Saptadi, Darmawan
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENINGKATAN VIABILITAS BENIH KEDELAI HITAM (Glycine max L. Merr) MELALUI INVIGORASI OSMOCONDITIONING Yuanasari, Bayu Subekti; Kendarini, Niken; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/230

Abstract

Benih kedelai hitam adalah benih yang cepat mengalami kemunduran. invigorasi osmoconditioning merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan viabilitas benih yang telah mengalami kemunduran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan terbaik dari invigorasi osmo-conditioning menggunakan PEG-6000 terhadap viabilitas benih kedelai hitam. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, pada bulan Juni hingga Juli 2014. Penelitian ini meng-gunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan empat ulangan. Faktor pertama ialah lama perendaman (L) dengan 3 taraf yaitu L1= 6; L2= 12 dan L3= 18 jam. Faktor kedua ialah perlakuan invigorasi osmoconditioning (P) dengan 5 taraf yaitu P0= aquades; P1= PEG-6000 konsentrasi 5%; P2= 10%; P3= 15% dan P4= 20%. Data dianalisis menggunakan uji F. Jika uji F berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan invigorasi osmoconditioning menggunakan PEG-6000 selama 12 jam, secara efektif menghasilkan nilai keserem-pakan tumbuh dan panjang hipokotil yang paling optimal. Pada faktor tunggal invigorasi osmoconditioning, penggunaan larutan PEG-6000 menghasilkan nilai daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan bobot kering kecambah normal yang paling tinggi. Pada faktor tunggal lama perendaman, perendaman selama 12 jam, memberikan nilai daya berkecambah, indeks vigor dan panjang akar yang optimal. Kata kunci: Invigorasi Osmoconditioning, Kedelai Hitam, PEG-6000, Viabilitas Benih.
HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN 7 FAMILI POPULASI F3 HASIL PERSILANGAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TW 2 X PBC 473 Hastuti, Ni Made Dwi; Yulianah, Izmi; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/261

Abstract

Seleksi adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan program pemuliaan cabai. Seleksi akan lebih efektif jika didukung oleh pengetahuan yang lengkap tentang nilai heritabilitas dan kemajuan genetik pada karakter yang diinginkan oleh pemulia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman genetik, pendugaan nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan pada 7 famili populasi F3 tanaman cabai besar hasil persilangan TW 2 x PBC 473. Penelitian dilaksanakan di Desa Patok, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pecobaan dilakukan dengan menggunakan metode single plant dengan bahan tanam yang digunakan adalah 7 famili Populasi F3 serta tetuanya yaitu TW 2 dan PBC 473. Hasil penelitian menunjukan bahwa keragaman genetik karakter kuantitatif pada 7 famili yang memiliki kriteria luas yaitu umur berbunga, umur panen, bobot buah baik, bobot buah total, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah baik, jumlah buah jelek, dan jumlah buah total. Nilai duga heritabilitas pada 7 famili memiliki kriteria rendah sampai tinggi. Karakter kuantitatif yang memiliki nilai duga heritabilitas tinggi adalah umur berbunga, begitu juga nilai kemajuan genetik harapan memiliki kriteria rendah sampai tinggi. Karakter kuantitatif yang memiliki nilai kemajuan genetik harapan tinggi yaitu umur berbunga, bobot buah baik, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah baik, jumlah buah jelek, dan jumlah buah total. Kata kunci: Cabai besar, populasi F3, heritabilitas, kemajuan genetik
IDENTIFIKASI KETAHANAN TUJUH GENOTIP CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) TERHADAP Phytophthora capsici (PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BATANG) Dewi, Aprilia Antika; Ainurrasjid, Ainurrasjid; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/278

