Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN OVO PADA PELANGGAN GRAB MAHASISWA IAIN SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Fajar, Bagus Mutiara; Lutfiyani, Lutfiyani; Mirati, Titik
Academica : Journal of Multidisciplinary Studies Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.771 KB)

Abstract

This research aimed to find out the factors that influence the use of OVO in Grab customers. The informant in this research is students of IAIN Surakarta, Faculty of Economics and Islamic Business, class of 2016. Data collection techniques by using in-depth interviews to 10 informants. The analysis techniques by using descriptive qualitative method that is useful to provide facts and data. The result showed the factors that influenced the interest in using OVO in Grab customers of IAIN Surakarta student Faculty of Economics and Islamic Business were due the ease, benefit, price value, and social factor.Keyword : interest using OVO; grab.
MANAJEMEN PENDIDIKAN AKHLAK Sriwardona; Lutfiyani, Lutfiyani; Septiana, Yulda Dina; Yenni, Yenni; Salman, Salman; Nofrizal, Nofrizal
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2023)
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/tarbiya.v13i1.2481

Abstract

Students of SMKN 1 Pasaman are multicultural because they have a variety of educational backgrounds, languages, religions, ethnicities and cultures. The diversity of students is not something that prevents the school from fostering the morals of its students. The principal of SMKN 1 Pasaman fosters the morals of multicultural students through the management of moral education. This research is interesting to study with the aim of describing the management of moral education for multicultural students that accumulates in planning, organizing, implementing, controlling, and evaluating moral education. This qualitative research uses a descriptive method with data collection techniques of observation, interviews and documentation, the data collected is analyzed and tested for validity through triangulation. The results of his research that 1) moral education is carried out through careful planning and written in the RPP, 2) it is organized that all parties have an obligation to foster the morals of multicultural students, 3) implementation of moral education for multicultural students a) carried out by the homeroom teacher directly b) moral development by the homeroom teacher with the subject teacher, c) moral development in collaboration with the homeroom teacher and the counseling teacher, d) student moral development with school leaders, e) coaching student morals with parents, 4) control and supervision are also carried out directly and indirectly, systematic 5) evaluation of moral education begins with guidance, direction, guidance, sanctions and cooperation
Five Boarding School Activities in Educating Students' Character Daulay, Winni Elmina; Lutfiyani, Lutfiyani; Rozaq, M. Abdur; Lestari, Prawidiya; Ramadhani, Mutiara Suci; Kaema, Muhammad Tolal
Al-Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 8 No. 1 (2023): January
Publisher : STAI YAPTIP Simpang Empat Pasaman Barat Indonesia in collaboration with International Islamic Studies Development and Research Center (IISDRC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One effort to shape the character of students is through activities at boarding school. These activities include; curricular, extracurricular, leadership, sports, social and humanitarian activities, arts and culture, health and welfare, and deliberation. Boarding schools can be part of a wider educational ecosystem to prepare children to become responsible, ethical citizens and have good social skills. This research aims to determine whether boarding school activities in educating the character of students in Islamic education institutions can produce strong and positive characters in everyday life. This research uses qualitative methods with a case study approach (case study design). Data sources were taken from thirty people consisting of; one principal, one curriculum representative, three dormitory supervisors, five parents of students, five members of the community, and fifteen students who were conducted using in-depth interviews were selected using the technique of purposive sampling. Furthermore, in this research, there are five boarding school activities in educating students' character in Islamic education institutions, including: first; extra-curricular activities form creative, independent, disciplined, and religious character. Second, sport: builds a healthy body and soul, appreciation for achievement, and enthusiasm. Third, social and humanitarian: hard work, tolerance, social concern, love of peace. Fourth, arts and culture: creativity, love of the country, responsibility. Fifth, religion: religion, discipline, independence, and responsibility. From the five boarding school activities, it is hoped that students will be accustomed to implementing strong Islamic religious-based character values ​​as preparations for future life.
PROFESI PENDIDIK DALAM PERSFEKTIF HADITS Lutfiyani, Lutfiyani
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Al-Karim - Maret 2022
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.586 KB)

Abstract

Kajian profesi guru dalam persfektif hadits menjadi hal yangmenarik dalam ajaran Islam disebabkan penghargaan Islam yang sangattinggi terhadap guru. Begitu tingginya penghargaan itu sehinggamenempatkan kedudukan guru setingkat dibawah Nabi dan Rasul,dalam beberapa riwayat hadis mereka mendapat julukan warâtsatual-anbiyâ (pewaris para nabi), dan diibaratkan keunggulan merekadibandingkan dengan yang lain, seperti bulan purnama di tengahtengah bintang.Tujuan dari penulisan kajian ini adalah untuk mengetahui tentangbagaimana profesi guru dalam persfektif hadits, dari penjelasan dalamkajian ini diharapkan dapat gambaran tentang yang jelas tentang profesiguru dalam persfektif hadits.Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Yaknipenelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasidengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruangperpustakaan, misalnya berupa; buku-buku, majalah, naskah-naskah,catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain.Hasil penelitian bahwa tugas pendidik dalam hadis tidak hanyasebagai pengajar, yaitu guru bukan sekedar memberikan ilmu ataupengalihan ilmu kepada peserta didiknya, akan tetapi guru sebagaipendidik, yaitu guru berkewajiban menanamkan nilai-nilai kebajikanseperti akhlak, etika, moral dan lain sebagainya. Sedangkan etikaguru menurut hadis yaitu guru sebagai teladan/idola, sumber inspirasiserta menanamkan sifat-sifat mulia yang lain agar peserta didik menjadiinsan kamil.
MENGGUNAKAN BAHASA, PENAMPILAN, GERAK DAN WAKTU SELANG DALAM PEMBELAJARAN Nengsih, Heria; Marzuki, Marzuki; Lutfiyani, Lutfiyani; Aslamiyah Nasution, Suaibatul
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Al Karim : Maret 2023
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.091 KB)

Abstract

Mengajar adalah satu pekerjaan profesional yang menuntut kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilainilai. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional yang lain, pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya. Ada seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Perangkat kemampuan tersebut disebut kompetensi guru. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial. Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus (most spesific instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional
KONSEP PEMBINAAN PROFESINALISME GURU Aini, Sukma; Rahman, Abdul; Lutfiyani, Lutfiyani
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Al Karim : September 2023
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengajar merupakan suatu profesi yang memerlukan keterampilan khusus dan tidak dapat dilakukan apabila seseorang tidak terlatih dalam bidang pendidikan. Guru yang profesional memegang peranan penting dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan siswa yang lebih baik. Pendidikan abad 21 menekankan pada kualitas guru yang profesional untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas dan peserta didik yang lebih berkualitas. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan guru profesional. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian bibliografi dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penelitian bibliografi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil dari penelitian ini, yaitu: 1) indikator keberhasilan guru yang profesional dapat dilihat dari kualitas proses maupun dapatmenguasaihasil belajar dari peserta didik yang merupakan tanggung jawab dari seorang guru; 2) guru harus menguasai kompetensi keguruan; dan 3) terdapat berbagai upaya dalam meningkatkan profesionalisme guru. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.