Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ISLAM DAN MODAL SOSIAL ORANG MINANGKABAU DI PERANTAUAN Naldo, Jufri Naldo
Jurnal Penelitian Vol 13, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v13i2.5617

Abstract

Islam memiliki landasan yang kuat terhadap kontrak sosial dan norma yang telah disepakati umatnya. Orang Minangkabau di perantauan berusaha mengoptimalkan wujud nyata dari ajaran Islam tersebut. Sehingga Islam sangat berpengaruh dan mewarnai modal sosial mereka. Hal ini terlihat ketika organisasi-organisasi kelompok etnis Minangkabau yang terbentuk di perantauan tidak hanya menafsirkan ajaran Islam hanya sebatas pada ibadah rutinitas biasa, akan tetapi Islam telah ikut serta dalam dialektika kapital sosial organisasi yang pada gilirannya mengarahkan kegiatan komunitas etnis itu kepada gerakan-gerakan sosial yang produktif dan positif untuk membangun kehidupan masyarakat yang ideal. Dalam pandangan orang Minangkabau, Islam tidak hanya sebagai referensi perilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Islam juga merupakan salah satu identitas etnis. Dalam perspektif antropologis, antara Islam dengan orang Minangkabau merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua unsur tersebut saling menentukan dan keanggotaan seseorang dalam komunitas sangat ditentukan oleh kelekatan identitas tersebut. Kata kunci: Islam, Modal Sosial, Orang Minangkabau
ISLAM DAN MODAL SOSIAL ORANG MINANGKABAU DI PERANTAUAN Naldo, Jufri Naldo
Jurnal Penelitian Vol 13, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v13i2.5617

Abstract

Islam memiliki landasan yang kuat terhadap kontrak sosial dan norma yang telah disepakati umatnya. Orang Minangkabau di perantauan berusaha mengoptimalkan wujud nyata dari ajaran Islam tersebut. Sehingga Islam sangat berpengaruh dan mewarnai modal sosial mereka. Hal ini terlihat ketika organisasi-organisasi kelompok etnis Minangkabau yang terbentuk di perantauan tidak hanya menafsirkan ajaran Islam hanya sebatas pada ibadah rutinitas biasa, akan tetapi Islam telah ikut serta dalam dialektika kapital sosial organisasi yang pada gilirannya mengarahkan kegiatan komunitas etnis itu kepada gerakan-gerakan sosial yang produktif dan positif untuk membangun kehidupan masyarakat yang ideal. Dalam pandangan orang Minangkabau, Islam tidak hanya sebagai referensi perilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Islam juga merupakan salah satu identitas etnis. Dalam perspektif antropologis, antara Islam dengan orang Minangkabau merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua unsur tersebut saling menentukan dan keanggotaan seseorang dalam komunitas sangat ditentukan oleh kelekatan identitas tersebut. Kata kunci: Islam, Modal Sosial, Orang Minangkabau
ISLAM LIBERAL DAN ANCAMANNYA TERHADAP PEMIKIRAN AHLU AL-SUNNAH WA AL-JAMA’AH Jufri Naldo
AL-HIKMAH:Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam Vol 1, No 1 (2019): AL-HIKMAH : Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51900/alhikmah.v1i1.4047

Abstract

ABSTRACTLiberal Islam actually offers a new discourse about Islam in Indonesia, which is packaged in a modern, professional, and sustainable manner with the past. But unfortunately the steps they did were not true at all. In Indonesia the idea of Liberal Islam was examined by Dr. Greg Barton (1998) written in his doctoral dissertation at Monash University, Melbourne, Australia. Research was emphasized from 1960 to 1990. This movement and thought had been influenced at the level of diversity, social and political.Keywords: liberal, ahlus sunnah wal jama'ah
EDUCATION POLITICS IN ISLAMIC BOARDING SCHOOL AND MADRASA: The Old Order, The New Order, and The Reform Era Jufri Naldo; Azhari Akmal Tarigan; Faisal Riza
AL-TAHRIR Vol 20, No 2 (2020): Islam and Politics
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/altahrir.v20i2.2114

