Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS KEKUATAN VELG ALUMINIUM ALLOY 17 INC DARI BERBAGAI DESAIN MENGGUNAKAN METODE FINITE ELEMENT ANALYSIS (FEA). Fahd Riyal Pris; Budhi M Suyitno; Amin Suhadi
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 9 No 2 (2019): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v9i2.558

Abstract

Pelek adalah bagian unit kendaraan yang berfungsi sebagai penahan/penopang beban kendaraan pada saat keadaan diam, serta sebagai penerus gerak putar dari mesin untuk memindahkan kendaraan dari satu tempat kepada tempat yang lain. Pelek kendaraan ini adalah untuk kendaraan roda 4 dengan bahan baku utama adalah aluminium serta dipadukan dengan bahan lain (alloy) dengan paduan aluminium alloy 1060.Pada pelek ini melalui beberapa tahapan proses pengujian untuk mengetahui kekuatan pada saat static dan dinamik. Adapun proses analisa yang dilakukan dengan metode perhitungan yang disesuaikan dengan literature dari SNI 1869 -2008 tentang standar pelek kendaraan bermotor, serta mempergunakan simulasi system software komputansi SOLID WORK 2017. Pada proses SOLID WORK dilakukan dengan simulasi static, torsi, dan FEA (Finite Element Analysis). Pelek yang dilakukan pada analisis terdiri dari tipe 1, 2, dan 3. Hasil yang diperoleh dari analisa perhitungan dan pengujian secara matematis adalah hampir mendekati dari system analisis komputansi. Dari beberapa pelek yang telah dilakukan pengujian secara soft ware SOLID WORK 2017, penulis memperoleh hasil pelek 2, yang lebih unggul dari tipe 1 dan 3. Keunggulan pelek tipe berupa nilai displacement sebesar 8.576e-3 mm (pada simulasi static), Von Mises Stress sebesar 9.629e+7 N/m2, displacement sebesar 2.189e-1 mm, strain sebesar 8.832e-4 (pada simulasi torsi), dan displacement sebesar 2.311e-2 mm (pada simulasi FEA).
Pengembangan Baterai Tipe Voldrant Dengan Pemanfaatan Material Komposit Nanokarbon Graphene Oxide Pada Aplikasi Penyimpan Energi (Studi Komparasi Dengan Aki Konvensional Tipe Kering) hanafi Agustian; Budhi Mulyawan Suyitno; Dwi Rahmalina
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3869.769 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v4i1.1473

Abstract

AbstrakVoldrant adalah penyimpan energi (Energy Storage)memiliki keunggulan lebih dari aki konvesional pada saat ini. ramah akan lingkungan. Tipe Voldrant mempunyai 2,37 V/sel total 14,23 V (SOC) saat pengosongan dengan pembebanan 100watt dalam 15 menit mencapai 8,65 V (DOD) dengan kuat arus  3 amper dan daya 26 Watt dan 2,8 Ω. Dibanding model konvensional mempunyai 2,07 V/sel total 12,4 V (SOC) saat pengosongan dengan pembebanan 100watt dalam 15 menit mencapai 11,61 V (DOD) dengan kuat arus  3,1 amper dan daya 35 Watt dan 3,8 Ω. Untuk pengisian Voldrant dengan nilai DOD  8,65 V saat di charge pada kapasitas 20 amper dalam 6 menit mencapai SOC diangka 14,23 V  dengan kuat arus 2,2 amper dan daya 31 Watt dan 6,46 Ω Sedangkan pengisian pada konvensional pada DOD  10,54 V saat di charge pada kapasitas 20 amper dalam 60 menit mencapai SOC diangka 11,25 V  dengan kuat arus 5 amper dan daya 80 Watt dan 2,25 Ω (Konvensional posisi DOD dibatasi >10,50 untuk menghindari kerusakan sel)  Tipe Voldrant sebagai penyimpan energi yang mempunyai arus yang tinggi/besar di awal  (Starting) sehingga sangat baik dan stabil untuk penggunaan pembangkit listrik pada kendaraan yang membutuhkan energi/arus listrik yang besar, industri dan penggerak/pembangkit mesin pada kapal selam di militer (penyesuaian-penyesuaian tertentu). Sedangkan untuk  penyimpan energi Konvensional masuk kategori penyimpan daya yang lama/awet (Storage) Kata Kunci : Voldrant, Graphene Oxide (GO), Polyvinylideneflouride (PVDF) DOD, SOC AbstractVoldrant is an energy storage (Energy Storage) that has more advantages than conventional batteries at present. Type Voldrant has 2.37 V / cell total of 14.23 V (SOC) when emptying with a load of 100 watts in 15 minutes reaches 8.65 V (DOD) with a current of 3 amperes and a power of 26 Watts and 2.8 Ω. Compared to the conventional model having 2.07 V / cell total 12.4 V (SOC) when emptying with a load of 100 watts in 15 minutes reaches 11.61 V (DOD) with a current strength of 3.1 amperes and a power of 35 Watts and 3.8 Ω . To fill Voldrant with a DOD value of 8.65 V when charged at a capacity of 20 amperes in 6 minutes it reaches SOC assumed to be 14.23 V with a current strength of 2.2 amperes and a power of 31 Watts and 6.46 Ω While charging to conventional DOD 10 , 54 V when charged at a capacity of 20 amperes in 60 minutes reaches the estimated SOC 11.25 V with a current of 5 amperes and a power of 80 Watts and 2.25 Ω (Conventional DOD positions are limited to> 10.50 to avoid cell damage) Type Voldrant as energy storage that has a high / large current starting, so it is very good and stable for the use of power plants in vehicles that require large energy / electric current, industry and engine / generator on submarines in the military (adjustments certain). Whereas for conventional energy storage, it is categorized as a long / durable power storage (Storage). Keywords: Voldrant, Graphene Oxide (GO), Polyvinylideneflouride (PVDF) DOD, SOC
Desain Sistem Pengangkat Hidrolik Otomatis Kapasitas 2 Ton Untuk Kendaraan Ringan Yondry Manuhutu; Budhi M. Suyitno
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 9 No 3 (2019): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v9i3.1157

