Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Upaya Pembentukan Desa Safety Farming melalui Pendekatan Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Rosanti, Eka; Rahma, Ratih Andhika Akbar; Hamawi, Mahmudah
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.739 KB) | DOI: 10.23917/warta.v24i1.12157

Abstract

Masyarakat di desa Demangan, Siman, Ponorogo, yang kebanyakan berprofesi sebagai petani padi dan holtikultura sering menggunakan pestisida anorganik dalam bertani. Penatalaksanaan pestisida yang kurang aman dapat menyebabkan kontaminasi pestisida dalam darah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pendekatan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk membentuk desa safety farming sebagai guna meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Kegiatan ini menggunakan metode pemeriksaan darah, FGD, sosialisasi dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah hasil pemeriksaan pestisida dalam darah petani mampu meningkatkan antusiasme anggota Gapoktan terhadap bahaya pestisida, upaya pendekatan pembelajaran FGD dan sosialisasi bahaya pesitisda mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 17% sedangkan FGD dan sosialisasi tentang penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 5%, Gapoktan dan Pos UKK terlibat aktif dalam seluruh kegiatan. Pembentukan desa safety farming perlu mendapatkan dukungan berupa pendampingan dan pengawasan dari petugas kesehatan serta Dinas Pertanian. Kunci keberhasilan upaya pencegahan kontaminasi pestisida terhadap tubuh petani adalah penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat termasuk penggunaan APD dan upaya personal hygiene.
The Effectiveness of the Rule of Twenty Method in Reducing the Musculoskeletal Complaints among Educational Staffs Ratih Andhika Akbar Rahma; Dian Afif Arifah; Ario Ramadhan
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 6 No 2 (2020): Volume 6 No 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2020.v06.i02.p01

Abstract

Educational staff at the University of Darussalam Gontor sit in front of the computer screen for quite a long time, causing musculoskeletal complaints. Applying the Rule of Twenty (RoT) method is one way to minimize the risk of musculoskeletal disorders. This study aimed to measure the effectiveness of the Rule of Twenty methods in reducing the risk level of complaints of musculoskeletal disorders for the educational staff of the University of Darussalam Gontor. This study was a pre-experimental research with one group pre-test – post-test design. The population in this study was the entire 68 educational staff of the University of Darussalam Gontor. Twenty-one (21) staff involved as a sample in this study and selected by purposive sampling method. The Nordic Body Map instrument was used to measure musculoskeletal complaint levels before and after the rule of twenty methods applied. Data were analyzed using the SPSS program version with autocorrelation test and paired t-test (CI: 95%). The measurement results of musculoskeletal disorders among 21 respondents before and after the application of RoT were the level of action 1 (low-risk level). The result of the autocorrelation measurement showed that the value of Durbin Watson (DW) was 1.958 and DW (1.968)> DU (1.8116), indicates that there was no autocorrelation between variables. The paired t-test showed the value of t = 5.760 and p = 0.0001, indicates a significant difference between musculoskeletal disorders before and after the application of the Rule of Twenty Method (p<0.05). Based on the result, this study found that the Rule of Twenty Method is effective in reducing the musculoskeletal disorders of the Educational Staffs, and potentially reduce 9.4% of musculoskeletal complaints among workers.
Upaya Pembentukan Desa Safety Farming melalui Pendekatan Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Eka Rosanti; Ratih Andhika Akbar Rahma; Mahmudah Hamawi
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i1.12157

