Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS KEKERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA SS400 MENGGUNAKAN METODE PACK CARBURIZING MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA DENGAN VARIASI KONSENTRASI SERBUK CANGKANG KEONG MAS SEBAGAI KATALISATOR HADI, NACHLAH; SUKMA DRASTIAWATI, NOVI
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Cangkul merupakan alat pertanian yang digunakan dalam proses pengolahan tanah. Bereedarnya cangkul China di pasaran membuat pande besi cangkul Indonesia kalah bersaing dengan produk China dari segi kualitas kekerasan mata cangkul. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan kualiatas kekerasan permukaan bahan pembuatan cangkul yaitu, SS400 dengan menggunakan metode pack carburizing. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni eksperimen kualitatif dan eksperimen kuanitatif dengan proses pack carburizing material baja SS400 dimasukkan ke dalam kontainer yang sudah terisi campuran serbuk arang tempurung kelapa dan serbuk arang cangkang keong mas dengan konsentrasi serbuk arang cangkang keong mas 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari 300 gram, kemudian bejana ditutup dipanasakan menggunakan muffle furnace dengan temperatur 9500C, holding time 60 menit dan quenching dengan media air. Pengujian yang digunakan uji kekerasan berskala vickers dan uji struktur mikro. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pack carburizing dengan variasi konsentrasi serbuk arang cangkang keong mas 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% berpengaruh terhadap kekerasan permukaan dan struktur mikro baja SS400. Nilai kekerasan yang tertinggi dari hasil penelitian ini adalah variasi 40% serbuk arang cangkang keong mas dan 60% serbuk arang tempurung kelapa sebesar 906,7 HV. Hasil pengujian struktur mikro terbentuk fasa martensit dan fasa perlit pada permukaan material baja SS400. Kata kunci : baja SS400, pack carburizing , serbuk arang cangkang keong mas, variasi konsentrasi, kekerasan, struktur mikro. Abstract Hoe is an agricultural tool used in the process of tillage. The circulating of Chinese hoe the market has made Indonesian hoe iron pellers unable to compete with Chinese products in terms of the quality of hoe defense. Therefore a study was conducted with the aim of iproving the surface defenses of the hoe making material, SS400 by using the carburizing method. The method used in this study is a qualitative and quanitative reserch using SS400 steel carburizing material package put into a container that has been filled with a mixture of coconut shell charcoal powder and shell snail charcoal powder with mas of 10%, 20%, 30%, 40%, and 50% of 300 grams, then the container is closed and heated using muffle furnace with a temperatur of 9500 C, holding time 60 minutes and quenching with water. The testing used test hardess testing vickers and microstructure. The results of this study indicate that the pack carburizing process with a variation mas shell snail charcoal powder 10%, 20%, 30%, 40$, and 50% effect on hardness and microstructure of steel SS400 the value of the highest violence from the results of this research is a variation mas 40% shell snail charcoal powder and 60% of coconut shell charcoalpowder 906.7 HV. The results of the testing phase martensit formed microstructure and material surface steel perlit SS400. Keywords : Steel SS400, pack carburizing, charcoal powder of snail shell, , hardness, microstructure.
