Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Administrasi

IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN TUJUH PRASYARAT PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DI DAERAH Indra Kertati
Jurnal Media Administrasi Vol 7 No 1 (2022): April : Jurnal Media Administrasi
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.106 KB) | DOI: 10.56444/jma.v7i1.58

Abstract

Inpres 9 Tahun 2000 merupakan Inpres yang masih bertahan digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG). Meskipun tidak lagi sebagai bagian dari hirarkhi dalam peraturan perundang-undangan, namun Inpres 9 tahun 2000 merupanan tonggak penting penyelenggaraan PUG. Seperti diketahui PUG adalah sebuah strategi mengintegrasikan isu gender, pengalaman, aspirasi perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan. Dalam implementasinya upaya tersebut dilakukan dengan menerapkan tujuh prasyarat PUG yaitu komitmen, kebijakan, kelembagaan, Sumberdaya Manusia (SDA dan Sumberdaya Anggaran (SDA), alat yang digunakan, system data gender dan anak, dan partisipasi masyarakat. Prasyarat PUG ini tidak mudah diterapkan, selain rumitnya uraian dari prasyarat juga karena banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum peduli terhadap penyelenggaraan PUG. Hal inilah yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis penyelenggaraan tujuh prasyarat PUG di daerah. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan kondisi capaian tujuh prasyarat PUG dengan lokasi Kabupaten Wonosobo. Pilihan Kabupaten Wonosobo ini didasarkan pada capaian perolehan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) pada tingkat Mentor yang diperoleh tahun 2020. APE adalah penghargaan tertinggi yang diberikan presiden kepada Kementrian, Lembaga, Provinsi dan Kabupaten Kota dalam menyelenggarakan PUG. Hasil penelitian ini menunjukan keberhasilan yang baik dari Kabupaten Wonosobo dalam menyelenggarakan PUG, meskipun terdapat hal-hal yang masih harus dioptimalkan jika menilik dari capaian tujuh prasyarat PUG.
PERANANiDINAS PERHUBUNGANiKOTA PEKALONGANiDALAM MENINGKATKANiPELAYANANiMASYARAKAT DIiBIDANG ANGKUTANiKOTA Indra Kertati; S. Hardi Widiyanto
Jurnal Media Administrasi Vol 6 No 2 (2021): Oktober : Jurnal Media Administrasi
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jma.v6i2.485

Abstract

In itsiiefforts to improveiipublic servicesiiin the fieldiiof urbaniitransportation, the Departmentiiof Transportation isiirequired toiimaximize itsiirole, namely as a policy maker (regulator), facility provider (facilitator), and as a supervisor (evaluator). As intended, the target to be achieved by the Department of Transportation is the creation of transportation services that are effective, integrated, sufficient capacity, affordable rates, orderly, orderly, smooth and fast, safe, secure, easy, timely and comfortable and efficient in a unified national transportation network. . This study uses aiidescriptive researchiimethod with a qualitativeiiapproach. Sourcesiiof data usediiare primaryiidata and secondary data. Dataiicollection techniquesiiwith observation, interviewsiiand documentation. Theiiresearch instrumentsiiused were theiiresearchersiithemselves, interviewiiguides, andiifield notes.ii Theiiresults of this study are (1) Pekalongan CityiiTransportationiiService has an important role as an agency that handles the transportation sector in general. Iniiconnection with efforts toiiimprove services to theiicommunity, one of the efforts made by the Pekalongan City Transportation Service is to improve services to theiicommunity in the field of city itransportation services, (2) In an effort to improve services, the community's response to city transportation services in Pekalongan City reaped positive and negative responses. (3) There are supporting factors as well as inhibiting factors from the Pekalongan City Transportation Service in improving public services in the field of urban transportation. Supporting factors include, adequateiiresource capabilities, the communityiiis required to playiian active role suchiias using cityiitransportation in an orderlyiimanner andiinot stoppingiipublic transportationiiin anyiiplace, asiiwelliias providingiiadequate facilitiesiiand infrastructure. Whileiithe inhibitingiifactors are related to competition in theiibusiness worldiibetween publiciitransportationiiand privateiivehicles and theiiexistence of other transportationiiservices.
Analisis Perencanaan Dan Evaluasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pemerintah Daerah Parinem; Karningsih; Indra Kertati
Jurnal Media Administrasi Vol 6 No 2 (2021): Oktober : Jurnal Media Administrasi
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi pada dasarnya adalah prestasi para  anggota organisasi itu sendiri, mulai dari tingkat atas sampai pada tingkat bawah.  Konsep kinerja pemerintah daerah sendiri muncul ketika institusi pemerintahan  mulai mencoba mengenalkan konsep baru dalam pengelolaan urusan publik menjadi  good governance. Organisasi yang berhasil merupakan organisasi yang memiliki visi  dan misi yang jelas serta terukur. Artinya bahwa visi dan misi tidak akan bermakna  ketika tidak teraktualisasikan dalam kinerja organisasi dalam kerangka menciptakan  good governance. Dalam upaya mencapai suatu kinerja organisasi dengan baik, maka diperlukannya  suatu rencana kerja yang baik, terarah, dan komperehensif, sehingga mudah bagi  manajemen untuk mengendalikan kegiatan kegiatan operasional dari organisasi  tersebut. Adapun yang dihasilkan tersebut disajikan dalam anggaran yang disusun  oleh manajemen berdasarkan target yang disesuaikan dengan kondisi maupun  kebutuhan organisasi, yang periodenya bersifat satu tahun, maupun periode yang  bersifat lebih dari satu tahun, dan disusun dengan format tertentu (Salbiah dan Rizky,  2012).