. During the loading of crude oil, the cargo must always be checked for H2S gas levels in crude oil, this gas is quite dangerous when exposed directly to H2S gas. It can cause loss of smell, eye irritation, shortness of breath, unconsciousness and death. This thesis research method is a qualitative descriptive method by analyzing the problem using Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC).
Efektivitas Penerapan Standart Operating Procedure Melalui Seleksi Penggunaan Peralatan Bongkar Muat dan Alat Transportasi Pendukung di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Dwi Retnandari, Septina; Khaeroman, Khaeroman; Noviarianto, Noviarianto; Ilham Putranto, Angga
Jurnal Maritim Polimarin Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : PPPM Polimarin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52492/jmp.v10i1.114

Abstract

Research on the effectiveness of the implementation of Standard Operating Procedure (SOP) at Tanjung Emas Port, Semarang aims to find out how to improve the effectiveness of loading and unloading activities related to the selection of loading and unloading equipment and supporting transportation equipment. In addition, it also aims to determine supporting factors, inhibiting factors, strategies and the company's role in improving the effectiveness of the implementation of applicable SOP. As qualitative research with descriptive methods, data obtained from observation, interviews with respondents and keyperson, and documentary evidence. The results of this research are majority of companies who conduct loading and unloading products use appropriate and adequate supporting transportation equipment in accordance with applicable SOP. It can be concluded that the discipline in applying SOP when selecting loading and unloading equipment give impact to the effectiveness of loading and unloading process. The author suggests to pay attention to the age factor and maintenance of equipment and conduct a feasibility test before loading and unloading equipment is used to minimize risk
Pemetaan Kontur Kebisingan pada Bengkel Praktik (Workshop) Politeknik Maritim Negeri Indonesia Kiswanto, Heri; Putranto, Wahyu Ari; Noviarianto, Noviarianto; Susanto, Susanto; Suyono, Suyono
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v20i1.10502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan tingkat kebisingan di bengkel workshop Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) dan mengidentifikasi area-area yang memerlukan upaya pengendalian kebisingan. Pengukuran kebisingan dilakukan pada beberapa titik di dalam bengkel praktik menggunakan alat pengukur kebisingan (sound level meter). Data tersebut kemudian diolah dengan perangkat lunak Surfer untuk membuat peta kontur tingkat kebisingan di dalam area bengkel. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat kebisingan tertinggi secara signifikan terpusat di sekitar mesin gerinda pemotong logam, yang merupakan sumber utama kebisingan di lingkungan tersebut. Adapun hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kebisingan yang diperoleh sebesar 92.53 dB untuk pengukuran pukul 09.00 WIB; 92.07 dB pada pengukuran jam 11.00 WIB; dan sebesar 92.01 dB untuk pengukuran pada jam 14.00. Dengan memahami pola kebisingan ini, rekomendasi dan langkah-langkah mitigasi diajukan, termasuk penggantian peralatan, perbaikan isolasi suara, perubahan dalam penjadwalan pekerjaan, serta edukasi dan pelatihan. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk mengelola dan memahami kebisingan di bengkel praktik, dengan harapan menjadikannya lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua yang berinteraksi di dalamnya.