Abstract

Salah satu penyakit yang sering menyerang cabai rawit adalah penyakit busuk batang, daun, dan buah yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici. Phytophthora capsici menyerang setiap bagian tanaman cabai. Salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan kerusakan akibat cendawan ini adalah dengan penggunaan varietas tahan. Identifikasi dan pengujian ketahanan tanaman diperlukan untuk mengetahui prokduktivitas dan adaptabilitasnya serta ketahanannya terhadap suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genotip cabai rawit yang tahan terhadap penyakit busuk batang dan untuk mengetahui pendugaan heritabilitas sebagai acuan kriteria seleksi tanaman cabai rawit yang tahan terhadap penyakit busuk batang. Penelitian dilaksanakan bulan April-Oktober 2014 di Batu yang merupakan lokasi endemik untuk penyakit busuk batang. Sebanyak 7 genotip cabai rawit (Bara, Taruna, Jossy, Tidar, Wijaya, Pusaka 18, dan Prentul) dan 2 genotip pembanding (Pusaka 18, dan Prentul) diuji menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 kali ulangan. Pengamatan dilakukan pada karakter kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kriteria tanaman tahan terhadap P. capsici terdapat pada genotip Bara, Taruna, dan Pusaka 18. Kriteria ketahanan tanaman sedang terdapat pada genotip Tidar, dan kriteria ketahanan tanaman peka terdapat pada genotip Jossy, Wijaya, dan Prentul. Intensitas serangan penyakit pada tanaman cabai semakin bertambah sejalan dengan kejadian penyakit tanaman. Karakter diameter buah, panjang buah, tinggi tanaman, kejadian penyakit, dan intensitas penyakit dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi untuk perakitan cabai rawit tahan terhadap penyakit P. capsici.
IDENTIFIKASI PERUBAHAN FENOTIP PADA EMPAT GALUR INBRED JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) AKIBAT PERLAKUAN KOLKISIN Kamukten, Prihanti Panditia; Sugiharto, Arifin Noor; Basuki, Nur; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/285

Abstract

Induksi poliploidi pada tanaman dengan mutagen kimiawi kolkisin memberikan peluang bagi peningkatan produksi jagung pakan yang sampai saat ini masih belum dapat terpenuhi di Indonesia. Perlakuan kolkisin pada tanaman diharapkan dapat meningkatkan dosis gen sehingga tanaman memiliki penampilan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan fenotip pada empat galur inbred jagung pakan (Zea mays L.) akibat perlakuan kolkisin. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di Laboratorium Sentral Jurusan Budidaya Pertanian FP-UB dan lahan yang bertempat di Desa Ampel Dento, Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan empat genotip jagung pakan, yaitu SM (G1), SH (G2), SJB (G3) dan SF (G4). Pada masing-masing genotip diberi dua perlakuan, yaitu kontrol (K0) dan kolkisin (K1). K0 ialah kecambah jagung yang direndam dalam aquades (0 ppm kolkisin) selama 12 jam dan K1 ialah kecambah jagung yang direndam dalam larutan kolkisin 400 ppm selama 12 jam. Penelitian menggunakan metode single plant dan pengamatan dilakukan pada seluruh individu tanaman. Data kualitatif dianalisis menggunakan pendekatan statistika deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan uji t-Student pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kolkisin dengan konsentrasi 400 ppm dapat menyebabkan perubahan fenotip di sebagian besar karakter tanaman pada keempat genotip. Perubahan fenotip yang muncul bersifat spesifik genotip.
ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN 20 SPESIES ANGGREK DENDROBIUM BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Hidayati, Noer Zein; Saptadi, Darmawan; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/294

Abstract

Kekerabatan antar spesies anggrek Dendrobium perlu diketahui dalam program pemuliaan, dan hubungan kekerabatan berdasarkan sifat morfologi bisa dijadikan dasar dalam perakitan genotip yang lebih potensial. Sehingga, kajian mendalam terkait potensi keragaman genetik dan hubungan kekerabatannya melalui karakteri­sasi penting dilakukan untuk menunjang keberhasilan perakitan genotip baru dalam persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar 20 spesies anggrek Dendrobium berdasarkan karakter morfolo­gi. Penelitian dilaksanakan di Handoyo Budi Orchid, Jl. Bondowoso 9A, Malang dan DD Nursery di Jl. Dadaprejo No. 48, Batu, yaitu pada bulan April hingga Mei 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengama­tan langsung terhadap 20 spesies Dendrobium dengan menggunakan pan­duan karakterisasi tanaman hias anggrek kemudian diolah menjadi data biner dan dikomputasikan dalam program Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System (NTSYS) Spc 21. Hasil pengklasteran didapatkan bahwa kekera­batan berdasarkan karakter morfologi 20 spesies anggrek Dendrobium membentuk dua klaster besar yaitu klaster A dan B yang mengelompok berdasarkan sectionnya, section tersebut adalah section pedilonum, crumenata, dendrobium, phalaenanthe, dan spatulatha. Pada dendrogram variabel karakter umum, pseudobulb, dan daun memiliki pola pengklasteran yang sama, namun dengan jarak koefisien yang berbeda. Pada variabel karakter bunga untuk karakter pembungaan, sepal dan petal membentuk pola dendrogram yang sama dengan koefisien yang sama yaitu 0.28-1.00, namun untuk karakter labellum membentuk pola yang berbeda dengan koefisien kemiripan 0.07-0.27, yang menunjukkan bahwa karakter labellum pada bunga merupakan karakter unik yang membedakan antar spesies tersebut.
HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN EMPAT POPULASI F2 TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BUDIDAYA ORGANIK Wulandari, Jeany Eka; Yulianah, Izmi; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/304

