Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Polyetheretherketone (PEEK) for making bone implants in maxillofacial reconstruction surgery Anwar S. Ibrahim; Cholid Badri; Benny S. Latief; Sastra K. Wijaya; V. Sutarmo Setiadji; Agri Suwandi
AITI Vol 14 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.285 KB)

Abstract

Polyetheretherketone (P.EEK) has been used as a bone implant because it has the nature of a biocompatible, strong, non-corrosive, stable and not affected by high temperatures. PEEK is potential for use as an implant material. Applications in maxillofacial reconstruction surgery is very beneficial in terms of time and cost. Modelmaking mandible obtained from data on patients affected by tumor ameloblstoma. The data have been taken by a CT-scan in the form of DICOM (Digital Imaging and Communication in Medicine) is amended by Catya into STL files (stereolithography). STL file is then printed with 3D-printers and Computer Numerical Control (CNC) machines.Printouts based models have been created for the reconstruction implants in maxillofacial surgery.
Analisis Karakteristik Material UHMPWE dan PEEK untuk Implan Sendi Pinggul Tresna Priyana Soemardi; Agri Suwandi; Anwar Soefi Ibrahim
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.303-310

Abstract

Material merupakan hal yang penting untuk keberhasilan suatu siklus proses operasi implan. Pemilihan material yang bio-kompatibel, kuat, dan aman menjadi hal utama dalam perkembangan industri alat kesehatan di Indonesia. Tulisan ini akan membahas tentang analisis karakteristik material Ultra High Molecular Weight Polyethylene (UHMPWE) dan Polyether Ether Ketone (PEEK) sebagai pilihan material implan, khususunya sendi pinggul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Ada lima pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan karakteristik dari material UHMWPE dan PEEK, yaitu uji kekerasan, uji tarik, uji keausan, uji TGA, dan uji EDS. Berdasarkan hasil pengujian nilai kekerasan untuk UHMWPE rata-rata 58,6 ± 0,5 Shore D, sedangkan untuk PEEK memiliki nilai rata-rata 81,6 ± 0,5 Shore. Untuk uji tarik, material UHMWPE (18,30 MPa) memiliki nilai rata-rata tensile strength yang lebih rendah dari PEEK (97,41 MPa), nilai rata-rata Young’s modulus UHMWPE (2,7 GPa) lebih rendah dari pada PEEK (3,6 GPa), dan elongation at break pada material PEEK (47%) lebih rendah dari UHMWPE (99,41%). Pada uji keausan, material UHMWPE banyak menghasilkan geram (debris) yang masih menempel pada permukaan sampel akibat gesekan yang terjadi, namun sebaliknya untuk material PEEK. Material PEEK lebih tahan degradasi hingga suhu 600oC dibandingkan dengan UHMWPE berdasrkan uji TGA. Dari uji EDS, material UHMWPE mengandung unsur kalsium (Ca) yang sesuai dengan unsur pada tulang.
Optimasi Rasio Konsentrasi Dish Engine Menggunakan Metode Root Cause Analysis Agri Suwandi; Teguh Prastyo; Dwi Rahmalina
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 1: June 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i1.2021.109-114

Abstract

Pemanfaatan teknologi concentrated solar power di Indonesia memiliki peluang yang tinggi karena potensi panas matahari di Indonesia yang ideal. Model dish engine dari concentrated solar power memiliki banyak kelebihan, khususnya terkait dari efisiensi yang tinggi, rasio konsentrasi yang paling tinggi, serta dimungkinkannya untuk penggunaan mandiri. Terlepas dari berbagai kelebihan tersebut, teknologi dish engine masih sebatas tahap prototipe belum mencapai tahap implementasi skala besar. Tantangan utamanya adalah capaian rasio konsentrasi yang lebih rendah dari teori. Penelitian ini bertujuan menggunakan root cause analysis yang digabungkan dengan Design Failure Mode Effect Analysis (DFMEA) dan Expanded Failure Mode Effect Analysis (EFMEA) untuk menemukan penyebab utama dari masalah utama terkait dengan desain dish engine. Permasalahan tersebut disebabkan oleh posisi mesin stirling pada desain dish engine yang dikembangkan memiliki banyak kelemahan, khususnya terkait area bayangan yang membuat rasio konsentrasi di bawah 0,99. Hasil kajian menunjukkan bahwa shading area merupakan masalah inti dari rendahnya rasio konsentrasi pada dish engine yang dikembangkan. Sebagai solusi, model desain alternatif adalah dengan menggunakan model indirect receiver. Model indirect receiver mampu meminimalkan area bayangan pada concentrator dan membuat nilai rasio konsentrasi mencapai 0,992. Penerapan model indirect receiver mampu menurunkan kerugian energi akibat adanya bayangan dari 6811 kWh menjadi 4086,4 kWh.
Perancangan Produk dan Proses Manufaktur Biodigester Tipe Fixed Dome untuk Rumah Mandiri Energi Agri Suwandi; Nicko Deva H.; Rizki Nuryadin; Eka Maulana; Budhi M. Suyitno
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 2: December 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i2.2021.285-296

