Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Effect of Yeast Based Biofertilizer combined with bacteria on Mustard Plant Growth Alami, Nur Hidayatul
International Journal of Applied Biology Vol 1, No 2 (2017): International Journal of Applied Biology
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biofertilizers are commonly defined as microbial inoculants which are capable of mobilizing important nutrient in the soil from non-available to available form for the plants through their biological processes. Hence to increase the productivity of the soil, the use of biofertilizer is necessary. Candida yeast as a phosphate solubilizer and decomposer. Azotobacter bacteria as a nitrogen-fixing bacteria and Bacillus as a phosphate solubilizer. The combination of these microorganisms as biofertilizer needs to be tested its effect against mustard (Brassica juncea L.) plant growth.The results showed that the combination of Bacillus Candida obtained the highest yield among other biofertilizer treatments with a value of 13.6 cm at plant height, 4.96 grams in wet weight and 2.29 grams in dry weight. The combination of Azotobacter Candida showed the highest result on the parameter of width and number of leaves with the values of 20.3 cm and 5.3. Combination of Azotobacter Bacillus Candida showed the highest yield on the root length parameter with a value of 5.0 cm. The addition of biofertilizer is expected to reduce pollution on the soil due to residues produced by chemical fertilizers.Keyword : Azotobacter, Bacillus, Biofertilizer, Candida, Mustard Plant
Isolasi dan Identifikasi Yeast dari Rhizosfer Rhizophora mucronata Wonorejo Naning Widiastutik; Nur Hidayatul Alami
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.187 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i1.5612

Abstract

Yeast merupakan mikroorganisme uniseluler eukaryotik yang bersifat saprofit atau parasit serta memiliki sifat antimikroba dan lebih bisa tahan terhadap stres lingkungan. Eksplorasi yeast di kawasan mangrove indonesia belum banyak dilakukan, terutama di daerah rhizofer Rhizophora mucronata Wonorejo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi yeast dari rhizosfer R. Mucronata Wonorejo hingga tingkat genus. Yeast diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologi makroskopis dan mikroskopis, reproduksi seksual, serta ciri fisiologis dan biokimianya. Pada penelitian ini diperoleh 19 isolat yang diidentifikasikan ke dalam 6 genus, yakni Candida, Saccharomyces, Pichia, Hansenula, Debaryomyces, dan Torulaspora
Isolasi dan Karakterisasi Yeast dari Rhizosphere Avicennia Marina Wonorejo Sitatun Zunaidah; Nur Hidayatul Alami
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.592 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i1.5613

Abstract

Salah satu mikroba yang berperan penting dalam proses biodegradasi bahan organik adalah yeast. Yeast berpartisipasi dalam berbagai proses ekologis signifikan dalam laut, terutama di muara dan dekat pantai. Diantara peran tersebut adalah sebagai pendekomposisi substrat tumbuhan, daur ulang nutrisi, dan biodegradasi senyawa minyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi yeast dari rhizosphere Avicennia marina Wonorejo. Karakterisasi yeast dilakukan hingga tingkat genus melalui pengamatan makroskopis, mikroskopis, dan uji fisiologis. Hasil penelitian ini didapatkan 12 isolat yeast dari rhizosphere Avicennia marina Wonorejo yang diduga masuk ke dalam genus Rhodotorula, Hansenula, Saccharomyces, Candida, Debaryomyces, Dekkera, dan Geotrichum
Isolasi dan dentifiasi Bakteri Penambat Nitrogen Non Simbiotik pada Lahan Restorasi dengan Metode Legume Cover Crop (LCC) Di Daerah Pasirian Lumajang Jawa Timur Amik Agisti; Nur Hidayatul Alami; Tutik Nurhidayati
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.64 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6728

