Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Corporate Sosial Responsibility dalam Peningkatan Akses Satu Buku Satu Siswa di Daerah Terpencil Ropang, Kabupaten Sumbawa, Indonesia Ieke Wulan Ayu; Syaifuddin Iskandar; Yadi Hartono; Dwi Mardhia; Rudi Masniadi
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate sosial responsibility dalam peningkatan akses satu buku satu siswa di daerah terpencil ropang, Kabupaten Sumbawa, Indonesia melalui perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara purposive dan snowballing dengan semua responden terpilih, observasi, analisis dokumen, yang berhubungan dengan proses pelaksanaan. Program CSR pendidikan disalurkan oleh perusahaan PT. Samawa Juta Raya (PT. SJR) dengan sistem implementasi program antara lain pemberian buku pada siswa dan sekolah di SDN dan SMPN daerah terpencil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tolak ukur tepat sasaran dan tepat manfaat maka program ini termasuk dalam kategori tepat, sedangkan ditinjau dari tolak ukur waktu dan jumlah masih terdapat beberapa sekolah yang belum bisa mencapai 100 % dikarenakan terkendala pada permasalahan terkait dapodik untuk melakukan pemesanan buku.
IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI EKOWISITA DI KABUPATEN SUMBAWA Lukman Hakim; Rudi Masniadi; Dwi Mardhia
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Sumbawa memiliki luas wilayah 6.643,98 km², memiliki potensi pariwisata yang layak jual kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pengembangan ekowisata di Kabupaten Sumbawa berangkat dari keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendidik mereka menjadi sadar lingkungan, tergerak untuk berpartisipasi dalam memelihara keseimbangan lingkungan, melakukan konservasi sumber daya alam dan melestarikan budaya daerah. Adapun tujuan Penelitaian ini adalah 1. Mengidentifikasi potensi-potensi Ekowisata di Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Tarano, Kecamatan Lunyuk, dan Kecamatan Moyo Hulu; 2. Menyediakan dokumen dan basis data untuk pengembangan ekowisata di Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Tarano, Kecamatan Lunyuk, dan Kecamatan Moyo Hulu. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode survey yang menekankan pada survei data primer, dan dilengkapi dengan data sekunder terhadap berbagai obyek atau sasaran kajianSurvei cepat terintegrasi untuk inventarisasi potensi pengembangan ekowisata dirumuskan dengan memperhatikan kebutuhan setiap pengguna data (user need), dan lebih diarahkan pada pemecahan permasalahan (problem solving oriented) secara terpadu dan berkesinambungan. Konsep pengembangan ekowisata pada dasarnya merupakan suatu proses yang meliputi tahapan-tahapan yaitu: (1) menjalin komunikasi dan kerjasama dengan masyarakat, pemerintah daerah, dan kalangan pengusaha atau swasta, (2) memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya ekowisata dalam hal peningkatan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup, (3) membangun kemampuan masyarakat (community capacity building) dalam meningkatkan produktivitas potensi lokal dan menumbuhkan kesadaran akan lingkungan hidup, (4) mempersiapkan tenaga ahli dan penyediaan sarana prasarana dalam menunjang keberhasilan pengembangan program ekowisata, dan (5) melakukan promosi yang memadai baik di lokal Kabupaten Sumbawa maupun nasional.
