Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hermeneutika Derrida Vis A Vis Formulasi Pemikiran Imam al-Sha'rani dalam Kitab al-Mizan al-Kubra Ahmad Faizal Basri, Fais; Mustaqim
PUTIH: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu dan Hikmah Vol 5 No 2 (2020): PUTIH: Jurnal Pengetahuan tentang Ilmu dan Hikmah Vol. V No. 2
Publisher : Mahad Aly Al Fithrah Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51498/putih.v5i2.74

Abstract

Al-Sha’ra>ni> was a shufi figure who was able to give innovations in the face khilafiah al-'Ummah. This figure is very meritorious with his opus entitled al-Miza>n al-Kubra>. Because accommodated all of opinions Ulama’ without exception, as long does not contradict with nash of the Qur'an and hadith. The aggregation of all opinions by al-Sha’ra>ni> it is the only 'ala> sabi>l al-Ta'z}i>m; On the basis of respecting the hard work of Ulama’. As for this kind of attitude, it is almost similar with Derrida's thought with his theory of deconstruction. This study aims to compare derrida's hermeneutics vis a vis with the formulation of Al-Sha’ra>ni> thought in his opus. This research uses this type of literature research. Then, the collected data is analyzed by inductive and comparative methods. The result of this study is that the two figures are equally accommodating all opinions, without siding with one opinion alone and marginalizing other opinions. The second equation is derrida’s opinion "Nothing Out The Text" it means there is no text outside or everything is text, although the meaning of the text itself. Al-Sha’ra>ni> threat like that to al-Shari>'ah al-Mut}ahhirah. However, there is a point of difference, that Derrida after the stage accommodates the whole opinion, he postpone the meaning. But al-Sha’ra>ni> lunged until the accommodated opinions were considered in two categories, al-Tashdi>d; heavy and al-Takhfi>f; light.
Mendalamkan Spiritualitas dan Meluaskan Intelektualitas: Kajian Tematik dalam al-Quran Dicky Adi setiawan, Dicky; Mustaqim
PUTIH: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu dan Hikmah Vol 6 No 1 (2021): Putih: Jurnal Pengetahuan tentang Ilmu dan Hikmah Vol. VI No. 1
Publisher : Mahad Aly Al Fithrah Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51498/putih.v6i1.75

Abstract

As times goes by, the reality of the world grew more rapidly. As period gets older, the technology also get longer more advanced. Advance in technology certainly make the majority of millennials become lazy to read. This reality is proven to be among Indonesian millennial generation, namely from the many syndromes playing games both offline and online. The rapid development of the world technology with all its features pamper young people more often open social media than reading books. As a result, intellectuality appears to be declining. On the other side, there is prioritize intellectual than spiritual. Here the author will examine how the message of the Qur'an will strive for between spirituality and intellectuality simultaneously, especially in this millennial era. In this study, the type of research use qualitative descriptive where the purpose of this study is to present events or facts, circumstances, phenomena, variables and circumstances that occur during the study by presenting what actually happened. The result of this study is in improving spiritual and intellectual in this millennial era, by implication it is necessary to smoothen 3 things, there are: 1. With Faith 2. Increase all good deeds to Allah 3. Always increase the pieties. These three concepts are expected to deepen spiritually and improve intellectually in this millennial era
NILAI HARTA DALAM PANDANGAN ISLAM Mustaqim
Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 5 No 2 (2021): Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1429.838 KB)