ANALISIS SS400 HASIL CARBURIZING MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA-BACO3 DENGAN VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN DAN HOLDING TIME DITINJAU DARI PENGUJIAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO FAIZATUL ABIDAH, AIDHA; SUKMA DRASTIAWATI, NOVI
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peningkatan kapasitas produksi yang semakin besar meningkatkan persaingan kualitas dan harga peralatan pertanian terutama produk cangkul sampai menimbulkan, permasalahan, yaitu banyaknya peralatan pertanian yang diimpor dari Cina, sehingga merugikan pande besi dan industri peralatan pertanian. Industri baja menyediakan material SS400, namun bahan yang disediakan kurang keras pada permukaan material. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian guna meningkatkan kualitas kekerasan permukaan, dengan dilakukan proses pack carburizing pada baja SS400. Tujuan penelitian ini mendapatkan material dengan permukaan yang keras.Penelitian ini menggunakan metode pack carburizing. Arang tempurung kelapa yang digunakan dalam proses carburizing adalah 250 gram dan 20% BaCO3. Dalam penelitian ini disediakan kontainer atau wadah yang diisi arang tempurung kelapa-BaCO3 dan material SS400 kemudian dipanaskan pada temperatur 845ºC kemudian di holding time 2 dan 3 jam. Selanjutnya untuk temperatur 955ºC dengan holding time 2 jam dan 3 jam. Sesudah proses carburizing dilakukan pengujian kekerasan rockwell dan foto struktur mikro.Hasil pengujian kekerasan, semakin tinggi temperatur dan holding time semakin keras permukaan material SS400, serta struktur mikro yang banyak terbentuk adalah fase martensit. Pada hasil pengujian kekerasan menunjukan temperatur 845?C holding time 2 jam mengalami peningkatan dengan kekerasan sebesar 683,7 HV. Temperatur 845?C holding time 3 jam nilai kekerasan mengalami peningkatan sebesar 736 HV. Temperatur 955?C holding time 2 jam nilai kekerasan mengalami peningkatan sebesar 828 HV. Temperatur 955ºC holding time 3 jam nilai kekerasan mengalami peningkatan sebesar 868,3 HV. Kata kunci: pack carburizing, arang tempurung kelapa-BaCO3, baja SS400, temperatur pemanasan, holding time, kekerasan material, struktur mikro. Abstract Enhancement production capacity making competition for quality and price of agricultural equipment, especially hoes products, causing problems, namely the large amount of agricultural equipment imported from China, which is detrimental to iron industry and the agricultural equipment industry. The steel industry,provides SS400 material, but the material provided is less hard on the surface of the material. To overcome the above problems, research is carried out to improve the quality of surface hardness, by carrying out the carburizing pack process on SS400 steel. The purpose of this research is to get material with a hard surface.This method uses the pack carburizing method. Coconut shell charcoal used in the carburizing process is 250 grams and 20% BaCO3. In this study provided containers or containers filled with coconut shell charcoal-BaCO3 and SS400 material then heated at a temperature of 845ºC then holding time 2 and 3 hours. Next for the temperature of 955ºC with a holding time of 2 hours and 3 hours. After the carburizing process rockwell hardness testing and microstructure photos were carried out.The results of hardness testing, the higher the temperature and holding time the harder the surface of the SS400 material, and the micro structure that is formed is the martensite phase. The results of the hardness test showed a temperature of 845?C holding time of 2 hours had increased with a hardness of 683.7 HV. 845?C temperature holding time 3 hours the hardness increased by 736 HV. 955?C temperature holding time 2 hours the hardness value increased by 828 HV. 955ºC temperature holding time 3 hours hardness value increased by 868.3 HV. Keywords: pack carburizing, coconut shell charcoal-BaCO3, SS400 stell, heating temperature, holding time, material hardness, microstructure
PENGARUH VARIASI MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, TONGKOL JAGUNG, DAN KAYU JATI PADA METODE PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA SS400 KURNIAWAN, OKTA; SUKMA DRASTIAWATI, NOVI
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapasitas produksi cangkul yang semakin besar meningkatkan persaingan industri cangkul dalam negeri dan luar negeri. Oleh karena itu menimbulkan permasalahan banyaknya cangkul luar negeri dari Cina yang mempunyai kualitas lebih baik terutama kekerasan permukaan mata cangkul, hal tersebut mengancam industri cangkul di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan diatas dilakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan kualitas kekerasan permukaan material baja SS400 dengan metode pack carburizing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi media tempurung kelapa, tongkol jagung, dan kayu jati pada metode pack carburizing terhadap kekerasan dan struktur mikro baja SS400. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni eksperimen pack carburizing dengan variasi media arang tempurung kelapa, tongkol jagung, dan kayu jati. Baja SS400 dengan dimensi 100 mm x 50 mm x 2 mm dimasukkan ke dalam kontainer (wadah) yang sudah terisi campuran kalsium karbonat (CaCo3) dan media arang kemudian kontainer ditutup dipanaskan menggunakan muffle furnace sampai temperatur 950ºC, holding time 2 jam dan quenching dengan media air. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji kekerasan berskala vickers dan uji struktur mikro. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pack carburizing dengan variasi media arang tempurung kelapa, tongkol jagung, dan kayu jati berpengaruh terhadap kekerasan dan struktur mikro baja SS400, Nilai kekerasan yang tertinggi dari hasil penelitian ini adalah variasi media arang tempurung kelapa sebesar 861 HV dan yang terendah adalah media arang tongkol jagung sebesar 669,6 HV sedangkan media arang kayu jati sebesar 838,1 HV. Hasil pengujian struktur mikro terbentuk fasa martensit pada permukaan material baja SS400 setelah perlakuan proses pack carburizing dengan variasi media arang tempurung kelapa, tongkol jagung, dan kayu jati yang dilanjutkan proses holding time dan quenching, fase martensit yang terbentuk lebih dominan pada variasi media arang tempurung daripada variasi media arang kayu jati, dan tongkol jagung. Kata kunci : pack carburizing, baja SS400, variasi media carburizing, holding time, quenching.
