Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PERAN PEREMPUAN PESISIR DALAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CAMBAYA KOTA MAKASSAR Jusnawati, Jusnawati; Amsal, Bahrul
Jurnal Commercium: Kajian Masyarakat Kontemporer Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Commercium
Publisher : Jurnal Commercium: Kajian Masyarakat Kontemporer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran perempuan secara umum dapat dikategorikan menjadi dua yakni peran domestik dan peran publik. kedua peran dengan ranah yang berbeda ini juga dilakukan oleh perempuan pesisir yang ada di kelurahan Cambaya kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk usaha ekonomi produktif perempuan pesisir dan peran perempuan pesisir dalam usaha ekonomi produktif rumahtangga di kelurahan Cambaya kota Makassar. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi tanpa peran serta, wawancara mendalam, dokumentasi, materi audio dan visual. Adapun sampel penelitian diambil melalui metode purposive sampling dengan karakteristik perempuan sebagai istri nelayan, memiliki anak, memiliki usaha mandiri. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis komponensial. Hasil penelitian menunjukkan bentuk usaha perempuan pesisir dalam usaha ekonomi produktif rumahtangga dapat dikategorikan menjadi 2 bentuk usaha yaitu; 1) kategori dagang yakni menjual ikan hasil tangkapan nelayan, menjual aneka kebutuhan pokok maupun makanan ringan dan membuka warung di rumah atau sekitar rumah .  2) Kategori produksi, adalah usaha pengelolaan hasil tangkap menjadi ikan asin dan Ebi. Adapun peran perempuan pesisir dalam usaha ekonomi produktif rumahtangganya seiring dengan bentuk usaha yang dilakoni, di mana perempuan pesisir menjalankan peran ganda, yakni dengan menjalankan peran domestik dan peran publiknya. Peran publik yang dilakukan oleh perempuan pesisir tidak hanya terbatas pada pengelolaan usaha mandiri atau menyangkut kinerjanya di instansi tertentu, tetapi berkaitan dengan pembentukan jaringan dan aktivitas sosial lainnya yang dapat menunjang pelaksanaan usaha ekonomi produktif rumahtangganya.
PKM Penguatan Pendidikan Multikultural pada Mahasiswa Bone Barat di Makassar Saifuddin Saifuddin; Mario Mario; Sopian Tamrin; Riri Amandaria; Bahrul Amsal
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 11
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Multikultural memiliki makna jamak dari kata dasar kultur. Secara etimologi, dalam bahasa Inggris disebut culture yang artinya budaya yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Dalam pemahaman Bahasa Indonesia, multikultur mengandung makna banyak kultur atau banyak budaya. Jika terminologi multikultur dilekatkan pada diri setiap individu, maka dapat dikatakan bahwa dalam setiap diri individu terdapat atau melekat banyak kutur. Beberapa kultur yang dimaksud antara lain: Bahasa, agama, suku atau etnis, ras dan asal daerah. Jadi bisa dipahami, setiap orang senantiasa melekat dan membawa kultur-kultur tersebut dalam dirinya. Ragam kultur yang ada dalam diri setiap individu perlu dikelola secara baik dan benar, melalui pendekatan multiculturalism of mind, multiculturalism of attitude, dan multiculturalism of skills .Kasus konflik sosial yang melibatkan asal daerah dan suku bangsa, yang terjadi belakangan ini, menunjukkan kepada kita semua bahwa persoalan pemahaman kebangsaan dan keragaman di Indonesia belum selesai. Multikulturalisme harus dikelola dengan baik, agar tidak menjadi sumber utama konflik dan perpecahan antar bangsa. Kesadaran akan pentingnya memahami masyarakat multikultural harus berkembang menjadi mindset setiap orang. Masyarakat Indonesia perlu memiliki kesadaran akan persamaan hak dari berbagai kelompok yang ada. Oleh karena itu, pendidikan multikultural harus terus ditanamkan pada seluruh lapisan masyarakat, khususnya pada generasi muda. Kata Kunci: pendidikan multikultural, konflik sosial
TINDAKAN EKOFEMINISME PEREMPUAN PENGUMPUL LIMBAH PABRIK SEMEN Ulfa Utami Mappe; Riri Amandaria; Mauliadi Ramli; Bahrul Amsal
PREDESTINASI Vol 16, No 1 (2023): Volume 16. No.1 Juni 2023
Publisher : Program Studi Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/predestinasi.v16i1.47546