Abstract

Masyarakat di desa Demangan, Siman, Ponorogo, yang kebanyakan berprofesi sebagai petani padi dan holtikultura sering menggunakan pestisida anorganik dalam bertani. Penatalaksanaan pestisida yang kurang aman dapat menyebabkan kontaminasi pestisida dalam darah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pendekatan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk membentuk desa safety farming sebagai guna meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Kegiatan ini menggunakan metode pemeriksaan darah, FGD, sosialisasi dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah hasil pemeriksaan pestisida dalam darah petani mampu meningkatkan antusiasme anggota Gapoktan terhadap bahaya pestisida, upaya pendekatan pembelajaran FGD dan sosialisasi bahaya pesitisda mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 17% sedangkan FGD dan sosialisasi tentang penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 5%, Gapoktan dan Pos UKK terlibat aktif dalam seluruh kegiatan. Pembentukan desa safety farming perlu mendapatkan dukungan berupa pendampingan dan pengawasan dari petugas kesehatan serta Dinas Pertanian. Kunci keberhasilan upaya pencegahan kontaminasi pestisida terhadap tubuh petani adalah penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat termasuk penggunaan APD dan upaya personal hygiene.
Pembangunan Rumah Simpan dan Bilas Pestisida Di Desa Demangan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo Sebagai Upaya Menuju Desa Safety Farming Eka Rosanti; Ratih Andhika Akbar Rahma; Mahmudah Hamawi
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 4, Oktober 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i4.15534

Abstract

Petani Desa Demangan, Siman, Ponorogo melakukan kegiatan pertanian padi, kedelai, jagung dan hortikultura menggunakan pestisida anorganik dengan penatalaksanaan yang tidak aman dan sehat sehingga mengakibatkan kontaminasi pestisida dalam darah petani. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan tentang penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat yang berhasil meningkatkan pengetahuan petani, namun belum pada tataran praktek. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menyediakan fasilitas berupa pembangunan rumah simpan dan bilas pestisida dalam rangka menuju desa safety farming di Desa Demangan. Kegiatan ini menggunakan metode FGD, pendampingan dan evaluasi dengan hasil tingginya antusias mitra (Gapoktan Demang Jaya dan Pos UKK Demang Jaya Sehat) dengan kesediaan dana swadaya. Selain itu, pembangunan rumah simpan dan bilas pestisida pada 3 titik berada di lahan bengkok desa. Rumah simpan dan bilas pestisida dilengkapi dengan pesticide box, APD, kotak P3K, APAR, poster dan leaflet. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perlu mengadakan APD berupa sepatu boot karet yang ringan. Perlu adanya upaya monitoring secara kolaboratif oleh Pos UKK Demang Jaya Sehat, Gapoktan Demang Jaya, Tim Pengabdian dan Puskesmas Siman Kabupaten Ponorogo demi keberlanjutan Desa Safety Farming di Desa Demangan, Siman, Ponorogo.
FACTORS RELATED TO BEHAVIOR OF USING PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT ON WORKERS AT GONDORUKEM AND TURPENTINE FACTORIES PONOROGO Ahmad Hendriansyah; Sisca Mayang Phuspa; Ani Asriani Basri; Ratih Andhika Akbar Rahma
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 1 (2019): Cultivate and Sustain a Safety Culture for Building Nation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v4i1.3437

Abstract

Workers need Personal Protective Equipment (PPE) when working to minimize the amount of risk and hazard exposure from work accidents. The behavior of the use of PPE is influenced by predisposing, supporting and reinforcing factors. The purpose of this study was to determine the factors associated with the behavior of PPE use in the Sukun Gondorukem and Turpentine Factory (PGT), Ponorogo. This study uses a cross-sectional study design. The method of taking data with a purposive sampling technique that is workers in PGT Sukun Ponorogo, amounting to 30 respondents. The dependent variable in this study is the behavior of using PPE. The independent variables of research are knowledge, attitude, training, availability of PPE, communication, motivation, supervision, punishment and rewards. Research instruments using questionnaires and check lists. This research shows knowledge variables (p-value 0,407), attitude (p-value 0,195), training (p-value 0,064), PPE availability (p-value 0,267), and motivation (p-value 0,267) not related to behavior using APD. While the communication variables (p-value 0.011), supervision (p-value 0.007), punishment (p-value 0.029) and rewards (p-value 0.003) were proven statistically related to behavior using PPE. Keywords : PPE, predisposing factors, supporting factors, reinforcing factors, PPE usage behavior
PENILAIAN POSTUR KERJA DAN PREVALENSI MSDs PADA TENAGA KERJA BAGIAN PACKING PABRIK ROTI X DI PONOROGO Eka Rosanti; Mochammad Iqbal Fathoni; Ratih Andhika Akbar Rahma; Dian Afif Arifah
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 2 (2020): Improve Industry Performance by Optimizing Occupational Health Management
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v4i2.4085

