Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : JRKN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA I Ketut Alit Adianta; I Made Sedana Putra
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.17 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i1.24

Abstract

Dukungan keluarga merupakan faktor-faktor yang penting dalam kepatuhan minum obat dan perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Penelitian ini menggunakan desain descriptif corelation dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan non probability sampling yaitu dengan tehnik consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 286 responden keluarga yang anggota keluarganya mengalami skizofrenia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan. Teknik analisa data menggunakan uji statistik Spearman Rank (rho) dengan level signifikan 0,05 didapatkan hasil p value 0,008 < 0,01 yang berarti ada hubungan  antara hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia..  Kata Kunci: dukungan keluarga, obat, skizofrenia.
PEMANFAATAN PELAYANANKESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS OLEH KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI PROVINSI BALI I Gusti Ayu Rai Rahayuni; Ida Ayu Putri Wulandari; Ketut Alit Adianta; Wayan Darsana; A A Tresna Wicaksana
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.802 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i1.33

Abstract

Peran serta keluarga dalam perawatan penderita dengan Skizofrenia sangat penting terutama dalam mengantisipasi kekambuhan klien. Keluarga dan masyarakat terkadang memiliki cara pandang yang salah dalam mengupaya-kan pengobatan secara berkesinambungan bagi penderita skizophrenia. Pengobatan yang selayaknya bisa dilaksanakan secara teratur pada pelayanan kesehatan terdekat, malah menjadi beban keluarga ketika harus selalu berobat ke rumah sakit jiwa pusat. Padahal, pelayanan kepada pasien gangguan jiwa dilakukan dengan sistem pelayanan berjenjang dari fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas hingga rumah sakit tingkat kabupaten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan pelayanankesehatan jiwa di Puskemas oleh keluarga penderita skizofrenia. Jenis penelitian Deskriptip dengan pendekatanCross sectional.Subyek penelitian ini adalah keluarga pasien schizophrenia sebanyak63 orang dengan tehnik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner pemanfaatan pelayanan. Data dikumpulkan di poliklinik Rumah Sakit Jiwa provinsi Bali.  Hasil penelitian tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa menunjukkan sebagian besar yaitu 33 orang (43,3%) kurang dalam memanfaatkan pelayanan di puskesmas. Kendala keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dipuskes-mas menunjukkan hasil sebagian besar yaitu 32 orang (50,8%) mengatakan di puskesmas tidak ada obat untuk pasien skizofrenia. Kondisi ini bisa disebab-kan karena kurangnya pengetahuan dan informasi kepada keluarga  tentang pelayanan khususnya pelayanan kesehatan jiwa yang ada dipuskesmas. Kata kunci: Pelayanan, Kesehatan Jiwa, Puskesmas
FAMILY SUPPORT IN CARING FOR PATIENT WITH FRACTURE IN TABANAN HOSPITAL I Ketut Alit Adianta; Yogi Ismawan
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.354 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v2i1.101

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Fraktur merupakan suatu masalah yang bisa menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Pasien fraktur memerlukan penanganan dan pelayanan yang komprehensif di rumah sakit yang bertujuan untuk mencegah komplikasi yang terjadi pada pasien fraktur. Salah satu faktor yang menyebabkan pasien fraktur bisa sembuh dengan baik adalah adanya dukungan dan motivasi keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dukungan keluarga terhadap perawatan pasien fraktur.  Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah 46 responden, diambil dengan menggunakan tehnik non probability sampling, dengan metode consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner.Hasil Penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 43,5% mendapatkan dukungan informasional cukup, 41,3% dukungan emosional baik, 47,8% dukungan instrumental baik, 37% dukungan penghargaan kurang.Kesimpulan. Dukungan keluarga terhadap perawatan pasien fraktur di BRSU Tabanan dalam kategori cukup. Kata Kunci : dukungan keluarga dan pasien fraktur. ABSTRACTBackground. Fracture is a problem that can cause disability or even death. Patient with fractures require some care and comprehensive service at the hospital to prevent complications that occur in patients with fractures. One of the factors that led patient to be cured is the support and motivation from the family. The purpose of this study is to determine the family support in caring for patient with fracture.Method. This research used descriptive method with cross sectional design. The number of samples was 46 respondents, taken using non-probability sampling techniques, with consecutive sampling method. Data was collected through a questionnaire.Research result. The results showed 43.5% got sufficient informational support, 41.3% got good emotional support, 47.8% got good instrumental support and 37% got less award support.Conclusion. Family support in caring for patient with fracture at BRSU Tabanan is enough. Keywords:  Keywords : family support and the fracture, patient care
Beban Keluarga Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II I Ketut Alit Adianta; Gusti Ayu Wardianti
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.289 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v2i1.102