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini, bertujuan untuk mengkaji tindakan yang dilakukan perempuan dalam merespon perubahan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer merupakan hasil wawancara, observasi, pendokumentasian, dan data sekunder yakni data-data yang didapatkan dari instansi pemerintahan, media daring, serta jurnal. Hasil penelitian, menunjukkan pencirian ekofeminisme yang dilakukan perempuan pengumpul limbah pabrik PT. Semen Bosowa Maros yakni; kesadaran perempuan terkait limbah yang merusak lingkungan serta mempertahankan kultur menanam. 
PERAN KUASA ADAT AMMATOA DALAM KEBERTAHANAN ETNIK KAJANG Bahrul Amsal; jusnawati .; Muhammad Aksa Wahda; Ulfa Utami Mappe; Rukiana Novianti Putri
PREDESTINASI Vol 16, No 1 (2023): Volume 16. No.1 Juni 2023
Publisher : Program Studi Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/predestinasi.v16i1.47563

Abstract

ABTRAKPenelitian ini bertujuan menggambarkan kuasa adat Ammatoa berperan dalam melestarikan kehidupan budaya masyarakat adat Kajang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data  secara observasi tanpa peran serta, wawancara, dokumentasi, materi audio dan visual. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan tahap:1) Mengkaji data., 2) Analisis data,. 3) Membuat tafsiran data., 4) Membuat diagnosis,. Hasil penelitian menunjukkan Ammatoa memiliki empat peran kuasa adat, 1) sebagai pusat penjaga pasang; 2) Ammatoa sebagai moral force; 3) Ammatoa sebagai pengawas dan penyaluran perilaku; dan 4) Ammatoa sebagai representasi simbolik adat. 
Caregiver Emotional Support on Adolescent Self-Concept at Saadatul Banaat Orphanage Bulukumba Rukiana Novianti Putri; Bahrul Amsal; Rahayu Rahayu
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 1 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i1.5888

Abstract

This study aims to describe the impact of caregivers' emotional support on the self-concept of adolescents at the Saadatul Banaat orphanage in Bulukumba. This study used a descriptive qualitative method in the form of written narratives from the research subjects and observed behavior. In this study, the researchers determined the research location to be the Saadatul Banaat orphanage in Bulukumba District, South Sulawesi. The results showed that the emotional support of caregivers affected the self-concept of adolescents at the Saadatul Banaat Bulukumba orphanage, where adolescents found it easier to accept their situation, believe in their abilities, have a positive image of themselves, and have a desire to develop self-confidence in interactions so that they are optimistic about developing their potential.
Penyusunan Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Wajo tentang Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Darat Muhammad Aksha Wahda; Ulfa Utami Mappe; Bahrul Amsal; Jusnawati; Sudirman
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (April 2023)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v1i1.178

Abstract

Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Wajo tentang Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Perikanan merupakan upaya yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya perikanan di Kabupaten Wajo. Penyusunan naskah akademik menjadi landasan ilmiah dalam merumuskan arah pengaturan dan materi muatan dalam peraturan daerah Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Perikanan. Metode pelaksanaan diawali dengan menentukan metodologi penelitian, melakukan identifikasi masalah, pengumpulan data dan infomasi, analisis data dan informasi, penyusunan naskah akademik, dan ekspose naskah akademik dihadapan angota DPRD dan perwakilan pemerintah untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan kajian naskah akademik serta memberi masukan pada arah pengaturan dan materi mauatan yang terkandung dalam rancangan peraturan daerah.
Popular Cultural Resistance of Makassar Students Bahrul Amsal; Rukiana Novianti Putri; Jusnawati Jusnawati
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6765

Abstract

Popular culture is often interpreted as the practice of pacifism over the instant and commercial superiority of mass culture. Students, as community members, cannot be separated from social reality, which intersects with popular culture on a daily basis. Hegemonic popular culture can become an arena for contesting students' reinterpretation practices to express their resistance to the values that are behind the presence of a cultural trend. The purpose of this study is to reveal first, students' popular cultural practices in relation to changes in orientation as a scientifically oriented, objective, and critical learning agent, and second, how students make resistance efforts from within popular culture to re-create meaning practices in order to avoid domination. cultural hegemony in capitalism. This research uses a descriptive-qualitative approach. Data analysis was carried out through three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study found two main things. First, popular culture is a social construction of mass media, which is an important part of the birth of mass culture. Second, popular culture is an arena for contestation of the practice of redefining so that it can change the values of cultural capitalism into values of resistance.