Abstract

Abstrak Proses produksi pada Pabrik Roti X dimulai dari peracikan bahan, pembuatan adonan, pemanggangan hingga packing oleh tenaga kerja dalam waktu 5-6 jam selama 6 hari setiap minggunya. Berdasarkan pengamatan, postur kerja tenaga kerja tidak ergonomis khususnya pada proses packing sehingga dapat menyebabkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk menilai postur kerja dan prevalensi MSDs pada tenaga kerja bagian packing di pabrik roti X. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan menggunakan instrumen Quick Exposure Check (QEC) sebagai metode penilaian postur kerja dan Nordic Body Map (NBM) sebagai metode penilaian MSDs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% tenaga kerja berada pada action level 3 dan 17% pada action level 2. Berdasarkan NBM terdapat 92% tenaga kerja mengalami keluhan MSDs ringan dan 8% mengalami keluhan MSDs Sedang. Keluhan tertinggi adalah pada punggung dan betis kanan. Oleh karena itu perlu melakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab dari postur kerja pada tenaga kerja yang memiliki action level 2 dan melakukan penanganan pada tenaga kerja yang memiliki action level 3 dengan memberikan edukasi mengenai bahaya bekerja dengan postur yang tidak ergonomis dan meminimalisir risiko keluhan MSDs dengan melakukan rekonstruksi pada stasiun kerja agar sesuai dengan postur tubuh tenaga kerja.Kata Kunci: Postur Kerja; MSDs; QEC; Nordic Body Map
PENGARUH PAPARAN CH4 DAN H2S TERHADAP KELUHAN GANGGUAN PERNAPASAN PEMULUNG DI TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO Ratih Andhika Akbar
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 1, No 1 (2016): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v1i1.603

Abstract

Methane (CH4) as gases with the highest concentration at a landfill and Hydrogen Sulfide (H2S) as a very pungent odor contributor due to bacterial or chemical processes will directly have impacts on scavengers who daily work at a landfill. When the concentration of CH4 and H2S gases at the landfill exceeds the standard quality and is inhaled by scavengers will cause respiratory disorder complaints such as cough, chest pain, and shortness of breath. The objective of this research is to analyze the effect of CH4 and H2S exposure on respiratory disorder complaints of scavengers at landfill of Mrican, Ponorogo Regency. This research used the observational analytical method with the cross-sectional design. Its population was 32 scavengers. The samples of research were taken by using the total sampling technique. The effect of CH4 and H2S gases was examined by a means of Fisher test. The measurement of correlational strength between the dependent and independent variables used the Odds Ratio (RO). The concentration of CH4 gas in active and passive zones in the morning and in the afternoon exceeds the standard quality with concentration of 0,11 %. The concentrations of H2S gas are 0,024 ppm in the active zone and 0,022 ppm in the passive zone respectively, which exceed the standard quality. The result of  Fisher test shows that there is an effect of CH4 and H2S gas exposure on the respiratory disorder complaints with p = 0,015 and 0,038 for each variable respectively (p < 0,05). The value of RO for CH4 gas is 0,101 with the probability to suffer from respiratory disorder complaints of 9,2 %. Meanwhile, the value of RO for H2S is 0,137 with the probability to suffer from respiratory disorder complaints of 12 %. Keyword: CH4; H2S; landfiill; respiratory disorder complaint; scavengers
PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU 5R PEKERJA PABRIK ROTI LA-TANSA GONTOR PONOROGO Dian Afif Arifah; Ali Machfud Baidowi; Ratih Andhika Akbar Rahma; Sisca Mayang Phuspa
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 2 (2020): Improve Industry Performance by Optimizing Occupational Health Management
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v4i2.3166