Abstract

Harta adalah sesuatu yang memiliki nilai, atau apa yang ia miliki dari segala sesuatu itu. Ibnu al-Atheer berkata: Harta pada awalnya adalah apa yang dia miliki dari emas dan perak, kemudian disebut dengan segala sesuatu yang ia miliki dari harta benda. Harta secara umum disebut dengan uangtunai,harta perdagangandan harta zakat dalam arti secara syar’i, yaitu bagi yang wajib zakat, ia adalah orang yang memilikihartayang telah ditentukan oleh syariah, seperti uang tunai, pajangan, ternak dan tanaman dengan kriteria tertentu. Hartadalam penger- tian hukum syar’i adalah segala sesuatu yang dapat dimi- liki dan diambil manfaatnya secara wajar. Atau meru- pakan sebuah nama yang boleh dimanfaatkan baik secara riil dan syar’i. Hartadalam Islam adalah sebagai salah satu pilar kehi- dupan dunia, dan agama, dalam kaitannya dengan dunia adalah merupakan fondasi kehidupan, bagaimana cara memperolehnya dan bagaimana mentasarufkannya dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Dalam agama, harta- dapat masuk ke dalam beberapa pilar, termasuk prasarana untuk shalat, ia membutuhkan hartadalam rangka untuk membangun ibadah, juga prasarat untuk menunaikan ibadah haji, ia membutuhkan harta, dan hal-hal lainnya untuk amal kebaikan seperti pendidikan, jihad dan seje- nisnya yang memungkinkan membutuhkan harta.Harta benda di dunia ini adalah yang menjadikan pemiliknya untuk hidup dalam kondisi ‘ifah dan martabat, yaitu dengan menginfakkan sebagian pada yang membutuhkan. Demikian pulatermasuk harta zakat yang dianggap sebagai dasar sistem keuangan, ia tidak dianggap sebagai milik umum dan merupakan tanggung jawab orang yang mengambil hartadari orang kaya, untuk menyerahkannya kepada yang berhak, menurut apa yang telah ditentukan dari pentasarufannya. Mendasar dari uraian tersebut, maka pembahasan dalam kajian ini mencakup tiga rumusan masalah, yaitu: bagaimana kedudukan Al-Qur’an dan As-Sunnah terhadap harta, bagaimana kedudukan fiqihIslamtentangsewa-menyewa,dan bagaimana kedudukan sewa guna usaha. dalam pemikiran keuangan kontemporer. Seperti yang telah disajikan dalam Islam tentanghartadan dalam hal nilainya, cara memperolehnya, metode melesta- rikannya, dan memberikan hak kepada setiap orang darinya. Syariah Islam menyajikan aspek lain yang berkaitan dengan hartadan cara transaksinya, diper- bolehkan untuk menjual dan menyewa- kannya, dan apa yang tidak diperbolehkan untuk menjual dan menyewakannya.
SINERGITAS LEMBAGA PELATIHAN KERJA (LPK) SWASTA DENGAN DISNAKER KOTA BATAM DALAM MENINGKATKAN KUANTITAS ASESOR KOMPETENSI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI (TIK) TAHUN ANGGARAN 2021 Netti Syafitri; Sumardin; Mustaqim
Jurnal Pengabdian Ibnu Sina Vol. 1 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.345 KB) | DOI: 10.36352/j-pis.v1i1.303

Abstract

Dalam rangka mewujudkan tenaga kerja profesional yang memiliki keterampilan, keahlian dan kompetensi perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia keteagakerjaan yang berdaya saing dan memiliki standar global. Berdasarkan peraturan pemerintah No 10 Tahun 2018 tentang badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) merupakan lembaga independen dalam melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada presiden yang mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. Dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja diperlukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang dituangkan dalam peraturan menteri no. 185 tahun 2018 tentang perubahan keputusan menteri ketenagakerjaan no 161 tahun 2015 tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional indonesia kategori pendididkan golongan pokok jasa pendidikan bidang standardisasi, pelatihan dan sertifikasi. Pemerintah kota Batam Bersama Lembaga Pelatihan Kerja (LKP) swasta bersinergeri melakukan pelatihan Assessor bidang Teknolgi Informasi (TIK) untuk meningkatkan jumlah asesor kompetennsi di kota Batam.
UJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA L.) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN Mustaqim
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 6 No 5 (2022): Lentera, Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) secara tradisional telah digunakan untuk menurunkan suhu tubuh sebagai antipiretik. Berbagai senyawa terdapat dalam ekstrak daun cocor bebek, salah satunya senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang efektif untuk mencapai efek antipiretik pada mencit (Mus musculus) jantan yang diinduksi pepton 5%. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan skrining fitokimia meliputi pemeriksaan alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, dan fenolik/tanin. Penelitian ini menggunakan mencit (Mus musculus) jantan sebanyak 25 ekor. Mencit selanjutnya dibagi kedalam 5 kelompok perlakuan yang terlebih dahulu diinduksi demam menggunakan pepton 5%. Perlakuan tererdiri dari kelompok 1 diberikan Na-CMC 1% (kontrol negatif), kelompok 2 diberikan parasetamol (kontrol positif), kelompok 3 diberikan ekstrak dengan dosis 150 mg/g BB mencit, kelompok 4 diberikan ekstrak dengan dosis 300 mg/g BB mencit, dan kelompok 5 diberikan ekstrak dengan dosis 450 mg/g BB mencit.Setelah diberi perlakuan suhu rektal mencit diukur kembali sampai percobaan pada menit ke 150 dengan interval waktu 30 menit. Data hasil penelitian dianalisis dengan program SPSS dengan uji normalitas dan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) memiliki kandungan fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, steroid, dan fenolik/tanin. Berdasarkan data yang diperoleh ekstrak etanol daun cocor bebek pada dosis 150 mg, 300 mg, dan 450 mg/gram BB, memiliki aktivitas antipiretik. Data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal (p<0,05), dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis data yang digunakan pada kelompok perlakuan adalah sama Asymp.sig > 0,05. Dosis ekstrak etanol daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) yang efektif sebagai antipiretik adalah 450 mg/gram BB mencit
Ilmu dalam Berbagai Peradaban Mustaqim; Muhbib Abdul Wahab
Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Vol. 23 No. 2 (2024): Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/mk.v23i2.1591

