Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Membangun Karakter Anak Melalui Kebiasaan Membaca Sandra Handayani Sutanto; Defi Lugito
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.333 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1121

Abstract

Peran orang tua untuk membangun karakter anak perlu dilakukan sejak awal kanak-kanak. Penanaman karakter tersebut diharapkan akan menjadi nilai-nilai yang dijadikan pedoman oleh anak-anak untuk berjuang dan menghadapi kehidupan. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk penanaman karakter anak ialah melalui bacaan. Namun pada kenyataannya, minat literasi di Indonesia masih rendah karena minat baca yang minim dan terbatasnya akses ke bacaan yang berkualitas. Acara sharing merupakan inisiatif Yayasan Tangan Kecil dengan salah satu dosen Fakultas Psikologi UPH. Pada pelaksanaanya acara ini dilakukan dengan panduan diskusi oleh moderator Yayasan Tangan Kecil dengan narasumber. Acara sharing ini diikuti oleh partisipan yang tergerak untuk mengedukasi dan membangun karakter anak melalui bacaan bermutu seperti orang tua, pendidik, komunitas atau individu. Dalam sharing session ini juga disisipkan tips mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan membaca bagi anak termasuk tips menjaga kesehatan mata dan sumber bacaan digital. Selain itu partisipan, baik orang tua maupun pendidik juga bisa mengaplikasikan tips-tips untuk membangun kebiasaan membaca pada anak tersebut secara langsung dalam kehidupan anak.
HOPE PADAWANITA YANG MENGIKUTI PROGRAM BAYI TABUNG (STUDI PERBEDAAN ANTARA PASIEN BARU DAN PASIEN BERULANG) Sandra Handayani Sutanto
Psycho Idea Vol 16, No 1 (2018): PSYCHO IDEA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.9 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v16i1.2493

Abstract

One of married couple's expectancies is to have offspring. But not all the couples get the offspring due to infertility problems. This infertility problem could be solved by doing in-vitro-fertilization (IVF) programme, but nevertheless the success probability using this IVF method is 50-70%. To support the IVF programme, the patients need physical, mental, financial preparation and hope. Hope becomes one of the supports to make the program successful, because when the patients have hope, the patients also have goal and find alternative ways to make the program successful. Hope is also affected by previous successes, so it's possible to have differences hope between new patients and recurring patients-who have failed in the programme. This research formula is to find out hope differences of new patients and recurring patients. The purpose of this research is to acknowledge hope differences of new patients and recurring patients. Subject of this research is divided between two groups, the new patients and recurring patients. Characteristic of the participant are women, married, don’t have any children or plan to add children, and on going in-vitro fertilization programme.This research method is based on quantitative approach and using purposive sampling.Data collection are taken in Indonesian Reproductive Science Institute by giving Hope Adult Scale that consist 9 items, which represent willpower and waypower. Demographic data are required, consist of age, occupation, education, age of marriage, ethnic and consultation to psychologist. The result of this research shows difference hope between new patients and recurring patients, which recurring patients have greater hope than the new one. The willpower dimension of recurring patients also higher than new patients. It shows that they will to have offspring are bigger than new patients.Key words : Infertility, IVF Patients, Hope
MENGENAL BATASAN SEHAT BAGI ORANG TUA DAN SISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 Sandra Handayani Sutanto; Agnes Immanuela Permata
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1456

Abstract

Situasi pandemi yang telah berjalan selama dua tahun memberikan dampak terhadap berbagai hal, termasuk relasi dalam keluarga. Perubahan pola aktivitas sebagai dampak pembatasan sosial memaksa keluarga untuk bekerja dan bersekolah secara daring. Pola aktivitas yang ada turut berdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pola komunikasi. Selain itu, beban dan tuntutan yang diterima oleh masing-masing anggota keluarga juga dapat mengakibatkan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional. Kondisi ini mengakibatkan keluarga sangat rentan untuk mengalami kesalahpahaman. Seringkali hal tersebut menimbulkan ketegangan antar anggota keluarga dan tidak jarang hubungan yang ada menjadi retak. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai batasan yang sehat dalam hubungan dan cara menerapkannya dalam kehidupan dalam bentuk tips bagi remaja dan orang tua. Webinar ini juga membahas kasus yang relevan untuk dibahas oleh orang tua dan remaja, dilanjutkan dengan bermain peran, dibantu oleh tim PkM. Hasil dari survey yang dilakukan setelah kegiatan berakhir, menyatakan bahwa peserta puas dengan kegiatan ini dan akan merekomendasikan kepada pihak lain.
KEKUATIRANKU NORMAL ATAU BERLEBIHAN? Sandra Handayani Sutanto; Grace Kezia Wijaya; Jenny Sutanto
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1457