Abstract

Abstract: The development of Islamic boarding schools and madrasas in Indonesia cannot be separated from the political education policy of the government that is currently in power. Through a literature study, this study intends to reveal how the form of education politics carried out by the government towards these two institutions. The theoretical debate on education politics during the Old Order begins the explanation of this study. Then, the debate during the New Order is discussed, and the debate related to the Reformation era is discussed after that. This study illustrates that despite the politicization of Islamic boarding schools and madrasas, these indigenous Indonesian educational institutions must be preserved and their development should be considered. Furthermore, Islamic boarding schools and madrasas are important indicators for the progress of the religion and the nation. By looking at the realities of advanced education today, Islamic boarding schools and madrasas are a reflection of the superiority of scientific, intellectual, and cultural achievements. The government as a policymaker should provide full political support so that Islamic boarding schools and madrasas can compete at the world level.الملخص: لا يمكن فصل تطوير المدارس الداخلية الإسلامية والمدارس الدينية في إندونيسيا عن سياسة التعليم السياسي للحكومة التي تتولى السلطة حاليًا. تهدف هذه الدراسة ، من خلال دراسة أدبية ، إلى الكشف عن شكل السياسة التربوية التي تنفذها الحكومة تجاه هاتين المؤسستين. سيبدأ النقاش النظري حول سياسات التعليم في عهد النظام القديم في شرح هذه الدراسة ، ثم يتبعها في عهد النظام الجديد ، وينتهي خلال فترة الإصلاح. توضح هذه الدراسة أنه على الرغم من تسييس المدارس الداخلية الإسلامية والمدارس الدينية ، يجب الحفاظ على هذه المؤسسات التعليمية الإندونيسية الأصلية والنظر في تطويرها. علاوة على ذلك ، فإن المدارس الداخلية الإسلامية هي مؤشرات مهمة لتقدم الدين والأمة. بالنظر إلى واقع التعليم المتقدم حاليًا ، فإن المدارس الداخلية الإسلامية والمدارس الإسلامية هي انعكاس لتفوق الإنجازات العلمية والفكرية والثقافية. يجب على الحكومة كصانع للسياسة أن تقدم الدعم السياسي الكامل حتى تتمكن المدارس الداخلية الإسلامية والمدارس الإسلامية من المنافسة على المستوى العالمي.Abstrak: Perkembangan Pesantren dan madrasah di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kebijakan politik pendidikan pemerintah yang sedang berkuasa. Melalui studi literatur, kajian ini hendak mengungkap bagaimana bentuk politik pendidikan yang dijalankan oleh pemerintah terhadap kedua lembaga tersebut. Perdebatan teoritis politik pendidikan pada masa Orde Lama akan mengawali penjelasan kajian ini, kemudian disusul pada masa Orde Baru, dan diakhiri pada masa Reformasi. Kajian ini memberikan gambaran bahwa sekalipun terjadi politisasi terhadap pesantren dan madrasah, akan tetapi lembaga pendidikan asli Indonesia ini harus tetap dilestarikan dan diperhatikan perkembangannya. Selanjutnya, pesantren dan madrasah merupakan salah satu indikator penting untuk kemajuan agama dan bangsa. Dengan melihat realitas pendidikan yang sudah maju saat ini, pesantren dan madrasah adalah cerminan dari keunggulan capaian keilmuan, intelektual dan kultural. Pemerintah sebagai pemangku kebijakans udah sepatutnya memberikan dukungan penuh secara politik agar pesantren dan madrasah bisa bersaing di tingkat dunia.
ISLAM DAN MODAL SOSIAL ORANG MINANGKABAU DI PERANTAUAN Jufri Naldo Naldo
Jurnal Penelitian Vol 13, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v13i2.5617

