Westhisi, Sharina Munggaraning
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN METODE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B Agustiyani, Sri; Rohaety, Euis Ety; Westhisi, Sharina Munggaraning
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 4 (2019): Volume 2 Nomor 4, Juli 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.813 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i4.p154-165

Abstract

Ability of social interaction that children have can be seen from the habits of children in everyday life, for example the ability of children to work together, communicate well between peers and adults, can respect other people who are talking, have an attitude of confidence, and so forth.one of the learning methods that can develop social interaction skills is the jigsaw method. On of them is the jigsaw method where the teacher can divide small groups between 5-6 children into one group so that children can interact with their group friends at the time. This study uses  quantitative research methods with a quasi-experimental approach this study aims to privide information to aducators about the application of the jigsaw method in improving the ability of social interaction of early childhood based on the results of the study, it was found that the average gain of the experimental class 7,73 while the average value of the control class gain is 0,13 which means the reliability of the social interaction of the experimental class children after being given treatment is more increased compared to the control class. Therefore, this study is recommended to early childhood educators that the jigsaw learning method can improve that ability of the child?s social interactionKemampuan interaksi sosial yang dimiliki anak dapat dilihat dari kebiasaan anak dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kemampuan anak untuk saling bekerjasama, berkomunikasi dengan baik antara teman sebaya maupun orang dewasa, dapat menghargai orang lain yang sedang berbicara, memiliki sikap percaya diri, dan lain sebagainya. Salah satu metode pemebalajaran yang dapat mengembangkan kemampuan interaksi sosial adalah Metode Jigsaw. Pada metode ini, guru dapat membagi kelompok kecil antara 5-6 anak kedalam satu kelompok agar anak dapat berinteraksi dengan teman kelompoknya pada saat pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif tipe kuasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendidik tentang penerapan metode jigsaw dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak usia dini pada kelompok B. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan interaksi sosial anak kelas eksperimen setelah diberi treatment tidak lebih meningkat dibanding kelas kontrol yang tidak diberi treatment. Maka dari itu, penelitian ini direkomendasikan kepada pendidik anak usia dini bahwa metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak usia dini apabila lebih di modifikasi dalam penerapannya, dan jangka waktu lebih di perpanjang. 
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK KELOMPOK B Permatsari, Dewiana; Rohaeti, Euis Eti; Westhisi, Sharina Munggaraning
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 5 (2019): Volume 2 Nomor 5, September 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.276 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i5.p230-236

Abstract

Salah satu aspek perkembangan kognitif yang dapat dikembangkan oleh anak usia dini adalah kemampuan berpikir logis pada anak, untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis pada anak, salah satunya adalah melalui metode bernyanyi. Melalui metode bernyanyi, kemampuan berpikir logis anak akan meningkat. Dengan bernyanyi serta melakukan gerakan sesuai lirik lagu yang dinyanyikan, maka anak akan berimajinasi dan kemampuan berpikir logis anak akan meningkat dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian  control group desain dengan menggunakan dua kelas yang terdiri dari B1 kelas eksperimen dan B2 kelas kontrol di RA Multazam. Berdasarkan hasil penelitian, data yang diperoleh adalah bahwa rata-rata nilai gain kelas eksperimen 2,05 sedangkan rata-rata nilai gain kelas kontrol yaitu 0,44 yang artinya bahwa setelah diberikan treatment bernyanyi di kelas eskperimen, kememapuan berpikir logis pada anak meningkat dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak diberikan treatment. Maka dari itu, penelitian ini direkomendasikan kepada para pendidik anak usia dini, untuk menerapkan metode bernyanyi kepada anak agar perkembangan berpikir logis anak dapat meningkat.One aspect of cognitive development that can be developed by early childhood is the ability to think logically in children, for that we need a learning method that can improve the ability of logical thinking in children, one of which is through the method of singing. Through singing methods, children's logical thinking ability will increase. By singing and moving according to the song lyrics, the child will imagine and the child's logical thinking ability will improve properly. This research is a quantitative study with a quasi-experimental design involving children in the B age group which is made into two classes, namely the experimental class and the control class. Based on the results of the study, the data obtained is that the average value of the experimental class gain is 2.05 while the average value of the control class gain is 0.44, which means that after being given treatment, namely the method of learning singing in the experimental class, the ability of children to think logically is increased compared to the control class that was not given treatment. Therefore, the method of singing can be used as an alternative learning method to improve the ability to think logically early childhood.
Pelatihan Literasi Sains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah pada Guru Pendidikan Anak Usia Dini Atika, Ayu Rissa; Westhisi, Sharina Munggaraning; Zahro, Ifat Fatimah
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v7i3.22297