ANALISIS KEKERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA SS400 PADA METODE PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN MEDIA ARANG TONGKOL JAGUNG DENGAN VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN Abdul Azis, Muhammad; SUKMA DRASTIAWATI, NOVI
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemerintah mengimpor cangkul dari China untuk memenuhi kebutuhan cangkul dalam negeri. Dengan beredarnya cangkul China di pasaran membuat produk cangkul dalam negeri kalah bersaing dari segi kualitas kekerasannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan kualitas kekerasan permukaan bahan pembuat cangkul, yaitu material baja SS400 dengan menggunakan metode pack carburizing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur pemanasan 8500C, 9000C, dan 9500C pada metode pack carburizing menggunakan media arang tongkol jagung terhadap kekerasan permukaan dan struktur mikro baja SS400. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni eksperimen pack carburizing material baja SS400 dimasukkan ke dalam kontainer yang sudah terisi campuran arang tongkol jagung 155 gram ditambah kalsium karbonat (CaCo3) sebanyak 30 gram, kemudian kontainer ditutup dan dipanaskan menggunakan muffle furnace dengan temperatur 8500C, 9000C, dan 9500C, holding time 90 menit dan quenching media air. Penelitian menggunakan uji kekerasan berskala vickers dan uji struktur mikro. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pack carburizing dengan variasi temperatur pemanasan 8500C, 9000C, dan 9500C berpengaruh terhadap kekerasan dan struktur mikro baja SS400. Nilai kekerasan tertinggi dari hasil penelitian ini adalah variasi temperatur pemanasan 950?C sebesar 808,1 HV. Hasil pengujian struktur mikro terbentuk fasa martensit dan perlit pada permukaan material baja SS400. Kata kunci : baja SS400, pack carburizing , tongkol jagung, variasi temperatur pemanasan, kekerasan, struktur mikro. Abstract The government imported from China to make ends meet of domestic hoe. With the release of Chinese hoe in the market, hoe domestically made products less competitive in terms of quality hardness. Therefore do research with the aim of improving the quality of the surface hardness of the hoe making materials, namely steel material SS400 by using the method pack carburizing. This study conducted to know influence of temperature variation warming 8500C, 9000C, and 9500C in pack carburizing method using corn cob charcoal media against the surface hardness and microstructure of steel SS400. The method is experimental pack carburizing steel SS400 material put in a container already filled mix charcoal plus 155 grams of corn cobs calcium carbonate (CaCO3) as much as 30 grams, then the container is closed and using a muffle furnace heated to a temperature 8500C, 9000C, and 9500C, Holding time 90 minutes and quenching with water media. The test used in this study using vickers hardness test scale and micro structure test. These results indicate that the pack carburizing process with variations in heating temperature 8500C, 9000C, and 9500C affect hardness and microstructure of steel SS400, the hardness Value of the highest of the results of this study are the variation of the heating temperature 950?C of 808,1 HV. The results of testing the micro structure of the formed phase martensite and pearlite on the surface of the steel material SS400. Keywords : Steel SS400, pack carburizing, corn cobs, variations in heating temperature, hardness, microstructure
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN SERAT PADA LARUTAN NATRIUM BIKARBONAT (NAHCO3) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT SERAT KULIT BATANG KERSEN - POLIESTER AGUNG LUTFINANDHA, MUHAMMAD; SUKMA DRASTIAWATI, NOVI