DAYA TETAS TELUR DAN METAMOFOSIS LARVA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) PADA KONDISI LINGKUNGAN YANG BERBEDA Dira Anggrayni; Dedi Syafikri; Dwi Mardhia
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Teluk Santong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kondisi lingkungan (Suhu, Salinitas, pH) yang optimal dalam mendukung daya tetas telur dan metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra). Parameter lingkungan yang diuji pada penelitian ini terdiri dari tiga parameter lingkungan meliputi suhu yaitu 25, 27, 29 0C, salinitas yaitu 24, 30, 34 ppt dan pH yaitu pH 7, 7.5, 8, 8.5. Metode penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 12 unit percobaan dengan tiga kali pengulangan pada masing-masing perlakuan. Analisis data menggunakan analisis statistika untuk melihat pengaruh lingkungan (suhu, salinitas dan pH) terhadap larva teripang pasir (Holothuria scabra) pada daya tetas telur dan metamorfosis larva. Hasil analisis statistik menunjukan ada pengaruh signifikan pemberian kondisi lingkungan (suhu, pH, salinitas) terhadap daya tetas telur teripang pasir (Holothuria scabra). Sedangkan metamorfsis tidak ada pengaruh signifikan pemberian kondisi lingkungan (suhu, pH, salinitas) terhadap metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra). Pemberian kondisi lingkungan suhu pada proses daya tetas telur dan metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra) yang optimal terdapat pada suhu 27°C, pH 8,5 dan salinitas 34 ppt.
TEMAN DJ (TEH MANGROVE DAUN JERUJU) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA EMANG LESTARI Yunita Safitri; Osi Saputra; Siti Khodijah; Rahman Firdaus; Aan Saputra; Dwi Mardhia
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pemanfaatan Daun Jeruju sebagai produk olahan di Desa Emang Lestari disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara menambah pendapatan masyarakat melalui kegiatan sampingan yaitu olahan daun Jeruju menjadi Teh. Teh mangrove Daun Jeruju merupakan produk olahan yang akan kami kembangkan di Desa Emang Lestari. Teh mangrove Daun Jeruju sangat cocok dikembangkan di Desa Emang Lestari karena kegiatan rutinitas ibu rumah tangga yang selalu mengkonsumsi teh/kopi dan menyediakan teh/kopi untuk tamunya sehingga kebutuhan akan teh di desa tersebut tergolong tinggi. Metode yang akan kami gunakan dalam kegiatan ini adalah dengan mengenalkan kepada masyarakat Desa Emang Lestari bahwa Daun Jeruju memiliki manfaat sebagai produk olahan Teh. Setelah masyarakat mengetahui manfaat Daun Jeruju selanjutnya kami akan mengadakan pelatihan pembuatan Teh Mangrove Daun Jeruju yang bisa dikembangkan oleh masyarakat sebagai kegiatan sampingan yang memiliki nilai ekonomi sebagai upaya dalam menambah pendapatan masyarakat di Desa Emang Lestari.Oleh karena itu, kami berharap dengan adanya PKM-M ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Emang Lestari Melalui Kegiatan Pengolahan Teh Mangrove Daun Jeruju Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Emang Lestari dan meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap ekosistem mangrove sehingga ekosistem mangrove dapat terjaga.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA LABUHAN BAJO TENTANG STUNTING DAN GARAM BERYODIUM Dedi Syafikri; Dwi Mardhia; Fahmi Yahya; Nining Andriyani
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Utan termasuk di zona merah (masalah berat) kasus stunting yaitu sebanyak 37,09 % lebih tinggi dari rata-rata nasional 29,6 %.. Salah satu desa di kecamatan tersebut yang memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi adalah desa Labuhan Bajo. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya asupan garam beryodium. Masyarakat di desa Labuhan Bajo masih banyak yang belum mengkonsumsi garam beryodium dikarenakan pengetahuan dan kesadaran mereka yang masih rendah sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi garam beryodium. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang stunting dan garam beryodium, pembagian garam beryodium serta pelatihan pengecekan kadar garam beryodium. Metode kegiatan yaitu penyuluhan dan pelatihan. Evaluasi terhadap keberhasilan program penyuluhan dan pelatihan dilakukan melalui pre test dan post test untuk menilai pemahaman masyrakat terhadap materi yang diberikan. Hasil penyuluhan dan pelatihan menunjukkan Adanya peningkatan pemahaman masyarakat dari 54 % menjadi 96 %. Berdasarkan hasil ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium semakin tinggi dan berdampak pada pencegahan dan menurunnya angka kejadian stunting di desa labuhan Bajo.