Abstract

Literasi sains ada bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicanangkan oleh pemerintah yang mendorong masyarakat untuk mampu beripikir ilmiah, khususnya di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemampuan beripikir ilmiah yang ditanamkan di usia dini bertujuan untuk mencetak generasi yang berkualitas dan mampu berdaya saing secara global, sehingga diperlukan guru yang memiliki kemampuan khusus dalam berpikir ilmiah. Tujuan kegiatan ini adalah melatih guru mengenai pengetahuan literasi sains, pengetahuan konsep berpikir ilmiah, tingkatan cara berpikir ilmiah, dan implementasi literasi sains dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah untuk Anak Usia Dini (AUD).Berdasarkan hasil kegiatan diperoleh yakni semua peserta kegiatan pelatihan literasi sains sangan bersemangat, antusias dan memiliki motivasi yang tinggi dalam pelatihan, 80 % peserta memiliki peningkatan dalam perencanaan sains dilihat dari materi sains, metode, dan media yang digunakan dalam kegiatan sains, serta kualitas perencanaan dalam bentuk RPPH yang memasuki kategori cukup baik.
KEGIATAN BERMAIN PERAN DALAM PERKEMBANGAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK Nurlatipah, Nurlatipah; Mugara, Ronny; Westhisi, Sharina Munggaraning
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 4 (2021): Volume 4 Nomor 4, Juli 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i4.p%p

Abstract

One of the early childhood developments is language development. With children's language being able to communicate well. Therefore, teachers need to provide stimulation in the form of activities to achieve language development, especially linguistic intelligence. This research aims to determine the implementation of role-playing activities in the development of linguistic intelligence of children. early. This role-playing activity is carried out when the core activities in learning are adjusted to the theme. The themes used are, for example, professions and animals, so that children are enthusiastic about participating in these activities. The implementation of role-playing activities is carried out to train the stimulation of children's language skills in the development of early childhood linguistic intelligence. This study used a qualitative descriptive research method with research subjects in group B. data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. This research used thematic analysis techniques. Based on the results of thematic data analysis and discussion, it can be concluded that the ability of children's linguistic intelligence can be improved through role-playing activities, through this activity it can stimulate language skills, expression, and good verbal communication.Salah satu perkembangan anak usia dini adalah perkembangan bahasa. Dengan bahasa anak mampu berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu guru perlu memberi stimulasi berupa kegiatan agar tercapai perkembangan bahasa terutama kecerdasan linguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan bermain peran dalam perkembangan kecerdasan linguistik anak usia dini. Kegiatan bermain peran ini dilakukan pada saat  kegiatan inti dalam pembelajaran disesuaikan dengan tema. Adapun  tema yang digunakan  misalnya profesi dan binatang, sehingga anak-anak antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan bermain peran ini dilakukan agar melatih stimulasi kemampuan berbahasa  anak dalam pengembangan kecerdasan linguistik  anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian pada anak kelompok B. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.Adapun penelitian ini menggunakan teknik analisis tematik. Berdasarkan hasil analisis data tematik  dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan kecerdasan  linguistik anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain peran, melalui kegiatan ini dapat menstimulasi kemampuan berbahasa, berekspresi serta berkomunikasi secara lisan dengan baik.
UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN BALOK KAPLA ANAK KELOMPOK B DI KOBER AN-NUR Ernawati, Ernawati; Westhisi, Sharina Munggaraning
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 5 (2021): Volume 4 Nomor 5, September 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i5.p%p