Abstract

Kecemasan pada remaja semakin meningkat belakangan ini, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Gangguan kecemasan pada remaja mendatangkan banyak dampak bagi kesehatan mental dan keseharian remaja, seperti sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, gangguan makan hingga masalah kesehatan mental yang lebih kronis. Beranjak pada fenomena tersebut, maka perlu diadakan psikoedukasi dalam bentuk webinar untuk remaja. Project Cahaya Remaja yang berbasis di Singapura memiliki kepedulian terhadap kesehatan mental remaja di Indonesia. Webinar yang merupakan kerjasama antara Project Cahaya Remaja dan Fakultas Psikologi UPH ini bertujuan memberikan edukasi mengenai seluk beluk perasaan cemas hingga cara mengatasi cemas yang dialami remaja. Webinar akan dilakukan dalam dua sesi, sesi pertama adalah pemahaman konseptual, pemberian tips dan melakukan latihan grounding, dan dilanjutkan tanya jawab. Sesi kedua berupa sharing dalam kelompok kecil sehingga peserta bisa menceritakan pengalaman cemas dan tanggapan terhadap materi yang diberikan. Hasil webinar ini termasuk baik, karena mendorong peserta untuk melakukan tindakan serta dibawakan dengan jelas.
Harapan, Regulasi Emosi dan Kepuasan Hidup Pasien yang Baru Didiagnosis Kanker: Studi Pendahuluan Sandra Handayani Sutanto; Pradipta Christy Pratiwi; Christiany Suwartono; Trisya Christine Mayong
Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET Vol 12 No 02 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/mindset.v12i02.2530

Abstract

Currently, cancer is one of the main causes of death in the world, while cancer prevalence in Indonesia has increased every year. Unfortunately, cancer is not an easily detected disease and it often causes initial shock when the patients first received the diagnosis. These patients are confronted with feelings of uncertainty and threat about their lives, and it can cause inevitable stress to the individuals, which will affect the healing process. This study aims to explore some variables in psychology such as hope, emotion regulation, and satisfaction with life. The research method used is descriptive quantitative, purposive sampling and the number of subjects is 11 people. The results showed a tendency for high levels of hope, low to moderate levels of life satisfaction, emotional regulation using cognitive appraisal and suppression of expression in patients who had just been diagnosed with cancer. It is expected that the description of the data in these variables can be used in a preliminary study for further research so that these variables can play a role in helping newly diagnosed patients who are undergoing treatments or in the healing process.
Hubungan antara kesepian dan keterlibatan ayah pada remaja Sandra Handayani Sutanto; Christiany Suwartono
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu85

Abstract

Terlepas dari keramaian perkotaan, kesepian masih melanda para remaja. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa relasi dengan teman sebaya dan orang tua merupakan prediktor dari kesepian yang dialami remaja. Namun, belum ada penelitian yang secara khusus meneliti keterlibatan orang tua, terutama keterlibatan ayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi ayah dalam pengasuhan dan hubungannya terhadap kesepian remaja. Studi survei kuantitatif ini menggunakan UCLA Loneliness Scale dan Father Involvement Scale, pada 189 remaja. Hasil menunjukkan hampir sebagian besar remaja merasakan kesepian, namun tidak berhubungan dengan keterlibatan ayah dalam kehidupan mereka. Hasil analisa tambahan menunjukkan bahwa remaja perempuan cenderung mengalami kesepian dibandingkan remaja laki-laki. Diskusi penelitian mencoba mengelaborasi faktor lokasi pengambilan data, tahapan perkembangan, dan kebiasaan remaja yang memengaruhi hasil.
Pengaruh religiositas terhadap kepuasan penrikahan pada orang tua yang memiliki anak dengan Down Syndrome Christella Ruslan; Jessica Ariela; Sandra Handayani Sutanto
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
Reliabilitas dan validitas Self-Compassion Scale versi Bahasa Indonesia Dicky Sugianto; Christiany Suwartono; Sandra Handayani Sutanto
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu107

Abstract

Welas diri (self-compassion) merupakan sebuah sikap yang sehat terhadap diri dan berkaitan dengan kesehatan mental.Self-Compassion Scale (SCS) merupakan instrumen yang umum digunakan untuk mengukur welas diri, tetapi belum ada penelitian yang melihat kualitas psikometrik dari adaptasi SCS Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi dan uji psikometrik SCS Bahasa Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini adalah 329 mahasiswa aktif di salah satu universitas di Jakarta dan sekitarnya yang direkrut dengan convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah SCS yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan diberi nama Skala Welas Diri (SWD). Berdasarkan hasil uji psikometrik menggunakan confirmatory factor analysis (CFA), uji validitas konstruk, dan koefisien Cronbach’s Alpha, ditemukan bahwa SWD memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, serta memiliki model teoretis yang sama dengan SCS. Disimpulkan bahwa SWD dapat digunakan sebagai skala yang mumpuni untuk mengukur welas diri.