Abstract

Abstrak Banyak kendaraan membutuhkan seri perawatan reguler. Dalam perawatan, kendaraan yang akan diangkat menggunakan dongkrak. Dongkrak mekanis yang biasa digunakan kurang praktis dan dalam operasi manual. Desain sistem pengangkat hidrolik direncanakan untuk peralatan pengangkat yang bekerja secara otomatis. Beberapa kegiatan telah dilakukan dengan menggunakan karya padat. Desain sistem pengangkat hidrolik menggunakan beberapa komponen seperti motor listrik, wadah tangki, katup pelepas, filter fluida, selang hidrolik, katup kontrol, katup periksa, silinder hidrolik. Hasil dari peralatan pengangkat otomatis dirancang untuk beban maksimum 2 ton dan tinggi pengangkatan maksimum 300 mm. Alat angkat otomatis memiliki panjang 500 mm dan lebar 85 mm. Analisis hasil alat pengangkat otomatis memiliki tekanan 999,5 N/cm3 dan aliran fluida di dalam silinder 129,871 m /s untuk mengangkat mobil.
Desalinasi Air Laut Berbasis Energi Surya Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih I Gede Yogi Dewantara; Budhi Muliawan Suyitno; I Gede Eka Lesmana
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v7i1.2124

Abstract

Penelitian ini berkonsentrasi pada kemampuan alat desalinasi tipe solar still dalam menyerap energi kalor matahari dan penggunaannya dalam proses kondensasi guna memproduksi air tawar untuk keperluan masyarakat. Alat desalinasi ini terdiri dari kotak distiller dengan plat absorber dan kain yang terdapat di dalamnya, serta kaca sebagai pentransmisian. Sistem kerja berawal dari air diteteskan melalui pipa dan jatuh pada kain yang akan menyerap air. Radiasi matahari akan memanaskan plat absober melalui kaca kemudian panas plat memanaskan air pada kain hingga menjadi uap dan menempel pada permukaan dalam kaca hingga terkonsensasi menjadi air suling. Pengukuran volume minimal dan maksimal alat sebesar 5 lt dan 7 lt dilakukan selama 4 hari. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intensitas matahari telah ada saat cahaya matahari mulai terlihat pada pukul 6 pagi dan difusi energi kalor matahari telah mulai dimanfaatkan pada waktu tersebut. Akan tetapi kinerja alat desalinasi masih sangat rendah, hal ini terlihat dari angka efisiensi yang hanya mencapai 4,45%.
ANALISIS KINERJA REFUSE DERIVED FUEL (RDF) DARI SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK DENGAN PENDEKATAN SIMULASI SOFTWARE Eka Maulana; Agri Suwandi; Dwi Rahmalina; La Ode Mohammad Firman; Budhi M. Suyitno; Dhidik Mahandika
Jurnal Teknologi Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.13.1.109-114