PENINGKATAN KETERAMPILAN SANTRI PONPES AL-MUTHMAINNAH DALAM BUDIDAYA TERINTEGRASI LELE DAN LABU Firda Amelia; Yunita Safitri; Siti Khadijah; Dwi Mardhia
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aktivitas di Pondok Pesantren Al-Muthmainnah yaitu penggunaan air untuk wudhu. Jumlah penggunaan air wudhu perhari di pesanteren ini adalah sebanyak ± 817,5 liter yang terbuang begitu saja dan mengisi kolam penampungan yang terletak di belakang pesanteren. Kolam air penampungan memiliki ketinggian 90 cm dan berwarna hijau yang menandakan kesuburan dan banyaknya produksi jumlah plankton. Berdasarkan potensi tersebut, maka kolam penampungan ini dapat dimanfaatkan sebagai media budidaya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan transfer IPTEK kepada santri dalam memanfaatkan air sisa wudhu untuk kegiatan budidaya dan menumbuhkan jiwa enterprenuer di kalangan santri. Kegiatan budidaya yang akan diajarkan yaitu budidaya terintegrasi lele dan labu (Bu LeLa) mengingat prodi MSP sudah melakukan kegiatan budidaya ini sejak tahun 2016 dengan mendapat bantuan pendanaan melalui PKM-K dan pada tahun 2018 menjadi finaslis KBMI. Hasil yang sudah dicapai dari kegiatan ini yaitu (1) peningkatan pengetahuan dan keterampilan santri ponpes Al Muthmainnah, (2) termanfaatkannya air sisa wudhu, (3) video kegiatan, (4) publikasi koran dan media online, (5) buku panduan Bu LeLa, (6) terbentuknya kelompok Bu LeLa sebanyak 20 santri.
PEMBENTUKAN “MPOK DARTING” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MASYARAKAT LABUHAN BAJO DALAM MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM Khatimah; Fitri Asriyanti; Yulianti; Dwi Mardhia
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data tim koordinasi penanggulangan GAKY bahwa hanya sebesar 23 % masyarakat di desa Labuhan Bajo yang mengkonsumsi garam beryodium. Rendahnya tingkat konsumsi garam beryodium dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Desa Labuhan Bajo juga termasuk kategori zona merah (masalah berat) kasus stunting (37,09 % angka kejadian stunting). Kejadian stunting salah satunya diakibatkan oleh konsumsi garam tidak beryodium. Sebagian besar masyarakat di Labuhan Bajo mengkonsumsi garam krosok, sehingga 2 dari 3 bayi lahir di Labuhan Bajo beresiko terkena GAKY khususnya stunting. Mengingat tingginya angka stunting di desa Labuhan Bajo, maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan, pembentukan kelompok dan pendampingan dalam meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium. Kelompok yang terbentuk disebut MPOK DARTING (Kelompok Sadar Stunting), akan menjadi agent penerus keberlanjutan program PKM ini sehingga cakupan masyarakatnya semakin luas dan semakin banyak masyarakat yang tahu dan sadar akan pentingnya mengkonsumsi garam beryodium. Hasil yang sudah dicapai yaitu (1) peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi garam beryodium dan stunting, (2) video kegiatan, (3) publikasi koran dan media online, (4) buku panduan Mpok Darting, (5) terbentuknya Mpok Darting, (6) terdistribusinya garam beryodium pada setiap kegiatan mpok darting.