Abstract

Islam memiliki landasan yang kuat terhadap kontrak sosial dan norma yang telah disepakati umatnya. Orang Minangkabau di perantauan berusaha mengoptimalkan wujud nyata dari ajaran Islam tersebut. Sehingga Islam sangat berpengaruh dan mewarnai modal sosial mereka. Hal ini terlihat ketika organisasi-organisasi kelompok etnis Minangkabau yang terbentuk di perantauan tidak hanya menafsirkan ajaran Islam hanya sebatas pada ibadah rutinitas biasa, akan tetapi Islam telah ikut serta dalam dialektika kapital sosial organisasi yang pada gilirannya mengarahkan kegiatan komunitas etnis itu kepada gerakan-gerakan sosial yang produktif dan positif untuk membangun kehidupan masyarakat yang ideal. Dalam pandangan orang Minangkabau, Islam tidak hanya sebagai referensi perilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Islam juga merupakan salah satu identitas etnis. Dalam perspektif antropologis, antara Islam dengan orang Minangkabau merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua unsur tersebut saling menentukan dan keanggotaan seseorang dalam komunitas sangat ditentukan oleh kelekatan identitas tersebut. Kata kunci: Islam, Modal Sosial, Orang Minangkabau
PENGARUH LAYANAN KOMUNIKASI BERCORAK ISLAMI PEGAWAI CALL CENTER PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTANADI KOTA MEDAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Maharani Rizky Putri Siagian; Jufri Naldo
Menara Ilmu Vol 16, No 2 (2022): VOL. XVI NO. 2 JANUARI 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i2.3138

Abstract

Layanan komunikasi yang islami pegawai call center PDAM Tirtanadi Kota Medan memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif tentang layanan call center dalam mengatasi keluhan, kritik maupun saran dari pelanggan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Satisfaction Costumer’s, yang berarti pelanggan sebagai evaluator terhadap layanan perusahaan. Tujuan utama penelitian ini adalah melihat ketepatan waktu pelayanan dari pegawai dan melihat bagaimana respon pelanggan–baik dalam keadaan amarah maupun tanpa kondisi amarah. Tanpa kondisi amarah memiliki arti si pelanggan memiliki banyak pertanyaan atas rasa ingin tahunya untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel layanan call center islami (X) terhadap variabel kepuasan pelanggan PDAM Tirtanadi Medan Kota (Y), dengan persentase 0,650 (65%) yang berarti berkorelasi kuat. Sikap call center islami juga memberi pengaruh positif kepada pelanggan dengan wujud hilangnya amarah, menjernihkan anggapan buruk, memperbaiki kesalahpahaman, serta merekatkan kembali hubungan perusahaan terhadap pelangggan. Penelitian ini memberikan teladan kepada perusahaan lain yang memiliki layanan call center untuk menerapkan komunikasi yang islami dalam menghadapi pelanggan yang mengajukan keluhan, kritik maupun saran dengan amarah maupun tanpa amarah sehingga menciptakan hubungan harmonis antara pelanggan dengan perusahaan
ISLAM DAN MODAL SOSIAL ORANG MINANGKABAU DI PERANTAUAN Jufri Naldo Naldo
Jurnal Penelitian Vol 13, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v13i2.5617

Abstract

Islam memiliki landasan yang kuat terhadap kontrak sosial dan norma yang telah disepakati umatnya. Orang Minangkabau di perantauan berusaha mengoptimalkan wujud nyata dari ajaran Islam tersebut. Sehingga Islam sangat berpengaruh dan mewarnai modal sosial mereka. Hal ini terlihat ketika organisasi-organisasi kelompok etnis Minangkabau yang terbentuk di perantauan tidak hanya menafsirkan ajaran Islam hanya sebatas pada ibadah rutinitas biasa, akan tetapi Islam telah ikut serta dalam dialektika kapital sosial organisasi yang pada gilirannya mengarahkan kegiatan komunitas etnis itu kepada gerakan-gerakan sosial yang produktif dan positif untuk membangun kehidupan masyarakat yang ideal. Dalam pandangan orang Minangkabau, Islam tidak hanya sebagai referensi perilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Islam juga merupakan salah satu identitas etnis. Dalam perspektif antropologis, antara Islam dengan orang Minangkabau merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua unsur tersebut saling menentukan dan keanggotaan seseorang dalam komunitas sangat ditentukan oleh kelekatan identitas tersebut. Kata kunci: Islam, Modal Sosial, Orang Minangkabau
PENGUATAN LITERASI KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN KARAKTER NAPITER Jufri Naldo
Harmoni Vol. 21 No. 1 (2022): Januari-Juni 2022
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32488/harmoni.v21i1.568