Abstract

Penerapan LCC menggunakan kacang tanah (Arachis hypogaea)  pada lahan pertanian kritis akan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Sistem LCC menghasilkan lingkungan perakaran yang sesuai bagi pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelimpahan dan mengidentifikasi genus bakteri penambat nitrogen non simbiotik pada lahan restorasi di Pasirian, Lumajang dengan penerapan metode LCC. Kelimpahan Bakteri dihitung dengan metode Total Plate Count (TPC). Proses isolasi bakteri diawali dengan pengenceran bertingkat dan didentifikasi berdasarkan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Hasil penelitian didapatkan populasi bakteri penambat N non simbiotik di lahan pertanian Pasirian sebelum LCC adalah sebesar 2,7x105 CFU/g dan setelah LCC adalah sebesar 1,8x106 CFU/g, serta didapatkan 30 isolat bakteri penambat nitrogen non simbiotik yang mengarah pada genus Azotobacter, Beijerinckia, dan Derxia. Azotobacter merupakan bakteri gram negatif cocoid, Beijerinckia merupakan bakteri gram negatif  basil, dengan katalase positif dan Derxia merupakan bakteri gram negatif basil dengan katalase negatif
Karakterisasi Khamir dari Pulau Poteran Madura Isna Nur Asliha; Nur Hidayatul Alami
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.164 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6869

Abstract

Peningkatan potensi pulau Poteran, Madura dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas pada lahan pertanian yakni dengan memanfaatkan khamir sebagai agen biofertilizer Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi, mengidentifikasi khamir dari pulau Poteran, Madura yang berperan melarutkan fosfat dan mendegradasi bahan organik. Identifikasi khamir hingga tingkat genus berdasarkan karakteristik morfologi mikroskopik dan makroskopik, reproduksi seksual serta uji fisiologis. Hasil penelitian ini didapatkan 9 isolat khamir yang diduga berasal dari genus Candida, Saccharomyces, Filobasidium, Trichosporon, dan Pichia.
Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Pamelo terhadap Infeksi Jamur Fusarium oxysporum pada Tanaman Tomat Nur Istikomah; Nur Hidayatul Alami; Kristanti Indah Purwani
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.035 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i2.13460

Abstract

Jeruk Pamelo (Citrus grandis) memiliki kandungan senyawa kimia aktif berupa limonen 90% yang tertinggi dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya. Limonen merupakan senyawa terpenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak jeruk Pamelo terhadap pertumbuhan tomat yang terinfeksi Fusarium oxysporum. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman dan tingkat infeksi pada akar tomat. Ekstrak diambil dengan metode maserasi dan diaplikasikan pada tanaman umur 43 hst hingga 49 hst dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7% dan 9%. Infeksi patogen F. oxysporum pada tomat dilakukan saat umur 40 hst selama 48 jam diinkubasi dalam greenhouse. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit jeruk Pamelo tidak berbeda nyata secara signifikan terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman tomat, namun pada pengamatan infeksi akar menunjukkan bahwa pemberian ekstrak konsentrasi 1% mampu menghambat infeksi jamur F. oxysporum yang sebanding dengan fungisida kimia sintesis Antracol 0,3 %.
Uji Potensi Isolat Khamir Dari Rhizosfer Mangrove Wonorejo dan Gunung Anyar Sebagai Agen Penghasil IAA (Indole Acetic Acid) Faifta Nandika Maya; Nur Hidayatul Alami
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.743 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i1.41855

Abstract

Indole-3-acetic acid (IAA) merupakan salah satu fitohormon golongan auksin alami yang disintesis dari triptofan yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Khamir merupakan salah satu mikroorganisme rhizosfer yang mampu mensintesis IAA. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan isolat khamir yang berasal dari rhizosfer mangrove dalam menghasilkan IAA serta pengaruh lama waktu inkubasi terhadap konsentrasi IAA dan berat kering sel yang dihasilkan. Metode yang digunakan meliputi uji kualitatif dengan mengamati perubahan warna yangg terjadi serta seacara kuantitatif dengan mengukur absorbansi warna yang dihasilkan menggunakan spektrofotometer. Hasil yang diperoleh yaitu semua isolat yang digunakan memiliki potensi dalam menghasilkan IAA, dimana isolat G8.1 memiliki kemampuan tertinggi dalam menghasilkan IAA sebsar 11,97 ppm. Lama waktu inkubasi ternyata berpengaruh terhadap konsetrasi IAA dan berat kering sel yang dihasilkan. Konsentrasi IAA paling tinggi dihasilkan pada hari ke tujuh (168 h) sebesar 43,50 ppm dengan berat kering sel 0,119 gram.
Degradasi Atrazin oleh Candida TB1 dengan Penambahan Sumber Karbon dan Nitrogen Syndhi Hermanda Nurul Maulidina; Nur Hidayatul Alami
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.021 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.47582