Abstract

Penerapan program Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (5R) pada industri kecil menengah di Ponorogo masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan minimnya pemahaman pemilik industri dan pekerja mengenai pentingnya penerapan program 5R. Salah satu industri kecil menengah di Kota Ponorogo adalah Pabrik Roti La-Tansa Gontor. Berdasarkan observasi awal, dalam proses produksi di Pabrik Roti La-Tansa diketahui bahwa perilaku 5R pekerja masih sangat kurang sehingga mempengaruhi jalannya proses produksi dan kualitas produk. Perilaku 5R pekerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, masa kerja, tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor pengetahuan dan sikap terhadap perilaku 5R pekerja di Pabrik Roti La-Tansa. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subyek penelitian berjumlah 12 orang. Instrumen pengukuran dan penilaian pengetahuan, sikap dan perilaku 5R pekerja menggunakan kuesioner dan checklist. Analisis data menggunakan uji chi-square dalam program SPSS versi 24.  Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku 5R pekerja dengan nilai untuk sikap P-value (Sig) sebesar 1,000 (P-value > 0.05) dan nilai untuk pengetahuan P-value (Sig) sebesar 1,000 (P-value > 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku 5R pekerja di Pabrik Roti La-Tansa. Perlu penelitian lebih lanjut guna mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku 5R pekerja di Pabrik Roti La Tansa Gontor
Efektivitas Pendampingan Pekerja dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sentra Industri Gamelan Kabupaten Ponorogo Ratih Andhika Akbar Rahma; Edwina Rudyarti
Khadimul Ummah Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.94 KB) | DOI: 10.21111/ku.v1i2.2493

Abstract

Sentra industri gamelan merupakan salah satu sentra industri terbesar di Kabupaten Ponorogo yang mempunyai potensi bahaya cukup banyak. Permasalahan di sentra industri ini yaitu pengetahuan pemilik industri dan pekerja tentang potensi bahaya di tempat kerja serta kesadaran tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja masih rendah. Program pendampingan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja pekerja di sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo. Desain untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui 2 tahapan yaitu (1) penyuluhan tentang potensi bahaya di tempat kerja serta pentingnya penggunaan APD, (2) pelatihan dan pendampingan penggunaan APD. Sasaran program ini adalah pekerja dan pemilik industri gamelan di Kabupaten Ponorogo. Hasil pelaksanaan pendampingan ini yaitu adanya peningkatan nilai pengetahuan pekerja tentang potensi bahaya di tempat kerja dan peningkatan keterampilan penggunaan APD yang tepat sesuai pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa program pendampingan merupakan metode efektif untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja khususnya sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo.
Pendampingan Penerapan Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di Unit Usaha UNIDA (U3) Ratih Andhika Akbar Rahma
Khadimul Ummah Vol 3, No 2 (2020): MEI 2020
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ku.v3i2.6207

Abstract

Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) merupakan metode sederhana untuk menata dan membersihkan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang. Penataan tempat masak dan tempat makan di U3 Kafe masih kurang tertata rapi, sehingga membutuhkan upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Program pendampingan ini bertujuan untuk membentuk budaya 5R dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Desain untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui 2 tahapan yaitu (1) Identifikasi masalah dan analisis kebutuhan (2) Penyuluhan dan pendampingan penerapan program 5R. Sasaran program ini adalah pekerja dan pengelola U3 Kafe. Hasil pelaksanaan pendampingan ini yaitu penyuluhan tentang pentingnya 5R dengan media poster terlaksana dengan baik, tempat masak, tempat penyajian makanan dan tempat penyimpanan menjadi tertata rapi, terdapat table name pada rak dan bahan masakan, terdapat penyekat antara tempat sampah dan tempat penyajian makanan. Dapat disimpulkan bahwa program pendampingan merupakan metode efektif untuk meningkatkan budaya 5R di tempat kerja khususnya Unit Usaha Unida Kafe.