Abstract

Biodigester adalah sistem alami yang memanfaatkan pencernaan anaerobe bakteri yang sudah hidup di dalam kotoran untuk mengubahnya menjadi biogas yang menghasikan gas metana (CH4) dan karbon dioksida. Tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan produk biodigester tipe fixed dome yang tepat dan optimal melalui pengembangan rancangan produk dan rancangan proses manufaktur produk. Perancangan produk dan proses manufaktur biodigester tipe fixed dome untuk rumah mandiri energi dilakukan dengan metode Pahl & Beitz dan metode Design for Manufacturing and Assembly yang dimana dalam metode ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Design for Manufacturing dan Design for Assembly. Setiap proses pengerjaan alat mengacu pada standard operation procedure yang sudah ditentukan dan proses perakitan dikerjakan secara berurutan sesuai dengan operation process chart. Dimana terdapat empat fase dalam prosedur perancangannya yaitu, perencanaan dan penjelasan tugas, perancangan konsep produk, perancangan bentuk produk, dan perancangan detail. Berdasarkan hasil perhitungan pembobotan, biodigester tipe fixed dome yang dipilih adalah konsep varian 1 dengan nilai bobot 3,28, sedangkan estimasi waktu proses manufaktur satu unit biodigester adalah 5 jam 15 menit.
Rancang Bangun Bed Storage untuk Thermal Energy Storage Berbasis Parafin dan Serbuk Besi Agri Suwandi; Zulfikar Sjarief; Dwi Rahmalina; Reza Abdu Rahman
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 1: June 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i1.2021.163-174

Abstract

Thermal Energy Storage (TES) dimanfaatkan sebagai media penyimpanan panas untuk sistem concentrated solar power, solar heater, dan thermal management system pada kendaraan ringan. Tantangan dari aplikasi TES adalah desain dari bed storage yang digunakan harus memenuhi fungsi dasar yakni proses perpindahan panas saat charging dan discharging serta mampu menyimpan panas dengan kerugian panas yang sedikit. Pada penelitian ini, bed storage untuk TES didesain guna memenuhi fungsi sebagai media penyimpanan panas untuk aplikasi suhu rendah yakni 50-100°C. Material penyimpanan yang digunakan adalah campuran parafin dan serbuk besi dengan rasio massa 90:10. Penentuan fungsi menggunakan metode desain Pahl dan Beitz memberikan opsi penggunaan coil tube dengan material tembaga sebagai media perpindahan panas dan bed storage dengan bahan polimer termoplastik polyacetal. Hasil pengujian prototipe bed storage proses charging menunjukkan efisiensi perpindahan panas hingga 26,85% dengan koefisien perpindahan panas menyeluruh 21,422 W/m2.°C. Proses discharging menunjukkan performa yang efektif dengan karakteristik perpindahan panas optimal berdasarkan koefisien perpindahan panas yang tinggi. Pada penggunaan bahan polyacetal dan nilai konduktivitas termal rendah yakni 0,231 W/m.K menyebabkan laju kerugian panas yang sangat lambat hanya 2,924 W. Prototipe yang dibuat mampu memaksimalkan proses perpindahan panas di sisi material bed storage untuk fungsi charging dan discharging dan mampu menekan laju kerugian panas pada fungsi storing.
Pengembangan Alat Penanggulangan Air Lindi Melalui Reaktor Biofilter Jemi Jamhur; Dede Lia Zariatin; Agri Suwandi
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 1: June 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i1.2021.41-52