Abstract

ABSTRACTDiabetes mellitus (DM) is chronic disease characterized by blood glucose level high than normal. When one of family member suffers from illness, it will affect family condition in managing treatment and caring.This study aimed to identify family burden of patients with Type II DM in Puskesmas III of North Denpasar including objective, subjective, and iatrogenic burden. This study employed descriptive design with cross sectional approach. The study involved 102 respondents with consecutive sampling. Data were collected by questionnaire. Findings indicated that objective burden of family with mild, moderate, and heavy burden were 24.5%, 8.8% and  66.7%; respectively). Subjective burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 6.9%, 70.6% and 22.5% respectively. Iatrogenic burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 8.8%,  1% and 90.2% respectively. All families experienced heavy burden in caring for patients with DM because of difficulty in treatment.  Keywords: Objective Burden, Subjective Burden, Iatrogenic Burden, Diabetes Mellitus
Hubungan ASI Eksklusif Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Wae Nakeng Tahun 2018 I Ketut Alit Adianta; I Kadek Nuryanto
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.525 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.152

Abstract

Tujuan penelitian untuk menganalisa hubungan ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi  dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Puskesmas Wae Nakeng. Metode penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah anak berusia 12-36 bulan sebanyak 275 yang dipilih menggunakan tehnik cluster sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Stunting pada anak diukur menggunakan indikator tinggi badan atau panjang badan menurut umur (WHO 2010). Analisis data menggunakan uji Spearman Rho dengan derajat kesalahan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting pada balita sebesar 62,9%. Pemberian ASI eksklusif pada balita sebesar 83,3% dan riwayat penyakit infeksi sebesar 69,1%. Hasil uji statistik didapat nilai ASI eksklusif adalah p = 0,143 > α < 0,05, yang berarti Ha ditolak dan nilai riwayat penyakit infeksi adalah p = 0,000 < α < 0,05 yang berarti Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita dan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita dengan arah korelasi positif.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN KONTROL RAWAT JALAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA Ni Wayan Suliyanti; I Ketut Alit Adianta; I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara, S.Kep., M.N.S
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.443 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v5i1.314