Abstract

The history of science has a long journey. The progress of science is in line with the development of human civilization at that time. In the history of Ancient Civilizations such as Ancient Rome, Ancient Yuanani, Ancient India have given birth to very brilliant works and philosophers. The progress of science and technology today is evidence of the glory of past science. The purpose of this research is to describe the role of science in society and its development in ancient civilizations as well as the influence and contribution in the world of science today. The results showed that ancient civilizations have contributed greatly to world civilization, such as advances in science and technology, medicine, astronomy, mathematics and others. However, science in its journey experienced challenges and controversies including contradictions in religious and political beliefs but still developed to give direction to the world. And the legacy of science is a legacy of intellectual property to prepare ourselves to be more advanced in the future.
KONSULTASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN CENDANA BATAM Netti Syafitri; Rini Elfina; Sumardin; Mustaqim
Jurnal Pengabdian Ibnu Sina Vol. 2 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/j-pis.v2i2.585

Abstract

ABSTRAK Yayasan Pendidikan Islam Cendana melakukan sebuah Langkah menuju peningkatan kualitas lembaga agar sekolah dan lulusannya bermutu, Langkah nyata adalah membuka kerjasama dengan Konsultan manajemen dan mutu untuk menerapkan sistem manajemen mutu secara baik dan benar, konsisten dan terukur, maka akan dapat meningkatkan mutu pendidikan baik mutu lulusan maupun mutu layanan pendidikan YPIC untuk masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Islam Cendana Batam yang beralamat di Perumahan Cendana Batam Center, kelurahan Belian, Kec Batam Kota. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data adalah dengan triangulasi method. Untuk dapat mencapai target menjadi sekolah bermutu tinggi maka dilakukan peningkatan manajemen mutu dengan melakukan lima tahapan yaitu identifikasi, merumuskan konsep,pelaksanaan konsep, monitoring dan melakukan evaluasi. Dengan mebuat perubahan dan meningkatan manajemen Lembaga, maka YPIC siap untuk melangkah semakin ke depan. Semua ouput dan luaran yang telah dihasilkan wajib dilaksanakan sesuai yang ditetapkan agar bisa berjalan beriring dengan baik, melakukan perbaikan setelah proses monitoring dan evaluasi. Sehingga akhirnya akan ditemukan sebuah model manajemen mutu yang cocok dengan kebutuhan YPIC Batam. Kata Kunci: Mutu Lembaga, Konsulatasi, Manajemen ABSTRACT The Cendana Islamic Education Foundation is taking a step forward towards improving the quality of institutions so that their schools and graduates are of high quality. The real step is to open up cooperation with management and quality consultants to implement a quality management system in a good and correct, consistent and measurable manner, so that it will be able to improve the quality of education, both the quality of graduates and the quality of YPIC's educational services for the community. This study uses a qualitative approach. The research was carried out at the Cendana Batam Islamic Education Foundation which is located at Cendana Batam Center Housing, Belian Village, Batam City District. Data collection techniques in this study are by observation, interviews and documentation. The method used to check the validity of the data is the triangulation method. To be able to achieve the target of becoming a high quality school, quality management is improved by carrying out five stages, namely identification, formulating concepts, implementing concepts, monitoring and evaluating. By making changes and improving the management of the Institute, YPIC is ready to move even further forward. All outputs and outputs that have been produced must be carried out according to the stipulations so that they can go well together, make improvements after the monitoring and evaluation process. So that in the end a quality management model will be found that fits the needs of YPIC Batam. Keywords: Institutional Quality, Consultancy, Management
Pengaruh Menguyah Buah Apel Malang Sebagai Self Cleansing Terhadap Debris Index Pada Murid Kelas V SDN 1 Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Mustaqim; Andriani
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 7 (2024): Juli
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Apel  mempunyai  partikel  besar  yang  harus  dikunyah sebelum ditelan. Proses pengunyahan akan merangsang dan meningkatkan produksi saliva yang akan membantu membersihkan gigi dari sisa makanan, pada umumnya murid tidak mengetahui bahwa buah-buahan berserat dan mengandung air dapat membantu mengendalikan debris, mereka hanya mengetahui penyikatan gigi sebagai cara untuk membersihkan gigi. Tujuan penelitian mengetahui debris index sebelum dan sesudah mengunyah buah apel sebagai self cleansing pada murid kelas V SDN 1 Dewantara. Jenis penelitian eksperimen semu/quasi experiment menggunakan metode one group pre test – post test bertujuan mengetahui indeks debris sebelum diberi perlakuan mengunyah apel dan indeks debris sesudah diberi perlakuan buah apel. Adapun teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan total sampling dengan seluruh populasi jumlah 44 murid.  Hasil Penelitian  Sebelum  mengunyah  buah  apel  malang  skor  debris  berada pada kategori tinggi yaitu kategori kriteria baik 4 murid (14%), Kriteria Sedang 14 murid (32%), Kriteria Buruk 26 murid (59%), Sesudah mengunyah buah apel malang skor debris paling tinggi menurun menjadi kriteria baik 23 siswa (52%), kriteia sedang 17 siswa (39%), kriteria buruk 4 siswa (9%). Adapun nilai rata – rata indeks debris sebelum mengunyah buah apel 19.4 dan indeks debris sesudah mengunyah buah apel 6.9 penurunan debris index 13,1. kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh mengunyah  buah apel terhadap  penurunan debris index, disarankan kepada siswa untuk dapat mengkonsumsi buah yang berserat dan banyak mengandung air terutama apel dengan cara dikunyah sebagai alternatif mengatasi debris gigi sehingga terhindar dari karies gigi
The Effect of Feeding a Mixture of Indigofera Flour In Commercial Feeding on The Production and Quality of Quail Eggs (Cortunix-cortunix Japonica) Isramuddin; Mustaqim; Suryani
SEAS (Sustainable Environment Agricultural Science) Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/seas.8.1.8726.45-51