Jurnal Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan teknologi dibidang industri material yang semakin maju menuntut pembaharuan jenis material dengan berat jenis (density) rendah, kuat dan ramah lingkungan seperti jenis material komposit serat alam. Penggunaan Laminate composite material kayu maple pada papan skateboard masih kurang efektif karena sering terjadi patah dan rusak akibat panas matahari serta air hujan. Perlu dilakukan inovasi material pada aplikasi papan skateboard salah satunya dengan menggunakan jenis komposit serat kersen (Muntingia calabura). Masalah yang sering terjadi pada material komposit serat alam yaitu lemahnya ikatan serat dengan matriks dan cacat akibat produksi yang menyebabkan sifat mekanis kurang sesuai dengan aplikasinya, proses perlakuan alkalisasi serat kersen dengan larutan alkali Natrium Bikarbonat (NaHCO3) diharapkan mampu memperbaiki ikatan serat dengan matriks. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh serat kersen tanpa perendaman dan serat kersen dengan lama perendaman selama 24 jam, 96 jam dan 192 jam pada larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3) dengan matriks poliester terhadap kekuatan tarik dan foto mikro kegagalan komposit. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen serat kersen tanpa perendaman dan serat kersen dengan variasi lama perendaman selama 24 jam, 96 jam dan 192 jam pada larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3). Serat kersen dimasukkan pada larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3) dengan konsentrasi 12% pada wadah selama 24 jam, 96 jam dan 192 jam. Pembuatan spesimen komposit menggunakan metode hand lay up. Fraksi volume serat kersen dengan poliester sebesar 30%. Pengujian tarik menggunakan standar ASTM D638 . Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kekuatan tarik antara komposit serat kersen tanpa perlakuan dengan jenis komposit serat kersen variasi lama perendaman 24 jam, 96 jam dan 192 jam pada larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3). Lama perendaman serat menentukan kemampuan interlocking antara serat dan matriks yang dipengaruhi akibat hilangnya senyawa lignin, hemiselulosa, lilin dan minyak yang terdapat pada serat alam, Dapat dilihat dari hasil pengujian kekuatan tarik tertinggi didapat pada komposit serat kersen lama perendaman 96 jam sebesar 57.55 Mpa, serat kersen lama perendaman 192 jam sebesar 54.76 Mpa, serat kersen lama perendaman 24 jam sebesar 45.38 Mpa dan kekuatan tarik terendah pada komposit serat tanpa perendaman sebesar 37.78 Mpa. Dari Pengamatan makro dan mikro pada spesimen uji tarik dominan menunjukkan kegagalan fiber pull out, yaitu kegagalan akibat ketidakmampuan matrik menahan beban yang diterimanya sehingga menyebabkan serat terlepas kemudian patah karena gaya searah yang diterimanya.
PERHITUNGAN COOLING CAPACITY YANG DIBUTUHKAN PADA KAPAL TANKER 17500 LTDW COOLING CAPACITY CALCULATIONS REQUIRED ON TANKER SHIP 17500 LTDW Syah, Syeihan Syahrul; Drastiawati, Novi Sukma; Taufan, Helmy
Otopro Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n1.p6-12

Abstract

Jurnal ini menjelaskan tentang perhitungan cooling capacity yang dibutuhkan pada Kapal Tanker 17500 LTDW, perhitungan cooling capacity bertujuan untuk mengetahui daya compressor yang dibutuhkan pada system pendingin. Metode yang digunakan adalah menghitung cooling capacity berdasarkan GA (General Arranggement) yang mencakup beberapa parameter yaitu jumlah orang, jumlah jendela, volume ruangan, equipment, dan panas dari lampu. Sehingga didapatkan perhitungan Heat  Calculation, Air Capacity, dan Cooling capacity pada sebuah kapal tanker. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cooling capacity kapal Tanker 17500 LTDW sebesar 487,87 kW.