Pemberdayaan Kelompok Setia Kawan dalam Produksi Garam Beryodium di Desa Labuhan Bajo, Sumbawa Dedi Syafikri; Dwi Mardhia; Fahmi Yahya; Nining Andriyani
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2020): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.6.1.45-52

Abstract

Labuhan Bajo Village is one of the villages designated as a center for the development of community salt in Sumbawa Regency. Problem related to salt encountered in Labuhan Bajo Village is the low income of the salt farmers group, there is still need to increase the quality and quantity of salt production and the absence of iodized salt production. The other problem is related to iodine deficiency (IDD), such as the stunting case, which is need to be handled immediately, considering that Labuhan Bajo Village is one of the villages in Utan Subdistrict which has a high stunted prevalence (22.1%). Therefore this service is expected to be a solution for the availability of iodized salt production in Sumbawa, especially in Labuhan Bajo Village while contributing to stunted prevention. The aim of this service activity is to assist Setia Kawan group in increasing the quantity and quality of salt to KW 1 and producing iodized salt that meets SNI requirements. The method for carrying out this community service activity includes counseling, training, assistance in procurement of equipment and assistance. The results of this activity are the availability of salt processing technology using the TUF + Iodization method, increasing the amount of salt production by the Setia Kawan Group, the availability of KW 1 salt and iodized, increasing the income of the Setia Kawan group, increasing the marketing network and increasing the knowledge and skills of salt farmers in applying TUF + Iodization method.
PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH SKALA RUMAH TANGGA DI DESA PENYARING Dwi Mardhia; Alia Wartiningsih
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.539 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.492

Abstract

Desa Penyaring merupakan desa tempat lokasi berdirinya bank Bank Sampah Samawa (BSS). Sebagai usaha yang baru berdiri, BSS memiliki beberapa permasalahan yaitu keberadaan BSS belum dikenal oleh masyarakat luas, jumlah nasabah masih sedikit dan BSS belum mampu menjangkau masyarakat akibat terkendala sarana transportasi pengangkutan sampah dan masih kurangnya tenaga kerja. Nasabah di BSS baru terdiri atas kelompok-kelompok siswa sekolah, sedangkan untuk nasabah dari kalangan masyarakat belum ada, padahal masyarakat adalah penghasil sampah dan target utama nasabah bank sampah. Masyarakat desa Penyaring sebagai masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi BSS merupakan masyarakat potensial yang dapat dilatih dan didampingi dalam mengolah sampah rumah tangga bernilai ekonomis, mengingat masyarakat di desa tersebut belum terlayani pengangkutan sampah oleh BPM-LH, pengetahuannya tentang pengolahan sampah masih minim, secara keseluruhan masih menerapkan pola “buang dan bakar” dalam pengolahan sampah, serta belum memahami tentang pengolahan sampah skala rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih dan mendampingi 30 orang ibu rumah tangga desa Penyaring dalam memilah sampah dan mengubah sampah dapur menjadi kompos dengan metode takakura. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah skala rumah tangga. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mulai Bulan Maret hingga November 2017. Hasil yang diperoleh menunjukkan masyarakat memahami dan terampil dalam mengolah sampah skala rumha tangga, keberadaan BSS mulai dikenal oleh masyarakat dan terjadi peningkatan jumlah nasabah BSS.
PENYULUHAN TENTANG PELUANG DAN TANTANGAN PENERAPAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Gunawan Gunawan; Dwi Mardhia; Fahmi Yahya; Neri Kautsari; Rudi Masniadi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.066 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i2.1863

Abstract

Peran nyata perguruan tinggi melalui penerapan tri dharma mempunyai fungsi dan kedudukan tinggi dalam perkembangan masyarakat di era revolusi industri 4.0. Peluang dan tantangan di era revolusi industri menuntut keseriusan perguruan tinggi untuk menghasilkan tri dharma yang berkualitas. Kesiapan dosen dalam menghadapi peluang dan tantangan tersebut sangat diperlukan sehingga kewajibannya dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan memberikan motivasi kepada dosen untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan yaitu: 1) sosialisasi dan koordinasi dengan semua pihak terkait; 2) penyuluhan; 3) diskusi dan tanya jawab; 4) evaluasi dan pelaporan. Kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Para peserta sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan hingga akhir. Kegiatan seperti ini sangat diharapkan menjadi kegiatan rutin untuk meningkatkan kinerja dosen PTN maupun PTS di Nusa Tenggara Barat.