Abstract

One thing former terrorism convicts experience when they are free from prison is their indignity to return to society. On the one hand, they feel discriminated against due to their social status as a terrorist, on the other hand, their religious understanding has not changed too much because the deradicalization program in religious science education provided has not been maximized. As a result, many of the former terrorism convicts after their release returned to the ideology of radical groups and repeated acts of terror. This article aims to find the ideal form of religious formation needed by terrorism convicts, so that they can change their character after they leave custody. This research is qualitative using phenomenological methods, data obtained through interviews with terrorism convicts. The results revealed that strengthening religious literacy in deradicalization programs for terrorism convicts could change their character to normal and better. Through the upbringing of religious awareness provided by experts and sustained by diverse religious readings while in prison, it gives them broad insights. So that after punishment, they returned to society with a new character.
Kontestasi Politik antara Kesultanan Deli dan Serdang di Sumatera Timur, 1800-1865 Fachri Syauqii; Nabila Yasmin; Jufri Naldo
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.715 KB) | DOI: 10.34007/warisan.v2i3.1042

Abstract

This study aims to determine the political contestation between the Deli and Serdang Sultanates and to determine the impact of the contestation. This study uses the historical method with four steps, namely: heuristics, verification, interpretation, and historiography. The sources of data used in this study include primary and secondary sources. Primary sources are agreement texts and interviews. While secondary sources are obtained through several books, theses, and journals related to the two sultanates. The analysis used is deductive, namely drawing conclusions from the general to the specific, in which the political contestation in the Deli and Serdang Sultanates, so as to obtain information on how the political contestation between the two.
Model of Sex Education Through the Media of Snakes and Ladders and Engklek Games for Teenagers Rollina Ahmad; Putra Apriadi Siregar; Jufri Naldo
International Archives of Medical Sciences and Public Health Vol. 2 No. 2 (2021):
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of globalization tends to influence the attitude pattern of teenagers to deviate behavior, especially sexual behavior. Based on data from the BPS and the Ministry of Health (2017), it was found that 70,000 female adolescents who died due to pregnancy abortion and births reached 70,000 people. This is followed by the increasing number of HIV/AIDS. This study aims to explain the effect of health promotion through the media of snakes and ladders and engklek games on knowledge and attitudes about sex education in adolescents at the Al Imam Abi Yazid Al Bastomy Islamic boarding school in Dumai City. Methods: This research is a quasi- experimental with a one group pretest and posttest design approach. The sampling technique used in this study was a total sampling of 40 female students at the Al Imam Abi Yazid Al Bastomy Islamic boarding school, Dumai city which was divided into 2 groups, namely the snake and ladder group of 20 people and the engklek group of 20 people (Ministry of Health, 2003). Results: The results of the bivariate analysis showed that there was an increase in knowledge using snake and ladder media with p < 0.001, there was no increase in knowledge through engklek media with p = 0.063. There was an increase in attitudes about sex education using snakes and ladders media and engklek media with p<0.05. There was a difference in the mean of knowledge between the snake ladder and engklek media groups with p < 0.001. There was no difference in the mean attitude between the snake and ladder media group and the engklek with p value = 0.429. Conclusion: Snakes and ladders game media can be used as an effective means of health education in changing knowledge and attitudes