Abstract

Peningkatan produksi tomat dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan bahan tanam melalui program pemuliaan tanaman. Seleksi adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan program pemuliaan. Pelaksanaan seleksi secara visual, belum bisa berjalan efektif dan memberikan hasil yang memuaskan tanpa berpedoman pada nilai parameter genetiknya seperti nilai keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik harapan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keragaman genetik, pendugaan nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan pada empat populasi F2 tanaman tomat pada budidaya organik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Tanjung, Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa keragaman genetik pada semua karakter kuantitatif empat populasi F2 memiliki kriteria luas; kecuali umur berbunga, jumlah bunga, jumlah buah per tandan, tinggi tanaman dan bobot per buah. Nilai duga heritabilitas pada empat populasi F2 yang memiliki nilai tinggi adalah umur berbunga, jumlah bunga, jumlah buah per tandan, tinggi tanaman,  fruit set, bobot buah total per tanaman dan umur akhir panen. Nilai kemajuan genetik harapan pada empat populasi F2 adalah tinggi kecuali umur berbunga, jumlah bunga, jumlah buah per tandan, tinggi tanaman, fruit set, bobot per buah, umur awal panen dan umur akhir panen.
EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI TANAMAN SUWEG (Amorphophallus campanulatus Bl) DI JAWA TIMUR Heriyansyah, Fadli; Soetopo, Lita; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.607 KB) | DOI: 10.21776/389

Abstract

Suweg merupakan salah satu dari tanaman penghasil umbi di Jawa Timur. Tanaman suweg di Jawa Timur telah dibudidayakan secara teratur sebanyak 82,7%, umbi suweg memiliki potensi yang besar untuk dijadikan sebagai bahan diversifikasi pangan dimasa depan. Pengembangan terhadap tanaman suweg, misalnya perakitan varietas belum banyak dilakukan. Langkah awal dalam melakukan perakitan varietas yang harus dilakukan adalah eksplorasi plasma nutfah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tanaman suweg di Jawa Timur, mengetahui perbedaan karakteristik tanaman serta hubungan kekerabatan tanaman suweg dalam kabupaten yang sama maupun pada kabupaten yang berbeda. Penelitian  dilaksanakan di wilayah  Jawa Timur, meliputi Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo dan Madiun. Pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan hasil survey pendahuluan. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret hingga Juni 2014. Analisis data menggunakan metode deskriptif yaitu menyederhanakan dan menata data untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dari obyek yang diamati. Selain penggunaan analisis deskriptif, dilakukan analisis kekerabatan menggunakan analisis data cluster. Pada analisis kekerabatan similarity matrix dihitung secara manual, sedangkan dendrogram dibuat dengan menggunakan software NTSys. Hasil penelitian diperoleh 14 sampel tanaman dari 12 lokasi. Dua sampel dari Blitar lokasi 2 dan Blitar lokasi 3 merupakan suweg varian 2. Analisis kekerabatan menunjukkan hubungan yang beragam dengan nilai matriks kemiripan 0,28 – 0,91, hal ini menunjukkan bahwa keragaman tanaman suweg di Jawa Timur sangatlah tinggi.
PENGARUH KETINGGIAN BATANG BAWAH TERHADAP KEBERHASILAN TUMBUH DURIAN KLETING KUNING DALAM SISTEM TOP WORKING Fathan, Naala; Saptadi, Darmawan; Ashari, Sumeru
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/393