STUDI COOLING CAPACITY KAPAL CEPAT RUDAL 60 METER (STUDI KASUS PADA KCR 60 BATCH DI PT PAL INDONESIA) Xaverius, Bobby; Taufan, Helmy; Drastiawati, Novi Sukma
Otopro Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n2.p59-63

Abstract

Perkembangan dunia perkapalan maupun dunia maritim harus diimbangi dengan peningkatan mutu alat transportasi, terutama untuk alat transportasi laut. Pada alat transportasi tersebut  beban pendinginan pada tiap ruangan perlu dilakukan perhitungan secara teliti untuk mendapatkan nilai efisiensi yang baik.  Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui parameter-parameter yang mempengaruhi nilai dari kapasitas pendinginan pada Kapal Cepat Rudal 60 Meter, seperti parameter volume ruang, parameter kondisi udara luar dan udara dalam ruang, parameter beban panas yang diderita pada ruangan, parameter Fresh Air, parameter psychrometric diagram, serta kapasitas pendinginan yang dibutuhkan. Metode yang digunakan adalah menghitung nilai h yang didapatkan dari psychrometric chart. Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai RSHF. Langkah ketiga adalah menentukan cooling capacity tiap ruangan.  Hasil yang didapatkan adalah  nilai dari total kapasitas pendingin (Cooling Capacity) yang dibutuhkan oleh kompresor pada ruang akomodasi Kapal Cepat Rudal 60 Meter sebesar 174,17  kW. Hasil tersebut dari perincian data berupa kapal dirancang dalam Summer Condition (iklim tropis) dengan temperatur inside = 22?C dan temperature outside = 35?C, Jumlah Beban Panas Transmisi = 20651Watt, Jumlah Beban Panas Jendela = 1192 Watt, Jumlah Beban Panas Lampu = 56817 Watt, Jumlah Beban Panas Penghuni (Sensible + Latent) = 104494 Watt, Jumlah Beban Panas Peralatan = 12400 Watt, Jumlah Beban Panas Total = 103737 Watt.
PENGGOLONGAN EQUIPMENT CRITICALLY RATING DAN PROSES EXPAND PADA EXCHANGER E-5503 DI PABRIK III PT PETROKIMIA GRESIK Rizal, Muhammad; Zamani, R. Fairuz; Drastiawati, Novi Sukma
Otopro Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v14n1.p13-23

Abstract

Penggolongan Equipment Critically Rating melaluipenggunaan metode pendekatan resiko (dampak dan peluang) dalam penentuan ECR dapat menurunkan peralatan kritis dengan metode sebelumnya. Nilai Safety, Healty, and Environment didapat dari wawancara ke operator peralatan atau mesin. Nilai Production lost didapatan dari data sort maintenance tahun 2010, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017. Nilai Maintenance Cost didapat dari total biaya yang dihabiskan untuk perbaikan peralatan atau mesin. Nilai Peluang didapat dari berapa kali peralatan atau mesin mati dalam waktu 7 tahun terakhir.Proses Expand meliputi Gun Expand, digunakan untuk memberi tekanan terhadap benda kerja serta bisa diukur dan diatur amperenya yang dihubungkan ke ampere controller, Voltage Controller, berfungsi untuk penyearah dari sumber listrik ke ampere controller yang kemudian di hubungkan ke gun expand. Ampere Controller, digunakan untuk mengatur masuknya ampere yang masuk ke gun expand yang akan memberi tekanan terhadap benda kerja.