Abstract

Latar Belakang. Pasien skizofrenia yang tidak patuh pada pengobatan akan memiliki risiko kekambuhan lebih tinggi dibandingkan dengan pasien patuh pada pengobatan. Ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan diantaranya lamanya pengobatan dan dukungan keluarga yang buruk keluarga terdekat merawat dan mengantarkan pasien kontrol ulang.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia.Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah convinience sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 51 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan kunjungan kontrol.Hasil. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Spearman Rho didapatkan nilai p=0,000 dan nilai Correlation coefficient sebesar 0,606, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia.Kesimpulan. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia, dikategorikan kuat dengan arah korelasi positif, yaitu semakin baik dukungan keluarga, maka semakin patuh kunjungan kontrol rawat jalan pasien skizofrenia. Kata Kunci: skizofrenia, Kepatuhan, Dukungan ABSTRACTBackground. Schizophrenic patients who were not compliant with treatment had a higher risk of recurrence than patients who were compliant with treatment. Patient noncompliance with treatment included the length of treatment and poor family support from family for caring and taking the patient back to control. The purpose of this study was to determine the satisfaction level of the correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia at Mental Polyclinic in Sanjiwani Gianyar Hospital.Method. This study employed a correlation analytic study design, with a cross-sectional approach. To conduct this study, 51 respondents were recruited as the sample through the convenience sampling technique. The data were collected using family support and visit control compliance questionnaires.Results. Findings indicated that the results of the analysis using the Spearman Rho test, it was found that the value of p = 0.000 and the correlation coefficient value was 0.606, which means that there was a significant correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia.Conclusion. The correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia is categorized as strong with a positive correlation, therefore the better family support, the more compliant the outpatient control visits on patients with schizophrenia are.Keywords: Schizophrenia, Compliance, Support
Hubungan Nyeri Haid (Dismenore Primer) Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswi Sarjana Keperawatan Tingkat Iv Itekes Bali Tahun 2022 I Putu Artawan; IKetut Alit Adianta IKetut Alit Adianta; Ida Ayu Manik Damayanti Ida Ayu Manik Damayanti
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v6i2.412

Abstract

Abstrak Latar belakang: Angka kejadian dismenorea di Provinsi Bali masih banyak remaja putri yang mengalami kejadian dismenorea sebesar 74,42 % nyeri yang di rasakan dapatmengganggu pola tidur sehingga membuat kualitas tidur menurun. Tujuan: Mengetahui hubungan nyeri haid (dismenorea primer) terhadap tingkat kualitas tidur pada mahasiswi Sarjana Keperawatan Tingkat IV ITEKES Bali Tahun 2022. Metode: Penelitan ini menggunakan desain deskriftif korelatif dengan metode pendekatan cros-sectional. Sample dalam penelitian ini adalah 145 responden dipilih dengan teknik probability sampling dengan tipe total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Kuesioner  Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Numerik Ranting Scale (NRS). Analisa menggunakan uji korelasi Sperman rho. Hasil: Dari 145 responden 30 responden (20.7%) memiliki tingkat kualitas nyeri ringan,  67 responden (46.2%) nyeri sedang,  44 responden (30.3%) Nyeri berat dapat di control, 4 responden (2.8%) nyeri berat tidak dapat di control. Sebanyak 132 responden (91.0%) memiliki kategori Kualitas tidur Buruk, 13 orang (9.0%) kategori Kualitas tidur baik. Hasil uji korelasi Sperman rho didapatkan nilai signifikansi 0.014 (<0.05) yang memiliki kekuatan hubungan yang rendah dan memiliki arah hubungan Negatif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara nyeri haid (dismenore primer) dengan kualitas tidur pada mahasiswi Sarjana Keperawatan Tingkat IV ITEKES Bali. Kata kunci: tingkat  nyeri, dismenorea primer, kualitas tidur   Abstract Background: The incidence of dysmenorrhea in Bali remains high. Many young women who experienced dysmenorrhea (74,42%) stated that the pain felt disrupted their sleep patterns, which caused a decrease in sleep quality. Aim: To find out the correlation between menstrual pain (primary dysmenorrhoea) and the level of sleep quality in Year 4 Bachelor of Nursing Students of ITEKES Bali in 2022. Methods: This research implemented a descriptive correlative design with a cross-sectional approach. The sample in this study was 145 respondents selected through the probability sampling technique, the total sampling. Data were collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and Numerical Branch Scale (NRS) questionnaires and analyzed using the Superman Rho correlation test. Results: Among 145 respondents, 30 respondents (20.7%) experienced mild pain, 67 respondents (46.2%) experienced moderate pain, 44 respondents (30.3%) experienced controllable severe pain, and 4 respondents (2.8%) experienced uncontrollable severe pain. 132 respondents (91.0%) had a bad sleep quality, and 13 people (9.0%) had a good sleep quality. Spearman Rho correlation test showed a strong negative correlation (significance value = 0.014 < 0.05). Conclusion: There is a correlation between menstrual pain (primary dysmenorrhea) and sleep quality in Year 4 Bachelor of Nursing Students of ITEKES Bali. Keywords: Pain, Primary Dysmenorrhea, Sleep Quality
Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental Depresi Dan Stigma Diri Dengan Sikap Mencari Bantuan Masalah Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Keperawatan Di Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali Ni Luh Putu Fumika Venaya Dewi; I Ketut Alit Adianta; Ni Wayan Manik Parwati
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v6i2.438