Abstract

Pohon durian yang tumbuh di indonesia sekarang ini sebagian besar berasal dari biji. Karenanya, produksinya bervariasi baik mutu maupun jumlahnya. Untuk menstabilkan produksi baik kualitas maupun jumlahnya, maka pohon tersebut harus diperbaiki mutu genetisnya dengan teknologi top working. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh ketinggian batang bawah durian terhadap keberhasilan hidup batang atas dalam sistem top working.  Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang pada bulan april 2014 hingga bulan februari 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 kali perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan ketinggian batang bawah antara lain : P1 (Ketinggian 75 cm), P2 (Ketinggian 90 cm), P3 (Ketinggian 105 cm), dan P4 (Ketinggian 120 cm). Batang bawah yang digunakan sebagai bahan penelitian berumur sekitar 5 tahun, diameter 10-15 cm. Batang atas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Durian Kleting Kuning. Setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman. Parameter penelitian yang diamati adalah persentase keberhasilan top working, saat pecah tunas, diameter tunas, panjang tunas dan jumlah daun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh ketinggian dari keempat perlakuan adalah tidak nyata, perlakuan P2, P3,  dan P4 menghasilkan 100%, sementara itu perlakuanP1 menghasilkan 77,7%. Saat pecah tunas batang atas serta diameter batang atas tidak berbeda nyata. Panjang tunas dan jumlah daun perlakuan P2, P3, dan P4 berbeda nyata dengan perlakuan P1.
UJI VIGOR DAN VIABILITAS BENIH DUA KLON KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) PADA BEBERAPA PERIODE PENYIMPANAN Laila Eka Farida, Zahrotun Nisak; Saptadi, Darmawan; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/403

Abstract

Tanaman karet adalah tanaman perkebunan yang memegang peranan penting sebagai sumber penghasil devisa negara. Benih karet termasuk benih rekalsitran yang memiliki permasalahan viabilitas benih cepat menurun sejalan dengan menurunnya kadar air, tidak memiliki masa dormansi, mudah terinfeksi jamur sehingga daya simpannya rendah. Penyimpanan pada ruang berpendingin dapat mempertahankan daya kecambah benih sampai dua bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari vigor dan viabilitas benih dua klon karet pada beberapa periode penyimpanan pada suhu 7-10oC. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2015 di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang terdiri dari dua faktor yaitu Klon (K) dan Periode Simpan (P) yang diulang 4 kali. Klon yang digunakan adalah klon GT1 (K1) dan Klon PB260 (K2), sementara periode penyimpanan yang digunakan adalah Penyimpanan 2 minggu (P1), 4 minggu (P2), 6 minggu (P3), dan 8 minggu (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan vigor dan viabilitas pada kedua klon setelah disimpan selama 8 minggu pada suhu 7-10oC.  Pada klon PB260 vigor dan viabilitas benih masih bertahan sampai periode simpan 2 minggu, namun vigor dan viabilitas pada klon GT1 dapat bertahan kurang dari periode simpan 2 minggu.
UJI DAYA HASIL SEMANGKA HIBRIDA KUNING BERBIJI (Citrullus vulgaris) Pamuji, Adimas; Saptadi, Darmawan; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/416

Abstract

Benih semangka kuning hibrida belum pernah dilakukan uji daya hasil setelah perakitan hibrida, maka dilakukan uji daya hasil pendahuluan untuk mengetahui potensi yang dimiliki hibrida tersebut. Setelah dilakukan uji daya hasil pendahuluan, benih akan di uji daya hasil lanjutan dan uji multi lokasi sebelum hibrida tersebut dilepas untuk menjadi varietas unggul. Penelitian dilaksanakan di lahan PT. Winon Internasional pada ketinggian ± 600 m dpl. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga bulan April 2015. Bahan utama dalam penelitian ini adalah semangka kuning berbiji hibrida, 3 varietas semangka kuning sebagai pembanding Aura Kuning, Shiteng, dan Garnis,pupuk kandang, NPK, ZK, Phonska, dan ZA. Sedangkan alat yang digunakan adalah label, tali rafia, cangkul, meteran, sprayer, timbangan analitik, jangka sorong, kamera digital, alat tulis, mulsa plastik, dan Brix Refractometer. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok lengkap Teracak dengan empat ulangan sehingga menghasilkan 16 satuan percobaan dan jumlah tanaman perpetak adalah 24 sehingga total tanaman 384 tanaman. Karakter yang diamati antara lain umur berbunga (hst), umur berbuah (hst), jumlah buah (unit), ukuran buah (cm), bobot buah (kg), tebal kulit buah (cm), kadar gula (ºbrix), bentuk buah, warna buah, dan warna biji. Data yang didapat dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan analisis menggunakan analisis ragam (uji F) 5% dan dilanjutkan dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan 5%.