Abstract

Indigoferais a legume plant that has long been known to the Indonesian people, especially on the island of Java. Several Indigofera species that are known to have an important role as feed ingredients include; Indigofera zollingerina. One of the livestock animals that has growth potential using Indigofera leaf flour is quail. This research aims to determine the effect of giving a mixture of Indigofera flour in commercial feed on feed consumption and egg production of quail. This research was carried out at Pak Rusdi's farm, Cot Jabet Village, Gandapura District, Bireuen Regency for 45 days starting in May - July 2023. The design used in this research was a Completely Randomized Design (RAL) with 4 treatments and 3 replications. The results of the research can be concluded that the effect of giving a mixture of Indigofera flour in commercial feed showed no significant difference (P<0.05) on feed consumption, egg production and quail egg quality. The highest average feed consumption was seen in the P2 treatment, namely 23.09 g/head/day and the lowest average was in the P3 treatment, namely 23.07 g/head/day, the highest average quail egg production was in the P2 treatment, namely 77.62% and The lowest average was found in the P3 treatment, namely 75.24%, while the quality of quail eggs included egg weight and egg shell thickness. The highest average egg weight was in treatment P2, namely 8.24 g/item and the lowest value was in P3, namely 7.94 g/item. The highest average eggshell thickness was found in P0, namely 0.14 mm, and the lowest average was in treatments P1 and P3, namely 0.12 mm each.
The Effect of Giving A Mixture of Indigofera (Indigofera tinctoria) Flour In Commercial Feedon The Growth of Quail (Coturnix-coturnix japonica) Jihadul Ullia; Mustaqim; Suryani
SEAS (Sustainable Environment Agricultural Science) Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/seas.8.1.9069.32-37

Abstract

This research was carried out at Pak Rusdi's farm, Cot Jabet Village, Gandapura District, Bireuen Regency for 45 days starting in May - July 2023. This research aims to see the effect of a mixture of indigofera flour in commercial feed on the growth of quail. The design used in this research was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The results of the research can be concluded that the effect of giving a mixture of indigofera flour in commercial feed showed no significant difference (P<0.05) on body weight gain and feed conversion of quail. The highest average body weight gain was seen in treatment P2, namely 2.27 g/head/day and the lowest average was in treatment P3, namely 2.18 g/head/day and the highest average feed conversion was found in treatment P3, namely 10.58 gr/head. /day and the lowest average was in treatment P2, namely 10.18 g/head/day.