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Pandemi COVID-19 telah menimbulkan permasalahan kesehatan mental mahasiswa. Penelitian sebelumnya menyikapi sikap pencarian bantuan yang rendah menjadi perhatian serius selama pandemi dengan beberapa faktor penghalang seperti stigma diri dan literasi kesehatan mental.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental depresi dan stigma diri dengan sikap mencari bantuan (help seeking) masalah kesehatan mental pada Mahasiswa Keperawatan di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan metode pendekatan Cross Sectional, menggunakan 353 sampel yang dipilih dengan teknik Stratified Random Sampling di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Instrumen penelitian yang digunakan saat pengumpulan data menggunakan tiga kuesioner yaitu Depresion Literacy (D-Lit),Self Stigma Of Mental Health (SSOH),dan Mental Health Seeking Attitude Scale (MHSAS) yang diisi sendiri oleh responden secara online melalui google form serta analisa data yang digunakan yaitu uji Spearman Rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki literasi kesehatan mental depresi yang tinggi dengan stigma diri sedang, sikap mencari bantuan masalah kesehatan mental yang kurang baik, terdapat hubungan antara stigma diri dengan sikap mencari bantuan masalah kesehatan mental dengan nilai p value=0.014 dan r=0.131 dan tidak adanya hubungan antara literasi kesehatan mental depresi dengan sikap mencari bantuan masalah kesehatan mental dengan nilai p value= 0.897dan r = 0.007.Kesimpulan: Stigma diri menjadi faktor penghalang yang signifikan dalam proses pencarian bantuan masalah kesehatan mental sehingga perlunya melakukan upaya pengurangan stigma diri pada mahasiswa saat melakukan pencarian bantuan. Kata Kunci: Literasi,Stigma Diri,Sikap,Kesehatan Mental    Abstract Background: The COVID-19 pandemic has caused mental health problems for students. Previous research addressing the low attitude of seeking help became a serious concern during the pandemic with several barrier factors such as self-stigma and mental health literacy. The purpose of this study was to determinethe correlation between mental health literacy depression and self-stigma with the help-seeking attitude of mental health problems in nursing students at the Institute of Health Sciences Bali.Method: This study employed a correlative analytic research design with a Cross-Sectional approach, using 353 samples selected by the Stratified Random Sampling technique at the Institute of Health Sciences Bali. The data were collected using three questionnaires, namely Depression Literacy (D-Lit), Self-stigma of Mental Health (SSOH), and Mental Health Seeking Attitude Scale (MHSAS) questionnaires. Those were filled out by respondents online via google form and the data analysis. Used is Spearman Rho test.Results: Findings indicated that nursing students had high depression of mental health literacy with moderate self-stigma and poor attitude in seeking help for mental health problems; there was a correlation between self-stigma and attitude in seeking help for mental health problems (p-value = 0.014 and r = 0.131). Moreover, there was no correlation between the depression of mental health literacy and the attitude of seeking help for mental health problems (p-value = 0.897 and r = 0.007).Conclusion: Self-stigma is a significant barrier factor in seeking help for mental health problems; hence it is necessary to make efforts to reduce self-stigma in students when seeking help. Keywords:Literacy, Self-Stigma, Attitude, Mental Health