Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN USIA TERHADAP KEJADIAN BLIGHTED OVUM PREGNANCY DI PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA Rahmawati, Dechoni; Anggraeni, Fatimah Dewi
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.477

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Blighted ovum adalah suatu keadaan hasil konsepsi yang tidak mengandung janin. Diperkirakan di seluruh dunia Blighted ovum merupakan 60% dari penyebab kasus keguguran, di ASEAN (association of southeast asian nations) mencapai 51%, di Indonesia ditemukan 37% dari setiap 100 kehamilan, di Provinsi Yogyakarta mencapai 30% dari 100 kehamilan dan di Kabupaten Sleman sebanyak 43,39% (WHO, 2015). Tujuan: Mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian kehamilan blighted ovum. Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Waktu penelitian ini dari 27 Maret 2021-12 Agustus 2021. Lokasi penelitian di PKU Muhammadiyah Gamping dengan sampel ibu hamil di PKU Muhammadiyah Gamping sebesar 30 responden, teknik pengambilan sampel Total Sampling. Luaran Yang Ditargetkan : Luaran penelitian ini jurnal nasional terakreditasi sinta 1-6. Hasil Penelitian: Faktor yang berhubungan dengan kejadian blighted ovum pregnancy yaitu faktor usia yang ditunjukkan dengan nilai p-value 0,04 dimana nilai p-value lebih kecil dibandingkan nilai signifikansi dengan tingkat kesalahan 5 % (0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel usia dengan kejadian blighted ovum pregnancy. Untuk variabel pengetahuan nilai p-value 0,077 dimana nilai p-value lebih besar dibandingkan nilai signifikansi dengan tingkat kesalahan 5 % (0.05). Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel pengetahuan dengan kejadian blighted ovum pregnancy.Kata Kunci: Hamil, Blighted OvumTHE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND AGE ON THE INCIDENCE OF BLIGHTED OVUM PREGNANCY AT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTAABSTRACTBackground: Blighted ovum is a state of product of conception that does not contain a fetus. It is estimated that worldwide Blighted ovum is 60% of the causes of miscarriage cases, in ASEAN (association of Southeast Asian Nations) it reaches 51%, in Indonesia it is found 37% of every 100 pregnancies, in Yogyakarta Province it reaches 30% of 100 pregnancies and in Sleman Regency. as much as 43.39% (WHO, 2015). Objective: To identify factors related to the incidence of blighted ovum pregnancy. Research Methodology: This type of research is analytic observational with a cross-sectional approach. The time of this research is from 27 March 2021-12 August 2021. The research location is at PKU Muhammadiyah Gamping with a sample of pregnant women at PKU Muhammadiyah Gamping with 30 respondents, the sampling technique is Total Sampling. Targeted Outcomes: The outputs of this research are national journals accredited by sinta 1-6. Research Results: Factors related to the incidence of blighted ovum pregnancy are age, which is indicated by a p-value of 0.04 where the p-value is smaller than the significance value with an error rate of 5% (0.05). This shows that there is a relationship between the age variable and the incidence of blighted ovum pregnancy. For the knowledge variable, the p-value is 0.077 where the p-value is greater than the significance value with an error rate of 5% (0.05). This shows that there is no relationship between the knowledge variable and the incidence of blighted ovum pregnancy.Keywords: Pregnant, Blighted Ovum
PEN PENGARUH EDUKASI PIJAT OXITOXIN DENGAN PERSIAPAN LAKTASI PADA IBU HAMIL TM III DI KLINIK ASIH WALUYO JATI, BANTUL, YOGYAKARTA Fatimah Dewi Anggraeni; Rahmawati, Dechoni
Jurnal Kebidanan VOLUME 14. NO.01, JUNI 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v14i01.525