PROSES NORMALISASI AXIAL LOAD KILN DAN MAINTENANCE DRAG BUCKET (PAN CONVEYOR) UNTUK MENJAMIN KESIAPAN OPERASIONAL PERALATAN PRODUKSI SEMEN Drastiawati, Novi Sukma; Handiwi, Ria; Priambodo, Jarot Danang; Warju, Warju
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 2, No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v2n2.p36-44

Abstract

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia berupa pembangunan infrastruktur jalan tol sepanjang 1334 km membutuhkan semen sebesar 4 juta ton. Melihat total kebutuhan semen menjadikan pabrik semen memiliki peran besar dalam mensukseskan mega proyek yang sedang dilakukan. Kegiatan produksi merupakan salah satu hal yang diperhitungkan sehingga kesiapan peralatan untuk operasional harus dilakukan sesuai dengan tahap perencanaan. Agar tahapan tersebut dapat berjalan dengan baik diperlukan proses pemeliharaan dan perawatan secara berkala. Pemeliharaan pada peralatan produksi semen mesin kiln merupakan salah satu bagian yang utama karena di dalam kiln terjadi semua proses kimia pembentukan klinker dari bahan baku untuk pembuatan (raw mix). Perawatan dilkukan pada komponen drag bucket (pan conveyor) yang berfungsi untuk membawa klinker dari cooler menuju dum clinker. Tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan observasi di lapangan. Observasi dilakukan dengan terjun langsung melalui proses pengamatan pada peralatan yang dianalisa. Tahap kedua adalah mengumpulkan data yang berupa melakukan pencatatan terhadap proses normalisasi dan maintenance. Tahap ketiga adalah analisis data yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan dengan proses adjusment sebesar 0.3 sehingga mempengaruhi axial load dari 8 bar mengalami kenaikan 24 bar, sedangkan pada tyre 2 dari 53 bar mengalami penurunan  menjadi 36 bar. Proses maintenace pada drag bucket (pan conveyor) menjadikan kerja drag bucket dapat berjalan baik dengan identifikasi dari beberapa parameter diantaranya;pengangkutan material berjalan dengan sempurna karena tidak ada gangguan dari roda drag bucket , masa pakai atau life time komponen roda drag bucket lebih terjaga dan tidak menimbulkan kerusakan pada komponen  lain. 
PENGARUH WAKTU PENGELASAN TITIK (SPOT WELDING) TERHADAP KEKERASAN, KEKUATAN GESER DAN DIAMETER NUGGET PADA BAJA SPCEN 1,6 mm Rasyid, Riantono; Drastiawati, Novi Sukma
Otopro Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v16n1.p1-6

Abstract

The development of technology in manufacturing is currently very fast. One of the important processes involved is joining, including the process of resistance spot welding or better known as spot welding. The use of point welding has several advantages, including a neat shape of the joint, the process is faster, the connection is tighter and the operation is relatively easy and does not require filler metal. The connection of relatively thin plate-shaped steel using resistance spot welding is an alternative option that is widely used by the automotive parts production industry. However, there are no data regarding the best time and data regarding the hardness test, nugget diameter, and shear test on SPCEN steel material. This study aims to determine the effect of spot welding time on hardness, shear strength and nugget diameter on SPCEN steel material. This study used an experimental method with a time variable of 1 second, 2 seconds and 3 seconds with standard material SPCEN JIS G 3141, standard hardness testing using DIN 50103 and standard shear testing using ASTM D 1002. equal that is 3.3 mm. The lowest average nugget hardness results are found on steel plates marked with the name ABC, time of 1 second with an average nugget hardness of 116.6 HRB and the highest average nugget hardness is found on GHI steel within 3 seconds with an average nugget hardness of 117 , 9 HRB. The lowest average yield of shear strength is found in ABC steel at 1 second with a maximum shear strength of 294.82 N / m² and a maximum load of 1592.01 Newton, the highest average yield of shear strength is found on steel plates marked with the name GHI time 3 seconds with a maximum tension of 415.89 N / m² and a maximum load of 2245.83 Newton. Thus the longer the spot welding time (spot welding), the greater the current used, the greater the heat generated and the hardness and shear strength become stronger. Shows the best time for spot welding (spot welding) of 1.6 mm SPCEN steel plate in 3 seconds.