Abstract

Penumpukan sampah di Kabupaten Tegal terus meningkat setiap tahunnya sehingga TPA Panujah idak sanggup lagi menampung seluruh sampah di Kabupaten Tegal dan dari data Badan Pusat Statistik didapatkan produksi sampah Kabupaten Tegal sebesar 676,5 ton/hari hanya bisa terangkut 41% atau 282,75 ton/hari saja. Oleh karena itu diperlukan pengolahan sampah terpadu dengan memanfaatkan sampah perkotaan, salah satunya dengan teknologi pirolisis yang dapat mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Sampah di Kabupaten Tegal terdiri 17,6%; kayu 3%; kain 1,93%; karet/kulit 1,55%; plastik 30,25%; metal/logam 2,4%; gelas/kaca 1,06%; organik 38,46%; dan sampah lain-lain 2,75%. Sampah kain, kayu, karet/kulit, kertas dapat berpotensi menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang digunakan untuk bahan bakar alat pirolisis. Berdasarkan permasalah tersebut, maka dilakukan penelitian tentang RDF. Tulisan ini membahas tentang analisis kinerja RDF dari sampah organik dan non organik menggunakan metode pendekatan simulasi software. Hasil simulasi yang dilakukan bahwa, bahan baku RDF dengan kayu, kain, karet/kulit, dan kertas menghasilkan nilai kalor yang lebih tinggi, laju aliran panas yang lebih cepat serta distribusi temperatur yang lebih merata dari RDF dengan nilai kalor perhitungan teroritis.
Perancangan Produk dan Proses Manufaktur Biodigester Tipe Fixed Dome untuk Rumah Mandiri Energi Agri Suwandi; Nicko Deva H.; Rizki Nuryadin; Eka Maulana; Budhi M. Suyitno
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 2: December 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i2.2021.285-296

Abstract

Biodigester adalah sistem alami yang memanfaatkan pencernaan anaerobe bakteri yang sudah hidup di dalam kotoran untuk mengubahnya menjadi biogas yang menghasikan gas metana (CH4) dan karbon dioksida. Tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan produk biodigester tipe fixed dome yang tepat dan optimal melalui pengembangan rancangan produk dan rancangan proses manufaktur produk. Perancangan produk dan proses manufaktur biodigester tipe fixed dome untuk rumah mandiri energi dilakukan dengan metode Pahl & Beitz dan metode Design for Manufacturing and Assembly yang dimana dalam metode ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Design for Manufacturing dan Design for Assembly. Setiap proses pengerjaan alat mengacu pada standard operation procedure yang sudah ditentukan dan proses perakitan dikerjakan secara berurutan sesuai dengan operation process chart. Dimana terdapat empat fase dalam prosedur perancangannya yaitu, perencanaan dan penjelasan tugas, perancangan konsep produk, perancangan bentuk produk, dan perancangan detail. Berdasarkan hasil perhitungan pembobotan, biodigester tipe fixed dome yang dipilih adalah konsep varian 1 dengan nilai bobot 3,28, sedangkan estimasi waktu proses manufaktur satu unit biodigester adalah 5 jam 15 menit.
Analisis Perbandingan Sistem Kinerja Motor Penggerak Pada Mobil Listrik Kapasitas 75 kWh Indriawan Viantama; Budhi Muliawan Suyitno
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 3 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v3i2.2083

Abstract

Population growth and the increasingly rapid industrial technology to 4.0. So that there was an electric car with an electric motor as the driving force. At first, electric cars used a DC motor system. But the triumph of this DC motor is not long in coming because problems arise when compared to induction motors such as complicated maintenance, much higher prices, and heavier weight than induction motors. In an induction motor, the control is believed to be easier than a DC motor. The induction motor is believed to make it possible to drive an electric car. The advantage of using this induction motor is that it has durability, reliability, if exposed to interference, it remains strong, easy to maintain, and the ability to operate in extreme environments. These advantages can replace the use of DC motors. Where the induction motor receives power from a rechargeable battery, so that the analysis of data from an induction motor for an electric car with the calculation of the electric motor rotation is 1,500 rpm, the motor power itself is 375 kW, the maximum and minimum torque generated is 582 Nm and 271 , 2 Nm, with a battery life of 189.3 hours. The resulting acceleration to reach speeds of 0-100 km / h only takes 5 seconds.
ANALISA KEBUTUHAN KEAMANAN SABUK PENGAMAN (SEAT BELT) KENDARAAN RODA EMPAT PENUMPANG EMPAT ORANG UNTUK LINGKUNGAN KAMPUS Moh. Azizi Hakim; Budhi M. Suyitno; Susanto
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.184 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.3.2.2