Abstract

Surat kabar Suara Pembaruan yang berafiliasi dengan beritasatu.com mengabarkan bahwa pada tanggal 8 Juni 2012 Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang telah melakukan uji laboratorium sampel air sungai yang menjadi muara pembuangan air lindi TPSA Cilowong. Hasil uji menyatakan bahwa air sungai tidak memenuhi baku mutu yang ditentukan dimana kadar BOD sebesar 297,6 mg/L melebihi ambang batas yang di persyaratkan yakni 150 mg/L, begitupun dengan kadar COD sebesar 688,05 mg/L melebihi ambang batas yang diijinkan sebesar 300 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk membuat prototipe instalasi peralatan pengolah air lindi dalam skala laboratorium yang dilakukan dengan metode eksperimental sebagai upaya mencari alternatif solusi permasalahan tersebut. Hasil penelitian ini menghasilkan prototipe instalasi pengolahan air lindi berupa reaktor biofilter yang ditambahkan filter canister dengan sistem operasi batch. Instalasi ini bukan hanya mampu menghasilkan air lindi hasil olahan yang memenuhi baku mutu akan tetapi juga bisa mengurangi kadar polutan air lindi secara signifikan sebesar 89%. Dengan menggunakan zat koagulan berupa tawas (alumunium sulfat) sebesar 2 gr/L, kadar BOD pada air lindi dapat diturunkan dari 417,5 mg/L menjadi 45,5 mg/L. Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) air lindi yang sebelumnya sebesar 912,86 mg/L mampu diturunkan menjadi 95,68 mg/L.
Analisis Variasi Sparger pada Instalasi Modified Atmosphere Storage untuk Menurunkan Kadar O2 I Gede Eka Lesmana; Agri Suwandi; Arnold Raynold
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 2, No 1: June 2017
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v2.i1.2017.17-30

Abstract

Metode pengawetan makanan dengan memodifikasi komposisi udara khususnya untuk kandungan oksigen dan karbondioksida  di ruang simpan atau disebut juga dengan Modified Atmosphere Packaging (MAS)  telah diterapkan untuk memperpanjang umur simpan dari buah-buhan dan sayuran. Modifikasi komposisi udara dalam ruang simpan MAS menggunakan injector tipe sparger dengan gas karbon dioksida. Kinerja sparger dinilai dari peningkatan jumlah kandungan gas oksigen dalam ruang simpan dan tingkat homogenitas di dalam sparger. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemilihan sparger berdasarkan variasi dimensi sudut keluar terhadap kinerja sparger dengan menggunakan simulasi ANSYS dan uji eksperimental. Lima varian sparger diuji tingkat homogenitas dan kadar oksigen yang terkandung dalam ruang simpan. Hasil simulasi dan eksperimetal untuk kelima sparger menunjukkan sparger varian 3 dengan material PVC dari gabungan dua reducer (diameter 44,4 mm dan 31,7 mm) dan dimensi sudut keluar 26,6° memiliki nilai Turbulance Kinetic Energy (TKE) rata-rata tertinggi yaitu 792,66 J/kg dan kadar oksigen dalam ruang simpan terendah yaitu  6,4%.  Model hubungan antara kadar gas karbon dioksida dengan oksigen dibuat dengan menerapkan metode least square menunjukkan tingkat signifikan sebesar 74,17%. Luaran dari penelitian ini adalah sparger varian 3 terpilih sebagai sparger yang akan digunakan dalam MAS karena mampu menurunkan kadar oksigen di bawah 10%.         
Perancangan Mesin Pencacah Masker Dengan Metode Pahl & Beitz Agri Suwandi; Mahmud Abdurrahman
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 8, No 1: June 2023
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v8.i1.2022.75-86

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku umat manusia diseluruh dunia terutama dalam hal kesehatan. Salah satu upaya dalam menghidari COVID-19 adalah penerapan protokol kesehatan dengan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak. Masker telah menjadi kebutuhan primer, dengan konsep satu kali pakai, masker menjadi salah satu penyumbang sampah terbanyak saat ini. Penanganan limbah masker perlu ditindak lanjut, agar tidak dapat digunakan kembali oleh siapa pun, karena dapat menularkan berbagai penyakit, terutama COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang mesin pencacah masker yang berfungsi sebagai penghancur limbah masker untuk skala perkantoran. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Pahl & Beitz. Perancangan diawali dengan studi kebutuhan pelanggan, membuat konsep desain mesin, melakukan analisi simulasi desain hingga melakukan perhitungan dan pemilihan komponen penggerak mekanis. Berdasarkan hasil penerapan metode Pahl & Beitz, dihasilkan konsep varian terpilih adalah varian 1 dengan nilai pembobotan tertinggi 6,42. Komponen pengerak yang dihasilkan dari perhitungan, yaitu: motor listrik dengan daya 1 HP, puli motor diameter 108,4 mm, puli pada poros diameter 95,9 mm, sabuk tipe A dengan panjang 800 mm dan poros pisau dengan diameter 12 mm.