Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI KEADAAN ALAM NEGARA-NEGARA DI DUNIA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IX.5 SMPN 1 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Pitria, Pitria
Inovasi Pendidikan Vol 9, No 1 (2022): Volume 9 No. 1,Maret 2022
Publisher : FKIP UMSB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ip.v9i1.3267

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah kurangnya aktivitas dan hasil siswa didik kelas IX.5 SMP Negeri 1 Kecamatan Harau dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Saat melakukan proses pembelajaran, terlihat bahwa siswa kurang bertanya, mengajukan pendapat, menjawab soal yang diajukan, memberikan tanggapan, menyimpulkan pelajaran, memberikan saran, hanya beberapa orang siswa yang mengerjakan tugas, mencatat dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan kurang  bisa bekerjasama dengan siswa lain serta kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Karena itu peneliti mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif  tipe Jigsaw. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi Keadaan Alam Negara–Negara di Dunia siswa kelas IX.5 SMP Negeri 1 Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, dengan tahapan masing-masing siklus yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IX.5 SMP Negeri 1 Kecamatan Harau yang berjumlah 28 orang. Instrumen penelitian yaitu lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivits guru dan tes hasil belajar. Indikator keberhasilan penelitian yaitu jika persentase hasil belajar IPS pada materi keadaan alam negara-negara di dunia melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas IX.5 SMPN 1 Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 80%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa 46% siswa tuntas hasil belajar IPS pada siklus 1 karena belum mencapai indikator keberhasilan penelitian maka penelitian dilanjutkan ke siklus 2. Pada siklus 2 siswa yang mencapai KKM sebanyak 24 siswa atau 86% dan telah mencapai indikator keberhasilan penelitian. Sehingga dapat dismpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi keadaan alam negara-negara di dunia siswa kelas IX.5 SMPN 1 Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota tahun pelajaran 2018/2019.
Penerapan Rational Emotive Therapy dalam Budaya Masyarakat Jawa Mengenai Larangan Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan Putri, Amelia; Kurniati, Kurniati; Khotimah, Nurul; Pitria, Pitria; Putry, Willy Ade
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.3950

Abstract

Rational Emotive Therapy (RET) diperkenalkan oleh Albert Ellis pada 1985. Pada rasional terapi emotif ini memiliki point penting bahwa ada dua unsur utama yaitu berfikir dan emosi bukan dua proses yang terpisah sehingga lebih menekankan kepada pikiran, perasaan, serta perilaku manusia. Rational Emotive Therapi ( RET) bertujuan memberikan arahan serta menunjukkan kepada konseli terhadap cara berpikir yang tidak logis yang mengakibatkan gangguan dari emosional didalam dirinya, atau memberikan bantuan terhadap konseli untuk melepaskan dari cara berpikir atau ide-idenya yang tidak logis dan menggantinya dengan cara-cara logis. Konselor memiliki tugas untuk membantu konseli agar dapat menciptakan sebuah emosi dari dalam diri mereka sendiri.. Kemudian pemimpin anggota kelompok membantu anggota kelompoknya mengindentifikasi dan menentang keyakinan irasional mereka, mendoktrinisasi diri dengan keyakinan, dan mengubah memikiran mereka dengan mengembangkan cara untuk menghentikan pikiran-pikiran yang negatif.
Factors That Cause Insecurity in College Students When Viewing Tiktok Content Rahmayanty, Dinny; Lubis, Muhammad Alridho; Mahardika, Rani; Pitria, Pitria; Mulyani, Melati Rizki; Lizia, Aisyah; Sadewa, Raja Dhimas
International Research-Based Education Journal Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Education Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um043v6i2p161-170

Abstract

Social media is an online platform that enables interaction, content sharing and collaboration between users. TikTok is one example of a popular social media platform, particularly in the creation and sharing of short videos. The use of TikTok has both positive and negative impacts on its users. One of the negative impacts of using Tik Tok is the emergence of feelings of insecurity that affect the mental well- being of its users. This study aims to understand the factors that lead to increased feelings of insecurity in university students when they interact with TikTok content. The research method used is qualitative research with a literature review approach. The results showed that insecure feelings can be triggered by failure, social anxiety, perfectionism, and self-comparison with others, especially on social media. It is important to manage these feelings well and develop strategies to improve self-esteem and mental resilience. By understanding the factors that influence feelings of insecurity, we can identify effective intervention strategies to reduce their negative impact and promote college students' mental and emotional well-being. This research highlights the urgency and relevance of understanding the factors that cause insecurity in university students when viewing Tik Tok content. Topics covered include social media, TikTok, content, insecure, factors that cause insecurity by TikTok content, and efforts to overcome insecure feelings in college students
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dan Pemanfaatan Pengobatan Alternatif Terhadap Kesehatan Keluarga Melalui Penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Wilayah Desa Napu Sahur, Kec. Katingan Tengah, Kab. Katingan Ningrum, Windi Susetyo; Saputra, Doni; Kumalasari, Septianna; Ramadaniyah, Ramadaniyah; Laila, Rudianus; Saputra, M. Diwangga; Pitria, Pitria; Maulana, Abdul Rahman; Jarau, Febi Hidayati L; Patisapitri, Putri; Barus, Meyta A Br; Anjeli, Anjeli; Desta, Fivnesfo; Yunita, Yunita; Kardila, Nova; Putri, Reviera Venanda Mustofa Eka
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/qvf2vj15

Abstract

Kurangnya pengetahuan masyarakat di Desa Napur Sahur Katingan Tengah akan manfaat tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadikan masyarakat belum banyak memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan badan. Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman hasil dari budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat dan terdiri dari tanaman yang termasuk dalam kategori rempah-rempah, herbal, tanaman pagar, tanaman buah dan sayur. Perlu adanya sosialisasi untuk menyebarluaskan manfaat dari TOGA tersebut. Kegiatan ini menggunakan Metode Participatory Action Research (PAR) yang merupakan kegiatan riset yang dilaksanakan secara partisipatif di antara masyarakat dalam suatu komunitas atau lingkup sosial yang lebih luas untuk mendorong perubahan kondisi hidup yang lebih baik. Kegiatan ini bekerjasama dengan ibu-ibu PKK untuk membantu dan mengembangkan pengetahuan mengenai TOGA. Tanaman yang banyak dimanfaatkan warga desa ini untuk menjaga kesehatan dan pengobatan ada 9 jenis tanaman seperti serai dapur, jahe merah, tanaman cocor bebek kunyit, lengkuas, lidah buaya, pacing, sawang/andong ,dan kencur.