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyamanan dalam menggunakan sabuk pengaman dan tidak merasakan sakit atau beban yang menggangu kenyamanan saat berkendara. Metodologi yang digunakan penulis adalah dengan perhitungan awal mengkaji titik berat kendaraan, selanjutnya menghitung gaya pada roda depan (Wf = 3583,13N) dan roda belakang (Wr=5245,87 N) serta tahanan pengereman, dilanjutkan mengetahui perlambatan kendaraan (2,94 m/s2), waktu perlambatan (4,73 s), serta jarak perlambatan (32,86 m). Setelah perhitungan tersebut diketahui, maka dilanjutkan dengan menghitung kekuatan sabuk pengaman dapat menahan gaya dorong pada saat terjadi perlambatan, tabrakan serta berbelok. Kekuatan bahan sabuk pengaman dari nylon dihitung melalui perhitungan yang dilakukan penulis, untuk dengan kapasitas Lebar 65 mm dan tebal 5 mm. kapasitas bahan seat belt bisa terjadi elongation pada 9000 lbs atau 40033N dan breaking load 12000 lbs atau (52489N). Gaya maksimum yang diperoleh saat terjadi perlambatan adalah ( 1200 N) akan memperoleh tegangan jepit (0,3297 MPa), dan gaya yang diperoleh saat terjadi tabrakan adalah (530,186 N) akan memperoleh tegangan jepit (0,0146 MPa), serta gaya yang diperoleh pada saat terjadi berbelok adalah (19790,31 N) akan memeperoleh tegangan jepit (0,2718 MPa), sedangkan tenganan izin jepit sekitar (0,721 MPa). Maka σ terjadi < σ izin.
OPTIMASI PROSES PERAKITAN CAR STEREO DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MANUFAKTUR SELULAR Dodi Mulyadi; Budhi M. Suyitno; Susanto Sudiro
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin POROS Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin POROS
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.166 KB) | DOI: 10.24912/poros.v15i2.1273

Abstract

Abstract: Today's global market competition has spurred the producers of manufactured products to perform a variety of efficiency and continuous improvement for increasing the productivity of workers and reducing the cost of manufacture. Its aim is for helping companies to survive in the global competition. Thus, the companies can sell their products with more competitive price. Changing the conventional working system with better one - using a cellular manufacturing system - is one of the efficiency that can be done by the manufacturing companies. However the firm which had changed its conventional manual assembling system into mobile (cellular) assembling system resulted the improvement of workers knowledge from 3 up to 6 grade previously, it reduced 2 workers with the same number of work stations, increased the efficiency of assembling lines as much as 7.18%, increased worker productivity as much as 14.28% with the same production capacity, reduced Not Right First Time / NRFT as much as 37.50%, increased the Value Added Per Person / VAPP as much as 12.70%, and raised the Floor Space Utilization / FSU as much as 3.17%. 
Peningkatan Pengetahuan Budidaya Maggot BSF Di Desa Tempur-Kec. Keling, Kabupaten Jepara Dino Rimantho; Budhi M. Suyitno; Vector Anggit Pratomo; Gunady Haryanto; I Nyoman Teguh Prasidha; Nungky Puspita; Amalia Kusumawati; Guntur Setia Adi; Ardhika Harli Wibowo; Najwa Orchdhya Pasya
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

− Masalah paling universal yang mempengaruhi semua orang di dunia adalah masalah limbah padat. Individu dan pemerintah harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang konsumsi dan pengelolaan sampah karena dapat mempengaruhi kesehatan, produktivitas, dan kebersihan masyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sampah organik adalah melalui budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF). Tim Universitas Pancasila melaksakan pengabdian masyarakat melalui kegiatan Matching Fund di Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.  Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sampah organik adalah melalui budidaya Maggot BSF. Salah satu teknik yang dilakukan adalah pendekatan partisipasi masyarakat untuk mengimplementasikan transformasi pengetahuan. Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan selama dua hari. Selain itu, untuk mengetahui tingkat perbedaan pemahaman dilakukan pre-test dan post-test terkait dengan budidaya Maggot BSF. Dengan menggunakan uji statistik t-test diperoleh hasil bahwa terdapat disparitas yang bermakna antara sebelum dan sesudah sosialisasi dan pelatihan. Melalui pelatihan budidaya Maggot BSF ini diharapkan dapat menjadi pilihan keputusan terbaik dalam pengelolaan limbah organik di Desa Tempur dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.