Abstract

Latar Belakang: Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United National Fund (UNICEF) dan World Health Organitation (WHO) merekomendasikan anak hanya disusui dengan menggunakan Air Susu Ibu (ASI) paling sedikit 6 bulan dan makanan pendamping ASI diberikan setelah bayi berumur lebih dari 6 bulan. Cakupan bayi yang diberi ASI eksklusif di Kabupaten Bantul Tahun 2019 sebesar 78,96 %, dimana cakupan ASI di Kabupaten Bantul belum mencapai target nasional yakni 80% (Dinkes Bantul, 2020). Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif ini dapat berdampak pada kualitas hidup generasi penerus bangsa dan juga pada perekonomian nasional. Faktor yang mempengaruhi persiapan adalah pengetahuan, dukungan suami, paritas, pendidikan, tingkat pendapatan dan kelas yoga. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh eduksi pijat oxitoxim dengan persiapan laktasi pada ibu hamil TM 3. Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian ini di Klinik Asih Walyo Jati, Bantul, dengan sampel sebesar 21 responden dan teknik pengambilan sampel acedental. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dngan menggunan uji non parametrik wilcoxon. Hasil penelitian: Persiapan Laktasi Pada Ibu Hamil TM III di Klinik Asih Waluyo Jati, Bantul, Yogyakarta sebelum diberikan edukasi sebagian besar dalam kategori adalah rendah 66,67 % dan sesudah diberikan edukasi sebagian besar sebagian besar dalam kategori tinggi 52,38 %. Hasil uji analisis data dengan menggunakan wilcoxon didapatkan hasil nilai p sebesar 0,000. Kesimpulan: Terdapat Pengaruh Edukasi Pijat Oxitoxin dengan Persiapan Laktasi Pada Ibu Hamil TM III di Klinik Asih Waluyo Jati, Bantul, Yogyakarta Kata Kunci: Persiapan Laktasi, Pijat Oxitoxin
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Meningkatkan Keikutsertaan Suami Sebagai Akseptor Vasektomi Rahmawati, Dechoni; Ariningtyas, Ristiana Eka; Rukmi, Dwi Kartika
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12798923

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk  menganalisis persepsi, pengetahuan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pria dalam menggunakan vasektomi sebagai metode kontrasepsi..  Vasektomi adalah prosedur bedah minor yang menghentikan aliran sperma dari testis ke saluran reproduksi pria. Meskipun prosedur ini telah ada selama beberapa dekade dan dianggap sebagai metode KB yang efektif, masih ada banyak faktor yang memengaruhi tingkat penerimaan dan penggunaan vasektomi di berbagai komunitas. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Tahap persiapan meliputi pengurusan izin, studi pendahuluan, pengumpulan bahan, dan persiapan alat dan bahan, serta koordinasi dengan pihak terkait. Tahap pelaksanaan kegiatan adalah melaksanakan penyuluhan.. Tahap Evaluasi dilaksanakan dengan cara mengevaluasi hasil dari pengetahuan para suami terkait KB vasektomi. Hasil luaran dari pengabdian ini berupa artikel ilmiah. Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta. Berdasarkan hasil pretest didapatkan rata-rata nilai pretest dari peserta adalah 60 sedangkan setelah dilakukan pemberian materi nilai posttest pada peserta meningkat yaitu 73,33.
Impact of health education on stunting knowledge among mothers with children aged 1-5 years Rahangmetan, Maria Alda; Yulaikhah, Lily; Astuti, Endah Puji; Rahmawati, Dechoni
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 7 No. 7 (2024): Volume 7 Number 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v7i7.377

Abstract

Background: Stunting remains an unresolved nutritional issue, particularly affecting the first 1,000 days of life, from the fetal stage to 23 months of age. This condition can negatively impact a child's intelligence and overall health. According to the World Health Organization (WHO), stunting becomes a public health concern when its prevalence exceeds 20%. Parents, especially mothers, play a crucial role in ensuring adequate nutrition for their children. Purpose: To find out the effect of health education on stunting knowledge among mothers with children aged 1-5 years. Method: A pre-experimental "one group pretest-posttest" design was employed. The sample consisted of 35 mothers with children aged 1 to 60 months, selected using the non-probability sampling technique through total sampling. Results: Before the health education intervention, 40.0% of mothers had moderate knowledge about stunting. After the intervention, this figure increased to 60.0%, indicating a good level of understanding. A paired simple t-test showed a statistically significant improvement with a p-value of 0.000 (<0.05). Conclusion: Health education has a positive impact on increasing mothers' knowledge about stunting in Sumberwungu village, Tepus sub-district, Gunung Kidul regency. It is recommended that health workers enhance their efforts to educate the community on stunting prevention.