Abstract

Atrazin adalah salah satu herbisida dalam kelompok triazin yang digunakan secara selektif untuk mengendalikan kemunculan gulma berdaun lebar dan berumput di jagung, nanas, sorgum, kapas, dan tanaman lainnya namun bersifat toksik, berpotensi akumulatif dan tetap berada di lingkungan selama bertahun-tahun. Biodegradasi merupakan suatu proses mentransformasikan bahan pencemar yang umumnya memiliki molekul lebih besar (kompleks) menjadi bentuk sederhana. Nutrisi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam sintesis materi seluler dan pertumbuhan sel. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh sumber nutrisi dan lama waktu terhadap degradasi atrazin serta viabilitas sel. Penelitian dilakukan dengan cara subkultur yeast dan screening yeast pendegradasi atrazin pada medium AMS, uji biodegradasi, perhitungan jumlah sel Total Plate Count (TPC). Hasil dari penelitian ini adalah penambahan sumber karbon dan nitrogen serta lama waktu berpengaruh terhadap persentase degradasi atrazin dan viabilitas sel. Persentase degradasi atrazin yang memiliki perbedaan signifikan terbesar ditunjukkan pada perlakuan K0 (control) hari ke 8 dengan besar presentasi mencapai 62,18 %, . Pada viabilitas sel perlakuan K4 (penambahan urea) pada hari ke-0 ,ke-2 dan k-6 memiliki perbedaan signifikan paling banyak dibandingkan dengan perlakuan lain.  
The Influence of Microbial Consortium in Bioremediation Process using Bioreactor Nur Hidayatul Alami
IPTEK Journal of Science Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.556 KB) | DOI: 10.12962/j23378530.v1i1.a436

Abstract

bioreactor is one of ex situ bioremediation technologies that can be applied to solve the problem of oil contaminated soil. Bioremediation process can be enhanced by using microbial consortium that has specific characteristics to degrade the contaminant. The aim of this research was to know the effect of various concentrations of microbial consortium and incubation time on bioremediation of crude oil contaminated soil by using a bioreactor. The influence of microbial consortium concentration and incubation time in bioremediation can be known from increasing of total heterotrophic microbial and decreasing of oil residue (g / g-soil). The type of the research was experimental with 1 control (without microbial consortium adding) and 3 treatments, including microbial consortium concentration of 2.5% (K1), 5% (K2), and 7.5% (K3). The incubation times were 0-4 weeks. The resulted data of crude oil residue (g / g-soil) were analyzed descriptively and statistically by one-way analysis of variances (one-way ANOVA) and Duncan test (p = 0.05). The results of this research indicate concentrations of microbial consortium and incubation time affect bioremediation process in a bioreactor. K1 (2.5%) was known to be the most effective to decrease oil residue up to 7%, if compared with the control at 2 weeks of incubation time.
Effect of Yeast Based Biofertilizer combined with bacteria on Mustard Plant Growth Nur Hidayatul Alami
International Journal of Applied Biology Vol. 1 No. 2 (2017): International Journal of Applied Biology
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ijab.v1i2.3093

Abstract

Biofertilizers are commonly defined as microbial inoculants which are capable of mobilizing important nutrient in the soil from non-available to available form for the plants through their biological processes. Hence to increase the productivity of the soil, the use of biofertilizer is necessary. Candida yeast as a phosphate solubilizer and decomposer. Azotobacter bacteria as a nitrogen-fixing bacteria and Bacillus as a phosphate solubilizer. The combination of these microorganisms as biofertilizer needs to be tested its effect against mustard (Brassica juncea L.) plant growth.The results showed that the combination of Bacillus Candida obtained the highest yield among other biofertilizer treatments with a value of 13.6 cm at plant height, 4.96 grams in wet weight and 2.29 grams in dry weight. The combination of Azotobacter Candida showed the highest result on the parameter of width and number of leaves with the values of 20.3 cm and 5.3. Combination of Azotobacter Bacillus Candida showed the highest yield on the root length parameter with a value of 5.0 cm. The addition of biofertilizer is expected to reduce pollution on the soil due to residues produced by chemical fertilizers.Keyword : Azotobacter, Bacillus, Biofertilizer, Candida, Mustard Plant