Abstract

The background in this study is about the development of children's spatial-visual intelligence that lacks stimulus, group B children still need to be trained in visualizing images or children still need to be trained in their optimal development, especially in terms of designing objects/buildings and they are sometimes still confused about mentioning forms. geometry. The purpose of this study was to examine and find out how the implementation of the Kapla block game was able to develop the spatial visual intelligence of group B children in Kober An-Nur. The research method is descriptive qualitative. The research subjects include 12 children in group B, 7 boys, and 5 girls. Where the data collection techniques use observation, interviews, and documentation, while data analysis consists of data collection, data reduction, data presentation, and concluding. The results obtained in this study indicate that the child's spatial-visual intelligence develops optimally. And learning Kapla blocks is a game that is interesting and fun, fostering a child's mindset to be more critical, creative, and innovative.Latar belakang padapenelitian ini tentang perkembangan kecerdasan visual spasial anak yang kurang stimulus, anak kelompok B masih perlu dilatih dalammemvisualisasikan gambar atau anak masih perlu dilatihperkembangannyasecara optimal terutama dalam hal merancang objek/bangunan dan mereka juga terkadang  masih bingung untuk menyebutkan bentuk-bentuk geometri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menelaah dan mengetahui bagaimana implementasi permainan balok kapla mampu mengembangkan kecerdasan visual spasial anak kelompok Bdi Kober An-Nur. Metode penelitiannya berupadeskriptif kualitatif adapun subjek penelitiannya meliputianak kelompok B dengan berjumlah 12 anak, laki-laki 7  anak dan perempuan 5 anak.  Dimana teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh di penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan visual spasial anak berkembang  secara optimal.Dan pembelajaran balok kapla merupakanpermainan yang menjadi daya tarik serta menyenangkan, menumbuhkan pola pikir anak lebih kritis, kreatif dan inovatif.
MELATIH KECERDASAN KINESTETIK MELALUI PERMAINAN KREATIF TANGKAP BOLA UNTUK ANAK USIA DINI Iriani, Ani; Westhisi, Sharina Munggaraning
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 6 (2021): Volume 4 Nomor 6, November 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i6.p%p

Abstract

The background in this study is about kinesthetic intelligence in early childhood, where kinesthetic intelligence is still low, due to the lack of strength of children in coordinating hand and foot movements. Kinesthetic intelligence is very influential in stimulating children's physical growth and development. Children who master kinesthetic movement intelligence tend to have good body coordination. Therefore, a fun learning process is needed that can improve kinesthetic intelligence, one of which is through creative catch ball games. The purpose of this research is to determine children's activities in improving kinesthetic intelligence through creative game catching ball at the Taan Bani Umar institution. The research method used is descriptive qualitative research with 15 students from TAAM Bani Umar as the subject. Data collection techniques are taken through observation, interviews and documentation. The instrument used is in the form of an observation checklist sheet that contains indicators that can be used to regulate the concept of children's kinetic intelligence. While the data analysis consists of data reduction, data presentation, tringulation. Based on the results of the research, the planning was carried out by the teacher by preparing the curriculum, carried out with full sincerity and was able to mimic the motion of throwing and catching the ball, and the result of the development of the indicator was that the child was able to control himself in throwing and catching the ball on the spot or beside the body.Latarbelakangpada penelitian ini tentang kecerdasankinestetik pada anak usia din, dimana kecerdasan kinestetik ini masih rendah, karena kurangnya kekuatan anak dalam mengkoordinasikan gerakan tangan dan kaki. Kecerdasan kinestetik sangat berpengaruh untuk merangsang pertambahan dan perkembangan fisik anak. Anak yang menguasai kecerdasan gerak kinestetik cenderung koordinasi tubuhnya baik Oleh sebab itu diperlukan suatu pembelajaran menyenangkan yang dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik, salah satunya melalui permainan kreatif tangkap bola. Tujuan dilakukannya penelitian  ini yaitu untuk mengetahui aktivitas anak dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui permainan kreatif tangkap bola di lembaga Taan Bani Umar . Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif kualitatif dengan subjek penelitian 15 peserta didikdari TAAM Bani Umar. Teknik pengumpulan data yang diambil melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar ceklis observasi yang berisi indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengatur konsep pada kecerdasan kinenstetik anak. Sedangkan analisis datanya terdiri dari  reduksi data, penyajian data, tringulasi. Berdasarkan hasil penelitian, perencanaan dilaksanakan guru dengan menyiapkan kurikulum, dilaksanakan dengan penuh kesungguhan dan dapat menirukan gerakan melempar dan menangkap bola, dan hasil perkembangan indikatornya adalah anak mampu mengontrol diri dalam melempar dan menangkap bola ditempat maupun disamping badan.